Rosa Angela adalah putri dari seorang wanita bernama Talia Marisa, ia tidak pernah menyangka jika dirinya akan mencintai seorang pria yang ternyata cinta pertama dan cinta sejati ibunya, serta memiliki hubungan asmara. Kemana cintanya akan berlabuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aini Enhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita lain
Saat kepergian Talia dari hadapan Fabian seolah mimpi buruk paling terburuk dalam hidup Fabian, dimana Fabian mampu mengingat diri Talia tapi Talia tak semudah itu terima saat dirinya yang pernah di lupakan begitu saja. Mau terima .
Bagi Talia tak mudah untuk membuka hal yang pernah menyakiti, Talia tak mau jika dirinya yang pernah di lupakan tertipu pada suatu hal yang menyakitikan lagi.
Bagi Talia melupakan masa lalu adalah cara terbaik untuk menjalani hari yang baru.
Dia melupakan semua..
Entah anak yang pernah ia kandung lalu ia buang, atau pernikahan yang tak pernah berujung baik, dan atau juga cinta pada Fabian yang telah melupakan dirinya.
Talia ingat betul.
Bagaiman Fabian pernah tak terima sata diri Talia yang pernah hamil diluar nikah oleh pria lain namun Fabian melempar jauh Talia.
Talia tahu itu bukan kewajiban Fabian untuk bertanggung jawab pada diri Talia. Karena bukan anak Fabian, Tapi paling tidak cintanya jangan lah di lupakan begitu saja.
Kenangan yang indah pernah di lalui bersama tak begitu saja di lupakan.
Tak bisa...
Tapi nyatanya Talia di lupakan itulah membuat Talia enggan untuk membuka cinta dan mengingat kenangan lalu.
Melupakan adalah cara terbaik..
Talia..
Talia...
Aku tak bisa melupakan mu..
Tak peduli setelah itu Talia pergi...
.
.
.
Sementara itu terlihat Rosa yang sedang sibuk membuat makanan untuk adik-adik panti asuhan, ya sebagai anak panti Rosa juga harus ikut membantu membuat makanan untuk mereka. Itu adalah cara membalas kebaikan ibu panti yang sudah membesar Talia hingga saat ini.
Lalu saat Rosa sibuk membuat makan siang tiba-tiba saja Rosa mendengar sebuah kabar yang cukup menganggetkan yaitu Fabian kecelakaan.
Sebagai wanita yang memiliki rasa cinta jelas Rosa sangat kaget mengetahui orang yang ia cinta secara diam itu jatuh kecelakaan.
Dengan dua bola mata membulat Rosa kaget bukan kepalang dengan berita yang ia dengar itu.
"Bagaimana Bu Diana? Dengan kabar Om Fabian"tanya Rosa.
"Dia terluka dan kini di larikan ke rumah sakit"
"Ya ampun Bu, boleh saya jenguk om Fabian"
Seketika Diana pun menatap wajah Rosa yang tampak sangat khawatir dengan keadaan Fabian saat itu, dan akhirnya Bu Diana membolehkan Rosa untuk menjenguk di rumah sakit.
"Boleh kamu boleh menjenguk" kata Bu Diana.
"Terimakasih Bu, terimakasih sekali... Bu Rosa bawa apa ya Bu untuk menjenguk kesana. Apa Rosa boleh bawa sedikit makanan untuk om fabian" kata Rosa.
"Pak Fabian adalah orang baik, kamu boleh membawa untuk dirinya"
"Terimakasih banyak Bu" kata Rosa tesenyum.
Ya....
Rosa sangat lah suka dengan pria dewasa yang ia anggap tampan dan baik itu.
Meski perbedaan umur yang cukup jauh yaitu tujuh belas tahun tapi tak membuat Rosa merasa jika umur adalah penghambat rasa cinta yang ia miliki pada pria yang selalu memberi senyuman untuk dirinya.
Hingga Rosa membawa makan siang berupa ayam goreng dan sayur lodeh ia bawa dengan rantang di tangannya.
Menempuh perjalanan kurang lebih 10 km Rosa menyusuri jalan dengan berbekal alamat rumah sakit yang di berikan oleh Bu Dian, Rosa menyusuri jalan berharap jika Fabian akan bisa lebih cepat pulih atas kehadiran diri Rosa saat itu.
Tak lama setelah perjalanan kurang lebih setengah jam berlalu, akhirnya Rosa sampai di tempat yang ia ingin datangi. Yaitu rumah sakit Mawar.
Sesampainya di sana Rosa mencari kamar di mana Fabian di rawat dan benar saja Fabian sedang terbaring di atas kasur rumah sakit di kamar Vip.
Rosa pun menghampiri pria yang kini tengah terbaring sendiri sambil memejamkan mata.
Ada sebuah nama yang ternyata ia sebut namun Rosa tak mengenal yaitu sebuah nama.
"Talia..."
"Talia..."
"Talia..."
Lantas siapa yang di sebut oleh Fabian, sebuah nama Talia yang Rosa sendiri baru tahu nama tersebut.
Hingga mata Fabian terbuka perlahan dan melihat jika di depan mata adalah Talia. Padahal itu bukan lah Talia.
"Talia apa itu dirimu" kata Fabian yang sekilas melihat Rosa seperti Talia.
"Bu-bukan saya bukan Talia. siapa yang om sebut Talia"
Seketika mata Fabian terpejam dan seketika menyadari jika itu adalah Rosa.
"Rosa, kenapa kamu di sini" tanya Fabian
"Aku datang sengaja untuk menjenguk om" kata Rosa.
"Rosa asal kamu tahu aku baru saja bertemu seseorang"
"Siapa? Tadi aku mendengar anda menyebut sebuah nama Yaitu Talia dia siapa?"
"Akhirnya aku menemukan siapa orang yang pernah ada di dalam hidup ku"
"Maksudnya?" Tanya Rosa yang masih tak mengerti.
"Dan aku sadar aku tahu dia itu siapa? Dia adah Talia, cinta pertamaku saat aku pertama kali aku bertemu aku baru mengingatnya setelah sekian tahun aku melupakan dirinya" ucap Fabian dengan mata berkaca saat mengingat wanita itu.
"Siapa?" Tanya Rosa masih tak percaya.
"Dia.. dia ...adalah Talia, belasan tahun aku lupa aku baru mengingat siapa wanita itu ternyata dia Talia. Talia namanya, aku sangat menyukai dan menyayangi dirinya"kata Fabian.
Rosa pun tak menyangka sama sekali kedatangan dirinya untuk mencintai pria yang ia sayang seperti sebuah hal kesia-Sian nyatanya...
Fabian justru malah mengingat dan mencintai wanita lain.
"Jadi om punya kekasih, om mencintai seseorang" kata Rosa tak menyangka.
"Iya tapi dia pergi, aku akan mengejarnya aku harus mendapatkan dia kembali Rosa. Aku tak mau dia hilang seperti dulu"
Rosa pun tesenyum getir seketika itu.
"Jadi om, mencintai dia"
"Sangat aku sangat mencintai dia" jelas Fabian.
Perasaan Rosa pun tertusuk seketika nyatanya cintanya hanya sebelah tangan tak bisa ia perjuangkan mana kala Fabian ternyata memiliki cinta lain yang belum selesai.
Ya ...
Ini adalah kesalahan dirinya yang malah mencintai pria yang umur jauh lebih tua darinya. Tak boleh tak seharusnya Rosa seperti itu.
Rosa pun berlari dengan kuat dan meninggalkan Fabian sedih. Tapi Rosa tetap berusaha menutupi air mata yang tengah mengalir karena rasa kecewa.
Belum sempat Rosa mengatakan jika dirinya mencintai Fabian tapi nyatanya cintanya sudah tak bisa dianggap lagi. Fabian memiliki cinta sejati lain.