PUTRI ANGKAT KAISAR

sementara di luar. Alderick mulai tidak sabaran.

"mereka ke mana sih!! lama sekali anak-anak itu. Apakah mereka tidak apa-apa ?" gumamnya sekaligus menghawatirkan mereka. keduanya sudah lama masuk ke dalam istana, dan sampai sekarang, mereka tak kunjung kelihatan. hal itu tentu saja membuat alderick menjadi cemas.

namun sesaat kemudian, dia langsung menghela nafas ketika melihat kedua siluet itu keluar dari balik tembok istana yang tinggi. namun sesaat kemudian ketegangan kembali terjadi. ternyata, ada beberapa penyusup yang mencoba masuk. Alderick yang melihat hal itu langsung berdecak kesal.

"sial!! siapa lagi ini!!" serunya. dia tentu langsung bergabung dengan adik-adiknya. sementara Putri Celine dan Putri Pricilla mulai mengambil ancang-ancang.

"siapa kalian!!" ujar Putri Priscilla menghadang langkah kaki orang yang berpakaian serba hitam yang berjumlah sekitar 5 orang.

5 orang itu saling memandang. Mereka melihat dua orang perempuan dengan menggunakan penyamaran menghadang jalan mereka.

"jangan mengganggu tugas kami!! jika kalian tidak ingin berakhir menjadi mayat." ketus salah satu dari mereka. Putri Celine dan Putri Pricilla pun langsung saling memandang.

"tapi ini adalah tugas kami." tanpa menunggu aba-aba dari siapapun, keduanya langsung menyerang dengan kecepatan tinggi.

mereka yang selalu melatih otot-otot mereka tentu saja cukup mudah untuk melayang dengan cepat tanpa disadari oleh lawan.

Alderick yang sudah hampir sampai langsung mematung melihat pertarungan antara Putri Pricilla dan Putri Celine bersama dengan orang-orang tersebut.

dia mendapati gerakan-gerakan dari adik-adiknya ini tidak terbaca sama sekali.

Bugh

Bugh

Bugh

seketika 5 orang yang berpakaian hitam dan menutup wajah tersebut langsung tergeletak tak bernyawa. bahkan Putri Priscilla dan Putri Celine tak memberikan mereka kesempatan untuk bergerak sedikitpun. sementara Alderick yang melihat bagaimana lincah dan cepatnya pertarungan kedua gadis itu membuatnya bergidik ngeri.

"wah!! kalian berdua benar-benar sangat cepat.!! kalau sudah seperti ini, siapa yang mau menikah dengan kalian ? karena, Kakak rasa Tak ada satupun laki-laki yang bisa menandingi kemampuan bertarung kalian." ucapnya dengan penuh kekaguman, sekaligus merasa miris dan khawatir tentang masa depan adik-adiknya. namun lagi-lagi, ini jauh lebih baik ketimbang adik-adiknya ini menjadi orang bodoh yang mudah dibodoh-bodohi oleh orang. mending jadi wanita tangguh saja.

Putri Celine dan Putri Pricilla pun tersenyum.

"kami tidak akan menikah kalau tidak ada yang bisa mengalahkan kami." tutur Putri Celine membuat Putri Pricilla mengangguk setuju. keduanya pun langsung cekikikan.

alderick mengerutkan keningnya. adiknya dan Putri Priscilla ini benar-benar sangat unik dan berbeda. apalagi Putri Priscilla yang tampak mau-mau saja mendengar penuturan adiknya.

"hah!! terserah kalian saja. yang penting sekarang ayo kita pulang, ayah pasti sudah greget ingin menyusul." gumamnya membuat kedua gadis itu menghentikan cekikikan mereka.

"mm.. baiklah.. ayo kita pulang." akhirnya mereka bertiga pun langsung memutuskan untuk kembali ke kediaman keluarga Baron. mereka hilang dalam kegelapan malam seolah-olah tanda keberadaan mereka di tempat ini terhapus dengan hembusan angin.

*****

sementara di posisi kaisar. dia mengepalkan tangannya kuat-kuat ketika membaca informasi yang telah diberikan oleh putrinya. tak hanya beberapa orang yang diselidiki atau yang dicurigai, namun ternyata penasehat yang paling dekat dengannya juga turut dicurigai oleh putrinya.

(aku sepertinya keliru!! aku telah mempercayakan segalanya kepada penasehatku. sekarang, penasehat itu malah berbelok dan mulai menghianatiku. lalu siapa yang harus aku percayai.) gumamnya lagi dalam hati. kemudian Dia teringat dengan penuturan putrinya ditambah lagi dengan botol porselin yang berisi obat-obatan yang diberikan.

"astaga!! aku melupakan mereka." Gumamnya. Seketika, dia pun langsung bangkit, dan kemudian dan beranjak pergi dari sana. tujuannya sekarang adalah kamar permaisuri dan putra mahkota yang terbaring lemah di tempat tidur.

sesampainya di luar, penasehatnya datang mendekat. sementara kaisar yang melihat penasehatnya mendekat langsung terpikir dengan penuturan kedua putrinya. namun dia tidak ingin menunjukkan kecurigaan sama sekali.

"salam kepada yang mulia kaisar.." ucapnya memberi hormat. Sang kaisar pun bertingkah seperti biasanya.

"mm.. " tanpa menghiraukan penasehatnya, dia pun langsung melangkah menjauh dan diikuti oleh sang penasehat di belakang. di malam seperti ini, penasehat itu tentu saja masih betah berada di sisi sang kaisar.

"Saya hendak menemui istri dan anak saya. kau pergilah lakukan yang lain." perintah sang kaisar. penasehat yang mendengar penuturan itu langsung mencoba untuk mencuri pandang dengan kepala tertunduk.

"baik yang mulia kaisar.." ujar sang penasehat itu lagi.

(aku juga harus pergi melihat Apa yang terjadi. bukankah katanya sudah ada pembunuh bayaran yang diutus ke mari. tapi, selama beberapa jam aku berdiri dan menemani yang mulia, aku masih belum melihat tanda-tanda keberadaan.) batinnya.

(lagi pula kaisar bodoh ini hanya ingin reunian dengan istri dan anaknya. di mana mungkin Itu adalah pertemuan terakhir. aku tidak harus mengganggunya bukan.) batinnya lagi sambil tersenyum licik dengan senyum yang sangat tipis. sehingga siapapun tidak akan pernah menyadari kalau dirinya sedang berpikir jahat terhadap keluarga kekaisaran.

sementara itu dia langsung melangkah menjauh, dari sang kaisar dan membiarkan kaisar itu pergi ke istana permaisuri sendirian.

di posisi kaisar, dia melirik kepergian sang Kasim atau penasehat istana dengan lirikan yang tidak disadari oleh siapapun.

(kenapa aku baru menyadarinya sekarang. gerak-geriknya terlihat sangat mencurigakan.) batin kaisar itu.

akhirnya setelah bergumam dalam hati dan melangkah demi langkah, akhirnya dia tiba di istana permaisurinya. di mana Di samping istana permaisuri juga ada istana pangeran mahkota yang sengaja ditempatkan di sana agar kaisar tidak bolak.

dengan menghela nafas yang panjang, dia menguatkan diri untuk masuk ke dalam kediaman permaisuri.

"yang mulia kaisar Orlando memasuki ruangan!!" teriak pengawal yang berjaga di depan kediaman permaisuri. mereka yang mendengar kedatangan sang kaisar dengan cepat membukakan pintu kediaman dan mempersilakan kaisar Orlando itu masuk ke dalam.

"selamat datang yang mulia.." ucap para pelayan-pelayan kediaman tersebut yang masih setia berada di sisi permaisuri. kaisar Orlando berdiri tegak.

"mm.. kalian semua keluarlah. aku yang akan menjaga permaisuriku sendiri." tuturnya. dia mengamati setiap pelayan dan pengawal yang ada di sana. dan dia menangkap ekspresi yang tak biasa dari salah seorang pelayan dan juga pengawal yang ditugaskan di tempat itu.

seketika dia langsung tersadar kalau di kediaman permaisurinya pun juga ada mata-mata.

"baik yang mulia!!" ucap mereka semua dengan serentak. setelah itu baik pengawal maupun pelayan langsung meninggalkan kediaman permaisuri dan meninggalkan yang mulia kaisar sendirian bersama dengan istrinya di dalam kamar. sementara mereka semua berada di luar dan berdiri di sana sampai mendapatkan perintah masuk lagi dari sang kaisar.