Peradaban modern dengan peradaban kuno seperti berdampingan satu sama lain. April memakai kalung berbentuk kubus yang sudah dipakainya sejak masih bayi. April sering terjebak di dalam roh lubang hitam kubus yang tak dikenal asal-usulnya. Gejolak-gejolak yang dialami April saat umurnya masih sangat muda, membuatnya kehilangan arah. Jalan apa yang akan April ambil saat dirinya diambang dilema panjang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keypi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XIII : Tersisa 6 bulan lagi...
Kelas benang
“Sejarah ini begitu lama sekali, hanya 5 kali saja yang tercatat Tim Agen Angkasa memenangkan tingkat negara ini. Terakhir kali itu sekitar 15 tahun yang lalu, mengingat setelah ujian arena di Agen Angkasa, tidak langsung menuju arena tingkat negara, membutuhkan 10 tahun lamanya untuk mengikuti arena tingkat negara. Misalnya, April kamu lolos dalam arena di Agen Angkasa di umur mu 7 tahun, maka kamu akan mengikuti arena tingkat negara di umur 17 tahun. Setelah lolos dari Agen Angkasa, kamu akan mengikuti banyak latihan-latihan dan beberapa misi untuk melatih para peserta yang lolos di peringkat 1 sampai 4. Arena ini bukan arena biasa, ini mempertaruhkan hidup dan mati. Tidak bisa sembarangan. Jika peserta yang lolos di peringkat 1 sampai 4 ini ada yang keberatan, maka akan didiskualifikasi dari arena tingkat negara, hanya bisa satu kali dalam 10 tahun,”
“Sejarah yang terjadi pada 15 tahun yang lalu, Tim Agen Angkasa yang menang, mereka mendapatkan sebuah hadiah berupa pangkat tertinggi dan Agen akan mendapatkan reputasi yang tinggi. Tim yang menang ini akan berada di petinggi negara, menjadi bagian mereka dan bukan lagi di Agen Angkasa atau lainnya. Ya, ibaratnya, pengawal bertahta tinggi di negara ini.”
Semuanya terkejut.
“Woah, pengawal bertahta dan bekerja di tempat petinggi negara!”
“Itu impian banyak orang, termasuk saya,”
“Benar banget”
April terdiam sejenak.
“Kelas benang sendiri hanya 1 orang saja yang lolos dalam arena tingkat negara ini dengan 3 kelas lainnya dalam 30 tahun yang lalu,”
Semuanya tercengang.
“Hah?”
“30 tahun yang lalu?!”
“Sesusah itu?!”
“Itulah kenapa saya katakan, ini tidak begitu mudah. Lawan yang dihadapi bukanlah lawan yang sepele melainkan semuanya sudah berpengalaman dan kuat-kuat. Saya memiliki harapan untuk periode selama 5 tahun saya mengajar disini, ada satu atau dua orang yang lolos dalam arena Agen Angkasa.”
Semuanya saling memandang satu sama lain.
“Master, siapapun diantara kami yang akan mewakili kelas benang untuk lolos dalam arena Agen Angkasa, itu pasti akan terjadi dan kami akan selalu mendukung dan membantu!” ucap Chichi.
“Benar!” semuanya bersorak.
Master Lock tersenyum kecil.
“Baiklah, kita kembali dimana saya ingin mengajari kali teknik-teknik benang.”
“Siap, Master!”
April memancarkan tekad membaranya. Aoren merasakan semangat di setiap murid kelas benang.
'Ini yang aku ingin lihat'
“Meongg~~~”
“Semuanya berdiri dan perhatikan dengan seksama, saya akan memberikan lembaran teknik-teknik ini,”
April dan lainnya menangkap kertas yang dilempar oleh Master Lock. Hologram beragam teknik benang yang sulit itu muncul.
“Woah!”
Semuanya hanya fokus pada hologram yang menunjukkan teknik benang. Semuanya masuk ke dalam ruangan rahasia. Hanya Aoren dan Master Lock saja yang berada di kelas.
'Eh? Kemana mereka semua pergi?'
April melihat setiap teknik yang ada. April mengeluarkan benangnya dan mengikuti setiap arahan dari teknik benang itu. Begitu juga dengan yang lainnya.
1 jam berlalu...
Semuanya keluar dari ruangan hologram benang kecuali April. Aoren mencari-cari April. Tidak lama kemudian, April keluar. Aoren sangat lega.
“Kelas hari ini sampai disini dahulu. Oh iya, arena Agen Angkasa tersisa 6 bulan lagi. Saya harap kalian semua latihan dengan baik dan giat. Saya pamit.”
Master Lock sudah meninggalkan kelas. April memandang ke arah anak laki-laki yang tadi membaca buku pergi keluar. Aoren mengelus kakinya April dan April menggendong Aoren.
“Yuk, kita makan,”
Keduanya meninggalkan kelas benang dan berjalan menuju kantin. April berhenti sejenak.
“Aoren, sebelum kita makan, mau menemani aku latihan teknik yang sulit ini, sebentar?”
Aoren mengangguk. April tersenyum dan membawa Aoren menuju ruang latihan.
\*\*\*
Ruang latihan Agen Angkasa
April dengan Aoren memasuki ruangan latihan. Disana ada A Chengyou yang sedang latihan pedang. April melihat ke arah A Chengyou berlatih.
'Dia, anak kelas pedang rupanya. Berarti aku sekelas dengannya nanti malam?'
April mengabaikan A Chengyou dan fokus pada latihan teknik benangnya itu. Aoren turun dari gendongan April dan menyaksikan April berlatih.
A Chengyou benar-benar sangat fokus, tajam sekali pandangannya. Setiap gerakan demi gerakan A Chengyou tampak sangat ahli.
Bayangan yang A Chengyou melihat sosok ibunya yang memberikan semangat dan mengajari teknik-teknik pedang dari keluarga bangsawannya yaitu Dewi Pedang. Tidak heran, teknik pedang Dewi Pedang diwariskan pada A Chengyou.
'Gua ga boleh menyia-nyiakan ini. Gua harus lebih jadi kuat lagi dan mengasah pedang ini lebih tajam. Tersisa 6 bulan lagi...'
A Chengyou melayang dan mengeluarkan jurus teknik pedangnya hingga mengenai target secara tepat. A Chengyou mendarat dengan tenang. Tak sengaja, A Chengyou melihat ke arah April yang sedang berlatih benang. Tatapannya tak teralihkan. A Chengyou menyadari, yang April latih adalah teknik benang paling sulit.
'Gerakan itu sangat sulit dan akan mengalami cedera.'
A Chengyou ingin menghampiri April. A Chengyou merapihkan reruntuhan dari latihannya itu. April merasa kesulitan, gerakannya benar-benar susah. A Chengyou menghampiri April yang ternyata hampir jatuh. Aoren terkejut.
'Oh tidak! Benang-benangnya akan menimpaku'
A Chengyou dengan sigap menyingkirkan benang-benang yang akan menimpa tubuh April. A Chengyou segera menangkap April.
“Ah!”
April memejamkan matanya. Dirinya merasakan baik-baik saja dan tidak terluka. April membuka matanya, melihat A Chengyou yang menangkap April. Kontak mata dari keduanya tak terhindarkan.
\*\*\*
Ruang latihan Agen Angkasa
Bubble dengan Kika masuk ke dalam ruangan latihan.
“Bub, ujian arena Agen Angkasa tersisa 6 bulan lagi.. aku sangat gugup.”
Bubble melirik ke arah Kika, menepuk pundaknya.
“Ka, sebenarnya aku juga sama kayak kamu, tapi gimanapun juga, kita harus berani dan mengambil langkah maju,”
Bubble menenangkan Kika yang tampak tidak pede. Kika pun berusaha memahami kata-kata Bubble dan tersenyum.
“Makasih banyak ya, Bub!”
Bubble tersenyum.
“Ayo, kita masuk dan latihan. Walau kita beda kelas, bukan berarti kita ga bisa latihan bersama,”
“Exactly, Bub!”
Keduanya masuk ke dalam dan tidak melihat A Chengyou dengan April yang sedang kontak mata.
April bangun dari kebekuan yang terjadi. A Chengyou juga melepaskan.
“Terimakasih,”
Ucap April padanya. A Chengyou mengangguk. Aoren yang mengambil benang-benangnya April yang tergeletak dan memberikan pada April.
“Meoongg~~”
April melihat ke arah Aoren dan mengambil benang-benangnya yang sudah tidak karuan.
“Makasih ya, Aoren,”
April mengelus kepalanya Aoren.
A Chengyou melihat ke arah Aoren.
“Oh iya, ini kucing, milik lu?”
April berdiri dan menggendong Aoren.
“Iya, namanya Aoren.”
Aoren menatap ke arah A Chengyou.
'Hmm, aneh sekali aura anak laki-laki ini. Entah kenapa aku merasa ada kaitannya antara anak laki-laki dengan anak perempuan ini.'
A Chengyou mengelus kepalanya Aoren.
“Hai, gua A Chengyou, senang bertemu denganmu, Aoren,”
A Chengyou tersenyum. Aoren menatapnya.
“Meoong~~~”
April memahami maksud Aoren.
“Sepertinya, Aoren mulai tertarik denganmu, senior,”
A Chengyou tertawa.
“Mau manusia atau hewan, pasti akan tertarik dengan ketampanan gua ini,”
April dan Aoren merasa jijik.
“Hahaha, iya deh iya, biar cepet.”
A Chengyou merasa nyaman sekali dan keluar sisi aslinya saat bersama April, selain ibunya.
TO BE CONTINUED...