Dave Seth Arkana adalah anak dari pemilik kampus swasta yang terkenal di kotanya. Namun Dave tidak memiliki niat untuk menjalankan bisnis pendidikan milik orangtuanya tersebut. Dave lebih memilih bisnisnya sendiri, hingga suatu ketika Ayah Dave sakit keras, yang membuatnya menjalankan kedua bisnis tersebut. Mengawali bisnis pendidikan dengan terpaksa, hingga Dave menemukan seseorang yang menurutnya begitu cantik dan memukau, hingga Dave memutuskan untuk memprioritaskan bisnis orangtuanya demi mengejar cinta ibu dosen tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
Dave membawa Rachel ikut serta dalam acara kantornya, Rachel terlihat begitu cantik dengan balutan gaun berwarna coklat tersebut. Rachel tidak akan merasa kesepian karena ada Dara yang menemaninya.
“Bu Rachel, cantik sekali malam ini” Ucap Dara.
“Dara juga sangat cantik”
“Bu Rachel, saya izin ke rest room sebentar ya”
“Iya Dara silahkan”
Rachel mengambil minuman lalu berjalan menuju meja yang masih kosong, dia meletakkan minumannya lalu duduk dengan begitu anggunnya.
“Selamat malam” Ucap pria yang berada di samping Rachel.
“Saka” Ucapnya lagi.
“Rachel” Jwab Rachel dengan mengulur tangannya menerima jabat tangan dari Saka.
“Pak Saka, selamat malam” Dave datang menyapa.
“Pak Dave, selamat untuk pencapaiannya”
“Terimakasih Pak Saka”
Saka meninggalkan Dave dan Rachel karena sedang menerima telpon. Sedangkan Dave segera menarik pinggang Rachel dan membuat tubuh Rachel menempel pada tubuh Dave.
“Kemana anak nakal itu?” Bisik Dave.
“Restroom, Pak”
“Jangan panggil saya Pak, Rachel”
“Lalu?”
“Terserah kamu” bisik Dave lalu dia mengecup pipi Rachel.
Rachel benar-benar dibuat begitu canggung karena ulah Dave, namun dia tidak membencinya justru Rachel menyukainya.
“Ehemmm”
Rachel segera mendorong tubuh Dave karena kedatangan Dara. Dave hanya tersenyum melihat Rachel panik, sedangkan Dara terlihat bahagia karena Rachel terlihat memiliki hubungan dengan Dave.
“Jaga kakak iparmu. Jangan sampai ada yang dekati!” Ucap Dave kepada Dara.
“Oke bos”
Rachel hanya menggelengkan kepalanya melihat kakak beradik tersebut selalu bertengkar untuk hal-hal kecil.
“Bu Rachel harus hati-hati disini, meskipun laki-laki disini terlihat baik dan sopan, tapi itu palsu” Jelas Dara.
“Palsu?”
“Iya Bu, mereka punya banyak wanita. One night stand” Bisiknya.
“Astaga”
“Hehehe maaf Bu”
Rachel sudah begitu lama tidak menghadiri acara seperti ini, dulu setiap kali ada acara antar pengusaha, Rachel selalu turut serta hadir bersama Anton dan Nia.
“Rachel?” Sapa seseorang.
“Om, selamat malam” ucap Rachel dengan sopan.
“Lama sekali tidak bertemu Rachel, apa kabar?”
“Baik Om, Om Heru apa kabar?”
“Baik sekali, kemarin saya baru bertemu papa kamu Chel, kita sempat main golf sebentar, karena memang saya tidak bisa lama-lama, dan ya satu lagi saya turut prihatin atas kejadian yang menimpa rumah tangga kamu Chel”
“Iya Om, papa sempat cerita bertemu tante Sofi dan Om Heru. Terimakasih banyak Om”
“Rachel yang sabar ya” Ucap Sofi.
Dave memeprhatikan interaksi antara Rachel dan kolega orangtuanya, Dave berpikir jika mereka sepertinya saling mengenal satu sama lain.
Acara malam ini telah selesai, Dave, Rachel dan juga Dara bergegas untuk pulang. Malam ini tidak seperti biasanya, jika dalam beberapa minggu ini Rachel dan Dave hanya berdua, mala mini mereka diantar oleh sopir pribadi Dara.
“Pak Dave, Dara terimakasih sudah antar pulang” Ucap Rachel.
“Sama-sama Ibu, sampai ketemu besok di kampus”
Srek!
Cup!
Dave lagi-lagi mencium Rachel, tapi kali ini hanya tangan Rachel yang diciumnya karena di dalam mobil ada Dara dan juga Pak Edi.
Ting!
“Dave, came and joined us” – Arga
“Next time bro” – Dave
“Come on dude!” – Arga
“Pak antar Dara, lalu antar saya” Ucap Dave.
“Baik Pak”
“Kakak mau kemana?” Tanya Dara.
“Ke tempat Arga”
“Kebiasaan”
“Jangan bilang Rachel”
“Hmm”
Setelah mengantar Dara, Pak Edi bergegas mengantar Dave menuju tempat dimana Arga berada.
“Hi bro!” Panggil Arga
Malam ini Arga membuat acara ulangtahunnya di sebuah club besar di kota tersebut, Arga membuat pesta bersama teman-temannya yang juga teman Dave, karena Dave dan Arga adalah teman sejak mereka masih kuliah di luar negeri.
“Dave, how are you?” Sapa Luna mendekati Dave, namun Dave menghindar.
“Luna, he is in s relationship. Stay away” Ucap Arga.
“What? Who’s the unlucky woman? Hahaha”
Dave tidak merespon apapun, dia hanya menenggak minuman yang berada di hadapannya. Dave tahu jika semua temannya sudah dalam keadaan mabuk, jadi menurut Dave merespon juga akan sia-sia.
“Dave’s seeing a widow, Lun” Sahut Arga.
“A widow? Classic Dave. Always chasing drama with a backstory”
“Enough! Stop making fun of it!” Tegas Dave.
Dave yang tadinya masih bisa memaklumi, kali ini dia benar-benar marah karena Rachel dijadikan bahan candaan oleh teman-temannya.
“Hahaha are you angry Dave? But like it or not, that’s the reality” Ucap Luna sambil menepuk bahu Dave.
“Yah, she’s a widow, but don’t let that fool you, she’s rich, polished, and comes from a background most people only dream of” jelas Dave.
“Wooo, did you guys hear that? Triak Luna lalu tertawa.
Semakin malam, acara semakin meriah. Alunan musik begitu menghipnotis mereka yang mendengarnya.
Brukk!
“Ahhh” Elsa terjatuh ketika dia di tabrak oleh seseorang.
“Sorry, sini aku bantu” Ucap Arga.
“Thanks”
Elsa menuju kursinya, dia terlihat sedang menghubungi sesorang. Arga begitu terpesona oleh wanita yang baru saja ia tabrak, tapi Arga tidak bisa berkenalan, karena Luna sudah lebih dulu menariknya.
“Hmm kenapa Sa?” – Rachel
“Tidur ya Chel?” – Elsa
“Hmm” – Rachel
“Chel jemput aku di club biasanya, aku pusing” – Elsa
“Astaga Sa, besok kelas pagi dan kamu di club sekarang?” – Rachel
Tut!
Karena telepon sudah di matikan oleh Elsa, Rachel yang baru saja tertidur segera bangun untuk menjemput Elsa.
Rachel mengemudikan mobilnya hingga sampai di tempat tujuan. Music begitu terdengar jelas meski Rachel masih berada diparkiran.
Rachel menjemput Elsa dengan memakai celana pendek, dan kaos. Dia menggunakan tas kecil dan sepatu yang senada dengan warna kaosnya, yaitu putih.
Hanya dengan melihat tasnya saja, orang akan mengetahui jika Rachel dari keluarga berada.
Rachel mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan Elsa di dalam ruangan yang gelap. Saat lampu menyoroti Rachel, Dave tidak sengaja melihatnya.
Dave berdiri menghampiri lalu berjalan menghampiri Rachel.
“Rachel!”
“Pak Dave, kebetulan. Saya cari Elsa, dia minta dijemput”
Dave masih berusaha mengontrol dirinya meski dia sedang dalam pengaruh alkohol.
“Ayo, saya bantu” Ucap Dave menggenggam tangan Rachel.
Mereka mengelilingi Club tersebut, memperhatikan setiap perempuan yang ada hingga mereka menemukan Elsa sedang tertidur di mejanya.
“Elsa bangun” Tepuk Rachel.
“Chel”
“Iya, ayo pulang”
Rachel membantu Elsa berdiri lalu membawanya keluar dari Club tersebut. Dave mengikuti Rachel dari belakang, meski Rachel kesusahan membawa Elsa, tapi Dave enggan membantunya.
“Ahh merepotkan” Sungut Rachel setelah membantu Elsa masuk kedalam mobilnya.
“Pak Dave, terimakasih. Saya pulang dulu sudah hampir pagi”
“Jangan pulang dulu” Ucap Dave lalu memeluk Rachel.
“Kenapa Pak? Pak dave baik-baik saja kan?”
“Hmm. Saya kesini karena ulangtahun Arga, bukan keinginan saya sendiri”
Rachel tersenyum mendengar penjelasan Dave, lalu mengusap punggung laki-laki yang sedang memeluknya tersebut.
“Masuk Pak, di tunggu Pak Arga di dalam”
“Gak”
“Terus?”
“Saya mau ikut kamu pulang”
Dave melepaskan pelukannya lalu duduk di kursi pengemudi di samping kursi sopir. Rachel menghela nafasnya kasar, karena dia harus mengurus dua orang yang sedang mabuk tersebut.
Sampai dirumah, Rachel membantu Elsa untuk tidur di kamar tamu. Sedangkan Dave berjalan sendiri menaiki tangga, lalu membaringan tubuhnya diatas tempat tidur Rachel.
Rachel menuju kamarnya, karena melihat Dave yang masih menggunakan jas, dia membangunkannya untuk melepas jas tersebut. Namun setelah melepas jasnya, Dave justru menarik Rachel dalam pelukannya, dan memeluknya seperti memeluk guling.
“Pak Dave jangan begini”
“Diam Rachel, sudah tidur saja”
Rachel terpaksa tidur dalam pelukan Dave mala mini, bahkan Rachel juga belum sempat melepas tas yang melingkar di badannya.