terpaksa menjadi single mom untuk anak yang tidak berdosa..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Saat pria itu mau noleh kearah aku langsung menatap kedepan,
"jadi perempuan kok cengeng"
"biarin !!"
"lah kok biarin, gak malu di tatap orang banyak"
Akupun melihat sekeliling, benar apa yang di katakan pria tampan tersebut, aku jadi malu kenapa aku memalukan diriku sendiri hanya gara gara menangisi pria gak punya hati seperti Adrian..
"nah kan malu" hehehe
"apaan sii" senyum Malu ku
"kamu menangisi pria tadi??" tanyanya
"gak !!" Sahutku cepat
"Oo, kirian" Senyumnya
Aaa senyumnya sangat manis sungguh dia sangat tampan, mimpi apa aku bisa bertemu kedua kali dengan pria tampan yang berada di sebelahku..
"aku kira kamu pria yang galak"
"waduh"
"kemarin serem"
"tapi gak seseram genderwo kan??" meringisnya
"iya gak lah" hehehehe
Sita dan Lala berlarian ke arahku, mereka kek anak kecil SD saja masih suka kejar kejaran, sita berhenti ia menatap pria tampan itu tanpa berkedip..
"dokter arka" sapa sita
"loh dokter sita, joging juga??" tanyanya
"Oo, jadi dia yang bernama dokter arka yang sering di ceritakan sama sita, gak salah kalo sita slalu mengagumi dia"
Sita menepuk kedua pipinya, ia melakukan itu sampai tiga kali,
"aku gak mimpi kan ini??" ucap sita
"iya gak lah sit" jawabku
"i-ini yang sering kamu ceritakan itu kan sit?? pantesan kamu ngeidolain dia,, bentukannya seperti ini" pekik Lala
arka tersenyum malu,
"cerita apa hayo kamu dok??"
"em itu anu dok, apa itu" gugup sita
"katanya dokter itu paling ganteng di rumah sakit, terus paling baik, paling bisa bikin pasien nyaman pokoknya paling baik, paling sopan semua di borong sama dokter" hehehehe sahut Lala
"Lala" malu sita
"jangan berlebihan gitu dokter sita, aku jadi malu" mengaruk kepalanya
"emang gitu pak kenyataannya" meringis sita
aku hanya bisa menatap wajah mereka secara bergantian, arka berdiri dari duduknya membersihkan celananya..
"mau kemana dok??" tanya sita
"cari sarapan"
"bareng kita aja dok"
"lah"
"iya gak papa dok, aku juga mau berkenalan sama dokter" ucap Lala
"dasar Lala" lirihku
Lala meringis memperlihatkan gigi rapinya, akupun berdiri dari duduku membersihkan celanaku..
"mau kan dok??" tanya sita
"boleh"
"dokter naik mobil atau motor??"
"sepeda"
"nah pas banget, kita juga naik sepeda" seru sita membenarkan rambutnya yang sedikit Berantakan.. "mari dok ikut kami" pekik sita
"iya"
kamipun berjalan menuju sepeda, mengayuh sepeda dengan kecepatan sedang menuju penjual babur ayam langganan kami..
"kamu teman dokter sita??" tanya arka yang entah sejak kapan berada di sampingku
"iya dok" jawabku canggung
"panggil saja arka"
"kenapa??"
"ini bukan di rumah sakit" senyum manisnya
"baiklah"
"masih kuliah??"
"udah kerja"
"kirian masih kuliah, wajah kamu paling muda di antara dua temanmu"
sita dan Lala yang mendengar mereka langsung mentapku dan juga arka,,
"apa dok !!" seru Lala
"jangan jujur banget lah dok" ucap sita
"oops" hehehe
Tak terasa sudah sampai tukang bubur ayam kamipun memarkirkan sepeda kami, sita memesan empat porsi bubur ayam..
"lama gak keliatan neng" ucap tukang bubur ayam
"iya mang sibuk" jawab Lala
"syukurlah kalo pada sibuk, gak nganggur"
"tidak dong mang"
"tunggu sebentar ya neng"
Kamipun duduk di trotoar pinggir jalan, nikmat sekali kalo sarapan bubur ayam di pinggir jalan seperti ini..
"dokter gak malu??" tanya sita
"kenapa harus malu, kan gak hutang" hehehe
"maksudnya makan di pinggir jalan dok"
"gak lah"
pesanan kami datang empat mangkok bubur ayam hangat dan lezat, ,
"silahkan"
"trimakasih mang"
"eladalah, siapa itu ganteng pisan" tanya mang bubur menatap arka
"dia dok......."
"saya teman Eneng bertiga ini mang" jawab arka
Aku tersenyum kearahnya eh dia juga malah menatapku, aku jadi sangat malu entah kenapa aku jadi pendiam..
"kirain artis, mangga buburnya"
"iya mang"
kampiun makan buburnya,
drrt drrrt drrrt..
Encus menelfonku, akupun segera mengangkatnya..
Aku [ Hello encus, cinta rewel ya?? ]
encus [ iya non, padahal udah saya kasih makan sama minum susu,tetap saja rewel ]
Aku [ bentar lagi aku pulang ]
Encus [ non video call ya siapa tau cinta tidak nangis lagi ]
Aku [ oke bik, eh encus ]
encus [ tu kan ]
panggilan pun berganti video call, terlihat cinta sedang nangis sesenggukan,
aku [ encus ponselnya kasiahan ke cinta ]
Encus [ baik non]
cinta mentapku ia langsung diam saat melihatku,
Aku [ anak momy gak boleh nakal ya?? Momy sebentar lagi pulang ]
Uhuk uhuk uhuk..
Arka tersedak, Lala langsung mengambil air mineral untuknya,
"hati hati pak dokter" kompak Lala dan sita
uhuk uhuk ..
arka masih tersedak,
"kenapa dokter eh arka ??" tanyaku
"hah !! arka??" sita menautkan alisnya
uhuk !! uhuk !!
"iya aku yang suruh teman kamu itu Jangan panggil dokter panggil saja namaku" ucapnya
"aaa ciaaa dokter" alis sita naik turun
Encus [ non, nangis lagi ]
aku kembali menyapa cinta
Aku [ anak cantik jangan nangis ya, momy segera pulang]
encus [ baik non ]
ku matikan sambungan telepon, arka masih menatapku, pasti dia ilfil kepadaku..
"momy?? Apa dia anakmu??" tanya arka
"ia,tapi gak punya papah dokter mau jadi papah cinta" sahut sita cepat
"sita" malu ku
dokter hanya tersenyum, entah apa yang membuat dokter terseyum padahal lucu aja enggak..
"bercanda dok, aku tau kok dokter udah punya gandengan" hehehe
"oo jadi udah punya gandengan, lagian mana ada dokter setampan dia masih single" batinku
"yaelah dok, kirain dokter masih sendiri,,cocok loh jadi papah cinta anaknya Olivia" cecar Lala
"Olivia?? Cinta?? Siapa mereka aku bingung" jawab arka
"Olivia itu ini dokter" sita menepuk pundakku.." nah kalo cinta itu anak perempuannya" jelas sita
"Oo" bibir dokter membentuk huruf o
aku pun berpamitan untuk pulang lebih dulu begitu pula dengan dokter arka ikut berpamitan..
"hati-hati ya Olivia" teriak Lala dan sita
"oke, daahh"
aku pun mengayuh sepedaku tidak aku sangka ternyata arka juga mengayuh sepedanya tepat di belakangku..
"Olivia tunggu !!" panggilnya
"iya"
sepeda arka sekarang berada di sampingku, Aku jadi Canggung berdekatan dengannya pasti di pikirannya Aku ini seorang janda, tapi tidak apa-apa lagian emang kenyataannya aku ibu angkat cinta..
"maaf kalau aku lancang, apa benar yang dikatakan dokter Sita kalau kamu itu udah punya anak dan anak kamu tidak mempunyai papa maksudnya Udah cerai gitu??"
"emang bener arka yang dikatakan Sita"
"oh gitu ya, berarti kamu single mom dong"
"bisa dibilang begitu" Senyumku
aku Emang sengaja kalau di depan laki-laki, aku berpura-pura menjadi janda karena aku ingin mencari laki-laki yang benar-benar mencintai aku apa adanya bukan karena fisikku maupun jabatanku..
******