Urban legend bukan sekadar dongeng tidur atau kisah iseng untuk menakuti. Bagi Klub Voli SMA Higashizaka, urban legend adalah tantangan ritual yang harus dicoba, misteri yang harus dibuktikan.
Kazoi Hikori, pemuda kelahiran Jepang yang besar di Jerman. masuk SMA keluarganya memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya, namun tak pernah menyangka bergabung dengan klub voli berarti memasuki dunia gelap tentang legenda-legenda Jepang. Mulai dari puisi terkutuk Tomino no jigoku, pemainan Hitori Kakurenbo, menanyakan masa depan di Tsuji ura, bertemu roh Gozu yang mengancam nyawa, hingga Elevator game, satu per satu ritual mereka jalani. Hingga batas nalar mulai tergerus oleh kenyataan yang mengerikan.
Namun, ketika batas antara dunia nyata dan dunia roh mulai kabur, pertanyaannya berubah:
Apakah semua ini hanya permainan? Atau memang ada harga yang harus dibayar?
maka lihat, lakukan dan tamat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkyMoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
himuro mansion
POV Yasuhiro
Aku berdiri menatap lekat taman belakang dari kamar Hikori. Aku, Isamu dan Ichi mampir ke rumah Hikori sebenarnya rumah Isamu jauh dari komplek kami tapi dia ingin ikut dengan alasan dirumahnya tidak ada siapa-siapa.
Mereka tiduran dibelakangku masing-masing tangan mereka memegang manga entah genre apa yang mereka baca aku sendiri tidak terlalu tertarik pada manga.
Rumah Hikori sangat besar untuk ditempati oleh dua orang. Didepan rumahnya terdapat mansion megah milik keluarga Sasiki mereka mempunyai putra cantik bernama Nokichi dia memang laki-laki tapi wajahnya cantik. Aku berani bertaruh jika dia ganti kelamin dia pasti akan populer dikalangan pria.
Ngomong-ngomong soal mansion aku jadi teringat salah satu legenda urban, "Himuro mansion," gumamku.
"Himuro mansion?" Aku balik badan menetap Hikori yang bertanya, apa gumaman ku terdengar oleh mereka?
"Ya! Himuro mansion!"
"Apa itu Himuro mansion?" Apa aku harus menceritakan legenda itu pada Hikori? Yah harus! Dia harus tahu!
"Himuro mansion adalah lokasi cerita mitos yang menceritakan kisah kelam dari rumah besar berhantu dan terbunuhnya semua penghuni rumah itu. Menurut legenda Himuro mansion sangatlah besar dan bangunannya merupakan bangunan tradisional Jepang. Letak mansion itu di area bebatuan tak jauh dari Tokyo."
"Terbunuh? Bagaimana bisa?" Tanya Hikori padaku. Mereka duduk sila sepertinya penasaran dengan cerita Himuro mansion
"Ini akan menjadi cerita yang panjang dengarkan baik-baik.
Keluarga Himuro penganut agama Shinto kuno dan diyakini mereka melakukan praktek ritual yang terlarang. Salah satu proses dari ritual itu disebut 'The Strangling Ritual' yang didalamnya melibatkan seorang wanita muda, konon ritual ini dilakukan untuk mencegah karma-karma buruk yang datang kepada keluarga Himuro."
"Sugoi," aku tatap malas Hikori kenapa dia potong ceritaku. Tak peduli dengannya aku kembali melanjutkan ceritaku.
"Ritual itu dilakukan lima puluh tahun sekali untuk menghindari karma buruk yang dapat menghancurkan keluarga Himuro. Saat ritual akan dilakukan, mereka akan memilih bayi perempuan pilihan mereka disebut dengan 'The Rope Shrine Maiden'. Gadis muda yang dikorbankan akan dijauhkan dari dunia luar dia akan di isolasi di bagian rumah besar itu karena jika tidak mereka percaya ritualnya akan gagal."
"Yabai," aku tatap malas Isamu tidak bisakah mereka diam saja? Aku tak pedulikan dia aku kembali menceritakan tentang Himuro mansion.
"Ketika waktunya tiba mereka akan membawa gadis itu kedalam kuil dia area mansion. Kemudian gadis itu akan diikat oleh sebuah tali dibagian leher, kedua tangan, dan kedua kakinya. Selanjutnya sekelompok sapi atau kerbau akan menarik tali-tali yang terikat pada tubuh gadis tersebut secara berlawanan sehingga tubuh gadis itu hancur menjadi beberapa bagian. Tali yang dipenuhi darah itu akan disimpan dibeberapa tempat di area mansion untuk menyegel karma-karma buruk. Ritual itu akan diulang setiap lima puluh tahun sekali."
"Kakoi," Ichi kenapa kau ikut-ikutan memotong ceritaku?! Sudahlah tak udah pedulikan dia aku akan melanjutkan ceritaku.
"Tradisi ritual kuno yang terlarang itu sudah dilakukan oleh keluarga Himuro secara turun-temurun. Namun terjadi sebuah kisah yang mengejutkan pada ritual terlarang itu dan sekaligus menjadi ritual terakhir yang dilakukan oleh keluarga Himuro."
Aku sengaja menghentikan ceritaku membiarkan mereka memotong ucapan ku. Tapi, lihatlah sekarang mereka hanya menatap penuh rasa penasaran padaku. Hah baiklah aku akan melanjutkan ceritanya.
"Saat itu gadis yang terpilih menjadi korban jatuh cinta pada seorang pria yang dia lihat dari celah-celah ruang isolasinya. Jatuh cinta merupakan hal yang dilarang dalam ritual karena bagaimanapun gadis itu harus suci dan polos dari hal-hal duniawi. Setelah ritual itu dijalankan dan gadis itu dikorbankan, ritual itu gagal karena gadis itu sudah tidak lagi suci.
Setelah mengetahui gadis yang dia pilih itu jatuh cinta, pemimpin dari keluarga Himuro itu putus asa karena dirinya sudah sangat yakin jika ritual itu akan berhasil. Karena rasa takutnya pada karma buruk dengan pikiran yang stress dengan kejam dirinya membunuh semua orang yang ada di rumah tersebut dengan pedang katana."
"Membunuh?! Bagaimana bisa?" Mereka bertiga berteriak dengan kompak aku bahkan menganga lebar karena kekompakan mereka.
"Pemimpin keluarga itu meyakini dengan membunuh mereka akan menyelamatkan mereka dari beberapa malapetaka yang akan datang karena gagalnya ritual. Setelah semua orang mati dirinya memutuskan untuk bunuh diri dengan cara menusukan pedang katana pada tubuhnya. Setelah tragedi itu penduduk sekitar tetap diam dengan kisah kelam yang terjadi di keluarga Himuro. Sampai beberapa dekade mulai ada aktivitas gaib yang sering terjadi disekitar rumah itu."
"Apa kau pernah melihat mansion itu senpai?" Aku menggaruk pipiku karena pertanyaan Hikori.
"Ya, pernah," ucapku ragu.
"Sugoi ne tapi kenapa kau tidak mengajakku?" Tanya Isamu wajahnya kesal menatapku.
"Gomen," aku tersenyum canggung pada Isamu.
"Ceritakan pada ku senpai!" Pintah Hikori.
"Saat itu aku mengunjungi Himuro mansion pada siang hari aku dan beberapa pengunjung lainnya melihat dengan jelas cetakan tangan berdarah dan noda darah di sana. Tapi ada satu hal ganjil yang terekam olehku saat itu aku memotret salah satu jendela di rumah itu yang membuatku terkejut adalah ada sosok perempuan memakai kimono didalam fotoku padahal aku ingat jelas saat itu tidak ada pengunjung yang menggunakan kimono."
Mereka terlihat sangat ketakutan karena ceritaku sekali lagi mereka bergumam kompak. "Kakoi."
"Aku penasaran seperti apa Himuro mansion?" Tanya Isamu pada dirinya sendiri.
"Bagaimana kalo kita cari di internet?" Timbal Ichi.
"Ide yang bagus," setelah mendengar ucapan Hikori mereka bertiga beranjak menuju meja belajar Hikori.
Mereka tampak serius menatap layar komputer Hikori aku tak punya waktu untuk menjelaskan itu hanya bohong kan? Aku hanya tahu legenda Himuro mansion aku belum pernah datang langsung ke tempatnya bahkan aku tidak tahu lokasinya dimana.
Tapi ya, sudahlah.
to be continued