NovelToon NovelToon
PREMAN JALANAN PUTRA KONGLOMERAT

PREMAN JALANAN PUTRA KONGLOMERAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / CEO / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:48.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wisnu 025

Perkenalan
Namanya Roman Maulana Satria usia dua puluh empat tahun. Pendidikan sarjana hukum. Hidup sebagai preman jalanan walau merupakan putra konglomerat, pewaris tunggal Satria Corp. Dalam percintaan ibunya tak merestui hubungannya. Yok kita lihat perjuangan hidupnya untuk mengungkap kasus kematian kekasihnya yang dibunuh melalui penularan virus yang dikenal dengan virus covid 19.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisnu 025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE KE DUA BELAS: PESAN KAKEK.

Dengan lahap Roman menyantap makanan yang disediakan BI Minah.

"BI..., nambah lagi. Masih ada?" pinta Roman kepada BI Minah.

"Maksudnya ada. Apa? Den...," tanya bi Minah pada tuan mudanya.

"Ini, roti dan minumnya!" jawab Roman sambil menunjuk makanan yang sedang di santapnya.

"Itu kan masih banyak?" tunjuk bi Minah.

"Oh, sorry bi." timbal Roman cepat.

"Makanya jangan menghayal kalau makan, kamu bukan anak kemarin sore lagi?!" seru Bu Marisa memperhatikan Roman yang sedang makan.

Saking takutnya ditanya oleh ibunya, Roman tidak memperhatikan makanan diatas meja.

Ibu Marisa menuangkan susu hangat dan meletakan beberapa potong roti lagi di atas piringnya Roman.

Sedangkan menu yang lain masih banyak tersedia di depannya yang sedang menyantap.

"Mama tidak sarapan!" tanya Roman.

"Udah! Sama bapakmu. Ketika kamu kembali tidur!" timbal Bu Marisa.

"Bu..., maaf. Aku mau tanya? Bagaimana sholat mama ketika aku di Amerika!" tanya Roman dengan serius memandang Ibunya.

"Aku selalu sholat di awal waktu!" jawab Bu Marisa.

"Alhamdulillah! ma, kenapa aku tanya ini sama mama? Aku ingat pesan kakek, agar mengingatkan mama setiap saat. Hingga tidak tertinggal satu waktu sekalipun, karena dosa yang paling besar di antara dosa yang ada adalah dosa meninggalkan sholat." kata Roman mengingatkan ibunya.

Wajah Bu Marisa jadi berbinar-binar menahan air mata yang hendak menitik mendengar putranya menyebut almarhum Ayahnya.

Ada perasaan berdosa pada dirinya. Karena dia memiliki Adik perempuan yang tidak diketahui keberadaannya.

Bu Marisa berdiri hendak pergi, tidak berani menangis didepan putranya.

"Makanlah yang banyak! Usai makan temui mama di depan. Ada yang mau kutanyakan!" ucap Bu Marisa beranjak dari meja makan.

Roman tidak memberi jawaban, sengaja dia meminum susu di depan ibunya. Sampai ibunya lenyap dari pandangan matanya.

Jantung Roman mulai berdebar lagi. Dia takut mamanya akan menanyakan perihal kepulangannya yang tidak memberi kabar terdahulu.

Satu-satunya jalan terhindar dari pertanyaan itu adalah pergi keluar rumah diam-diam.

Roman segera meminta Hadi untuk menjemputnya di luar rumah.

"Di, temui aku diluar gerbang ya...," konteks Roman menelpon Hadi.

"Jam berapa!" tanya Hadi.

"pukul sepuluh!" jawab Roman melirik jam tangannya.

Roman bergegas meninggalkan meja makan lewat lantai dua agar tidak terlihat ibunya.

Bu Marisa yang kebetulan kembali mengambil hand phonenya yang tertinggal diatas meja makan terkejut sudah tidak melihat Roman lagi.

"Bi Minah...," panggil Bu Marisa memanggil pembantunya itu.

Kembali BI Minah berlari menemui majikannya.

"Ya, ibu...," timbal BI Minah didepan Bu Marisa.

"Kok, Roman tidak ada. Kemana?" tanya Bu Marisa.

BI Minah pun heran, tiba-tiba Roman sudah tidak ada di meja makan.

"Mungkin ke kamar mandi? Kebelet," ucap Bi Minah.

"Terlalu banyak makannya, tidak apa! Nanti bilang sama dia, aku menunggunya di depan." ucap Bu Marisa menyambar hande phonenya lalu berlalu pergi.

"Baik, Bu!" jawab Bi Minah.

Bi Minah segera membereskan piring, gelas diatas meja dan membersihkannya.

Sementara Roman tampak berlari nyamperin Hadi yang sudah menunggunya. segera Roman masuk ke dalam mobil.

"Hendak kemana? Rom," tanya Hadi.

"Ke rumah Morrin!" jawab Roman singkat.

"Kamu pasti pergi diam-diam!" kata Hadi pada Roman.

"Iya," jawab Roman.

"Kalau kamu tidak ada di rumah! Biasanya yang di konteks aku." kata Hadi.

"Hari ini tidak apa-apa kamu berbohong. Katakan kamu tidak bersamaku!" pinta Roman santai.

Dan akhirnya Roman pergi ke rumah Morrin sampai tengah malam baru dia balik ke rumahnya.

Sampai di rumahnya Morrin. Hadi disuruh pulang, dan baru nanti pulang akan dihubungi.

BERSAMBUNG.

1
Rahman Hartomo
cerita lebay
Ridho Widodo
lanjutin roman...ceramahin terus mamamu...
Ridho Widodo
asikk
Ayano
Kapan dia ketangkep lagi
Ayano
Udah pro keknya mah
Ayano
Akhirnya belajar sederhana
Weng Candra
mantap
Ayano
Mereka lagi mereka lagi 😑
Ayano
Membuktikan kalau Roman susah buat move on sampai harus meninggalkan kota
Weng Candra
ceritanya bagus
I In
kasian roman jadi boneka
I In
kalau nggak cocok buang aja lagi roman
I In
yang bener aja, tapi semangat Thor ya
Rury Any
Hai, aku mampir neh! semangat yah💪
I In
kasian Toni ya, tetap semangat ya thor
I In
hai karyamu sangat menarik, tetap semangat ya
ini er
eh ini sumpah baru tau ada laki laki bercadar😭
Rosee
bintang lima untuk author
Apidut
lah malah lebih suka yang model seksi seksi maknya 😭
dende piya
Nasehat bijak yang harus djadikan panutan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!