Emily Grace Addison adalah putri kesayangan dari keluarga Addison. tiba-tiba dia mendengarkan dari orang tuanya bahwa ia sudah di jodohkan sejak kecil dengan seseorang cucu dari teman kakeknya.
Emily tidak percaya bahwa dirinya di jodohkan, dia anak kesayangan mana mungkin orang tuanya tega menjodohkannya dengan lelaki yang tidak di kenalnya, tapi apalah daya, ini juga termasuk salah satu wasiat dari kakeknya saat kata terakhirnya '"jangan sampai perjodohannya di batalkan tetap lanjutkan walaupun ia sudah tiada"'.
padahal Emily sudah ada di seseorang dihatinya, yaitu teman masa kecilnya, Emily harus melupakannya demi kakeknya.
.
.
.
suatu yang tidak di ketahui oleh keluarganya adalah bahwa ia punya rahasia yang tidak di ketahui oleh orang tuanya...
.
.
.
penasaran dengan cerita ikuti kisahnya Emily di "My Secret".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Kejutan
Tidak lama setelah itu mereka sampai di resto dengan pantai, emily takjub melihat tempat ini, saat malam ternyata sangat lah indah pikirnya.
"Tempatnya sepi apa tidak ada pengunjung" kata Emily melihat sekeliling tempat seindah ini kenapa tidak ada pengunjung pikir Emily.
"Pria itu sudah pesan tempat ini hanya untuk pertemuannya denganmu, dia menghargai pertemuan ini" kata Lucy dengan lembut juga tersenyum.
"Ayok masuk mereka pasti sudah menunggu kita di dalam" kata Damian membawa keluarga kedalam ruangan Vip dengan dinding kaca supaya bisa melihat background pantai.
Tidak lama setelah itu mereka sampai di ruangan tersebut. Tetapi di sana hanya gelap gulita, membuat Emily dan yang lainnya kebingungan.
"Papi beneran disini tempatnya kan, apa kita tidak salah alamat" ucap Emily mulai waspada untuk melindungi keluarganya.
"Beneran di sini sayang, sudah sesuai dengan alamatnya kok, tidak mungkin papi salah" ucap Damian kepada yang lainnya sambil melihat kembali di ponselnya.
"Apa mungkin mereka sudah kembali, karena kita terlambat datang" ucap Arion juga heran kalau terlambat tidak mungkin juga karena mereka datang tepat waktu.
"Tidak tidak terlambat, mungkin mereka membatalkan perjodohan ini, karena itu mereka tidak datang, lebih baik kita kembali buat apa kita tempat sepi ini" kata emily santai tetapi karena ruangan sepi perkataan nya menggema di dalam ruangan
"Baiklah, mungkin itu yang terjadi kita kembali kerumah" kata Damian lalu membawa anggota keluarganya kembali ke parkiran, tetapi sebelum kaki mereka melangkah semua lampu hidup mengejutkan mereka semua termasuk emily, karena ruangan disana sudah di dekorasi seindah mungkin.
"Indah sekali," kagum Emily juga yang lainnya, sambil melihat sekeliling ruangan itu sudah dihias meja makan berada di tengah-tengah untuk mereka makan malam.
"Surprise, selamat datang incessss" kata Evelyn keluar entah dari mana
Emily tidak menyangka ternyata Evelyn juga ada disana, ia terkejut sambil menutup mulutnya dengan tangannya.
"Veve, lo juga disini apa keluarga lo ada acara juga" kata Emily kepada Evelyn.
"Iya, kami disini" bukan Evelyn yang menjawab tapi Mommy Charlotte keluar dari sudut setelah itu Daddy Bram dan di ikuti yang lainnya.
"Tante, Om, bang Leo, kak sophia kaaa...liiian" kata Emily tergagap dan juga gugup, pikirannya kacau dan dia deg deg apa yang terjadi, dimana keluarga yang di jodohkan dengannya pikiran.
"A..pa..kah ke.." emily tidak bisa lagi melanjutkan perkataannya dia kaget juga terkejut jadi selama ini mereka sengaja merahasiakan, tidak memberitahu dirinya.
"Iya sayang kita disini membahas tentang perjodohan kamu dengan felix, ini semua felix yang menghiasinya supaya kamu senang" kata Charlotte sambil menghampiri emily lalu menuntun nya ketempat duduk.
"Haha ini benar-benar kejutan aku pun terkejut, ayo-ayo kita makan, aku sudah lapar" kata lucy untuk menghilangkan suasana yang tegang.
"Iya benar aku juga lapar" kata Damian lalu ia membawa istrinya duduk dan ikuti oleh Arion.
Mereka sudah duduk untuk menunggu makanan untuk makan malam mereka juga menunggu seseorang yang belum datang, entah dari mana.
"Maaf aku telat" ucap seseorang yang di tunggu-tunggu lalu dia duduk disampingnya emily karena kursi di sampingnya di sengaja dikosongkan, emily tidak menyadari baru setelah pemuda itu disana baru dia tersadar.
Deg... Deg...
Jantung kembali berdetak, pikiran kacau dia bahagia juga kesal dan kecewa, dia bahagia karena jodohnya adalah kekasih masa kecilnya dan kesal dan kecewa karena dua anggota keluarga sengaja membohongi selama ini, selama ini dia menjadi orang bodoh.
Untuk menghilangkan rasa kesal dan kecewanya dan juga jantung nya yang deg deg hanya tertawa pelan tapi masih di dengar oleh semua orang.
"Hehe haha haha haha" tawa emily tetapi terlihat seperti orang tertawa hanya terlihat wajah dingin juga rasa kecewa.
Felix yang di sampingnya juga terkejut melihat Emily seperti ini, jantung nya deg deg takut Emily tidak memaafkannya, dan takut Emily membencinya.
"Lily..." Kata felix terhenti karena emily menyela perkataan felix.
"Aku benar-benar terkejut dengan semua ini, ya benar benar terkejut, selama ini aku seperti orang bodoh, aku bertanya sana sini tetapi tidak ada jawaban yang memuaskan" kata Emily santai dengan wajah santai.
"Sayang, maafin kami ini semua idenya felix untuk tidak memberitahu keberadaannya kepadamu" kata Charlotte melimpahkan semuanya kepada felix dia tidak mau calon menantunya kecewa pada dirinya, biarlah putranya yang menyelesaikan semuanya pikir Charlotte dan semuanya juga setuju.
"Aku sudah selesai makan, aku mau ke toilet, kalian semua tentu saja tanggal pernikahannya aku mengikut saja, jangan menungguku setelah dari toilet aku ada urusan" kata emily berdiri dari duduknya sambil mengambil tas kecilnya lalu keluar dari sana.
"Lily" panggil felix ia mengejar Emily keluar menuju ke toilet wanita, dia menunggu di luar sampai emily keluar.
Sedangkan di ruangan Vip, semuanya membahas kapan resepsi pernikahan mereka diadakan.
"Lucy, apakah emi baik-baik saja, aku takut..." Kata Charlotte kepada lucy dia takut emily marah.
"Tidak apa-apa dia hanya kesal saja, selama ini kita membodohi, lebih baik kita membicarakan saja, kapan acara pertunangannya juga resepsi pernikahannya" kata lucy lagi sambil menenangkan sahabatnya itu juga calon besannya.
"Iya lebih baik kita tentukan saja acara pertunangan mereka lebih dulu, masalah anak muda biar mereka selesaikan sendiri" kata Bram menyetujuinya.
"Bagaimana kalau kita mengadakan acara pertunangan, minggu depan dan bulan setelah itu kita adakan acara pernikahan mereka" kata Damian.
"Mas, apa tidak terlalu cepat aku masih ingin bersama putriku" kata lucy kepada suaminya.
"Aku setuju usul Damian, lucy meski Emily menikah di keluarga kami, kamu masih bisa bersamanya juga emi juga bisa kerumahmu" kata Charlotte kepada lucy.
"Baiklah, tapi kalian harus memanjakannya soalnya dia putri kesayangan Addison" kata lucy.
"Itu mah gampang apa salahnya tambah putri satu lagi" kata Charlotte.
Jadi, urusan pertunangan dan pernikahan sudah di putuskan, lalu mereka melanjutkan makan malamnya yang tertunda tadi.
Sedang disisi Emily.
Emily sampai di toilet ia mencuci wajahnya untuk mendinginkan suasana hatinya dan jantungnya, setelah itu baru jantungnya tenang baru ia keluar.
Aaaaaaaaaa
Teriak emily saat sampai di luar dia tidak sengaja menabrak felix yang berdiri disana, untung saja felix sigap menarik pinggangnya dan menarik dalam pelukan nya.
"Mengapa kau disini, lepaskan gue bisa berdiri sendiri" kata Emily berontak dalam pelukan felix, justru felix memperkuat pelukannya.
"Tidak lily, aku sangat merindukanmu tunggu sebentar saja" kata felix pelan ditelinga Emily ia mempererat pelukannya, tetapi Emily tidak membalas pelukannya.
.
.
.
.
klo bisa doubel tiap hari ya thor🙏🙏🥰🥰