Chasing Hudie'S Love

Kedua orang tua Hu die menyambut kedatangan mereka berdua dengan hangat, untuk pertama kali Yenny merasakan kehangatan kedua orang tua yang sudah lama dia lupakan.

Kilas balik.

Yenny yang saat itu berusia 13 tahun, dia yang bahagia pergi bertamasya dengan kedua orang tua nya ke luar kota.

Saat itu hujan turun dengan lebatnya, dan jalanan disekitar puncak licin. Mobil orang tua Yenny perlahan-lahan, karena disamping mereka terdapat jurang.

Walaupun sudah mengendarai mobil dengan hati-hati tapi musibah tidak bisa terelakkan, dari belakang ada mobil yang tidak bisa mengontrol laju mobilnya, dan menabrak mobil mereka dari belakang.

Mobil mereka pun terjun ke jurang, yang selamat dalam kecelakaan itu hanya Yenny, yang dipeluk mamanya dengan erat untuk melindungi Yenny.

Saat itu paman Yenny masih memiliki perkerjaan yang menjanjikan, setelah kepergian orang tua Yenny.

Dia tinggal bersama dengan pamannya yang memperlakukan Yenny dengan sangat baik, sikapnya berubah setelah dia mendapatkan PHK dan calon istrinya meninggal dirinya.

Mulai saat itu dia mabuk-mabukan dan berjudi, sampai-sampai warisan Yenny habis untuk judi.

Dan suatu hari paman Yenny yang kalah judi, dan terlilit hutang rentenir. Dia diusulkan oleh teman judinya untuk menjual Yenny untuk melunasi hutang kepada mucikari, karena paman Yenny sudah tidak ada jalan lain.

Maka saat pulang sekolah Yenny, dijemput oleh pamannya dan diantara diam-diam kepada mucikari yang mau membeli Yenny.

Melihat orang tua Hu die, dia merasa kalau orang tua nya masih hidup maka mereka tidak akan membiarkan dirinya dijual kepada mucikari.

"Hu die mirip sekali dengan ibu" Ucap tuan Shou.

"Kau benar!, dia sangat mirip dengan ibu. Aku jadi merindukan dirinya! " Ucap nyonya Shou sambil bersedih.

Hu die lalu menghibur mereka berdua yang terlihat bersedih. "Ayah, ibu!. Aku ini putri kalian pastinya lebih mirip kalian" Ucap Hu die.

Mereka berdua pun tersenyum kembali dan kembali memeluk Hu die dengan lembut, sambil membelai rambut panjang Hu die.

Hu die juga membalas pelukan mereka,setelah itu tuan Shou menyuruh Hu die untuk beristirahat karena hari sudah malam.

Dan meminta Niang untuk melayani Hu die dengan baik, saat orang tua Hu die akan pergi tiba-tiba Niang menghentikan kepergian mereka.

"Tuan, nyonya!. Apa kakak saya tidak ada di rumah?, dari tadi saya tidak melihat keberadaan kakak? " Tanya Niang.

"Xi, mungkin tidak akan pulang untuk malam ini. Karena di minta Kaisar menemaninya" Jawab tuan Shou.

"Benar, sebaiknya jangan tunggu Xi. Besok pagi kamu bisa menemuinya! " Ucap nyonya Shou.

Akhirnya Niang mengantarkan mereka berdua pergi dari kamar Hu die, dan Niang seperti biasa melayani Hu die sebelum tidur.

Untuk pertama kali pagi hari di rumah keluarga Shou, seperti biasa Hu die bangun sebelum matahari muncul.

Dengan menyambut pagi dengan semangat Hu die, melakukan seperti biasa yang dia lakukan di rumah peristirahatan.

Dia melakukan olah raga ringan, saat melakukan olahraga didepan kamarnya. Tiba-tiba Yu ze muncul di belakang Hu die, dia berjalan perlahan-lahan mendekati Hu die.

Saat itu Hu die yang merentangkan tangannya, dan bergerak ke kanan dan ke kiri sambil berhitung.

Yu ze yang melihat gerakan aneh Hu die, lalu bertanya kepada dirinya. "Apa yang sedang kamu lakukan? " Tanya Yu ze.

Yu ze yang bertanya disamping kanan Hu die, tanpa sengaja tangan Hu die menampar pipi Yu ze cukup keras.

Plak!

Hu die yang terkejut melihat Yu ze, sudah berada disebelahnya.Langsung menarik tangannya dan memundurkan kakinya dari Yu ze. "Tuan siluman kenapa disini? " Tanya Hu die.

"Aw.., ini pertama kali aku mendapatkan tamparan dari manusia seperti mu" Ucap Yu ze dengan tajam kearah Hu die.

Hu die mencoba membela dirinya sendiri. "Itu bukan salahku, kamu sendiri tiba-tiba muncul disamping ku" Ucap Hu die.

"Iya.., aku yang salah! " Seru Yu ze dengan kesal kepada Hu die.

"Katakan untuk apa kamu kemari?, jangan bilang kamu merindukan ku? " Tanya Hu die sambil menggodanya.

"Ha!, rindu katamu?. Memangnya kamu orang yang pantas aku rindukan? " Ucap sinis Yu ze.

"Dasar siluman tua!, tidak bisa diajak bercanda" Gerutu Hu die yang kesal."Aku cuma bercanda!"Seru Hu die sambil tersenyum manis.

"Aku datang kemari agar kamu membersihkan rumor tentang pernikahan kita" Ucap Yu ze.

"Pernikahan!, siapa?. Aku dan kamu?, jangan bercanda!. Darimana tuan mendengar rumor yang lucu itu. He.. " Ucap Hu die sambil tertawa kecil.

Yu ze menatap kesal Hu die. "Gadis tengil ini!, berani menertawakan ku dan tidak mengaku kalau dia yang menciptakan rumor tersebut" Suara hati Yu ze.

Yu ze lalu menjelaskan kalau rumor itu, dari Hao dan Hao mendapatkan berita itu dari Hu die.

Tiba-tiba Hu die tertawa terbahak-bahak. "Haha.., tuan!. Dia adalah rakyat mu, jadi tangani saja sendiri. Buat apa aku ikut campur! " Ucapnya sambil menahan tawa.

"Kau yang mulai berarti kamu yang tanggung jawab" Ucap tegas Yu ze.

"Kamu tinggal bilang saja pernikahan batal, dan karena tuan tidak suka dengan ku" Saran Hu die.

Yu ze pun terdiam memikirkan ucapnya. "Benar!, untuk apa aku harus kemari?. Dasar bodoh!, malunya aku" Pikir Yu ze.

Tiba-tiba saja Hu die mendekati Yu ze, secara perlahan-lahan. Dan itu membuat Yu ze terkejut, Hu die yang semakin dekat kearahnya.

Dengan gugup Yu ze berbicara dengan Hu die. "Ka.. u mau apa? " Tanyanya.

Lalu Hu die melihat rambut Yu ze, dan memegangi nya dan membelainya. "Apa ini benar rambutmu?, indah sekali warnanya. Silver kemerahan, aku suka! " Ucap Hu die sambil memperhatikan rambutnya.

Yu ze lalu menarik rambutnya dengan wajah galak. "Jangan sembarangan menyentuh bagian tubuhku! " Ucapnya.

"Dasar pelit! " Ejek Hu die.

Tiba-tiba dari kejauhan Hu die melihat seseorang berjalan kearah nya. "Ada orang!, cepat pergi! " Suruh Hu die.

Yu ze yang lupa jika didekat Hu die dia tidak bisa menggunakan kekuatan nya, lalu Hu die didorong oleh Yu ze. "Sana menjauh! " Suruh Yu ze.

Yu ze yang tidak sengaja mendorong Hu die dengan kuat, sehingga dia tidak bisa menyeimbangkan badannya.

Dan memundurkan langkah kakinya, sedikit demi sedikit. Tanpa menolong Hu die, Yu ze langsung menghilang dari tempat Hu die.

Sedangkan Hu die berusaha menyeimbangkan badannya, agar tidak terjatuh. "Ohh..! " Seru Hu die.

Tiba-tiba seseorang yang masuk ke tempat Hu die, memegang pundak nya dengan kedua tangannya.Hu die yang terselamatkan, melihat kearah orang yang telah membantunya, Hu die melihat pria lumayan tampan dengan mengenakan pakaian bangsawan.

Hu die lalu tersenyum kearahnya. "Terima kasih tuan! " Seru Hu die.

"Kau Hu die? " Tanya pria itu.

Hu die lalu mencoba berdiri tegak, dan pria itu melepaskan pegangannya. Dan Hu die mengiyakan pertanyaannya dengan sopan, sambil menundukkan kepalanya.

"Aku senang bisa bertemu dengan mu nona! " Ucapnya sambil tersenyum.

Hu die pun melihat kearah pria itu, dia terkesima dengan senyum pria itu. "Hatiku meleleh rasanya!, aku harap ini bukan mimpi. Ternyata di tempat ini banyak pria tampan, aku jadi betah berada di sini" Suara hati Yenny sambil tersenyum.