NovelToon NovelToon
Keserempet Cinta Si Arwah Ganteng

Keserempet Cinta Si Arwah Ganteng

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Contest / Cintapertama / Patahhati / Romansa Fantasi / Tamat
Popularitas:27.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Biru

Pertemuan jiwa tanpa raga seorang laki-laki berusia 17 tahun dengan gadis SMP yang beranjak lulus.

Rizki Alvaro dan Laisa Faza. Keduanya dipertemukan dalam kondisi yang berbeda. Rizki dengan jiwanya dan hanya Faza yang dapat melihat dan merasakannya.

Lalu, apakah dengan ketidaksempurnaan itu akan menghalangi cinta antara keduanya?

Apa yang akan terjadi dengan keduanya?

Ikutin ya ceritanya 🤩

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Menemani Malammu

Waktu gue bangun, gue kaget, gue kok berada di kamar. Gue keluar nyari Rizki sama Fian. Gue udah muter-muter rumah tapi nga nemuin mereka. Gue dengar sesuatu dari lantai 2. Gue naik. Disana cuma ada 1 kamar.

Gue ngetuk pintu. "Ki ...Yan ... lo berdua ada di dalam?" tanya gue.

"Buka aja pintunya!" teriak Fian dari dalam.

Gue buka. "Ki, anterin gue pulang!" kata gue.

Rizki bukannya respon gue, dia malah liat-liatan sama Fian.

"Lo baik-baik aja?" tanya Fian.

"Gue baik-baik aja," kata gue.

"Enggak, muka lo pucat," kata Rizki.

"Hah!?" Gue kaget, perasaan gue baik-baik aja.

Tiba-tiba kepala gue pusing, gue rasanya mau pingsan. Rizki ngeliat gue nguap beberapa kali. Dia lari ke arah gue, sebelum gue pingsan. Dia berhasil nangkap gue sebelum gue pingsan. Dia langsung bawa gue ke kamar. Dia minta teh anget ke Fian. Fian datang dengan membawa secangkir teh.

Rizki ngasih tehnya ke gue. "Za, kalo lo sakit, lo ngomong sama gue," kata Rizki.

"Gue minta maaf sama kalian, udah buat kalian khawatir. Sebenarnya, dari tadi pagi gue ngerasa pusing gitu, pokonya ga enak aja, tapi gue berusaha nutupin itu saat bersama temen-temen dan kalian. Gue ga mau ngerepotin kalian. Sekarang gue udah bener-bener baikan. Gue mau pulang!" kata gue.

"Lo yakin?" tanya Rizki.

Gue ngangguk.

"Ya udah, nih minum dulu," kata Rizki sambil nyerahin teh anget yang tadi dibawa sama Fian.

Gue minum itu teh, ga sampek abis sii, palingan setengah doang.

Rizki berdiri dia ngambil jaketnya. "Lo pake jaket gue, di luar dingin," kata Rizki.

Gue pake jaketnya Rizki, terus kita bertiga turun. Sebelum gue pulang, gue ngucapin makasih ke Fian. "Yan, makasih buat semuanya," kata gue ke Fian.

"Kapan pun! Pintu rumah ini selalu terbuka buat kalian," kata Fian.

"Thank, lo emang sahabat terbaik gue," kata Rizki ke Fian.

"Lo juga," balas Fian. Fian senyum ke gue sama Rizki, kita ninggalin Fian.

Di perjalanan pulang, kita cuma diam-diaman. Kita udah nyampe di rumah gue. Gue buka pintu.

"Nyokap lo belum pulang kayaknya, lo mau gue temenin?" tanya Fian.

"Nga usah, gue udah terbiasa sendiri. Oh ya, ini jaket lo," kata gue.

"Ga papa, lo bawa aja," kata Rizki.

"Enggak-enggak, gue ga mau lo sakit gara-gara kedinginan. Rumah Fian ke sini itu jauh lho, belum lagi ke rumah lo. Gue pakein ya?" kata gue.

"Gue pake sendiri aja," kata Rizki.

Gue kasih jaketnya ke dia.

"Ya udah, gue balik dulu ya. Nanti kalo lo udah di dalam, lo telpon gue ya!" kata Rizki.

Gue ketawa. "Lo ada-ada aja. Kalo gue udah di dalam, lo masih di jalan. Yang ada, lo yang nelpon gue, kalo lo udah nyampe rumah. Aneh lo!" kata gue.

Rizki ketawa. "Abis masuk rumah, langsung istirahat yaa, jangan main HP. Obatnya jangan lupa diminum!" kata Rizki memperingatkan.

Gue cuma ngangguk. Rizki akhirnya pulang, gue sendiri. Ini udah larut, nyokap kenapa belum pulang juga. Gue telpon nyokap, tapi HPnya ga aktif. Gue nelpon bokap, nyokap katanya ga ngabarin apa-apa.

Bokap bilang dia besok siang udah sampai di terminal. Gue tutup telponnya. Gue nungguin nyokap sampai ketiduran. Dering HP gue keras banget, gue lihat, ternyata ada telepon masuk. Ternyata dari Rizki, ngapain dia nelpon gue malam-malam gini.

Gue angkat. "Halo ...," kata gue.

"Kok lo belum tidur jam segini?" tanya Rizki.

"Lah, lo sendiri ngapain nelpon gue malam-malam gini?" tanya gue balik.

"Gue cuma mau mastiin aja, kalo lo angkat berarti lo belum tidur, kalo ga lo ga angkat berarti lo udah jadi kebo. Oh ya, lo udah minum obat, kann?" tanya Rizki.

"Lahhh, kok gitu? Udah kok, tadi baru nyampe gue langsung minum," kata gue.

"Gue kan tau, lo kan rajanya kebo, udah dibangunin tetep aja ga bangun. Gue kan tau keseharian lo kayak gimana. Bagus dehh," kata Rizki.

"Jangan mentang-mentang lo pernah tinggal sama gue, lo bisa ngeledek gue seenaknya," kata gue kesel, soalnya dibilang kebo cuy.

"Gue cuma bercanda kali, gitu aja marah," kata Rizki.

"Iyah. Tadi gue ketiduran, gara-gara nungguin nyokap. Sampai sekarang nyokap belum pulang," kata gue.

"Udah lo coba telpon belum?" tanya Rizki.

"Udah, tapi HPnya ga aktif," kata gue.

1
Putri Minwa
tetap semangat ya
💞 Lily Biru 💞: ya terimakasih
total 1 replies
Putri Minwa
lanjut thor
Putri Minwa
semoga mereka berdua tetap akur ya
Radiah Ayarin
sudah mulai dirasakan
Radiah Ayarin
ceritanya bagus dan sesuai untuk mengenang saat di sekolah dulu bagi ku thor
Radiah Ayarin
Ada Rangga (AADC)🤭
🅳𝓮𝒜 🄰🅻𝖊乂𝓲𝒶
cerita malem malem malah enak bisa di buat dongeng
🅳𝓮𝒜 🄰🅻𝖊乂𝓲𝒶
kalo pucet itu sakit nggak mungkin baik baik aja
🅳𝓮𝒜 🄰🅻𝖊乂𝓲𝒶
di kira miras kali itu jadi gitu espresinya
🅳𝓮𝒜 🄰🅻𝖊乂𝓲𝒶
ketemu malah di pukulin hadeh jahat banget
🅳𝓮𝒜 🄰🅻𝖊乂𝓲𝒶
riski fian suka nama pemainnya deh aku
ℕℰℕᎶ ⅅℰᎯ
tubuhnya terbuat dari apa ya kok malah ketawa
ℕℰℕᎶ ⅅℰᎯ
senengnya tugas selesai dah tidur sana
ℕℰℕᎶ ⅅℰᎯ
kurang teliti apa emang nggak ada disitu
ℕℰℕᎶ ⅅℰᎯ
lihat lihat mulu sih hadeh heran deh aku
ℕℰℕᎶ ⅅℰᎯ
ngerjain tugas bareng bareng itu enak apa lagi ada cemilan
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
istirahat jaga kesehatan yah kamu nya
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
oy diem aja kalian ada di mana sih sebenarnya
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
di kira apa minum bir itu wkwk kena di bohongin
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
nah loh kamu bikin orang di pukuli nggak tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!