Terpaksa Menjadi Pengantin Pengganti Tuan Brian

Selamat! Membaca 🤗

Setelah menggebrak meja, Brian bangkit dari kursinya dan mendekati Mikha.

Semua orang memejamkan mata, mereka tahu apa yang akan dilakukan Brian. Ia pasti akan memukul habis-habisan orang yang melakukan kesalahan.

"Tuan,"panggil Rayan.

"Ada apa? Aku tahu apa yang harus aku lakukan jadi kau diam saja di situ,"sahut Brian, ia tahu jika Rayan ingin mencegahnya.

"Ada apa?"tanya Mikha.

"Sekali lagi saya tanya padamu, apa yang kau katakan pada Belle, pagi tadi?"

Ketika Brian menyebut kata pagi tadi, Mikha jadi mengingat apa yang ia ucapkan.

"Ah, jadi karena masalah itu dia jadi marah-marah seperti ini."

"Saya hanya meminta agar Belle tidak mendekati saya, kenapa Anda marah?"

"Dasar kau ini! Sudah jelaskan, saya hanya menyuruhmu untuk tidak mendekati Belle bukan kau yang menyuruh Belle untuk tidak mendekatimu!"maki Brian.

"Kenapa begitu?"

"Kau bertanya kenapa begitu! Karena itu aturan dan kau harus menaatinya."

"Dengar Tuan Brian, masalahnya di sini anakmu itu selalu mendekati saya. Jika saya terus membiarkan itu sudah pasti anda menghukum saya kan! dengan mengira bahwa saya yang memaksa ingin mendekati Belle. Kalian ini egois sekali."Mikha menjawab perkataan Brian dengan sangat kesal.

Iya benar-benar sudah tidak tahan dengan situasi seperti ini, ingin rasanya Mikha mencakar-cakar wajah Brian yang selalu marah padanya.

Brian sudah mengepalkan tangannya kuat-kuat, jika saja yang dihadapannya ini seorang pria mungkin ia sudah melayangkan kepalan tangan itu di wajah Mikha. Tapi Brian tidak akan pernah melakukan itu! Memukul wanita.

"Kau benar-benar wanita licik!"umpat Brian.

"Licik! Apa maksud mu? Bukankah sepantasnya gelar itu untukmu, kau sengaja memperistrikan seorang gadis untuk menjadi pengasuh anakmu dengan aturan yang begitu ketat dan tidak masuk akal! Pantas saja Raline kabur."

"Diam!"sentak Brian,"kau dengan saudarimu itu sama saja, sama-sama licik. Memangnya kau pikir saya akan membiarkan keluarga kalian begitu saja yang sudah menekan dan memanfaatkan keadaan untuk meraup keuntungan dari saya, tidak! Ayahmu Handoko sudah menandatangani beberapa perjanjian dengan saya, dan sepuhnya putrinya yang ia kirim ke rumah ini sepenuhnya milik saya, jadi, saya bebas melakukan apapun padamu. Masih bagus saya tidak menempatkan mu untuk tinggal di kandang harimau."

"Perjanjian!"

Mikha terkejut dengan kata perjanjian, ia memang tidak mengetahui apa yang Handoko lakukan, Apa karena alasan ini juga Raline kabur dari pernikahannya.

"Kenapa kau diam! Apa kau tengah menghitung seberapa banyak kesalahan?"kata Brian dengan sinis.

"perjanjian apa yang kau lakukan dengan orang tuaku?"

"Sepertinya kau ini pura-pura bodoh lagi, sudahlah! kau nikmati saja apa yang sudah saya berikan kepada keluargamu. Dan tugasmu di sini adalah, menuruti dan menaati semua yang saya perintahkan tanpa terkecuali dan tanpa membantah sedikitpun."

"Kau tidak bisa seenaknya seperti ini, yang melakukan perjanjian denganmu ayahku. Dan yang seharusnya menikah denganmu adalah Raline bukan aku, jadi yang harus menjadi budakmu adalah Raline."

"Tapi saudarimu itu telah melanggar janjinya, dan Handoko sudah menyerahkanmu sebagai pengganti wanita picik itu."

"Kenapa dia terlihat tidak suka dengan Raline! bukankah ia mencintai dan menyayangi Raline, apa mungkin karena Raline Pergi di hari pernikahan mereka membuat lelaki ini menjadi membenci Raline."

"Kau sudah membuat Belle bersedih dengan kata-kata kasarmu itu, dan kau harus menerima hukuman tambahan dengan tidak keluar dari rumah ini selama satu bulan ke depan, bukan hanya itu. Kau juga harus membersihkan taman belakang rumah setiap harinya, bergunalah sedikit."

"Tidak bisa! Saya tidak melakukan kesalahan apapun tapi kenapa kau main seenaknya menghukum, daya menyuruh anakmu untuk tidak mendekati saya karena dirimu sendiri. Coba saja kau tidak berpikir negatif tentang orang lain, semua tidak akan seperti ini."

"Jadi kau berani menyalahkan saya?"Bryan sudah melebarkan matanya.

"Kenapa tidak! kau memang salah kan."

"Tahan tuan."

Rayan segera menahan Brian yang sudah hampir menabrak Mikha,"kendalikan diri Anda, Jangan melakukan sesuatu yang membuat Anda rugi sendiri."

Brian melayangkan pukulan di udara, Ia benar-benar kesal dan frustasi karena menahan emosi seperti ini, emosi yang tidak bisa ia luapkan karena seseorang yang memancing emosinya adalah seorang wanita dan wanita itu disukai oleh putrinya.

"Rayan, pastikan wanita ini menerima hukuman yang saya katakan tadi dan jika dia masih mengelak, tambah hukuman yang jauh lebih berat,"ujar Brian dan ia segera berlalu dari sana.

Rayan mengangguk.

"Kenapa kau malah melihatku seperti itu, jangan bilang kau menuruti apa kata bosmu Yang gila itu,"maki Mikha kepada Rayan.

"Nona jaga ucapan Anda."

"Saya tidak peduli! bosmu itu benar-benar gila kan! Jika dia tidak gila tentu saja dia tidak akan bersikap dan kelakuan seperti ini."

Setelah puas memaki Rayan, Mikha pun berlalu dari sana sebelum Rayan mengatakan apapun padanya, karena setiap perkata yang keluar dari Rayan dipotong dengan umpatan Mikha kepada Brian.

💫💫💫

Mikha kembali ke dalam kamarnya, baru 5 hari saja ia dikurung di sana sudah merasakan seperti hidup di dalam penjara apalagi jika ia harus dikurung selama 1 bulan.

jika itu benar terjadi aku akan memutuskan kabur dari sini, itulah yang ada di benak Mikha saat ini.

Di tengah kekesalannya terhadap Brian dan Rayan, mika jadi mengingat perkataan Brian yang mengatakan, jika ia sudah menandatangani surat perjanjian dengan Handoko.

Tentu saja hal itu membuat mika penasaran, perjanjian apa yang dibuat Handoko dan Brian. tentu saja bukan perjanjian biasa seperti perjanjian bisnis pada umumnya, pasti ada perjanjian lain yang tidak masuk akal dan itulah yang menyebabkan Raline kabur dari pernikahannya.

Mikha meraih ponselnya yang tergeletak di atas kasur, ia harus mengkonfirmasi kebenaran ini dari orang tuanya sendiri.

Tapi bukannya penjelasan yang Mikha dapat dari Handoko, Ia malah dimaki-maki oleh Handoko. Sebuah makian yang menyalahkan Mikha sudah membuat Brian marah.

("Sudah! kau Jangan berpikir yang tidak-tidak, dan jangan pernah berkata yang membuat Tuan Brian marah, lakukan saja apa yang menjadi tugasmu di sana dan nikmatilah.")

Itulah kata-kata yang Mikha dengar ketika ia menghubungi Handoko.

Mikha tidak mendapat penjelasan apapun dari Handoko atau Marlina, rapi itu tidak membuat Mikha putus asa,, karena ia berjanji

Bersambung...

💫💫💫💫

Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya.

tolong koreksi jika ada kesalahan dalam tulisan Ini.

Lope banyak-banyak untuk semuanya.