Masa remaja Disha, penuh dengan warna warni. Sahabat, ayah tiri yang menyayanginya.
Semuanya sempurna.
Hingga 'dia' muncul.
Dia seorang guru, lalu menjadi paman, dan tiba-tiba menjadi seorang suami.
Namun menjadi tiga sosok berbeda membuatnya menjadi orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Siapa yang Menolong?
"Hahahaha... Akhirnya lo masuk perangkap juga, cewek songong!"
"Kerja bagus lo, Den.. lo juga Do, bagus lo bisa ngulur waktu supaya semua pada bubar. Jadi kita gampang nangkep ni cewek."
"Ya udah mana bayaran gue buruan! Gue nggak mau ikutan.."
"Iye ni gue bayar satu juta. Sono pergi, gue mau seneng-seneng dulu."
Brandon tersenyum penuh kemenangan. Dendamnya pada Disha terbalas.
Ya. Aldo terlibat dengan mengatur geng Brandon sekelompok dengan Disha.
Tanpa sadar, Deny mencampurkan obat tidur dalam minuman Ira dan Lena. Agar mereka tertidur pulas sampai pagi. Ira dan Lena nggak curiga, karena Disha memang nggak cerita apa-apa.
Dan barusan Aldo mengulur waktu agar situasi sepi.
Aldo dibayar untuk membantu niat jahat Brandon.
Itu semua murni karena dendam sudah mencampuri urusan kriminal cowok itu.
Disha dibawa jauh dari lokasi perkemahan. Di balik semak-semak.
"Cantik juga ni cewek. Boleh ni gue kasih pelajaran biar dia nggak songong." Brandon mulai tergiur.
"Eh lo pergi semua. Gue mau nikmatin ni cewek sendiri. Kalo gue udah puas, boleh gilir sama lo semua."
"Siap Bos."
Semua anak buahnya balik badan meninggalkan bosnya yang hendak bersenang-senang dengan Disha yang pingsan.
"Waw... Lehernya mulus banget.." Brandon nggak sabar membuka jaket Disha.
Ketika Disha mendapat kesadaran nya.
"Brandon!"
"Hei lo udah bangun.. baru aja gue mau mulai.."
Disha merasa tubuhnya lemas. "Brandon lo apain gue!!"
"Tenang cantik. Malam ini dingin kan? Tapi gue akan bantu bikin lo hangat." Brandon melepas pakaiannya membuat Disha menjerit.
Tiba-tiba..
Dukkkkkkk...
Terdengar suara kuat pukulan benda keras.
Sebelum Disha hilang kesadaran karena shock, dilihatnya Brandon yang sudah telanjang dada terjatuh pingsan di sampingnya setelah tongkat menghantam tengkuknya.
***
"Aakkkhh.... Akkhhh...."
Terdengar suara orang menjerit entah kenapa.
Ia pasti masih bermimpi ada yang menggerayangi dadanya.
Disha sulit menjernihkan pikiran nya karena obat bius yang cukup kuat.
"Disha... Bangun Dish..."
Ia merasa pipi nya ditepuk agak keras. Membuatnya membuka mata.
Dilihatnya Zafran menatapnya cemas.
"Om Zafran?"
Zafran mengusap wajah Disha. "Kamu kenapa bisa begini?"
"Om kenapa ada di sini?" Disha balik tanya bingung menyadari sudah pagi.
"Barusan ada kehebohan kamu dan Brandon hilang. Brandon sudah ditemukan dalam kondisi pingsan dan setengah telanjang. Dengan luka pukul di lehernya. Om lanjut nyari kamu, dan ini jauh banget dari lokasi perkemahan. Kenapa kamu bisa di sini?"
Mengingat yang terjadi semalam, ia mengecek pakaiannya. Masih utuh.
Tangisnya langsung meledak. "Omm.. semalam Brandon mau pe*kosa aku!"
Zafran bergegas memeluk Disha menenangkan. "Jangan takut sekarang kamu udah aman."
Disha terisak ketakutan.
"Kita cari tempat istirahat dulu. Lokasi perkemahan terlalu jauh." Zafran membantu Disha berdiri, dan berjalan pelan karena masih pusing.
Tak lama mereka tiba di pondok bambu tempat istirahat para pendaki.
"Minum dulu."
Disha menerima botol air mineral dan meneguknya. Sambil sesunggukan.
"Sekarang cerita dari awal ada apa."
Masih gemetaran Disha menceritakan semua tanpa terlewat.
"Seingetku sebelum pingsan, ada yang mukul Brandon sampe dia pingsan."
"Kamu tau siapa orangnya?"
Disha menggeleng. "Terlalu gelap Om."
"Tapi kamu tadi pingsan di tempat yang agak jauh dari tempat Brandon. Apa orang itu yang bawa kamu ke sini?"
"Aku nggak tau Om. Apa aku bener udah dipe*kosa?" Disha mulai histeris.
"Disha kamu harus tenang. Gini deh, 'itu' kamu sakit nggak?"
"Hah.. 'itu' apa Om?" Tanya Disha polos membuat Zafran salah tingkah bingung menjelaskan.
"Ngg... Ya kalo bener kamu udah dipe*kosa pasti rasanya sakit. Gimana yang kamu rasa?"
Disha terdiam dan merasakan tubuhnya sendiri. "Nggak ada apa-apa kayaknya Om. Aku nggak ngerasa sakit."
Zafran menghela nafas lega. "Alhamdulillah kalo gitu. Lain kali kamu panggil Om kalo mau ke mana-mana. Om kan udah bilang berurusan sama geng Brandon itu bahaya. Untung Om temuin kamu. Kalo nggak...." Zafran nggak sanggup melanjutkan, langsung memeluk Disha.
"Iya Om. Aku nggak lagi-lagi deh sok jagoan. Yang penting Brandon udah kena batunya. Aku nggak tau siapa yang udah nolong aku semalam. Tapi aku lega, Brandon gagal menodai aku."
Zafran mendadak tegang, pelukannya mengeras. Membuat Disha heran dan melepas pelukannya.
"Om kenapa?"
Dahi Zafran mengeluarkan keringat dingin.
"Om baik-baik aja?" Disha memegang kening Zafran.
Zafran menggeleng cepat. "Om nggak apa-apa kok. Kita pulang aja ya. Om akan minta izin untuk anter kamu pulang karena kamu kurang sehat. Jangan bicara apa-apa. Brandon bukan orang yang gampang dilawan. Yang penting sekarang kamu waspada."
Disha mengangguk menurut dan mengikuti Zafran mulai menyusuri hutan.
Sepanjang perjalanan, ia sibuk dengan pikirannya. Berusaha mengingat orang yang menolongnya menggagalkan aksi Brandon.
Lalu kenapa ia dibawa jauh.
Apa orang itu macam-macam padanya?
Tapi ia nggak merasa sakit atau apa.
***
Meski sulit ngeles, Disha bisa menghindar dari dua sahabatnya yang baru bangun dan bingung apa yang terjadi.
Disha belum sanggup cerita karena dua sahabatnya pasti punya ratusan pertanyaan yang membuatnya pusing.
Ia hanya bilang mendadak sakit, dan ingin pulang.
"Duuhh lo pulang dianter Pak Zafran?"
"Kalo gue yang sakit mau nggak ya Pak Zafran anter gue pulang?"
Masih sempet-sempetnya ngiri aja ni anak dua, batin Disha agak mangkel.
"Duh sorry nih gue mesti balik duluan. Saran gue, hati-hati kalo deket Deny. Kemarin lo berdua dikasih minuman dari dia langsung teler sampe pagi. Gue cubitin gue pukulin juga pules aja lo berdua."
Ira dan Lena kebingungan. "Masa' sih?"
Zafran muncul menggendong tas. "Disha, yuk pergi."
"Gue pergi dulu. Sampe ketemu di sekolah."
Begitu Zafran dan Disha pergi, diiringi tatapan hampir semua cewek yang lihat, terdengar umpatan-umpatan sirik.
"Iihhh kok Pak Zafran malah pergi sih?"
"Katanya tu cewek IPS sakit, jadi dianter Pak Zafran pulang."
"Aah paling caper dia, kan yang lain bisa anter kenapa mesti Pak Zafran?"
"Tau.. bikin bete aja."
"Baru seger semangat ni begitu tau Pak Zafran ikut, eh malah disosor sama tu cewek nggak jelas."
"Awas aja kalo dia ngeduluin deket-deket Pak Zafran, kita kasih dia pelajaran."
Ira dan Lena yang mendengar umpatan-umpatan sirik itu diam saja.
"Eh maksud Disha tadi apa ya? Hati-hati sama Deny, padahal kan Deny baik. Buktinya dia mau bikinin minuman coklat enak buat kita," kata Ira.
Lena mengangguk angguk. "Iya. Dia baik kok. Eh tapi bener kata Disha, abis minum itu kan kita berdua tidur pules banget. Kok bisa ya? Apa motifnya juga?"
"Ni kayaknya ada yang Disha sembunyiin dari kita. Nanti pulang kita langsung ke rumahnya aja."
"Emang lo tau di mana? Semenjak pindah kan kita belum ke rumahnya."
"Nanti kita telepon aja alasan mau nengok."
***
nm ampir yuk
Dan anggapan bahwa ini "cuma kisah cinta gadis remaja" aja, ternyata salah. Gak nyangka ada masalah lain yang lebih serius.
Trus, episodenya gak kepanjangan. Sumpah udah beberapa kali baca karya dari author lain yang 200 episode lebih tu sebel. Tetep baca karena penasaran tapi sebel ceritanya gak habis2. Mirip banget sinetron indo yang alurnya udah keluar jalur, udah kemana2 dan gak jelas banget.
Nah kalo ini beda, bener2 kayak baca novel yang udah terbit itu looh, layak banget deh dibaca.
Keren thoor, sukaaa 😍😍
Bisa2nya ninggalin anaknya serumah sama yang bukan muhrim. Sebel deeh
Dan novel ini, beneran kelas teenlitnya gramedia. Layak terbit banget.
Sayangnya lebih banyak yang suka yang temanya pernikahan, dan paling mainstream kalo gak tema cewek miskin nikah sama cowok sangat amat kaya raya, ya tema pernikahan dimadu ato mertua jahat.
Plis, karya ini bagus banget loo, layak dilike banyak2.
Padahal judul lain yang temanya mainstream (perempuan miskin nikah sama laki2 kaya raya) dan penulisannya buuuerantakan bisa berpuluh2 ribu like nya, heran deh 😔
Dan akhirnya nemu judul ini, baru part 5 udah puaaas banget.
Keren thoooor 😍😍😍😍
ceritanya 👍