JANGAN LUPA DUKUNG KARYA INI YA!
🌸Setelah tiga tahun menikah, Arjuna mengomentari istrinya sangat membosankan, tapi orang yang membosankan inilah yang melemparkan perjanjian perceraian di wajahnya pada perayaan ulang tahun perusahaan di depan semua orang, yang membuatnya kehilangan muka.
tetapi siapa sangka, setelah berpisah, Arjuna malah merasa sangat menyesal karena telah menyia-nyiakan istrinya, dan memulai mengejar cinta istrinya kembali.
Mampukah Arjuna kembali memperjuangkan kepercayaan dan cinta Luna kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 Alergi Daging
"Aku masih di Bar, segeralah kesini!" Ujar Doni.
Setelah mendengar perkataan Doni, Arjuna pun langsung mematikan teleponnya sepihak. Ia berdiri dan langsung pergi begitu saja dengan membawa kemarahan di hatinya.
Arjuna segera berangkat meninggalkan kantornya setelah mengetahui bahwa Luna berada di Bar. Ia terlihat sangat tergesa-gesa dan siap untuk memarahi mantan istrinya itu.
Tidak lama setelah mobilnya melaju. Mobil yang ia kendarai pun sampai disana. Di dalam mobil, Arjuna segera menelepon Doni sahabatnya. Namun belum sempat telepon itu menyambung, seketika pandangan nya terfokus kepada satu tempat. Dan Benar saja, Arjuna melihat Luna berada disana dan sedang makan di dalam Restoran di dalam hotel tempat Bar itu berada bersama seorang pria tampan. Hatinya begitu panas, wajahnya memerah karena menahan amarah, namun ia tahan dan segera ia keluar dari dalam mobil dan pergi ke restoran itu untuk melihat.
Sementara itu. Luna yang masih duduk terlihat sedang menatap pria tampan yang ada di depannya itu, yang bernama Haris. Ia kenal betul siapa pria yang berada di depannya ini. Dia mengenal pria ini di saat syuting sahabatnya Dias. Dan Luna juga yang sudah merekomendasikan Haris untuk bekerja di perusahaan yang sama dengannya waktu itu.
Flashback
Haris terlihat menghampiri Luna yang hendak keluar dari dalam hotel dengan setengah berlari. Di tangannya sedang memegang buket bunga mawar berwarna putih yang sangat cantik.
"Hai!"
Luna sedikit terkejut, lalu tersenyum ramah, "Kamu? Kamu bukannya sudah pulang sejak tadi?"
Haris tersenyum malu, "Aku menunggu mu disini sejak tadi. Oh ya ini bunga untukmu, aku mau ngucapin terimakasih karena sudah merekomendasikan aku untuk masuk menjadi pemeran utama di film terbaru perusahaan kamu" Ujar Haris antusias.
"Sama-sama. Itu bukan apa-apa kok, lagipula kamu memang cocok untuk memerankanya" Jawab Luna tersenyum senang. Hatinya tergerak untuk mencium aroma mawar itu. Hanya dengan sekali ciuman saja, ia langsung menyukai wangi mawar itu.
"Oh ya, gimana kalau kita pergi makan? sebagai bentuk terimakasih, Aku mau ajak kamu makan, aku yang akan traktir. Aku mohon! Jangan menolak ya!" Pinta Haris dengan menangkup kedua tangannya ke depan memohon.
"Kamu bisa aja. Ya udah, untuk kali ini aku mau" Luna tersenyum dan akhirnya menyetujui permintaan Haris untuk mentraktirnya makan.
Flashback off
Lama setelah acara makan berlanjut, Luna mengemasi piringnya yang membuat Haris spontan bertanya, "Kamu sudah selesai makannya? Atau mau nambah lagi?" Tanya Haris yang sejak tadi yang terus memperhatikan wajah Luna yang sedang makan.
"Sudah kenyang kok" Jawab Luna. Lalu mengambil tisu yang ada di sampingnya untuk mengelap bibirnya.
Haris tersenyum, "Ya sudah, kalau gitu aku bayar dulu ke kasir ya" Ujar Haris, lalu berdiri dan hendak pergi. Namun belum sempat ia pergi, seorang pelayan yang datang menghentikan langkahnya.
"Permisi, ini steak dagingnya"
Haris dan Luna pun sempat saling melempar tatapan bingung.
"Aku tidak memesan Steak" Jawab Luna dengan wajah mengkerut. Ia begitu bingung, seingatnya dia sama sekali tidak memesan Steak daging.
"Maaf Nona. Ini pesanan pria yang ada di meja ujung sana Nona" Jawab pelayan itu dengan menunjukan sebuah meja yang menampakan seorang pria yang begitu familiar untuk Luna.
Luna menolah, lalu seketika diam membisu setelah mendapati siapa pria itu.
Luna terlihat mendengus kesal, "Maaf mbak. Saya tidak ingin menerima makanan dari orang asing. Saya juga tidak mengenalnya dan aku tidak akrab dengannya. Lagi pula, saya alergi dengan daging sapi atau kambing. Sebaiknya bawakan saja makanan ini dan antar ke meja pria yang memesannya" Jawab Luna menolak makanan itu. Pelayan hanya mengangguk bingung, lalu membawa steak itu kembali.
Sementara Luna, masih menatap ke arah Arjuna dengan hati terluka, "Selama tiga tahun kita menikah, kamu mengenalku, tetapi dia sama sekali tidak tau aku alergi dengan apa. Bahkan kamu tidak tau jika aku alergi dengan daging" Batin Luna sedih.
Sementara itu, di depan pintu, Doni melihat Arjuna yang di tolak oleh mantan istrinya, Luna. Ia pun spontan tertawa terbahak-bahak sampai mengeluarkan suara yang keras.
"Hahahahhh"
Hal itu pun langsung mengalihkan perhatian Arjuna dan membuat Arjuna menggertakkan giginya kesal.
.
.
.
.
Bersambung.
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
iyalah bknnya Luna udah sepantasnya gt krn klian udah bercerai Juna
😀😀😀😀😀😀😀