NovelToon NovelToon
Sweet Revenge

Sweet Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:32.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Nareshpati Sadewa Adibrata akhirnya bertemu lagi dengan.gadis yang sudah menolaknya delapan tahun yang lalu, Nathalia Riana.

Nareshpati Sadewa Adibrata
"Sekarang kamu bukan prioritasku lagi, Nathal."

Nathalia.Riana
"Baguslah. Jangan pernah lupa dengan kata katamu."

Semoga suka♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pindah

"Hati hati, ya, Naresh." bu Lilis ikut mengantar Naresh ke bandara. Beliau bisa merasakan kesedihan Naresh. Dirinya kehilangan murid kesayangannya. Murid pintar yang ngga neko neko.

Naresh mengangguk. Kemudian menyalami tangan bu gurunya sekali lagi sebelum melangkah memasuki ruang tunggu.

Tidak ada teman yang mengantar. Semuanya terjadi sangat cepat. Mereka pasti belum tau, batin Naresh.

Atau memang mereka ngga mau tau, prasangka Naresh dalam hati.

Dia teringat lagi dengan tawa bahagia teman temannya saat surat cintanya dibaca Abiyan.

Naresh menghembuskan nafasnya perlahan.

Jenazah neneknya pun diikutkan dalam keberangkatannya. Yang tidak Naresh sadari papanya yang baru dia lihat hari ini ternyata memiliki jet pribadi.

Bu gurunya juga sempat kaget karena papanya akan membawa jasad nenek Naresh, karena beliau berpikir kalo akan memakamkannya di sini.

Apa yang terjadi dengan Naresh hari ini juga sangat mengagetkannya. Papanya yang datang tiba tiba dan juga kepindahan Naresh yang tidak sempat mengucapkan selamat tinggal pada teman temannya.

Naresh menoleh sekali lagi pada Bu Lilis yang melambaikan tangannya padanya.

Dia membalas melambai dengan kaku.

Selamat tinggal, Bu guru. Terimakasih sudah sangat baik dengan saya, batinnya kemudian tersenyum tipis.

Dia kemudian mengalihkah tatapnya ke arah pesawat pesawat yang sedang parkir.

Selamat tinggal, Nathal, batinnya getir.

*

*

*

Kelas mulai rame lagi setelah kepergian Bu Lilis dan Naresh.

TUK!

Abiyan meringis ketika merasakan pukulan ujung penggaris Nevia mendarat tepat di kepalanya.

"Kamu itu! Keterlaluan tau nggak?" marah sepupunya itu ngga bisa disimpan lagi.

"Kalo Naresh bu nuh diri gimana? Dia, kan, introvert banget." Ayra juga ikutan marah

"Aku ngga sengaja. Mataku siwer aja lihat amplop pink yang nongol di tas Nathal," sergah Abiyan membela diri.

"Lagi pula kenapa.harus Nathalia, sih. Kan, udah sering disinisin juga sama Nathal," lanjutnya lagi.

TUK

Kali ini sepupu perempuannya- Luna yang gantian mengetok kepalanya.

Abiyan menatap kesal. Bisa bisa dia jadi be go kalo diginiin terus, omelnya dalam hati.

"Kenapa juga harus dibacain di depan kelas, sih, Byan. Parah lo." Luna melototkan matanya.

"Emang ngga punya perasaan," kecam Adelia, kembaran Nathalia.

"Aku hanya iseng tadi. Aku ngga nyangka surat itu dari Naresh."

"Sudah terlambat. Nanti pulang sekolah mending lo ke rumah Naresh, deh. minta maaf," kecam Nevia sebal.

"Ngga tega aku lihat muka Naresh tadi," ucap Adelia kemudian melirik Nathalia yang hanya diam saja. Nampak acuh dan ngga peduli.

Abiyan melirik Baim (anak Puspa dan Herdin) yang diam saja ngga membantunya menghadapi kemarahan sepupu sepupu perempuan mereka.

"Ya nanti aku minta maaf ke Naresh. Sekalian kenalin cewe lain, biar cepat move on dari di galak itu." Di akhir kalimatnya, suaranya agak memelan.

Adelia. Nevia, Ayra dan Luna yang masih sempat mendengarnya membelalakkan mata. Tambah gedeg dengan Abiyan.

Suara bel tanda waktu istirahat usai membuat para sepupu itu pun membubarkan diri dan kembali ke kursi masing masing.

*

*

*

Lima menit lagi pelajaran berakhir. Mereka sudah membereskan buku buku mereka.

"Baim, nanti ikut, ya, ke rumah Naresh," ajak Abiyan.

"Oke."

"Kalian mau ikut nggak?" tawar Abiyan pada Nevia yang duduk.di seberangnya.

"Nggak," tolaknya cepat. Pasti Naresh tambah malu ketemu mereka, batinnya.

"Del, ikut, nggak?" tanya Abiyan masih ngga peka.

Adelia juga menggelengkan kepalanya.

"Kenapa, sih, pada ngga mau ikut? Kirain mau nemenin," sungut Abiyan. Kemudian dia menatap Natahlia.

"Nathal, mau ikut, nggak?" tanyanya setengah berharap.

"Ogah," tolak Nathalia ketus.

Abiyan menghembuskan.nafas kesal.

Naresh, Naresh. Kenapa kamu bisa mentok dengan cewe batu begitu, batinnya kasian.

Baim yang duduk di sebelahnya tertawa pelan.

"Sudahlah. Kita aja berdua. Biar Naresh ngga tambah malu," ucapnya untuk menyadarkan Abiyan yang masih juga belum peka.

"Ya udah."

"Anak anak, mohon perhatiannya. Ibu baru dapat kabar kalo Nenek Naresh meninggal dunia."

Suasana kelas yang rame karena jam pelajaran mau berakhir mendadak senyap.

Kabar itu seolah ledakkan petir di telinga sebagian besar mereka.

"Jadi karena ini dia pulang?" bisik Adelia sambil menatap Nathalia yang nampak tertegun.

"Kasian Naresh," ucap Ayra sambil menoleh pada kembarannya Luna.

"Iya."

Abiyan menatap bu gurunya, masih ngga percaya. Lidahnya yang biasa ringan untuk berbicara sekarang mendadak kelu.

"Naresh sekarang sudah pindah sekolah. Hanya disayangkan dia ngga sempat pamit karena semuanya terjadi begitu cepat. Barusan Bu Lilis ngabari. Naresh sudah berada di dalam pesawat," ujar Bu Wiji panjang lebar.

Kelas yang tadi sepi mulai terdengar suara suara seperti dengungan lebah. Banyak suara suara yang bermunculan dengan pertanyaan yang hampir sama.

"Pindah kemana, bu?"

"Kita belum pamitan, bu...."

"Kok, pindah, bu?"

Di tengah dengungan itu, Nevia menatap Abiyan tajam.

"Kamu belum minta maaf dengan Naresh."

Abiyan tau. Saat ini perasaan bersalahnya makin besar.

*

*

*

Mereka sekarang berada di sini. Teman teman satu kelas Naresh berkunjung ke rumah neneknya yang sudah sepi. Pagarnya sudah digembok.

Tetangga yang bersisihan dengan mereka menampakkan wajah sedih.

"Sudah pindah, mas, mbak....., mas Nareshnya," ucap seorang laki laki paruh baya.

Mereka hanya mengangguk tanpa suara. Mereka pun diliputi perasaaan sedih yang mendalam.

Komplek perumahan Nenek Naresh cukup elit.

Nathalia dan sepupu sepupunya; juga beberapa teman sekelas pernah datang dan bertemu Nenek Naresh.

Sekarang Nenek Naresh yang cerewet dan selalu memesan makanan sesuai permintaan mereka sudah tiada

Nyesak, itu yang dirasakan Nathalia. Juga karena kejadian ini terlalu tiba tiba.

"Ngga ada yang tau dengan pasti, Mas Nareshnya sekarang pindah kemana. Mereka ngga bilang apa apa," jelas bapak separuh baya itu lagi. Beliau tetangga sebelah kanan Neneknya Naresh. Sekarang malah mengundang teman teman Naresh istirahat di halaman rumahnya.

Sepertinya rumah beliau juga habis menerima tamu.

"Nanti malam warga mau kirim do'a untuk Nenek Naresh di rumah bapak," ucapnya lagi.

Nathalia dan yang lainnya manggut manggut.

Jangankan tetangganya, Bu Lilis aja ngga dikasih tau, Naresh mau dibawa kemana sama papanya.

"Saya kirain Mas Naresh sudah yatin piatu, hanya ada neneknya saja. Ternyata Mas Naresh masih punya papa. Untung mereka ketemu di waktu yang tepat,'' cerita bapak itu lagi.

Abiyan sebenarnya frustasi. Tapi ngga ada informasi apa pun lagi tentang keberadaan Naresh. Bapak tetangga Naresh saja ngga tau.

Ponselnya juga ngga bisa dihubungi.

Abiyan melirik ke arah Nathalia

Dia menyesal, ngga, ya?

1
anggita
satunya reflek, yg satu lagi sigap.. klop lah👌👏
Diyah Saja
hadohhh naresssssh kok gituuuuuu seeee kesel ah 🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️🤯🤯🤯
mely
mantap
Paksi Winatha
bnr bgt tuh dari kemarin pas up jg gitu thour seharus ny kn sandi 🤔🤔🤔🤔harap lbh diperhatikan lgi thour typo masih bnyk yg berterbangan dmn² n tetep💪💪💪💪💪💪/Determined//Determined//Determined//Determined/ ya bikin critanya ????/Drool//Drool//Drool//Drool//Grin//Grin//Grin//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
Rahayu Ayu
Heran deh dua-duanya pada egois,
membohongi perasaan masing-masing,
nyesek tau pas Naresh bilang Nathal bukan prioritas nya lagi,
Duh Naresh Naresh...ga takut apa doa emak" online, di doain bucin akut sama Nathalia baru rasa.
Kak Rahma, bikin Naresh menemukan buku Diary nya Nathal, 8 th yg lalu, biar setidaknya Naresh sedikit mengerem ucapannya yg bisa menyakiti Nathal
Elizabeth Zulfa
𝙠𝙣 𝙯𝙜 𝙣𝙤𝙡𝙖𝙠 𝙠𝙚𝙗𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙙𝙪𝙡𝙪𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙧𝙚𝙨𝙝 𝙩𝙥𝙞 𝙥𝙖𝙨 𝙠𝙚𝙗𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙤𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙖𝙣𝙢𝙪 𝙙𝙞𝙖𝙗𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙗𝙖𝙡𝙞𝙠 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙢𝙡𝙖𝙝 𝙩𝙧𝙨𝙞𝙣𝙜𝙜𝙪𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙥𝙖𝙝𝙖𝙢... 𝙝𝙖𝙙𝙚𝙚𝙚𝙘𝙘𝙘𝙝𝙝𝙝
𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙠𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙢𝙡𝙖𝙝 𝙣𝙜𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜 𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙠𝙚 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙨𝙤𝙖𝙡 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙯𝙜 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙥 𝙤𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙗𝙞𝙨𝙣𝙞𝙨 𝙙𝙤𝙖𝙣𝙠, 𝙖𝙥𝙖 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙜𝙖𝙠 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙘𝙪𝙚𝙠 𝙣𝙣𝙩𝙞 𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪...
𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙟𝙣𝙜𝙣 𝙙𝙞𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙡𝙪𝙡𝙪𝙝 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙙𝙚𝙘𝙝 𝙏𝙝𝙤𝙧 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙣𝙖𝙧𝙚𝙨𝙝 𝙨𝙖𝙙𝙖𝙧 𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙪𝙡𝙪𝙖𝙣 𝙠𝙚 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖... 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙘𝙪𝙚𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙜𝙖𝙠 𝙗𝙖𝙥𝙚𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙨𝙞 𝙣𝙖𝙧𝙚𝙨𝙝 𝙖𝙙𝙖 𝙚𝙛𝙛𝙤𝙧𝙩 𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙥𝙚𝙧𝙟𝙪𝙖𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙣𝙖𝙩𝙝𝙖𝙡𝙞𝙖... 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙙𝙞𝙖 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙜𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙢𝙚𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙢𝙧𝙚𝙠𝙖
Zea Rahmat
kok edgar
Rahma AR: typo .....
total 1 replies
Zea Rahmat
duhh nareshhhh km kan pinter... masa pelupa klo km pernah nolak tiket konser dr nathall
P Sitti
ayahnya naresh namanya siapa sih thor,, shandy apa edgar
Rahma AR: ayah naresh , sandy.... typo...
total 1 replies
🟢 ◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Okey kita lihat apakah Nathaniel bkn prioritas Narles lagi
Om Ocong Ngasih iklan
Lusi Hariyani
nah gmn nich crt setelah pernikahan akankah cekcok trs atau gmn nich jd penasaran
Susma Wati
naresh lupa kalau dia yang pertama nolak nathalia nonton konser bareng, gak nyadar dia yang melakukan kesalahan awal dia
Susma Wati
edgar tuh nama paparnya Milan bukan ya??
Rahma AR: iya... typi.... adoooh byk banget y....
total 1 replies
Tri Handayani
naresh meskipun mulutmu berkata tidak tapi hati dan tubuh kamu tdk bisa berbohong.
Tri Handayani
sekarang kamu bilang bukan nathalia prioritasmu tapi suatu saat dia jadi segalanya buatmu sampe bucin akut.
Tri Handayani
pernikahan udah d depan mata tapi kalian masih saja mementingkan ego masing-masing.
Sabrina Rahmadini
itu ayahnya naresh nama siapa sandy apa edgar
Rahma AR: ayah naresh.sandy
total 1 replies
partini
ego tingkat dewa mereka berdua
Bunda Keisha
sama² mempertahankan egonya.. pdhl sama² cinta tp tdk mau mengakuinya.. gemes banget sich.. /Heart/
Aisyah
hati2 naresh. .
semangat ya nathali 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!