NovelToon NovelToon
DI BALIK WAJAH PENYAMARAN SI TOMPEL

DI BALIK WAJAH PENYAMARAN SI TOMPEL

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konglomerat berpura-pura miskin / Pembantu
Popularitas:563
Nilai: 5
Nama Author: pocynelv

Lindi si anak kaya raya, yang mempunyai segalah nya,
harus menuruti perintah ayah nya, yang ingin ia menjadi mandiri,

akan kah Lindi menuruti perintah dari sang ayah?

(plis yang mau baca, baca sampe habis yah)
#sorry klo kebanyakan typo
#soalny pemula

silakan baca cerita Lindi si tompel........

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pocynelv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

Selamat membaca

"ehem..,tapi Lin, kamu harus menyamar menjadi culun terlebih dahulu Lin," timpal sang mama.

"apaaa.., yang bener mam, Lindi harus jadi culun dulu?" kaget Lindi, kemudian balik bertanya kepada sang mama.

"Iyah Lin kamu harus jadi culun" ucap sang papa ikut menimpali.

"emang ada pekerjaan yang harus jadi culun mah, pah?" tanya Lindi kepada kedua orang tuanya sambil menatap kedua nya.

"ada" jawab keduanya orang tuanya.

"apa mah, pah?" tanya Lindi penasaran.

Orang tua Lindi pun saling memandang, sambil mengedipkan mata kanan masing.

Tak lama kemudian mereka pun langsung menjawab ber barengan.

"pembantuuu..." jawab kedua orang tuanya lagi, sambil sedikit berteriak

"apa..., Lindi tau akan mencari kerja, tapi kenapa harus pembantu mah, pah"

"harus Lin, kamu harus jadi pembantu terlebih dahulu, setelah selesai mama sama papa janji tak akan melarang kamu mencari pekerjaan yang lain" ucap sang mama sambil membelai rambut Lindi dengan lembut.

"jadi, mama sama papa udah rencanain ini semua..?" tanya Lindi.

"mama sama, papa, ngak lagi rencanain ini Lin, tapi mama sama papa, mau kamu jadi anak yang lebih mandiri lagi dengan menjadi pembantu terlebih dahulu" ucap sang mama dengan lembut sambil menatap ke arah Lindi.

"terus" ucap sang mama menggantung perkataannya, sambil menatap Lindi yang menatap nya dengan perasaan penasaran.

"apa mah" tanya Lindi penasaran.

"terus, kamu juga harus memakai ijazah SMA kamu saja Lin, jangan terlalu menonjol, masa kamu berpenampilan culun tapi bawa ijazah S1 Lin, kan yang ada mereka akan kaget, masa ijazah S1 lulusan luar negeri jadi pembantu" ucap sang mama panjang lebar.

"huft.. baiklah mah, pah, Lindi setuju" ucap Lindi dengan tenang tanpa ad nya raut penyesalan di wajah nya setelah mengatakan nya.

Mama dan papa Lindi kemudian saling bertatapan dan kemudian kedua nya bertos dengan senang.

Lindi hanya menghela nafas nya sambil memutar bola matanya malas.

"Alhamdulillah kalau kamu mau Lin" ucap sang mama sambil membelai rambut Lindi.

"Iyah mah"

"tapi kalau kamu sampe kenapa-kenapa bilang sama mama dan papa Lin, mama ngak mau anak kesayangan satu satunya mama di sakitin orang lain" ucap sang mama sambil menatap Lindi.

"tenang mam, tak akan ada yang menggangu Lindi" ucap Lindi dengan bangga, sambil menaik, turun kan alisnya.

"baiklah, baiklah, mama tau anak mama tak akan diam saja di kalau dirinya di tindas" ucap sang mama sambil tersenyum.

"baiklah, selesai kan makan mu Lin, terus kembali lah ke kamar, istirahat, besok kamu akan kembali ke kampus" jawab mama Lindi kembali.

"baik lah mam" ucap Lindi sambil menghabis kan makanan terakhirnya, kemudian meneguk air minum nya hingga habis tak tersisah.

"aku selesai mah, pah, Lindi kembali ke kamar terlebih dahulu" ucap Lindi menatap kedua orang tuanya sambil berdiri dari kursi tempat duduk nya itu.

"baik lah, selamat istirahat sayang" ucap sang mama dengan lembut.

Lindi hanya mengangguk dan kemudian mulai berjalan ke arah kamar nya, yang berada di lantai dua tersebut.

Setelah sampai di kamar nya lindi kemudian pergi mencuci muka dan mengosok gigi nya, kemudian mulai menganti bajunya, dengan baju tidur berwana hitam polos tersebut, kemudian mulai berjalan kearah kasur kingsize miliknya, dan merebah kan diri nya di sana.

Tak lama suara dengkuran halus keluar dari mulut Lindi, sepertinya dia telah tertidur dengan lelap.

••

Malam berganti pagi dengan ada nya bunyi suara ayam jantan, di iringi langit yang perlahan berubah warnanya.

Di dalam kamar terdapat seorang perempuan tengah tertidur dengan lelap nya seakan tak terusik dengan, cahaya matahari yang muncul dari balik jendelanya, yang sedikit terbuka, siapa lagi kalau bukan Lindi.

Tok..tok..tok

Bunyi ketukan pintu dari arah luar kamarnya, terdengar nyaring membuat Lindi yang tadi nya tengah terlelap sambil memeluk kedua guling kesayangan nya dengan erat, perlahan membuka matanya.

"hooaam" Lindi menguap.

Kemudian bangun dari tidur nya dengan perasaan malas.

"sebentar" ucap nya.

Lindi pun perlahan berjalan ke arah pintu yang tadi di ketuk dengan sedikit keras, dia pun membuka pintu nya perlahan, kemudian terlihat seorang pembantu berusia 40 tahun sedang menatap sang nona nya dengan santai.

Pembantu tersebut adalah bik Lila yang sudah mengabdi kepada mamanya selama 19 tahun.

Bik Lila adalah seorang janda beranak dua, anak-anak nya yang masih kecil berusia lima tahun terpaksa bik Lila tinggalkan kepada adik satu satunya, kemudian bik Lila pun pergi kek kota untuk mencari pekerjaan.

Tak berapa lama bik Lila akhirnya mendapat pekerjaan nya, yaitu menjadi pembantu di keluarga DERTIAWAN, keluarga DERTIAWAN pun menyambut nya dengan baik, dan sampai saat ini ia masih bekerja di keluarga tersebut, di karenakan dia merasa nyaman berkerja di keluarga itu, dan setiap bulannya bik Lila sering mentransfer uang ke rekening adik nya, untuk kedua anak dan adik nya makan.

~~ skip ~~

"Bi lila, ada apa bi" tanya Lindi dengan rambut berantakan".

"astagfirullah non, non Lindi bikin kaget bibi aja non" jawab bik Lila sambil memegang dadanya.

"hehe maaf bi, ada bi, kenapa ada di depan kamar Lindi" jawab Lindi meminta maaf dengan sedikit tertawa sambil kembali bertanya kepada bik Lila.

"oh Iyah bibi sampe lupa, itu non di bawah nyonya dan tuan suda menunggu nona di ruang makan" jawab bi Lila.

"baik lah bik, aku akan segera turun"

"yah sudah non bibi permisi dulu ke bawah" jawab bi Lila kemudian berjalan menjauh.

"Iyah bi" jawab lindi kemudian menutup pintunya.

Setelah beberapa menit Lindi pun keluar dengan penampilan sederhana namun elegan dengan kaos biru muda dan jeans hitam nya dan rambut nya yang sedikit bergelombang di biarkan tergerai dengan indah, tak lupa dengan tas hitam di pundak nya.

"selamat pagi mah, pah" sapa Lindi kepada ke dua orang tuanya.

"selamat pagi sayang, sarapan lah terus lebih dulu kemudian baru berangkat ke kampus" balas sang mama.

"pagi" jawab sang papa singkat.

Lindi kemudian berjalan ke arah meja makan dan kemudian meraih segelas susu dan meneguk nya hingga tak tersisa kemudian mencomot roti yang telah di beri selai coklat.

"Lindi berangkat mah, pah" ucap Lindi

"kamu ngak makan nasi goreng kamu terlebih dahulu nak" tanya sang mama.

"ngak mah, Lindi sarapan di kampus aja, bye mah,pah" jawab Lindi kemudian berbalik badan dan melangkah menuju pintu rumahnya.

"hati-hati di jalan Lin, jangan ngebut" ucap sang mama se dikit berteriak.

"Iyah mah" jawab Lindi tak menoleh kebelakang, dia terus berjalan sampai tiba di area mobilnya terparkir dengan rapi.

Tinggal kan like nya 🙏

Baca nya jangan di skip-skip yah🙏

Terimah kasih udah mau baca 🙏😊

1
byerr...
mengusap kk, /Scowl//Facepalm/
@ivivi
sangat menghibur, up banyak banyak Thor, semangat 💪
Pluto
karya ini benar-benar bikin saya terhibur. Terima kasih thor banyak, keep up the good work!
@ivivi
wih
byerr...
semangat thor, aku tunggu up selanjutnya 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!