NovelToon NovelToon
WANITA ITU IBU ANAKKU

WANITA ITU IBU ANAKKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Romansa-Tata susila / Percintaan Konglomerat
Popularitas:9.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Moena Elsa

Mutia Arini seorang ibu dengan satu putra tampan dan juga pengusaha bakery wanita tersukses. Kue premium buatannya telah membuat dirinya menjadi seorang pebisnis handal. Banyak cabang telah dibukanya di berbagai kota besar. Pelanggannya adalah golongan menengah ke atas. Di balik kesuksesannya ternyata ada sebuah rahasia besar yang disimpannya. Karena kejadian satu malam yang pernah dilaluinya, mengubah semua arah kehidupan yang dicitakan oleh seorang Mutia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 2

Mutia menggandeng putranya sesampai di perusahaan.

Dena yang kebetulan juga berada di lantai bawah menyapa. "Hai Langit, jutek amat mukanya. Pasti bunda nggak beliin ayam goreng ya" tebak Dena.

"Ah, Aunty sok tau" tukas Langit. Langit yang hampir tiap hari ikut ke kantor berlari menuju lift.

Mutia dan Dena menyusulnya. "Langit kamu kenapa sih sayang, dari datang aunty kok dicuekin????" urai Dena menghibur Langit yang tak seperti biasanya.

Dena menatap Mutia, untuk meminta penjelasan. "Ntar aja, biar Langit makan siang dulu. Lagian aku juga lapar ni. Kamu udah makan Den?" tanya Mutia.

"Barusan selesai. Untuk urusan pesanan nyonya Baskoro sudah beres kak" cerita Dena.

"Baiklah, aku ke ruanganku dulu Den. Ayo Langit" Langit dan Mutia keluar dari lift diikuti Dena yang berjalan ke ruangannya sendiri.

"Ayo sayang, sini bajunya bunda gantiin. Habis ini cuci tangan dan kaki" ujar Mutia, dan Langit pun menurut saja.

Karena semua yang disampaikan bundanya itu sudah menjadi kebiasaannya saben hari.

Entah kenapa semua orang tua selalu sering mengucapkan hal-hal yang berulang-ulang, batin Langit.

Langit makan dengan lahap menu yang disiapin bundanya, karena sedari tadi dia menahan lapar harus mampir ke rumah sakit.

"Bun, aku sudah selesai. Boleh mainan sebentar bun? Aku mau ke ruangan aunty, boleh?" ijin Langit.

"Boleh sayang, tapi ingat nggak boleh apaan?" Mutia mengingatkan sang putra.

"Iya...iya...aku tau. Nggak boleh mengganggu aunty Dena yang lagi kerja. Iya kan" tukas Langit.

"Anak pintar" puji Mutia.

Langit berlari kecil menuju ruangan Dena dan langsung masuk saat melihat pintu sedikit terbuka, "Hai aunty" sapa Langit.

"Hai juga ganteng, tumben nyusul ke sini. Pasti Bunda lagi sibuk dengan berkas-berkas di mejanya ya??" celetuk Dena asal nebak.

"Eh aunty kok tau?" ucap Langit sambil menaruh pantatnya di kursi.

"Ya taulah, itu kan sudah menjadi rutinitas bundamu" ujar Dena terkekeh.

"Aunty...aunty...aunty sibuk nggak siang ini?" tanya Langit.

"Nggak kok, kerjaan aunty sudah beres karena semua pesanan sudah selesai pas bundamu jemput kamu tadi. Hayo mau main game ya?" goda Dena.

Hanya gelengan kepala yang ditunjukkan oleh Langit.

Langit Putra Ramadhan itu nama lengkapnya. Langit terdiam, ragu-ragu untuk cerita ke auntynya. Tapi kalau melihat tatapan kesedihan bunda, Langit jadi tak tega.

"Nggak jadi aunty, aku balik aja. Mau tidur di ruangan bunda" seloroh Langit hendak keluar ruangan.

"Padahal aunty penasaran loh" ucap Dena. Langit pun balik mendekati Dena.

"Aku cuma mau nanya ke aunty, tapi jangan bilang bunda ya. Aku nggak mau bunda sedih. Aku sayang sama bunda" ulas Langit dengan muka tertekuk.

"Emang mau nanya apaan sayang?" Dena mendudukkan Langit di pangkuannya.

"Aunty, apa benar ayahku sudah di surga? Kenapa ayah nggak mengajak aku dan juga bunda? Tapi kenapa aku nggak pernah ketemu dengan ayah? Aku juga ingin seperti teman-temanku aunty, yang punya ayah dan bunda" tutur Langit polos.

Dena diam membisu tanpa tau harus menjawab apa.

"Aunty kenapa diam? Jawab dong?" Langit memaksa Dena untuk menjawab.

Sementara di luar pintu ruangan Dena, Mutia sudah berderai air mata mendengar penuturan Langit dengan Dena.

Mutia awalnya hendak memanggil Langit untuk tidur siang tapi malah mendengar obrolan Langit dengan Dena.

Putra semata wayangnya ternyata merindukan seorang ayah, yang Mutia sendiri tidak tau keberadaannya.

Jangankan keberadaan laki-laki itu. Wajahnya saja tidak Mutia kenal.

Dena menjelaskan dengan bahasa yang Langit pahami, "Langit, bunda kan bilang kalau ayah sudah senang di surga. Kalau ayah mengajakmu dan juga bunda, aunty nggak bisa bertemu lagi dong dengan kalian berdua. Aunty kalau sedih gimana?" urai Dena.

"Kata temanku, kalau ayah sudah di surga berarti ayahku sudah meninggal ya aunty? Tapi bunda kok tidak pernah mengajakku melihat makam ayah?" lanjut Langit.

Mutia kembali ke ruangan dengan mata yang sembab tanpa meneruskan niat awalnya untuk memanggil putranya itu. Mutia mencuci mukanya supaya saat Langit kembali ke ruangan tidak tahu kalau bundanya habis menangis.

Terdengar ketukan pintu dari luar, "Bun, bunda ada di dalam?" teriak Langit dari luar ruangan.

"Iya sayang, masuklah!!!" jawab Mutia.

Langit masuk diikuti Dena. "Lekas bobok siang sayang" tatap Mutia ke Langit.

Langit menurut, karena memang matanya terasa sudah mengantuk. Langit pun beranjak ke ruangan yang berada di belakang posisi duduk Mutia.

"Kak, jangan marah ke Langit ya. Tadi Langit bilang ke aku kalau mau lihat tempat ayahnya dimakamkan. Menurutnya kalau ayahnya berada di surga, berarti ayahnya sudah meninggal" jelas Dena.

Mutia menghela nafas panjang. Beban berat serasa di pundaknya sekarang.

"Kak, aku keluar dulu ya" pamit Dena.

Mutia pun menyusul Langit yang masih termenung sambil memeluk guling.

"Kok belum tidur? Mau bunda temenin???" Mutia mendekat ke pembaringan. Langit pun memeluk bundanya.

Mutia tau putranya itu sedang memikirkan sesuatu. Langit pun juga tidak ingin mengatakan apa-apa karena tidak ingin membuat sang bunda bersedih. Lama kelamaan bocah lima tahun itupun terlelap dalam dekapan Mutia. "Maafkan bunda nak", gumam Mutia mengecup kening Langit Putra.

Mutia menerawang jauh saat mendengar dengkuran halus dari nafas putranya yang telah terlelap.

Mutia begitu mengingat kejadian malam itu. Di mana dia ditarik seorang tak dikenal ke dalam sebuah mobil mewah saat berjalan sendirian karena mencari salon untuk merias diri keesokan hari buat persiapan wisuda diplomanya.

Seorang yang tak dia kenal wajahnya karena sekelilingnya gelap. Mutia dipaksa masuk oleh seorang pria ke dalam sebuah kamar hotel. Tanpa menyalakan lampu hotel, Mutia diserang bertubi-tubi oleh laki-laki yang sedang mabuk itu. Dan terjadilah hal yang sangat tidak diinginkan. Keperawanan Mutia bobol saat itu juga. Tragedi malam wisuda, itu menurut Mutia. Mutia bangun pagi-pagi buta dengan badan terasa remuk redam. Mutia meninggalkan laki-laki yang tertidur pulas dengan posisi menelungkup itu. Dengan badan tertatih, Mutia kembali ke kosnya. Mutia tetap mengikuti wisuda meski badannya terasa pegal semua. Laki-laki semalam sungguh beringas, batin Mutia saat itu.

Andai aku kenal mukanya, sesal Mutia. Saat itu Mutia bahkan tidak berpikir panjang kalau akan terjadi kehamilan setelah kejadian itu. Laki-laki brengsek, umpat Mutia dalam hati. Banyak liku-liku yang harus dilalui Maya semenjak saat itu. Liku-liku penuh rintangan yang berujung seperti sekarang. Meski kehidupannya masih timpang tanpa seorang pendamping, tapi kehadiran Langit menjadikan oase tersendiri bagi Mutia. Mutia mendekap Langit yang semakin pulas tertidur.

Sejenak kemudian tidur Langit mulai gelisah, "Ayah..ayah..." panggil Langit mengigau dengan mata tetap terpejam.

"Aku harus bagaimana. Putraku sangat mendamba kehadiran ayahnya?" gumam Mutia bersedih.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

bersambung

1
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Debby Simangunsong
Siapa ayah biologis langit thorr??
Tirrr
Lumayan
moenaelsa: makasih bintang nya
total 1 replies
solehatin binti rail
😄😄😄😄😄dewa dewa....kasian deh lu
solehatin binti rail
😂😂😂😂semangat buat adik nya langit Tian
Tania Luvia
top thor
Tania Luvia
Luar biasa, ditunggu karya selanjutnya thor.
Juju
udah berkali"baca tetap suka/Drool/
moenaelsa: makasih kakak 💝🥰
total 1 replies
Rhenii RA
Fresh
Meli Susyanti S
Luar biasa
Hope
orang kaya tu tidak mengenal kata diskon ya.....🥴 lha ini apa beneran kaya apa cm ngomong doang 🙄
Shakri Aziz
Luar biasa
Alfiyah Hasna
kok LM bgt terungkap nya
Aries suratman Suratman
kalo aku alergi makanan yang terlalu banyak bikin sedih teringat masa kecil susah tidur karena kelaparan
jadi akhirnya ngga jadi Makan /Smile//Smile/
Lusi Seksi
Luar biasa
Rini Tobing-Hutasoit
bagus Mutia jngn mau di jajah sama janet ya. semangat Author karyamu bagus
asya yussi
Luar biasa
shafira
mau jebak Mutia biar frans d Jantra bisa bikin nama baik keluarga Baskoro d sebastian malu puny istr mutia
shafira
jgn2 Mutia keponakan ibu martha
shafira
jgn2 satu ibu lain BPK SM janeta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!