NovelToon NovelToon
​ Dendam Sang Mantan Istri Miliarder

​ Dendam Sang Mantan Istri Miliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Pelakor / Pelakor jahat / Tukar Pasangan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

​💔 Dikhianati & Dibangkitkan: Balas Dendam Sang Ibu
​Natalie Ainsworth selalu percaya pada cinta. Keyakinan itu membuatnya buta, sampai suaminya, Aaron Whitmore, menusuknya dari belakang.
​Bukan hanya selingkuh. Aaron dan seluruh keluarganya bersekongkol menghancurkannya, merampas rumah, nama baik, dan harga dirinya. Dalam semalam, Natalie kehilangan segalanya.
​Dan tak seorang pun tahu... ia sedang mengandung.
​Hancur, sendirian, dan nyaris mati — Natalie membawa rahasia terbesar itu pergi. Luka yang mereka torehkan menjadi bara api yang menumbuhkan kekuatan.
​Bertahun-tahun kemudian, ia kembali.
​Bukan sebagai perempuan lemah yang mereka kenal, melainkan sebagai sosok yang kuat, berani, dan siap menuntut keadilan.
​Mampukah ia melindungi buah hatinya dari bayangan masa lalu?
​Apakah cinta yang baru bisa menyembuhkan hati yang remuk?
​Atau... akankah Natalie memilih untuk menghancurkan mereka, satu per satu, seperti mereka menghancurkannya dulu?
​Ini kisah tentang kebangkitan wanit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

​ BAB 1: Pesta di Atas Puing

​Aroma lily of the valley beradu dengan wangi tuxedo mahal Aaron. Natalie Ainsworth, dalam balutan gaun sutra champagne, merasa seluruh dunia berpihak padanya malam ini. Ulang tahun pernikahan kelima. Aaron tersenyum, menariknya ke pelukan erat, seolah tak ada tempat lain yang lebih aman di dunia ini.

​"Kau melamun, Sayang," bisik Aaron, mencium puncak kepalanya.

​"Hanya... terlalu bahagia," jawab Natalie, meski perutnya kembali bergejolak mual. Ia mengabaikannya. Kelelahan, pasti. Malam ini adalah puncaknya.

​Ia melangkah ke podium, bersiap untuk memberikan toast yang telah ia latih. Namun, lampu podium menyala lebih dulu.

​Bukan Aaron.

​Eliza Whitmore, ibu mertuanya, berjalan maju dengan aura dingin yang menusuk. Ruangan mewah itu mendadak sunyi, dan jantung Natalie langsung mencelos ke perutnya.

​"Terima kasih atas kehadiran Anda semua. Malam ini, kami memang merayakan sebuah ending," ujar Eliza, suaranya tajam dan menghina. "Perayaan ini adalah untuk mengumumkan bahwa Natalie Ainsworth tidak lagi menjadi menantu Keluarga Whitmore."

​Kaca di tangan Natalie terasa dingin, nyaris terjatuh. Bisikan riuh meledak di antara para tamu, namun perhatian Natalie terpaku pada satu orang: Aaron. Ia berdiri diam, kaku, tanpa bergerak.

​"Dia bukan hanya telah mengkhianati kepercayaan kami," lanjut Eliza, suaranya naik satu oktaf penuh drama, "tetapi juga telah melakukan penggelapan besar atas aset vital perusahaan kami. Kami memiliki bukti, dan pernikahan ini, yang didasari kebohongan, resmi kami batalkan."

​Darah seolah lenyap dari wajah Natalie. Ia berlari kecil ke arah Aaron, meraih lengan suaminya. "Aaron! Katakan pada mereka itu bohong! Kita punya cinta, kita punya janji! Ini semua hanya salah paham, kan?"

​Aaron akhirnya menoleh. Tatapannya seolah menusuk, dingin, tak menyisakan kehangatan lima tahun pernikahan. Ia melepaskan tangan Natalie, kasar.

​"Hentikan dramamu, Natalie," desis Aaron, suaranya hanya terdengar oleh Natalie. "Aku sudah selesai. Peranmu sudah berakhir."

​Ia menyodorkan sebuah amplop tebal.

​Surat Cerai. Dokumen Pembatalan Kuasa. Dan Surat Wasiat Baru.

​Dunia Natalie berputar. Ia membaca baris demi baris, dan jiwanya tercabik. Aaron tidak hanya berselingkuh; Aaron telah bersekongkol dengan seluruh keluarganya untuk menjebaknya, memerasnya, lalu membuangnya.

​"Kau... kau merampas segalanya," bisik Natalie, kepalanya pusing. "Seluruh hidupku—"

​"Tepat," potong Aaron kejam. "Dan jangan coba-coba mencari pengacara. Kau tidak punya uang, kau tidak punya koneksi, dan semua yang kau miliki adalah milikku. Kau bahkan tidak berhak atas cincin di jarimu."

​Aaron menarik paksa tangan Natalie. Cincin berlian pernikahan mereka dicabut, meninggalkan jejak merah. Ia melemparkannya ke lantai pualam. Suara dentingan berlian itu terasa seperti palu godam menghantam telinga Natalie.

​Detik berikutnya, dua bodyguard mencekal lengannya. Natalie meronta, memohon, berteriak, tapi suaranya hanya dianggap histeria. Ia diseret, diusir, dan dilempar ke trotoar jalan raya yang bising, hanya mengenakan gaun sutra dan kesedihan.

​Malam berubah menjadi pagi di sebuah motel murah dengan bau rokok dan pembersih lantai yang menyengat. Natalie tidak menangis lagi. Ia terlalu lelah untuk menangis. Ia terlalu hancur untuk bergerak. Kehilangan harga diri, kehilangan rumah, kehilangan nama—kehancuran total.

​Ia memandang kosong pada tangannya. Cincin itu hilang. Segalanya hilang.

​Lalu, perutnya kembali bergejolak. Kali ini, bukan sekadar mual. Itu adalah rasa sakit yang familiar. Ia memejamkan mata, menghitung hari. Keterlambatan.

​Dengan sisa kekuatan terakhir, Natalie berjalan gontai. Ia mencari apotek 24 jam dan menghabiskan uang receh terakhirnya untuk satu benda yang mungkin akan mengakhiri atau memulai segalanya.

​Di kamar mandi motel yang sempit, ia menunggu hasilnya.

​Satu garis merah. Tidak.

​Dua garis merah. Positif.

​Natalie jatuh terduduk di lantai dingin. Tangan kotornya memegang alat itu erat-erat. Air mata yang tadi kering, kini mengalir deras lagi, bercampur dengan isakan yang memilukan. Ia membawa anak dari iblis itu. Anak dari pria yang merampas jiwanya.

​Natalie memeluk perutnya yang rata, tempat benih itu tumbuh, menjadi satu-satunya harta yang tak bisa direbut oleh Keluarga Whitmore.

​Dia tidak sendirian.

​Kehancuran itu menumbuhkan bara di matanya. Rasa sakit berubah menjadi tekad yang dingin dan mematikan.

​"Kau boleh merampas segalanya dariku, Aaron. Tapi kau tidak akan pernah tahu kau mengambil satu-satunya darah dagingmu sendiri. Tunggu aku. Untuk anak ini, aku akan kembali. Dan saat itu, aku akan memastikan kehancuranmu jauh lebih menyakitkan daripada kehancuranku."

1
partini
dari sinopsisnya ngeri " sedap menarik
Himna Mohamad
lanjut thoor
putri lindung bulan: siap akan saya lanjutkan
total 1 replies
Himna Mohamad
good thoor sat set
Himna Mohamad
👍👍👍👍👍
Himna Mohamad
sdh mampir thoor,,lanjut
putri lindung bulan: terimakasih sudah mampir , salam kenal ya
total 1 replies
Himna Mohamad
awal yg bagus thoor👍👍👍👍👍
putri lindung bulan: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
putri lindung bulan
untuk sahabat adri selamat datang di dunia nataly.semoga kalian suka novel.jika suka jangan lupa beri like,dan sisipkan komentar.salam kenal semuanya🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!