NovelToon NovelToon
Pembalasan Rania

Pembalasan Rania

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Pelakor / Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: sweetiemiliky

Calon suami Rania direbut oleh adik kandungnya sendiri. Apa Rania akan diam saja dan merelakan calon suaminya? Tentu saja tidak! Rania membalaskan dendamnya dengan cara yang lebih sakit, meski harus merelakan dirinya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweetiemiliky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 : Pembuka

"Apakah ada yang ingin kamu beli sebelum pulang? Singgah untuk makan malam misalnya?"

"Boleh, deh! Kebetulan aku juga sedang lapar."

"Ingin makan apa?"

"Terserah."

Bumi menghela napas panjang ketika mendapatkan jawaban dari calon istrinya. Kenapa, sih, perempuan itu susah ditebak? Tidak bisa to the point saja kalau menginginkan sesuatu. Jika ditawari, pasti menolak. Nih, Bumi coba kalau tidak percaya.

"Nasi padang?"

Rania yang sedang fokus pada ponsel mengerut. "Ini sudah malam, aku tidak bisa makan berat. Nanti berat badanku bertambah dan gaun pengantin yang sudah dipesan bisa saja tidak muat saat aku pakai dihari H."

"Berlebihan, Rania. Makan berat satu kali tidak akan membuat tubuhmu langsung mengembang seperti adonan roti."

"Bahkan aku tidak pernah mengomentari bentuk tubuhmu, 'kan?" Lanjutnya. 

Menurut Bumi, Rania terlalu perfeksionis dalam segala hal, terutama pada dirinya sendiri. Sampai terkadang Rania tidak sadar kalau apa yang dia lakukan bisa saja menyiksa dirinya sendiri. Contohnya seperti saat ini.

Bumi membasahi belah bibirnya. "Jadi, mau makan apa? Atau langsung pulang saja?"

"Tapi aku lapar, aku ingin makan," Rania mengerucutkan bibir dan memandang luar jendela mobil. Ada banyak pedagang yang sedang melayani pembeli, rata-rata setiap gerobak pasti ada antrian pembeli. Mungkin karena hari ini adalah hari Minggu, banyak anak muda yang keluar dan mencari udara segar. "Bagaimana kalau salad sayur?"

"Dari tadi pagi kamu belum makan makanan berat, kamu akan pingsan besok ditempat kerja," Sebelum Rania menyahut, Bumi sudah lebih dulu menyela. "Jika kamu tidak mau makan karena gaun itu, lebih baik kita batalkan saja. Memakai gaun sewa sepertinya tidak seburuk itu."

"Hei!"

"Maka turuti omonganku. Ingin makan, atau gaun impianmu itu aku batalkan."

Pemaksaan! Rania hanya bisa menggerutu dalam hati. Mana berani, nanti Bumi akan mengancam lebih buruk saat Rania melawan lebih jauh. Maka, setelah mempertimbangkan sedikit, Rania pun berkata.

"Ya sudah! Aku ingin nasi Padang! Tapi jangan salahkan aku kalau uangmu berkurang karena aku akan makan banyak nantinya!"

Bumi tersenyum miring. "Bukan masalah besar untukku."

Dan benar saja perkataan Rania saat dimobil tadi. Rania memakan semua hidangan yang sudah disediakan, bahkan nasi putih sudah tambah dua kali. Bumi sampai terkejut melihat Rania mampu menghabiskan banyak makanan, dia saja dari awal mengambil belum tambah lagi.

Bumi tersenyum sambil memperhatikan Rania. "Makan apapun yang ingin kamu makan, jangan sampai kamu sakit karena menahan diri untuk tidak menikmati banyak makanan. Aku tidak akan berkomentar jika tubuhmu terlihat berisi. Bukankah itu malah terlihat sexy?"

Rania menghela napas mendengar kalimat terakhir Bumi. Ia kembali menyuap makanan, dan jujur saja, ini terasa sangat nikmat. Apa mungkin karena satu bulan ini Rania menjalani diet? Bisa jadi.

"Aku hanya ingin memiliki tubuh langsing saat kita menikah nanti agar terlihat cantik saat foto pernikahan, itu akan abadi dan dilihat oleh anak dan cucu nantinya."

Soal pernikahan, mereka ber-dua sudah menyiapkan dari jauh hari, dan sekarang tinggal menunggu sekitar satu Minggu lagi acaranya digelar. Bumi dan Rania sengaja memilih tanggal cantik untuk pernikahan mereka.

Menjalin hubungan sejak masa sekolah menengah pertama tidak begitu mudah jalan yang mereka lalui. Sempat ada penolakan dari orang tua Bumi saat awal-awal diperkenalkan, orang tua Rania pun sempat menolak karena ingin putri sulungnya fokus bekerja dan membiayai kuliah adiknya sampai tamat. Namun karena perjuangan ke-dua-nya, Rania dan Bumi mendapatkan restu, bahkan satu langkah lagi menuju pelaminan.

"Ngomong-ngomong, apa setelah menikah aku harus keluar dari pekerjaan?" Menambah piring ayam pop untuk ke-dua kalinya. Ya, biarkan Rania mengisi perut sampai puas sekarang. 

"Itu terserah kamu saja, aku tidak memaksa dan memberikan aturan ketat. Aku tidak mau kamu merasa kehilangan jati diri setelah menikah denganku."

Rania bekerja sebagai florist disalah satu toko bunga yang ada dikota ini. Gajinya lumayan karena setiap hari toko selalu ramai, tak jarang Rania mendapatkan bonus lebih dari bos-nya. Sedangkan Bumi, ia bekerja sebagai agen properti disebuah perusahaan.

Rania meraih botol air mineral kemudian meneguknya beberapa kali. Sambil meletakkan botol air mineral, Rania pun berkata. "Sepertinya tidak apa-apa kalau berhenti bekerja. Lagipula aku sudah cukup lelah bekerja, aku ingin merasakan bagaimana rasanya dinafkahi."

Begitu kalimat berakhir, tawa lembut mengudara dari ke-dua belah pihak. Padahal tidak ada yang lucu dari kalimat Rania. Dia memang sudah bekerja keras selama ini, rela tidak kuliah demi adiknya. Kata ayah dan ibu, mereka tidak bisa menguliahkan dua-duanya sekaligus, berakhir Rania yang harus mengalah.

Sudah bekerja pun Rania masih saja tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya sendiri. Ayah dan ibu Rania memaksanya untuk membagi uang untuk Ambar.

"Sudah?" Bumi bertanya sembari mengelap mulut menggunakan tisu. Ia pun bertanya setelah memastikan bahwa Rania sudah menyelesaikan acara makan.

Kepalanya mengangguk-angguk. "Sudah."

Bumi segera membayar. Dan benar saja seperti dugaan, uang yang harus ia keluarkan tidak sedikit, menyentuh angka satu juta. Tapi nominal itu tidak membuat Bumi merasa menyesal, ia bersikap santai dan membayarnya, baru setelah itu mereka pulang.

1
Sunaryati
Jangan nyalahin Rania Bumi, kamu yang salah, kamu yang khianati Rania, dengan kejamnya kamu menghamili Ambar adik, Rania. Syukurlah jika Ryan berubah baik. Semoga kehidupan kamu juga baik Rania. Balas dendam yang benar adalah hidup lebih baik, dan bahagia dengan orang yang kita pilih. Itu akan membuat Bumi semakin menyesal.
Sunaryati
Semoga sukses Rania
sutiasih kasih
upnya yg bnyak thor👍👍
sutiasih kasih
dasar ambar otak bebal... terus gunanya apa km kuliah... klo g bikin km tmbh pinter dlm brfikir....
iri dengki trus km gedein....
trus"in aja km pupuk iri dengkimu trhdp rania.... yg sdh sll mngalah & brkorban demi km manusia yg g brguna.... km yg bkaln hncur ambar... oleh sikapmu yg tamak & g ngotak...
sutiasih kasih
akibat salah mndidik ambar.... & trlalu memanjaknnya akhirnya ambar mnjadi manusia yg tak prnah berguna... tak tau diri...serakah... egois... fatalnya g ada otak sm sekali si ambar...
sutiasih kasih
lanjut thor
sutiasih kasih
rania sejatinya lbh mnderita saat kalian sbg org tua... timpang dlm mmberikn kasih sayang... bhkn itu brlangsung sejak rania msih kecil...
sutiasih kasih
lnjut up
sutiasih kasih
si ryan gila....
bkal nyesel km klo smpe trjadi hal buruk trhdp rania dan ankmu....

untuk bu mina.... gmn... puas km mlihat pnderitaan ank yg tak penah km kasihi.... krna ksih sayangmu sdh km habiskn untuk ank mas'mu yg sialan itu...
Adinda
aku juga ikut merasakan sakit seperti rania kasihan rania
Adinda
sepertinya rania bukan anak kandung mereka
sutiasih kasih
hadeuh ambar km itu pelakor tak tau diri....
hidupmu itu tak tau diri... dri dlu sll jdi kang rebut yg bukan milikmu.... benalu... tukang fitnah...
yakinlah ambar.... hidupmu tak akn prnah brjumpa dgn yg namanya bahagia dan ketenangan....
sutiasih kasih
lanjut up
sutiasih kasih
rania korban ktidak adilan org tuanya.... di hianati calon suaminya.... dpt suami jga tmperamen... krna korban broken home....
smoga sja ryan kedepannya bisa berubah & sll brfikir dgn akal sehat.... tak mudah tesulut emosi... krna sbntr lgi akn mnjadi ayah..
sutiasih kasih
nungguin upnya
sutiasih kasih
jgn mngharpkn atopun mngemis prhatian ibumu rania....
krna dunia ibumu hnya untuk ank kesayangannya yg durjana....
yakinlah.... kelak ank ksayangannya tak akn mau mngulurkn tangannya untuk merawat org tuanya....
sutiasih kasih
ambar... km itu jenis makhluk benalu tak tau diri....
hobi merampas yg bukan milikmu....
tunggulah azab atas smua kbusukanmu ambar...
tak kn prnah bahagia hidupmu yg sll dlm kcurangan...
sutiasih kasih
lnjut up....
👍👍
Riska Ananda
terfav🥰🥰
Riska Ananda
gk sabar nunggu kelanjutannya klo bisa up banyak2 thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!