The Vampire Prince's Forbidden Love
"Darahnya membangkitkan sang pangeran malam. Cintanya bisa membunuhnya."
Saat Luna menyentuh peti mati itu, ia tak tahu bahwa hidupnya akan terikat oleh takdir kuno dan oleh cinta seorang vampir yang tak boleh mencintai.
Antara keabadian dan kematian, bisakah cinta tetap hidup?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MUSTIKA DEWI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jejak Peradaban Kuno Yang Hilang
Di tengah Hutan Larangan yang lebat dan misterius, di mana cahaya matahari hanya mampu menembus celah-celah dedaunan yang rimbun, terdapat sebuah rumah kosong yang telah lama ditinggalkan. Suasana di sekitar rumah itu terasa angker dan sunyi, seolah-olah waktu berhenti di tempat itu. Pepohonan yang menjulang tinggi seakan berbisik satu sama lain, menyimpan rahasia yang hanya mereka yang berani mendengar yang dapat mengetahuinya. Aroma tanah basah dan dedaunan kering menyatu, menciptakan atmosfer yang penuh dengan aura mistis.
Luna, seorang mahasiswi arkeologi yang cerdas dan introvert, merasa berdebar saat memasuki area tersebut. Ia telah ditugaskan untuk meneliti artefak misterius yang konon disimpan di dalam rumah itu. Dengan langkah hati-hati, ia melangkah ke dalam rumah yang tampak rapuh, dikelilingi oleh jaring laba-laba dan debu yang menempel di setiap sudut. Di dalamnya, ia menemukan berbagai barang kuno, namun satu benda menarik perhatiannya, sebuah peti mati kuno berhiaskan simbol jantung merah yang mencolok di permukaannya.
"Uhh..rumah ini penuh debu dan jaring laba-laba!" keluhnya.
Rasa ingin tahunya mengalahkan ketakutannya. Luna mendekati peti mati itu, membersihkan debu yang menempel dengan lembut. Namun, saat jari-jarinya menyentuh ujung peti mati yang tajam, ia merasakan sakit yang tajam. Luka kecil di jarinya mengeluarkan darah, dan tanpa sadar, ia menggoyangkan tangan yang terluka. Setetes darahnya jatuh tepat mengenai gambar jantung merah yang terukir di atas peti mati.
"Wah..ada peti mati kuno. Pasti ini peninggalan peradaban kuno jaman dahulu," gumamnya sambil menyentuh peti mati itu.
"Aw..jari ku seperti terluka" pekik nya.
Anehnya darah yang ada di jarinya itu, seakan menyala seperti cahaya. Darahnya tidak sengaja menetes dan jatuh tepat di gambar jantung yang terdapat di atas peti mati itu. Peti tua itu berderit terbuka dengan bunyi yang menggerodak.
Seolah terbangun dari tidur panjang, peti mati itu tiba-tiba mengeluarkan cahaya merah yang menyala, menerangi ruangan yang gelap. Luna terkejut dan mundur, namun rasa ingin tahunya membuatnya tetap berdiri di tempat. Dalam cahaya yang berkilauan itu, sosok seorang pria tampan muncul, mengenakan pakaian hitam dan merah yang elegan. Matanya berkilau merah menyala, seolah menyimpan kekuatan dan misteri yang dalam.
Pria itu menatap Luna dengan tatapan yang dalam, seolah bisa membaca setiap pikiran dan ketakutannya.
"Kau telah membangunkan ku," suaranya dalam dan menggema, membuat jantung Luna berdegup kencang.
"Darahmu adalah kunci untuk membuka kembali dunia yang terlupakan."
Luna, meski terpesona dan ketakutan, merasakan ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar penemuan arkeologis di hadapannya. Ia tahu bahwa pertemuan ini bukanlah kebetulan, melainkan awal dari sebuah petualangan yang akan mengubah hidupnya selamanya.
Dengan keberanian yang baru ditemukan, ia bertanya, "Siapa kau? Apa yang kau inginkan?"
Pria itu tersenyum, dan dalam senyumnya terdapat janji akan banyak hal yang belum terungkap.
"Aku adalah penjaga dari peradaban yang hilang. Bersama kita akan menjelajahi rahasia yang tersembunyi di dalam hutan ini. Namun, kau harus siap menghadapi kegelapan yang mengintai."
Ketika dia melihat sosok pria itu. Young Jian, yang baru saja bangkit dari peti mati, hatinya berdebar kencang. Meskipun ketakutan menyelimuti dirinya, ada sesuatu yang tak bisa dia abaikan sebuah daya tarik yang kuat, seolah jiwanya mengenali sesuatu yang lebih dalam.
"Namaku Yong Jian, dari bangsa vampir hitam. Hari ini tepat seratus tahun aku tidur panjang. Aku bangun dari darah gadis pilihan, yang sudah di takdirkan."
"Apa? Takdir? Ini..ini omong kosong!" ucap Luna tidak percaya.
Young Jian, dengan wajahnya yang pucat namun kini dipenuhi kehidupan, menatap Luna dengan mata merah menyala. Dia adalah pangeran dari bangsa Vampir Hitam, makhluk yang telah terkurung dalam kegelapan selama ribuan tahun. Namun, kehadiran Luna seolah memberi cahaya baru pada dunianya yang kelam. Rumah tua yang dulunya tampak angker dan kosong kini bertransformasi menjadi tempat yang indah, penuh dengan cahaya dan kehangatan. Dinding-dindingnya berkilau, dan aroma bunga-bunga segar memenuhi udara, seolah-olah menyambut kedatangan mereka.
"Siapa kau?" tanya Luna, suaranya bergetar, tetapi ada keberanian yang mulai tumbuh di dalam dirinya.
"Aku Young Jian," jawabnya, suaranya dalam dan memikat. "Aku telah terbangun dari tidur panjangku, dan kau adalah cahaya yang membawaku kembali ke dunia ini."
Luna merasa jantungnya berdegup kencang. Dia tahu bahwa dia berada di ambang sesuatu yang besar, sesuatu yang bisa mengubah hidupnya selamanya.
"Mengapa aku? Mengapa kau memanggilku?"
"Karena kau memiliki kekuatan yang tidak kau sadari," jawab Young Jian, mendekat dengan langkah yang anggun.
"Kau adalah kunci untuk membangkitkan kembali kekuatan yang telah lama hilang. Bersama, kita bisa menemukan artefak yang hilang dan mengembalikan keseimbangan di dunia ini."
Luna menatapnya, merasakan ketegangan antara ketakutan dan harapan. Dia tahu bahwa mengikuti Young Jian berarti memasuki dunia yang penuh bahaya dan misteri, tetapi di dalam hatinya, dia merasakan panggilan untuk menemukan jati dirinya yang sebenarnya. Dia ingin lebih dari sekadar hidup dalam bayang-bayang; dia ingin menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar.
"Baiklah," ujarnya akhirnya, nada suaranya penuh tekad. "Aku akan ikut bersamamu. "
"Apa yang membawamu ke sini? " tanya pria itu dengan nada yang mengerikan.
"Aku hanya ingin mencari tahu tentang peradaban kuno yang hilang! " jawabnya.
"Tidak! Kamu dilarang untuk mencari informasi mengenai peradaban kuno ini. Tidak seorang pun seharusnya melakukannya," katanya dengan penuh amarah.
"Kenapa dilarang? Aku tidak mengganggu, kan? "
Pria itu tiba-tiba muncul di belakangnya dan menyerangnya dengan mengejutkan.
"Aku tidak ingin diketahui oleh siapapun. Jika kamu tetap nekat mencari tahu tentang itu, aku tidak akan ragu untuk menghisap darahmu dan mengakhiri hidupmu! " teriak pria itu dengan marah.
Kemudian Luna mengeluarkan tubuhnya dari genggaman Yong Jian dan memilih untuk berlari menjauh dari pria tersebut. Tetapi pria itu cepat-cepat muncul di hadapannya dan menarik tangannya.
"Setelah kamu membangunkan aku, kamu akan terikat padaku selamanya! " ucap pria itu seraya menarik tangannya.
"Lepaskan aku! "
"Tidak! Kamu akan menjadi pelayanku! "
Yong Jian memeluknya dan mulai membuka pintu menuju dimensi lain, membawa Luna pulang ke rumahnya di malam hari. Setelah tiba di rumah, di dalam kamarnya, pria tersebut memiringkan kepalanya dan menyentuh bibirnya ke bibir Luna dengan lembut. Setelah itu, Yong Jian pergi dengan melalui teleportasi. Dengan sekejap pria itu menghilang. Luna pun tertidur pulas di tempat tidur nya. Kejadian tadi, menurutnya seakan-akan seperti bermimpi di dalam tidurnya. Padahal itu memang kenyataan.