Niatnya ingin bertemu teman lama, Anne malah salah masuk kamar. Bukan bertemu teman malah bertemu lawan.
Sky dalam pengaruh obat merasa tenang saat seorang wanita masuk ke kamarnya. Ia pikir wanita ini telah di atur oleh asistennya untuk melepaskan hasratnya.
Anne memberontak saat Sky menarik dan menciumnya secara paksa. Tenaganya jelas tidak sebanding dengan pria ini. Sekuat tenaga memberontak pada akhirnya Anne hanya bisa pasrah. Kesuciannya diambil oleh orang yang sangat ia benci.
**
Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Apa yang akan Sky lakukan saat tahu Anne hamil anaknya? Menikah atau ada opsi lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikmati Malam Bersama Lawan
"Brengsek kau Sky, lepaskan aku pria cabul!" Anne benar-benar kewalahan menghadapi Sky yang terus mengecup tubuhnya.
Pakaian mereka telah berserakan kemana-mana, Sky bahkan merobek paksa dalaman milik Anne hingga tidak mungkin bisa dipakai kembali. Teriakan dan cacian yang Anne keluarkan tidak membuat pria ini berhenti. Yang ada Sky semakin bernafsu untuk menyalurkan hasratnya sekarang juga.
"Diam, sayang. Kau pelacur, wanita bayaran, jadi harus menurut padaku." kata Sky berbisik di telinga Anne.
PLAKKKKK PLAKKKK
Anne mendaratkan sebuah tamparan di wajah pria ini. "Pelacur matamu." bentak Anne emosi. "Buka matamu, Sky. Buka matamu, lihat baik-baik aku ini siapa? Enak sekali mulutmu mengatakan aku seorang pelacur."
Sayangnya hal itu tidak berpengaruh apapun, mungkin karena efek obat yang telah membuat kesadaran Sky tidak bisa dikondisikan. Pria itu malah semakin berani bertindak kasar pada Anne.
"Beraninya kamu menampar wajah tampan ku?"
"Ahhhh... sialan kau, Sky. Lepaskan rambutku." Anne berteriak kala Sky menjambak rambutnya dengan kencang.
"Diam, jangan terus mengoceh. Nikmati saja malam ini dengan senang, sayang. Puaskan aku, maka bayaran mu bisa naik tiga kali lipat."
Jelas kalimat itu membuat mata Anne melotot tajam. Belum sempat membalas perkataan Sky, pria itu langsung mencium kembali bibirnya. Anne jelas kembali memberontak, sayangnya kedua tangannya dicekal erat dan ditarik ke atas kepala. Sky sendiri telah menindih tubuhnya hingga semakin sulit untuk melepaskan diri.
Air mata Anne mengalir begitu saja saya Sky semakin berani menjamah tubuhnya. Dari ujung kepal hingga kaki, tidak ada yang terlewatkan sejak tadi.
"Siapapun tolong aku... aku tidak mau hancur ditangan pria ini." ucap Anne berteriak dalam hati.
Sky berpindah posisi ke bawah, menikmati benda kenyal yang mendadak jadi barang favoritnya. Isak tangis serta penolakan dari Anne benar-benar diabaikan. Seakan telinganya tuli tidak mendengar apapun.
"Ahh... menjauh dari sanaaa... " Anne tidak bisa menahan ini, rasanya bercampur jadi satu.
Sakit, nyeri, perih dan geli. Karena baru pertama kalinya ia merasakan hal seperti ini. Meski usianya sudah sangat matang, namun dalam menjalani hubungan Anne selalu menjaga batasan.
"Nikmat sekali, aku suka." kata Sky dengan wajah berbinar.
"Kau suka tapi aku tidak. Ini tidak nikmati." jawab Anne tidak terima.
Sky malah tersenyum, dengan tatapan menggoda dia kembali mencium bibir Anne. Dan tangan kirinya berjelajah ke area paling bawah. Area paling sensitif yang bagi Anne sangat dijaga dengan hati-hati.
"Ahhhh sakit, Sky. Menjauh dari sana, keluarkan tangan kotormu itu, bajingann." teriak Anne merasa tidak nyaman dengan apa yang Sky lakukan.
Namun tetap saja, Sky semakin seenaknya. Dari tatapan matanya jelas ia sangat menikmati pemandangan di depannya. "Sabar, sebentar lagi akan enak. Aku tengah mencari jalannya." katanya tanpa ragu.
"Ahhh... Skyy kau pria gila cabull."
"Terus desahkan namaku sayang. Aku menyukainya."
"Tidak mau, ini sakit, ini tidak nyaman. Ingat Sky kita itu musuh sejak SMA. Aku membencimu dan kamu juga membenciku. Jadi lepaskan akuuu." Anne berusaha memohon pada Sky agar dilepaskan. Ini soal harga diri yang harus dipertahankan dan kehormatan yang harus tetap dijaga.
Namun sudah dikatakan, Sky tidak peduli. Dengan tanpa aba-aba, kedua kaki Anne dibuka lebar. Dan dalam hitungan detik, pria itu memaksa masuk dan membelah kehormatan milik Anne.
"Ahhhh sakit... sakitt... lepaskan... keluarkan Sky, aku mohon." Anne benar-benar menangis histeris saat merasakan benda tumpul itu memasuki miliknya.
Rasa sesak, perih bercampur nyeri membuatnya mematung sejenak. Pikirannya mendadak kosong, perasaannya benar-benar sakit dan kecewa. Malam ini ia kehilangan kehormatan yang telah dijaga sejak lama.
"Sstttt... jangan menangis sayang. Ini akan nikmat." Sky menyeka air mata Anne, mengecup keningnya dengan lembut lalu baru menggerakkan tubuhnya.
"Nah ini nyaman sekali, Nikmati saja, kau pasti suka. Bukankah ini memang tugasmu malam ini, yaitu melayani ku dengan baik." ujarnya tersenyum puas.
"Aku semakin membencimu, Sky. Kau merenggut kesucian ku." kata Anne mendadak pasrah karena sudah benar-benar kehabisan tenaga untuk memberontak.
Namun perlahan dia turut terbawa suasana, menikmati permainan mereka yang ternyata semakin memanas. Sky yang dalam pengaruh obat ternyata sangat kuat. Berbeda dengan Anne yang sudah lemas dan tidak sanggup lagi.
"Berhenti, Sky. Aku sudah tidak kuat lagi." pintanya yang kini posisi tubuhnya ada di atas tubuh Sky dan di peluk erat.
"Tidak, aku belum puas. Sebentar lagi sayang. Ini benar-benar nikmat. Aku belum pernah merasakannya. Tubuhmu benar-benar candu untukku." Sky berkata sambil meninggalkan tanda merah di pundak Anne.
Entah sudah berapa banyak tanda merah yang ia tinggalkan pada tubuh gadis ini. Yang jelas sangat banyak, dan itu memang diluar kendali Sky.
Anne sudah pasrah tidak bertenaga, miliknya sudah sangat sakit sekali. Namun Sky melakukan dengan lembut membuat Anne juga terasa enggan untuk mengakhiri. Malam dingin namun hawa terasa panas menemani keduanya hingga hampir pagi.
Dan siapa yang mengira, kejadian malam ini akan mengubah hidup keduanya.
*
Pukul 8 waktu setempat.
Anne bangun lebih dulu, meski badannya terasa remuk seperti tertimpa pohon tumbang. Area kewanitaan nya juga terasa tidak nyaman sekali. Beberapa detik ia terdiam sejenak, melihat area sekitar yang sangat berantakan. Bahkan disampingnya ada tubuh seorang pria dengan posisi membelakanginya.
"Sialan, memang nyata. Aku melakukan dengan Sky." batin Anne memukul kepalanya sendiri.
Dengan pelan dan sedikit tertatih, Anne mengambil pakaiannya yang masih bisa digunakan meski tanpa dalaman. Persetan jika nanti terasa tidak nyaman, terpenting baginya sekarang keluar dari kamar ini sebelum Sky bangun dan mendapati dirinya di kamar.
Anne yakin Sky tidak kenapa mereka bisa tidur bersama. Yang ada pria itu pasti menyalahkan dirinya karena sudah menggodanya.
"Lihat saja, aku akan membalas mu di lain waktu pria cabul." ujar Anne yang berhasil mendapatkan tasnya.
Dengan cepat ia bergegas keluar kamar. Namun baru saja menutup pintu, matanya melotot tidak percaya saat melihat nomor kamar milik Sky.
"What? Nomor 667?"
Anne mengerutuki kebodohannya sendiri yang ternyata salah masuk kamar. Harusnya dia masuk ke kamar 668, kamar sampingannya. Jika sudah begini memang dia yang salah.
Tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara pintu terbuka dari kamar samping. Seorang wanita dengan pakaian sedikit terbuka didorong keluar oleh orang di dalam.
"Keluar kamu, kurang ajar berani masuk ke kamarku." teriak orang dari dalam.
Wanita dengan wajah kesal langsung mengulurkan tangannya. "Berikan dulu bayaran ku. Kamu sudah aku puaskan malah tidak mau bayar. Mau gratisan yaa."
Anne melihatnya merasa kaget. Apalagi dia mengenali suara pria itu. Dengan cepat Anne berdiri di samping wanita itu.
"Loh, Anne. Kenapa kamu disini?"
Jantung Anne hampir copot melihat pria di depannya.
"Denissss... kalian kenapa?"