NovelToon NovelToon
Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam / Fantasi Wanita
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

"Pergi dari Kediaman ini. Kau sudah bukan lagi bagian dari Keluarga Viscount Avena!"

"Tuan Viscount, Hubungan Ayah dan Anak di antara Kita benar-benar sudah terputus seperti rambut ini." —Celestia

"Aku membantumu untuk menghilangkan hubungan yang ingin Kau putuskan itu. Sama seperti rambutmu yang sudah terbakar habis, menjadi abu dan diterbangkan oleh angin, begitulah hubungan kita. Benar-benar menghilang." —Viscount Avena

"...Selamat tinggal. Di masa depan, berhati-hatilah dengan bencana yang datang dari dendam yang kau tanam dan Kau pupuk subur di dalam diriku ini, Tuan Viscount." —Celestia

Apa yang terjadi sehingga menciptakan sosok yang menjalani kehidupan dengan kaki yang berpijak pada dendam ? Apakah balas dendam wanita itu berjalan lancar ? Atau terkendala dengan kekuatan yang ada pada dirinya? Saksikan selengkapnya, hanya di Noveltoon dengan judul "Balas Dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 01

“Astaga... Bagaimana bisa Buah jatuh se pohon-pohonnya ? Lihatlah kelakuan Putri Nya ini.”

“Kau Benar. Seorang Antagonis akan melahirkan anak Antagonis. Apa yang Kalian harapkan dari Anak ini ?”

“Hei, kehadiran Mu dan Ibu Mu hanya menghancurkan kebahagiaan orang lain. Lihat ini, Nona Grace sudah menangis tersedu-sedu. Padahal sudah di tahap seperti ini, Dia masih menyuruh Kami untuk tidak menghakimi Mu atas apa yang terjadi.”

“Sadarilah posisi Mu dan jangan banyak tingkah. Dasar Penghancur kebahagiaan orang lain!”

Kata demi Kata pedas keluar dari mulut para pelayan Di Kediaman Viscount Avena.

Entah kenapa sejak dua hari yang lalu, banyak sekali kejadian beruntun yang menimpa Gadis yang di juluki sebagai ‘Anak Antagonis’ ini. Terlalu banyak informasi yang terus berganti, membuatnya butuh waktu untuk menangani syok dan juga memahami situasi yang terus terjadi.

“Bagaimana semua nya bisa terjadi seperti ini ?” Gumam nya sambil menerawang kumpulan pelayan dan juga terganggu dengan tangis dari seseorang.

Keributan itu tak tunggu waktu lama untuk sampai ke telinga pemilik kediaman, Viscount Benjamin Ed Cora Avena. Segera, yang menjadi penyebab tangis dari putri kesayangannya, Grace Lyn Cora Avena pun di adili.

“Kemas semua barang miliknya dan seret Dia keluar dari kediaman ini!” Perintah Sang Viscount tanpa berkedip sedikitpun sambil memeluk dan menenangkan Anaknya yang tengah menangis.

“Bagaimana bisa Aku mendengar perkataan itu ? Aku dan Ibu adalah orang yang Statusnya sah di dalam Kediaman ini. Wanita itu, Grace, Dia bersama Ibu nya yang menjadi penghancur kebahagiaan orang lain. Lalu mengapa kini Aku dan Ibu yang di kambing hitamkan ? Kenapa tidak ada yang merasa janggal dengan semua ini ? Kenapa?!” Pikirnya dalam keadaan tubuh yang sudah di seret oleh para Kesatria.

...***...

Tidak butuh waktu lama, koper berbentuk Kotak kecil yang memuat beberapa lembar pakaian sudah terbuang di luar kediaman Viscount. Tak lupa penyebab dari Tangis Grace Lyn Cora Avena juga dihempaskan ke tanah.

Brukkh.

Tubuh dan juga Koper itu melengking kan Bunyi yang Sama.

“Haha...” Tawa nya pelan dan lanjut berucap dalam batinnya “...Aku paham. Kenapa butuh waktu lama untuk memahami kejadian ini.?”

Mendengar tawa dari mulut gadis yang masih terduduk di tanah itu membuat amarah dari seorang Viscount Avena membumbung tinggi.

“Pergi Dari Kediaman ini. Kau sudah bukan lagi bagian dari Kediaman Viscount Avena!” Pekik Viscount Avena dengan urat leher yang tercetak jelas. Entah apa yang di beritahukan oleh Pelayan Grace sehingga Dia bisa percaya sepenuhnya dan di penuhi oleh amarah dalam hitungan detik.

Banyak mata yang memandang jijik dan juga kesal ke arah Gadis itu. Gadis itu di kenal dengan nama Virginia Cora Avena yang berumur 24 tahun. Dua tahun lebih tua dari Grace Lyn Cora Avena.

“Kenapa Dia belum juga menangis ? Cepat tampil dalam keadaan menyedihkan dan segeralah memohon pada Ku.” Batin Gadis berwajah polos dengan niatan yang berbanding terbalik dengan wajah nya, Grace Lyn Cora Avena.

Perlahan, Virginia pun berdiri sambil menepuk-nepuk beberapa bagian pakaiannya yang kotor. Jemari nya yang lentik tampak tidak gemetar sedikit pun.

Dengan tatapan penuh intimidasi, Virginia menatap para pelayan yang berkerumun sejak tadi dan menyaksikan diri nya seperti sebuah Teater gratis yang wajib untuk di tonton sambil berucap dengan nada tegas,

“Hahh... Berhenti memberikan tatapan jijik ke arah Ku. Kalian itu hanya Rakyat Jelata, tidak seharusnya Kalian memiliki nuansa tatapan kurang ajar seperti itu.” Tuntasnya.

Dalam hitungan detik, ocehan-ocehan dari para Pelayan bertebaran bak dengungan lebah karena bersuara di saat bersamaan lantaran tak terima dengan sikap Virginia yang masih tidak ramah di dalam situasi seperti ini. Memang benar, Grace Lyn Cora Avena lebih baik dari diri nya.

“Ayah, kendalikan emosi Mu. Pikirkan kesehatan Ayah,” ucap Grace sambil mengusap pundak Viscount Avena dengan lembut.

Benar-benar gadis yang bertabiat baik sehingga tidak dapat di terima bahwa gadis baik itu di buat menangis berkali-kali oleh Virginia.

Dengan emosi yang sudah dapat dikontrol, Viscount pun bersuara.

“Kau tuli ? Keputusan Ku sudah—"

“Aku pinjam ini.” Potong Virginia sambil mengambil pedang milik kesatria yang sejak tadi berdiri di belakang nya.

Sering.!!

Dalam hitungan detik, lima Kesatria langsung menarik pedang masing-masing dan mengarahkannya pada Virginia. Tindakannya seolah ingin memulai kekerasan karena tidak terima di usir dari Kediaman Viscount ini.

Viscount Avena malah memandang jijik, lantara sikap Virginia hingga akhir pun masih sama saja. Sama sekali tidak terhormat. Bisikan dan tatapan dari para penonton sejak tadi seolah sepakat dengan reaksi dari Viscount.

Yang merampas pedang tampak tak peduli dengan reaksi di sekitar. Dengan gesit Dia menggunakan pedang itu sesuai dengan yang Dia pikirkan.

Srakkh.

“.. Haah ? Apa yang Dia lakukan ?!” Pikir semua orang, lantaran Virginia memotong pendek rambut hitamnya yang terurai panjang nan indah itu.

Kumpulan rambut hitam itu sudah terurai di tanah. Virgina sudah tidak membutuhkan pedang itu, sehingga benda itupun dia buang begitu saja.

“Tuan Viscount.” Tutur Virginia dengan lembut, memanggil orang yang seharusnya Dia Panggil 'Ayah' dengan Nama kehormatannya. “...Hubungan Ayah dan Anak di antara Kita, benar-benar sudah terputus seperti rambut ini.” Tuntas nya sambil memandang jijik ke arah rambut yang tergeletak di tanah.

“Hahaha.. Apa perlu sampai memotong rambut Mu ?” Ejek Viscount Avena terkekeh bersama para pekerja yang menonton sejak tadi.

“Tentu. Itu adalah hal yang di beritahukan oleh Ibu. Apa Tuan Viscount tidak tahu asal usul Ibu dan menikah dengan nya hanya karena nafs* semata ? Sangat di sayangkan.” Tuturnya dengan tatapan yang balik menghina

“....” Viscount Avena terdiam. Merasa tertusuk dengan perkataan Virginia barusan. Tidak sampai di situ, dengan ketenangan Virginia, Iris mata dan semua hal di tubuh yang benar-benar mirip dengan Ibu nya membuat Viscount Avena bersama Grace mengeraskan rahang mereka masing-masing.

Bukankah saat ini yang seharusnya diselimuti oleh kemarahan adalah Virginia ? Kenapa malah mereka yang merasakannya ?

Iris mata Virginia dan Viscount Avena saling beradu di udara dengan penuh intimidasi. Bahkan untuk berkedip saja Mereka enggan.

Sedetik kemudian, Viscount Avena melambaikan tangannya dengan cepat.

Blaarrrr..

Rambut yang tergeletak di tanah itu kini tengah terbakar oleh sihir yang baru saja di keluarkan oleh Viscount Avena. Nyalanya kian membesar lantaran di dukung oleh angin.

Respon Virginia ? Dia tidak peduli sedikit pun. Malahan Dia ikut memandang dengan perasaan lega lantaran Di bantu oleh sihir api Viscount Avena.

“Kau benar. Aku tidak tau apa-apa tentang Ibu Mu. Maka dari itu, biar Ku bantu Kau menghilangkan hubungan yang ingin Kau putuskan ini. Sama seperti rambut-rambut Mu yang telah terbakar habis, menjadi abu dan di terbangkan oleh angin, begitupun hubungan Kita. Benar-benar menghilang.”

“...Di kemudian hari, janganlah menjilati ludah Mu sendiri dan datang memohon-mohon Pada Ku dengan membawa-bawa hubungan yang tidak ada lagi di antara Kita. Toh, memang sejak awal tidak ada hubungan apa-apa di antara Kita. Siapa yang tau bahwa Kau itu anak Ku atau bukan ?Siapa yang tau Ibu Mu sudah tidur dengan berapa banyak Pria di luar sana ?!” Sambung Viscount Avena sambil mendengus kesal.

“Grrrtt...” Rahang Virginia mengeras.

Sudah cukup selama ini Ibu nya tersiksa semasa hidup di Kediaman ini. Bisakah Ibu nya di berikan ketenangan setelah meninggal ? Tapi sepertinya hal itu sulit untuk di lakukan oleh Viscount Avena ini.

“Tuan Viscount yang terhormat, tolong ingat ini dalam benak Anda. Bahwa hanya karena Anda meniduri wanita lain, bukan berarti semua orang di dunia ini memiliki sikap rendahan yang sama dengan dengan Anda. Pars*tan dengan orang lain, tapi jangan sekali-kali Kau seret Ibu Ku dalam percakapan seperti itu!”

“Hah! Jangan terlalu percaya diri. Bersyukurlah bahwa semua yang ada di tubuhmu benar-benar mengambil semua gen milik wanita yang Kau panggil Ibu itu. Jika tidak, Kau pasti akan terlihat mirip dengan Pria yang Ibu Mu tiduri.”

“Astaga Tuan Viscount. Tentu saja Aku harus bersyukur dengan hal ini. Jika tidak, Aku akan merasa jijik jika memiliki satu saja kemiripan dengan Pria yang seharusnya menjadi Ayah Ku Itu. Pria yang meniduri dan menggerakkan lidahnya pada lubang wanita lain, melahirkan anak dari hubungan yang menjijikkan, dan dengan percaya diri nya mengkambinghitamkan Orang lain. Memiliki satu saja kemiripan darinya, terasa bak kutukan yang melekat di tubuh ini Tuan Viscount Avena!”

“....” Viscount Avena terdiam. Gerahamnya kembali ber-tumbukkan. Wajahnya memerah lantaran menahan emosi. Urat lehernya benar-benar sudah tercetak jelas saat ini.

Lalu bagaimana dengan reaksi Grace ? Wanita yang asal-usul kelahirannya di beberkan secara blak-blakkan oleh Virginia ? Tentu saja Dia hanya terdiam di tempatnya.

Ingin Dia berteriak dan mengeluarkan semua caci maki dan sumpah serapah yang sudah terekam dengan baik di benak. Hanya saja pengelolaan emosi nya benar-benar patut diacungi jempol. Sehingga tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut nya.

“Hahaha, tenanglah Tuan Viscount. Seperti yang Anda katakan barusan, Anda bukanlah Ayahku. Jadi Anda tidak perlu tersinggung dengan perkataan yang keluar dari mulut ini. Anda tahu kan, yang saya maksud adalah Pria yang Meniduri Ibu Ku...” Tutur Virginia sambil tersenyum mengejek.

“... Selamat tinggal. Ah, Aku tidak terlalu yakin. Namun Di masa depan, berhati-hatilah dengan bencana yang datang dari dendam yang Kau tanam dan Kau pupuk subur di dalam Diriku ini.” Sambung Virginia sambil mengambil koper nya, dan berjalan menjauhi Kediaman Viscount.

Begitulah Virginia meninggalkan Kediaman Viscount Avena dengan Mata yang terbakar akan amarah dan penuh dengan kebencian.

Virginia yang mengatakan sendiri tadi, Bahwa Dia tidak yakin akan balas dendam... Yang benar saja ? Saat ini, di benaknya sudah mulai terkumpul potongan-potongan rencana untuk menyukseskan Aksi balas dendam. Luka yang di dapat oleh Ibu dan dirinya harus di kali ribuan kali lipat, dan dikembalikan pada sang pemberi luka. Harus!

...*...

...*...

...Hai Guys👋, untuk kedepannya bisa panggil Aku dengan sebutan 'Neo' ataupun 'Kak Neo'. Sekedar informasi, hari ini Aku up 4 Novel di aplikasi Noveltoon, masing-masing 5 Chapter. Silahkan dibaca kalau tertarik ya♥️ Judul novel nya itu Neo list di bawah ya👇...

...1. Sang Putri Asli: sandiwara Calista...

...2. Chased by Love: My Hot Ex's Uncle...

...3. Balas dendam Celestia. Cahaya di KegelapaN...

...4. Agen Black VS Pelaku Bullying di tubuh anak SMA...

...Semuanya hasil haluan Neo, jadi jangan coba-coba menuduh yang tidak-tidak ya~ Okay, kalau suka silahkan lanjut ke chapter selanjutnya Guys♥️. Jangan lupa like dan komen juga ya♥️ Thank You♥️...

^^^Awal update: Selasa, 01 Juli 2025^^^

^^^End : ??^^^

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!