NovelToon NovelToon
Iblis Penyerap Darah

Iblis Penyerap Darah

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Perperangan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Lin pan melihat kekasihnya sedang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Merasa marah dan gelap mata ia membunuh mereka berdua dengan keji.

Naasnya, setelah melakukan pembunuhan itu Lin pan malah tertimpa tas dari lantai atas. bukannya mati, Lin pan malah bereinkarnasi ke tubuh seorang bocah 17 tahun bernama Mo Tian yang selalu di rendahkan oleh sektenya.

Mo Tian menemukan teknik Blood devour technique yang mampu menyerap dan mengendalikan darah.

Mampu kah Mo Tian membalaskan dendamnya kepada orang-orang sekte?

Ig: Agen.one

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

010: Hadiah dari iblis Gila

Mo Tian tidak menanggapi ocehan dari musuhnya itu. Ia terus menghindar sembari membuat sebuah jebakan tanpa di sadari oleh Master Tong. Karena Mo Tian terus menghindar, Master Tong semakin di buat marah.

"Sialan kau! Kalau kau berani maka lawan aku dan jangan terus melarikan diri seperti tikus, dasar bajingan!" Master Tong menggunakan teknik langkah khas sekte yaitu flowing cloud steps(Langkah awan mengalir).

Gerakan Master Tong semakin cepat. Tubuh Master Tong seperti melayang tanpa bobot sama sekali. Mo Tian yang melihat langkah kaki Master Tong menjadi kesulitan untuk menebak arah serangan dari Master Tong karena setiap langkahnya seperti kabut yang berpindah-pindah.

"Aku harus secepatnya mengalahkan dia sebelum kepala ku terpisah. Blood manipulation!" Bisiknya. Mo Tian semakin banyak mengerahkan energi Qi miliknya ke dalam darah yang ia bentuk menjadi benang tipis super tajam.

Sedangkan di sisi lain. Master Li yer berlari ke arah Master Ming yang sudah sekarat. Ia memegang tubuh Master Ming lalu menebas sesuatu yang membuat Master Ming tidak bisa bergerak.

"Apa ini? Benang dari darah yang di aliri Qi? Sebenarnya teknik apa yang dia gunakan sampai bisa membuat darah menjadi benang setipis ini? Ah, sudah lah. Sekarang aku harus fokus dulu untuk menyelamatkan Master Ming." Master Li yer memotong benang tersebut dengan sekali tebasan.

Master Ming langsung terjatuh—Master Li yer yang melihat itu sontak memegang badan Master Ming agar tidak jatuh ke tanah. Dengan perlahan ia menurunkan Master Ming ke lantai.

"Master Ming, apa... Kau baik-baik saja? Aku akan mengobati luka mu sebisa mungkin. Setelah membunuh bajingan itu kita akan segera membawa mu ke tabib. Jadi, kumohon bertahan lah." Master Li yer memegang erat tubuh Master Ming yang sudah sangat dingin.

Tubuhnya seperti es beku dan wajahnya sangat pucat. Master Ming hanya bisa menatap rekannya itu seakan-akan menyuruhnya untuk tenang dan cepat mengobati lukanya.

Master Li yer mengerti dan mendudukkan Master Ming. Setelah duduk, Master Li yer menempelkan kedua tangannya ke punggung Master Ming. Ia menutup mata lalu mulai mengalirkan aliran Qi miliknya ke dalam tubuh Master Ming.

"Tahan Master Ming! Kau harus menahan ini walaupun sesakit apapun itu." Master Li yer menyuruh Master Ming untuk menahan rasa sakit yang akan ia alami ketika Qi di salurkan ke dalam tubuhnya.

Master Ming mengangguk pelan. Ia akan menahan rasa sakitnya itu dengan sebisa mungkin.

"Kalau begitu aku mulai. Alirkan Qi!" Master Li yer mulai menyalurkan Qi miliknya ke dalam tubuh Master Ming. Ketika proses transfer Qi—Master Ming merasakan rasa sakit yang luar biasa. Tubuhnya terasa sakit dan terbakar.

Mulutnya mengeluarkan darah dan matanya melotot seperti kedua bola matanya akan keluar. Aliran Qi masuk ke dalam Meridian dan mulai memperbaiki setiap bagian tubuh yang terluka.

Luka yang di sembuhkan hanya sebagian saja. Sedangkan bagian luka yang di akibatkan karena di potong atau kehilangan alat kelamin tidak dapat di tumbuhkan kembali seperti semula.

Master Ming terbatuk-batuk hebat. Ia mengeluarkan darah kotor yang sangat banyak dari tubuhnya. Master Li yer kemudian menarik tangannya dari punggung Master Ming.

Master Li yer merasa kelelahan karena sudah menggunakan sebagian Qi miliknya untuk mengobati Master Ming. Ia berusaha mengambil napas dalam-dalam agar detak jantungnya kembali normal.

"Hah huh... Sudah selesai Master Ming. Lebih baik kita diam di sini saja. Biar Master Tong yang mengurus bocah itu." Master Li yer duduk bersila dan menyuruh Master Ming agat tidak memaksakan diri untuk kembali bertarung melawan Mo Tian.

"Yha yku shuju" Master Ming ingin berkata dia setuju dengan perkataan rekannya untuk diam saja. Mereka percaya dengan kemampuan Master Tong yang pasti mampu mengalahkan Mo Tian.

Master Li yer kemudian memberikan sebuah kain untuk menutup bagian icibos yang sudah berpisah dengan Master Ming.

Master Ming menerimanya dengan senang hati. Tapi, ketika ia menutupi bagian icibos nya. Ia menjadi kesal karena mengingat kejadian saat Mo Tian memotong kejantanannya.

"Iwasje heuanke uaneuajm uwiaksu!" Master Ming berkata akan menyiksa Mo Tian ketika ia sudah di kalahkan oleh Master Tong dan membuat Mo Tian mati secara perlahan dengan siksaan yang menyakitkan.

Master Li yer kemudian menyuruh Master Ming untuk melihat ke arah pertarungan Master Tong dan Mo Tian.

"Lebih baik kita lihat Master Tong mempermalukan bocah tidak tahu diri itu Master Ming." Master Li yer beralih ke arah pertarungan Master Tong dan Mo Tian di kejauhan.

Api di paviliun utama semakin besar dan lebar. Api seperti mengamuk dan ingin terus memakan segalanya. Semua orang di sana merasakan rasa panas yang luar biasa dan berusaha menggunakan Qi untuk sedikit mengurangi rasa panas itu.

Sedangkan Elder Han Wu ia terus saja diam bermeditasi. Ia sedang meningkatkan tingkat kultivasi miliknya. Walaupun begitu, ia masih merasakan rasa panas itu—Ia masih diam ber kultivasi karena percaya sebentar lagi pasti Kedua bawahannya akan membawanya keluar dari paviliun utama yang akan menjadi abu.

"Lihat Master Ming! Master Tong berhasil membuat bocah itu terpojok." Master Li yer menunjuk ke arah pertarungan di dekat gerbang keluar paviliun utama.

Master Tong sudah membuat Mo Tian terpojok ke gerbang. Master Ming yang melihat itu tersenyum senang karena akhirnya Mo Tian akan mati.

"Wmbapus skladja!" Master Ming merasa sangat bahagia ketika membayangkan Mo Tian mati. Walaupun itu bukan oleh tangannya tapi setidaknya ia bisa menyiksa mayat Mo Tian nanti untuk balas dendam.

Ketika Master Tong akan menebas leher Mo Tian. Mo Tian berhenti karena sudah tidak bisa mundur lagi karena di belakangnya adalah gerbang.

"Mati kau bocah! Soul-Severing Slash! (Tebasan Pemutus Jiwa)" Master Tong menggunakan semua Qi miliknya untuk menggunakan teknik terkuat yang di ajarkan Elder Han Wu kepadanya yaitu teknik Soul-Severing Slash.

Teknik ini menggunakan Qi yang sangat banyak untuk membuat pedang di penuhi dengan Qi pekat yang mampu menyerang musuh sampai ke dalam jiwanya.

Mo Tian menunduk dengan tatapan muram. Tidak ada yang tahu ia memikirkan apa—Tapi melihat itu para Master sekte semakin senang karena berpikir Mo Tian sudah pasrah akan kematiannya.

Tapi, ketika pedang itu tinggal beberapa centimeter lagi dari leher Mo Tian. Pedang milik Master Tong malah berhenti dan tidak menebas lehernya seakan-akan ada yang menahannya.

"A-apa yang kau lakukan Master Tong? Kenapa kau tidak menebas dia? Cepat bunuh dia Master Tong! Jangan biarkan kesempatan emas menghilang begitu saja." Master Li yer berteriak menyuruh rekannya itu untuk menyerang.

Ia heran kenapa Master Tong tiba-tiba bersikap begitu. Ia teringat dengan kejadian serupa yang di alami oleh Master Ming tadi—Ini sama persis seperti saat Master Ming tiba-tiba berhenti menyerang.

"Ahuwnaj hsuwnw!" Master Ming menyadari itu. Ia berusaha mengatakan kepada Master Tong untuk segera menjauh dari Mo Tian karena ia akan di jebak.

Mo Tian mengangkat Kepala ke atas menghadap Master Tong. Ia tersenyum licik seperti sudah menang.

"Kenapa kau malah diam Master Tong? Apa kau tidak tega membunuhku? Hahaha, kau diam membatu seperti ini." Mo Tian mengejek Master Tong yang diam membatu karena terkena jebakan Mo Tian.

Area yang di lewati oleh Master Tong ternyata penuh dengan benang-benang darah. Tubuh Master Tong juga di penuhi oleh benang tersebut—Benah darah membuat setiap saraf tubuh Master Tong tidak bisa berfungsi dengan normal.

Ia tidak bisa bergerak maupun berbicara—Yang bisa ia lakukan hanya melotot menatap Mo Tian di depannya.

Mo Tian yang di tatap seperti itu bukannya merasa takut malah merasa semakin tertantang untuk mempermainkan Master Tong.

"Wow! Kenapa kau menatap ku seperti itu? Apa kau ingin membunuhku? Kalau begitu, silakan bunuh saja! Itu pun kalau kau bisa hahaha!"

Mo Tian tertawa terbahak-bahak sampai-sampai memukul-mukul tubuh Master Tong yang diam membatu.

Master Tong yang di perlakuan seperti itu merasakan sakit. Tapi, rasa sakit itu tidak ada apa-apanya karena harga dirinya seperti hancur karena di injak-injak oleh Mo Tian.

"𝘉𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘢𝘶 𝘔𝘰 𝘛𝘪𝘢𝘯! 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪 𝘨𝘦𝘳𝘢𝘬𝘬𝘢𝘯? 𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘴𝘢𝘳𝘢𝘧 𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶." Batin Master Tong. Ia tidak tahu dengan kondisi tubuhnya saat ini.

"Hei-hei! Kenapa kau terus saja memolototi ku? Apa kau orang tidak normal? Menjijikkan sekali pak tua. Aku akan membuatmu mati secara perlahan." Mo Tian mendekatkan wajahnya ke depan wajah Master Tong.

Matanya menyipit seperti rubah, bibirnya tersenyum lebar seperti akan melakukan hal yang menyenangkan. Ia menyentuh perut Master Tong dengan tangan kanannya.

Master Ming dan Li yer yang melihat itu melotot karena tahu apa yang akan di lakukan oleh Mo Tian.

"I-itu kan... Master Ming! Ayo kita selamatkan Master Tong sebelum terlambat." Master Li yer berdiri bersama Master Ming untuk menyelamatkan Master Tong.

Mereka berlari dengan menggunakan teknik Flowing Cloud steps agar lebih cepat menuju Master Tong. Tapi sayangnya mereka harus berhenti ketika menyadari di depa mereka di penuhi dangan benang darah yang sangat banyak.

"Tch, sialan! Kalau begini kita tidak mungkin saja terlambat menolong Master Tong. Master Ming, ayo kita tebas semua benang sialan ini!" Ajak Master Li yer.

Master Ming menganggukkan kepala. Ia setuju dan mulai menebas benang-benang darah. Walaupun mereka sudah banyak memutuskan benang darah itu—Benang tersebut tidak pernah mau habis-habis dan malah semakin banyak.

Mo Tian tidak tinggal diam saja melihat Kedua orang itu akan mengganggu hiburannya. Ia terus membuat benang yang di putus kan oleh mereka akan beregenerasi dan membuat cabang benang yang lebih banyak.

"Gangguan sudah ku atasi. Sekarang akan ku berikan kau hadiah yang akan membuat mu menangis bahagia Master Tong." Mo Tian tersenyum iblis kepada Master Tong.

"Blood Qi! Hancurkan Dantian Pak tua ini!" Mo Tian menekankan tangannya di perut Master Tong. Ia mengalir paksa Qi berwarna merah darah ke dalam dantian Master Tong.

Master Tong kesakitan luar biasa. Ia tidak bisa berteriak atau bergerak. Rasanya seperti di tusuk, di bakar, dan di cincang ribuan kali ketika Qi Mo Tian di alirkan ke dalam dantian miliknya.

Dantian Master Tong langsung hancur tidak tersisa. Sekarang ia bukan lah seorang kultivator lagi. Ia sudah menjadi orang biasa mortal.

Mo Tian melepaskan benang darah yang berada di tubuh Master Tong untuk mendengar jeritan indah yang akan di keluarkan olehnya.

"Menangis dan berteriak bahagia lah Master Tong!" Mo Tian melihat dengan penuh antusias. Ia menunggu reaksi tersiksa lawannya.

"ARRRTTGHHH! Aaaaaaa! S-sakit! Aaaaaa! Sakit!" Master Tong langsung jatuh ke lantai. Ia berguling-guling seperti cacing kepanasan.

Master Tong berteriak sangat kencang dan tubuhnya seperti hancur dan rasa sakitnya luar biasa sakit. Mo Tian tertawa senang melihat itu—Bahkan ia sampai berguling-guling di lantai sambil mengusap perutnya.

"Hahaha! Aku sangat hahaha terharu sekali Master Tong. Hahaha, kau sungguh senang menerima hadiah dari ku ini ahhahaha! Selamat ya hahaha." Tawa psikopat menuhi ruangan itu.

Master Li yer dan Master Ming berhenti memutuskan benang daraha. Mereka terdiam mematung karena tahu sudah terlambat untuk menyelamatkan Master Tong.

"M-master Tong." Mereka berdua merasa hancur ketika melihat rekannya di hancurkan oleh Mo Tian seperti seekor cacing.

Hancurnya dantian bukan sekedar masalah biasa. Jika seorang kultivator kehilangan dantian mereka—Maka di pastikan mereka akan menjadi seorang mortal dan tidak akan pernah bisa menjadi seorang kultivator lagi.

Ini seperti sebuah hinaan yang sangat memalukan bagi seorang kultivator. Bahkan kebanyakan kultivator yang mengalami dantian hancur mereka bisa gila maupun melakukan tindakan impulsif seperti membunuh diri mereka sendiri.

Orang yang kehilangan dantian karena di hancurkan akan di asingkan oleh kultivator dan para mortal yang membenci para kultivator karena kebanyakan mereka selalu sombong dan semena-mena akan Menganiaya mereka tanpa pandang bulu.

Master Tong sudah kehilangan akar spritual miliknya. Qi di dalam tubuhnya menghilang—Tubuhnya semakin lemah karena sekarang ia bukanlah kultivator. Apalagi usianya sudah tua sehingga tubuhnya semakin parah.

KOPI ☕ MEMBUAT KU MENJADI FOKUS.

Thanks karena menjadi pembaca teraktif 🥳

1
Depressed
👍Arigatou
Slow ego
ikut ng👍like aja Thor.
Depressed
Mulai 🎬
Depressed
Malu-malu kucing 😹
MATADEWA
Siapa selanjutnya......
MATADEWA
Drama dimulai.....
MATADEWA
Malu kite.....
Depressed
Top gift rispek🔥
fσя zуяєиє~✿
sangat wangy hingga menjilat jari/Kiss/
Depressed: Menjilat😋
total 1 replies
Depressed
Tidur nyenyak 😴
MATADEWA
Kucingnya di suruh bobo aja....
Depressed
🔥🔥
Depressed
bisaaa
Depressed
Gualak🤣
MATADEWA
Kucingnya galak.....
MATADEWA
Bisa jadi tunggangan tuh.....
MATADEWA
Balasan yg berkali lipat......
🟢🍁FAIZ❣️💋IMA👻ᴸᴷ
tua-tua menyebalkan bikin enek
Depressed: Mirip sama pemer...
total 1 replies
MATADEWA
Habis tanpa sisa.....
MATADEWA
Apa lagi yg ada di kepala Mo Tian buat Elder....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!