Alya, wanita karir yang kesepian, mengalami kecelakaan dan meninggal ditempat. Namun, saat membuka mata, dia sangat terkejut karena jiwanya malah masuk ke tubuh seorang wanita asing yang bernama Alexa. kagetnya lagi, dia melihat seorang pria duduk dengan seorang anak digendongannya dan memandangnya dengan tatapan tajam.
"Berhentilah berakting, aku tidak akan pernah tertipu lagi dengan trikmu." ucap Kevin Orlando yang merupakan suami dari Alexa sendiri.
"Ayah apa ibu akan memukulku lagi?" cicit seorang anak laki-laki yang berusia empat tahun, yang berada digendongan Kevin.
Satu yang baru dia ketahui: tubuh baru ini menyimpan banyak dosa.
Apa yang harus Alya lakukan setelah terjebak ditubuh seorang iblis seperti Alexa?.
Memperbaiki hubungan dengan orang-orang yang pernah disakiti Alexa, atau dia kabur dengan tubuh ini.
ikuti terus cerita ini, jangan lupa pencet 👍. see you next chapter 😙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon waya520, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kay Sedih
Mobil
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, saat ini Kevin dan juga Alexa sedang dalam perjalanan menuju ke salah satu rumah sakit yang terkenal dengan kemewahan nya.
Sepanjang perjalanan menuju ke gedung ibu dan anak, mulut Alexa tidak berhenti berdecak kagum melihat bangunan-bangunan modern di sini. Dulu dia sempat mendengar rumor rumah sakit ini. Tapi dia tidak menyangka jika ternyata memang se mewah ini gedungnya. Tidak sembarang orang bisa masuk disini, bersyukurlah suaminya adalah Kevin. Pem bisnis terkenal.
Klek..
Mereka sudah sampai, Kevin segera melepas seat belt miliknya dan langsung keluar, diikuti oleh Alexa. wanita itu kembali terperangah melihat kemewahan didalam gedung rumah sakit ini.
Bangunannya mirip sekali dengan gaya eropa kuno, membuatnya sempat menghayal menjadi seorang ratu.
Abaikan.
Didalam, mereka tidak bedua saja, banyak juga pasien yang antri, ada mungkin dua puluh orang lebih.
Tapi kening Alexa mengerut saat melihat suaminya tanpa dosa langsung masuk kedalam ruangan dokternya. Apa mereka tidak antri dulu?.
"Cepat masuk." ujar Kevin yang menatap istrinya heran, wanita itu hanya diam mematung saat melihatnya.
"Kita tidak antri dulu?" tanyanya tidak enak sambil melirik ke arah orang-orang itu.
"Aku sudah mengambil antrian pagi tadi, sekarang giliran kita, ayo." karena kesal melihat istrinya yang tidak bergeming. Dengan paksa dia tarik tangan Alexa sedikit keras. Membuat wanita itu sedikit meringis kesakitan.
Tidak bisakah pria itu memperlakukannya dengan baik. kasar sekali.
"Duduk." dengan terpaksa Alexa duduk dikursi yang terletak di depan seorang pria yang merupakan dokter.
"Kak, istriku bilang ingin suntik Hormonal, apa bisa sekarang?" tanya Kevin to the point. Membuat Alexa terkejut.
Kak?. Tunggu.
Alexa melihat wajah Kevin dan dokter itu bergantian, terlihat cukup mirip.
Dimas berdecak kesal dengan sikap tidak sabaran adiknya. "Duduk dulu dan bicaralah dengan pelan agar aku bisa mengerti maksudmu." ucapnya ketus.
Dengan terpaksa akhirnya Kevin duduk disamping istrinya.
Dimas melirik ke arah Alexa sekilas. Wanita itu terlihat berbeda. Alexa terkenal dengan sifatnya yang sangat buruk, belum lagi rumor mengatakan jika wanita itu memiliki ganguan jiwa. Dia sudah lama tidak mampir dirumah adiknya, terakhir kali dua tahun yang lalu, saat Lia, istrinya berhenti menyusui Kay.
Sejak itu mereka tidak lagi datang ke rumah Kevin. Lia tidak suka berada disana, entah kenapa?. setiap dia mengajaknya, istrinya itu selalu menolak bahkan mengancam akan meninggalkannya jika dia berani datang ke rumah Kevin.
Aneh kan?.
Kembali ke topik.
"Kak, apa kakak masih bisa suntik Hormonal?" tanya Kevin dengan lembut. Dimas mengangguk. Dia rutin melakukannya, apalagi banyak kasus ibu yang sudah melahirkan tapi asi nya tidak keluar. Dan itu harus di bantu dengan suntik Hormonal. Tapi tidak sembarang orang bisa cocok. efek sampingnya cukup beresiko.
"Apa bisa suntik sekarang, Alexa ingin suntik itu." ucap Kevin. Yang membuat Dimas kaget. Dia langsung melihat ke arah Alexa yang sudah menundukan kepalanya ke bawah.
"Itu cukup beresiko Vin, kau tahu sendiri kan ka_" ucapan Dimas langsung dipotong oleh adiknya.
"Iya aku tahu, jika gagal Alexa akan memproduksi asi selamanya, aku sudah membicarakan hal ini kepadanya, tapi dia ngeyel." sambung Kevin kesal. Dia tahu resikonya, sejujurnya dia tidak menyetujui wanita itu untuk melakukan suntik hormonal. Dia cukup tersentuh dengan niat baik istrinya itu. Tapi dia juga kepikiran dengan resikonya.
Dimas menganggu paham. Sepertinya disini Alexa yang memaksa Kevin untuk mengantarnya ke sini.
"Memangnya untuk apa kau suntik hormonal. apa kalian akan memiliki bayi lagi?" tanyanya spontan. Membuat Alexa dan Kevin menggelengkan kepalanya secara bersamaan.
"Aku hanya ingin menebus dosaku pada Kay yang dulu." ucap lirih Alexa. Kevin sendiri tidak habis pikir dengan wanita itu. Ada saja gebrakannya setiap hari.
"Sepertinya Kevin sudah menjelaskan semua resiko yang bisa terjadi saat suntik ini. Apa kau tidak keberatan?" tanyanya memastikan. Dia berharap Alexa kembali memikirkan permintaan anehnya itu.
Alexa mengangkat kepalanya dan dengan yakin mengangguk. "Aku siap menerima resikonya."
Kevin menutup wajahnya dengan tangan. Astaga, wanita itu benar-benar gila.
Apa amnesia bisa merubah pola pikir seseorang. Dia rasa Alexa tidak secerdas dulu.
....
Setelah mendapat pemeriksaan, Alexa bisa di suntik setelah melengkapi pertanyaan dari Dimas, dokter yang merupakan kakaknya kevin, memberinya beberapa obat yang harus rutin diminum selama dua Minggu berturut-turut.
Sekarang keduanya sedang berada dalam perjalanan menuju sekolahan anak mereka. Kay.
Saat Kevin menghentikan mobilnya. Matanya melirik ke arah Banner yang bertuliskan selamat hari ibu.
"Kapan hari ibu?" tanya Kevin yang langsung memeriksa kalender ponselnya.
"Besok." jawab Alexa santai, dia segera keluar dari mobil, karena melihat kelas Kay yang sudah terbuka dan anak-anak mulai keluar.
"Ibu." panggil Kay dengan senyuman lebar dan berlari ke arahnya.
"Jangan lari Kay, nanti jatuh." Alexa dengan cepat mendekat ke arah anak itu.
Grep...
Kay mendongakkan kepalanya. "Ibu, ibu, kata Bu guru besok di suruh sekolah tapi bawa ayah sama ibu disini." ucap anak itu sedikit belibet, untung saja Alexa paham maksudnya.
"Iya, tapi kalau ayah sibuk jangan marah pada ayah ya. Nanti ibu saja yang datang." tawar Alexa. Dia sempat mendengar suara suaminya saat berbicara ditelepon, dan jika dia tidak salah dengar, pria itu ada pertemuan penting besok jam delapan.
Wajah Kay yang semula sumringah kini berubah menjadi sendu setelah mendengar ucapan ibunya. Dia ingin protes, tapi tidak mungkin. Dia tahu ayahnya orangnya sibuk. Kadang-kadang dirinya hanya ditemani oleh sus nya saat sang ayah pergi berminggu-minggu.
Tapi kali ini, dia ingin merasakan ditemani oleh orangtuanya, kenapa teman-temannya bisa ditemani orangnya, sedangkan dia tidak?.
"Kay." panggil Alexa yang bingung anaknya tiba-tiba diam dan membisu.
"engg." Kay kembali menatap sang ibu.
"Ayo pulang." ajak Alexa yang langsung menggendong anaknya itu. Kay mengeratkan pelukannya pada leher Alexa. Tatapannya langsung kosong. Semangatnya tadi langsung hilang entah kemana.
Klek...
Bruk...
Alexa menutup pintu mobilnya sedikit keras, membuat Kevin yang sibuk telponan sedikit kaget.
"Ah iya pak, besok saya usahakan datang."
Tut...
Telpon itu akhirnya terputus. Kevin beralih menatap anaknya yang cemberut dipangkuan Alexa.
"Bagaimana belajarnya hari ini sayang?" tanyanya pada Kay yang menatapnya dengan tatapan mata yang berkaca-kaca.
Dia mendengar panggilan ayahnya, ternyata benar kata ibu, ayahnya besok sibuk.
"Baik yah." ucap Kay lirih. Membuat Kevin bingung.
"Kenapa Kay terlihat sedih, apa ada yang menghina Kay lagi. Siapa?, bilang sama ayah, biar ayah hajar." ujar Kevin yang mengira anaknya di bully lagi.
Kay menggelengkan kepalanya lagi. Dia menolak melihat ke arah ayahnya. Membuat Kevin. Bingung dengan penolakan anaknya itu.
Ada apa?.