NovelToon NovelToon
SANG PENJAGA

SANG PENJAGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / CEO / Persahabatan / Duda / Romansa / Dendam Kesumat
Popularitas:22.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

S2
Ketika dua hati menyatuh, gelombang cinta mengalir menyirami dan menghiasi hati.
Ini adalah kisah Raymond dan Nathania yang menemukan cinta sesungguhnya, setelah dikhianati. Mereka berjuang dan menjaga yang dimiliki dari orang-orang yang hendak memisahkan..

Ikuti kisahnya di Novel ini: "SANG PENJAGA "

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. 🙏🏻❤️ U 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. SP

...~•Happy Reading•~...

Di kamar perawatan Raymond, semua terdiam melihat Raymond bergerak dan buka mata saat Nathania mendekatinya. "Thania, ada uang di Ransel. Tolong urus rumah sakit. Mataku masih berat." Raymond berusaha bicara dan konsentrasi sambil menggerakan tangannya.

Nathania jadi memegang tangan Raymond. "Sudah diurus semua sama Pak Heri dan sudah ada pengacara Samuel, Pak." Nathania berusaha menenangkan Raymond dengan menceritakan yang dia tahu.

"Oh, Muel sudah ada." Raymond jadi tenang dan mengangguk lalu memejamkan mata.

Nathania mendekati Heri yang sudah selesai telpon. "Pak, Pak Ray, tanya soal pengurusan rumah sakit. Mungkin beliau mau tanya tentang biayanya." Bisik Nathania kepada Heri, agar bisa dijelaskan kepada Raymond.

Setelah kedatangan Samuel dan berinteraksi dengan Heri, Nathania jadi tahu. Heri bukan keluarga, tapi polisi yang kenal baik dan dipercaya Raymond. Oleh sebab itu, dia bisa bicara dengan tenang, tidak khawatir salah bersikap pada keluarga Raymond.

Heri mengangguk dan mendekati Raymond. "Pak Ray, ini Heri. Bapak istirahat, supaya lekas sembuh. Semua administrasi rumah sakit dan lainnya sudah diurus pimpinan dan Pak Muel." Heri bersikap seakan sedang melapor.

Raymond mengangguk pelan. "Thanks." Ucap Raymond, tenang.

"Sekalian mau pamit, Pak. Saya mau kembali ke Jakarta dengan pimpinan, karena pelaku sudah ditangkap." Laporan Heri membuat semua orang dalam kamar ingin bersorak. Maka terdengar rasa syukur dengan hati lega dari Nathania, Didit, Magda dan kedua Bibi.

Raymond paksa membuka mata. "Thanks." Ucapnya sambil melihat Heri dan berterima kasih dengan hati lega. Wajahnya makin tenang setelah tahu Frans sudah ditangkap.

Kemudian Heri pamit pada semua yang ada dalam kamar. Nathania kembali mendekati Raymond. "Thania, pulang istirahat." Bisik Raymond.

"Saya di sini saja, Pak." Nathania berkata sambil memegang tangan Raymond. Dia tidak mau meninggalkan Raymond sendiri setelah Heri pergi.

Raymond mengangguk dan kembali memejamkan mata. Nathania mendekati Magda dan memeluk erat sambil meneteskan air mata lega mengetahui Raymond sudah bisa bicara dengannya dan Frans sudah ditangkap.

"Kita semua bersyukur. Sekarang kau tenang dan jaga kesehatan. Jangan sampai sakit." Bisik Magda yang merasakan detak jantung Nathania berdetak cepat.

"Iya, Thania. Ini belum selesai. Kita harus kuat dan sehat untuk lihat orang itu dihukum." Didit berkata sambil mengusap punggung Nathania yang sedang memeluk Magda. "Iya, Mas."

"Thania, karna Frans sudah ditangkap, aku antar Bibi pulang ke rumah, ya. Supaya bisa nyalain lampu dan istirahat." Didit memberikan saran, karena melihat kedua Bibi tidak bisa istirahat dengan baik.

"Oh, iya, Mas Didit." Nathania melepaskan pelukan lalu bicara dengan kedua Bibi, agar mau diantar Didit pulang ke rumah.

"Mag, tinggal di sini dulu. Nanti aku kembali jemput." Didit berbicara dengan Magda, karena Nathania akan sendiri menunggu Raymond.

"Iya, aku di sini dulu. Tolong beli sesuatu buat Thania makan." Bisik Magda sebelum Didit keluar dari kamar.

Namun sebelum Didit dan kedua Bibi keluar kamar, Samuel masuk. "Pak, saya mau antar Bibi pulang dulu." Ucap Didit kepada Samuel.

"Iya. Hati-hati. Terima kasih." Samuel berterima kasih, karena sudah menjaga Raymond.

Samuel berjalan ke ranjang Raymond. "Thania, Pak Ray belum ada respon?" Samuel bertanya, karena sudah tahu siapa Nathania dari Jacob. Jadi dia bisa bicara tidak formal.

"Tadi sempat buka mata dan bicara, Pak." Nathania berani bicara, karena sikap Samuel berbeda dan mulai terbuka padanya.

"Oh, ok." Samuel mengangkat jempol ke arah Nathania, lalu duduk di kursi yang berhadapan dengan Nathania di seberang ranjang.

"Ray, gerakan tangan kalau dengar aku." Ucap Samuel untuk mengusik kesadaran Raymond.

"Muel, dari pada menggangguku, lebih baik lihat isi ranselku." Ucap Raymond perlahan, tapi mata tetap tertutup.

"Aku sudah lihat, sudah bicara dengan Tante. Kau sedang sibuk. Tapi jangan lama-lama sibuknya. Tante bisa curiga."

"Dikit lagi. Aku ngga kuat tahan kantuk." Raymond bicara sambil menggerakan kelopak mata.

"Oh, dokter sengaja supaya kau bisa istirahat." Samuel menarik kesimpulan dan berusaha agar Raymond tidak kesal.

"Bicara dengan dokter, aku mau pulang. Paling lama tiga hari dari sekarang." Raymond putuskan.

Samuel menepuk bahu Raymond. "Pantesan dokter kasih anestesi segini. Mereka khawatir pasien siuman  langsung minta pulang." Samuel mulai iseng.

"Thania, mau tahu kelemahan Pak Ray?" Samuel bertanya dengan suara lebih keras. Sontak Raymond mengepalkan tangan dan angkat ke arah Samuel.

"Ok. Aku bicara dengan dokter. Kau sudah menunjukan motorik dan emosimu sudah stabil." Samuel tersenyum senang melihat reaksi Raymond yang sengaja dipancing.

"Mau tetap tinggal di sini atau mau pulang ke Jakarta denganku?"

"Di sini." Ucap Raymond cepat dan kembali mengepalkan tangannya, karena tahu sedang di ganggu.

"Kalau begitu, aku bicara dengan dokter dan langsung kembali ke Jakarta. Nanti aku kembali untuk tangani si pelaku itu. Dia licin seperti belut." Bisik Samuel ke telinga Raymond.

"Ok. Thanks." Raymond mengerti maksud Samuel yang tidak bisa berlama-lama di Bandung.

~*

Dua hari kemudian ;  Raymond sudah diizinkan pulang ke rumah untuk jalani berobat jalan. Dia memutuskan untuk istirahat di paviliun, karena ada Nathania dan Bibi.

Dia tidak ikut saran Samuel atau Jacob untuk kembali ke Jakarta, karena dia akan sendiri di apartemen dan belum mau bertemu Ibunya sebelum pulih.

Sore menjelang malam, Raymond duduk di teras paviliun sambil melunjurkan kaki ke kursi yang disediakan Bibi untuk menopang kakinya.

Sambil menikmati minuman hangat yang diantar Bibi Sena, Raymond melihat ke arah rumah induk. Dia heran mengetahui Nathania belum menemui dia setelah pulang dari rumah sakit. Dia mengeluarkan ponsel dari saku lalu telpon. "Thania, sedang sibuk?" Tanya Raymond.

"Tidak, Pak." Jawab Nathania dengan jantung berdegup kuat.

Dia sedang bingung menentukan sikap menghadapi Raymond setelah di rumah. Apa yang terjadi di kantor polisi antara dirinya dengan Raymond, memasuki babak baru setelah Frans ditangkap.

"Bisa ke sini?" Tanya Raymond singkat.

"Bisa, Pak." Jawab Nathania cepat. Dia mengganti celana pendek dengan celana 3/4, lalu minum air mineral untuk menenangkan detak jantungnya.

"Mari, duduk di situ." Raymond menurunkan kaki dan serius melihat Nathania berjalan diam ke seberang meja. Tidak seperti di rumah sakit.

"Pak Ray butuh minuman?" Nathania bertanya untuk menghilangkan rasa grogi dan canggung diperhatikan.

"Tidak. Sudah diantar Bibi. Kau tidak punya pertanyaan lain?" Raymond bertanya lagi.

"Pak Ray mau makan?" Nathania makin grogi dan canggung.

"Tidak. Kau tidak punya pertanyaan tentang kita? Kau tidak menganggap serius yang kau katakan di kantor polisi?" Pertanyaan Raymond membuat jantung Nathania berdetak lebih cepat dan kuat. Dia tidak berani menatap Raymond, karena yakin yang ditanya tentang hal lamaran.

"Walaupun belum pulih, saya tidak tenang sebelum bicara denganmu soal yang kita katakan di kantor polisi." Ucap Raymond serius.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
❤️⃟Wᵃf🤎M𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ §͜¢ᴳᴿ☘𝓡𝓳
benar benar sudah ketahuan frans🤣tinggal cari bukti kematian nike🤔sangat janggal
❤️⃟Wᵃf🤎M𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ §͜¢ᴳᴿ☘𝓡𝓳
pak jacob benar benar polisi hebat ya sangat teliti pinter juga mengambil kesimpulan🤔
❤️⃟Wᵃf🤎M𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ §͜¢ᴳᴿ☘𝓡𝓳
dari cerita nya didit papol sudah curiga juga apa yang di pikirkan ray🤔kejangkalan meninggal nya nike pasti ketahuan sama pak jacob🤭
🍁Alea❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
'cakeupp biar cpt trrungkap nih klo dgali lg makamnya ka nike,biar tau siapa dalang dr kematian Ka Nike
Rahmawati
mending otopsi aja, semangat pak polisi
🍁Hermina❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
benar papol. jangan sampai anak buah atau papa mama buah bantu dia dari luar penjara 🙊🙈
Rahmawati
lanjuttt, seru bgt
kayakna frans tahu pas di bali terus dia marah sampai dorong nike
🍁Alea❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
sudah tidak usah ragu" than ceritakan saja smuanya biar pakpol jelas dan paham semua dialami kakakmu Nike
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
makin kesini makin terang benderang klo ada kejanggalan dalam meninggalnya Nike kakak Thania karena papol jacob sebagai anggota polisi yang terbiasa menghadapi kriminalitas pasti punya feeling ada aura kejahatan yang dilakukan Frans
Dew666
🌼
🍁𝐘𝐖❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Nh pas ini, biar Frans membusuk di penjara aja
🍁𝚄mma❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Frans kira bisa membohongi Nathania, padahal orang-orang terdekatnya yg selalu ada untuknya masih ada apalagi sekarang ada Reymond dan teman-teman yg bisa langsung tangani suatu kasus
Arieee
mantappppp👍👍👍👍👍👍gercep kena in pasal berlapis buat frans
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
papol Jacob betul betul cermat dan teliti di setiap pertanyaan dirunut dari awal Nike menikah dan balik nama semua warisan ortunya jadi milik Thania dari sini bukan mau berprasangka buruk ke Frans tapi itu bisa jadi kecelakaan kepleset jatuh itu tak wajar langsung mati🤨🤔
🍁тнιє❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Apakah sebelumnya kak Nike sudah curiga gitu kalo niat Frans mau nikahin dia karena harta makanya kak Nike cepat2 mengurus pengalihan harta atas Thania adiknya untuk menjaga agar tidak diambil Frans
Dew666
Seru
🍁Hermina❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
aku gak bisa tahan ketawa baca komen papol. wwwkkkkk. mereka lagi serius2nya masih sempat bikin ketawa 🙊🙈
🍁𝐘𝐖❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Itulah salah satu kgunaanny, kita berteman di lingkungan yg 'sehat' 👍👍👍
🍁𝚄mma❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Semangat Nathania ceritakan semuanya yg kau tau biar Pakpol lebih mudah untuk menyelidiki nya
Rahmawati
rey udah kaya, jd gk mgkin ngincer harta tania, malah rey akan memberikan yg lebih banyak utk thania
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!