Seorang anak mahasiswa yang sangat miskin mendapatkan kekayaan yang sangat mencengangkan. Kehidupannya menemui banyak rintangan dalam kehidupan sehari harinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Faqih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 Restaurant Di Hotel Bintang Permata
Bella masih curiga dengan Faqih. Bella Ananda mengerutkan keningnya, Ia berusaha menganalisis sikap Faqih yang tampak sangat berbeda dengan Faqih yang dulu.
Ada perasaan curiga yang sangat besar dalam hatinya. Dalam hatinya penuh pertanyaan.
Dalam hati Bella Ananda berbisik, "Kini penampilan Faqih berbeda dan sikapnya sangat jauh dengan yang dulu".
#####1
Bella Ananda bergumam dalam hati, "Walaupun saya tidak begitu mengenal Faqih dengan baik, tapi kesehariannya selama di kampus tidak sama yang dahulu dengan sekarang".
Pada saat kericuhan di dalam kelas, akibat Reno Kurnia dan Dirga pingsan, beberapa dosen memasuki ruangan. Bella menatap Faqih dengan penuh ketelitian.
"Saya sangat yakin kalau Faqih yang membuat mereka berdua pingsan". Bisik Bella Ananda.
Seorang Dosen bernama Pak Yusran dan Ibu Aliyah Nandar terkejut melihat Reno Kurnia dan Dirga pingsan.
Pak Yusran berkata, "Apa yang telah terjadi ? Mengapa Reno Kurnia dan Dirga pingsan ?".
Seorang mahasiswa lainnya bernama Yono melangkah kakinya, lalu berkata, "Mereka berusaha mengusik Faqih dan ingin menyerang Faqih, Yono berbicara sambil menunjuk Faqih". Akan tetapi mereka berdua terlempar dan pingsan, tanpa ada yang menyentuhnya.
Mendengar penuturan Yono, Pak Yusran dan Ibu Aliyah Nandar, merasa aneh. Kening Pak Yusran mengkerut. Ia berusaha mencerna kata kata Yono. Ia merasa tidak percaya.
Pak Yusran bergumam, "Mengapa mereka berdua bisa pingsan, tanpa ada yang menyentuhnya".
Untuk menghilangkan keraguannya, Pak Yusran bertanya sekali lagi ke siswa yang hadir.
"Apa betul Reno Kurnia dan Dirga pingsan, tanpa ada yang menyentuhnya ?"
Satu demi satu siswa mengangguk pelan, seorang mahasiswi bernama Dewi Saqiyah melangkah maju, lalu berkata, "Betul pak, mereka berdua berdebat dengan Faqih, karena kesal kepada Faqih, mereka lalu menyerang Faqih, tapi mereka tiba tiba melayang dengan sendirinya, lalu pingsan tanpa ada yang menyentuhnya".
Ibu Aliyah Nandar bertanya dengan tegas, "Kalian tidak bohongkan ?".
Dengan serentak siswa menjawab, "tidak Bu". Melihat keseriusan yang terjadi, Pak Yusran segera menghubungi Dosen lainnya untuk menangani semuanya.
Selang beberapa waktu berlalu, Kondisi Reno Kurnia dan Dirga tidak sadarkan diri, rektor terlihat panik. Segera Rektor memerintahkan Dosen yang bertanggung jawab akan keselamatan siswanya, segera membawa Reno Kurnia dan Dirga ke Rumah Sakit untuk penanganan.
Rektor bernama Prof. Leonidas berkata kepada salah satu dosen bernama Prof. Mayang, "Selidiki apa yang terjadi, cari tahu kebenarannya".
Baik Pak Prof !. Ucap Prof. Mayang.
Rektor Prof. Leonidas Universitas Internasional Dharussalam penuh kecemasan yang dalam, keluarga Reno Kurnia merupakan donatur Universitas Internasional Dharussalam.
Keadaan kampus sangat riuh, banyak orang orang yang sering di tindas oleh Reno Kurnia dan Geng Metal, mengumpat dengan kata kata menohok, bahkan sebagian dari mereka yang sangat sakit hati dengan kelakuan mereka, orang orang yang sering mengalami bullying mendoakan agar mereka lumpuh untuk selamanya.
"Biarkan saja mereka mati, umpatan seorang mahasiswa bernama Nidar". Perilaku mereka sangat buruk terhadapku. Geng Metal sering menindasku.
Sementara di dalam ruangan kejadian Reno Kurnia dan Dirga yang pingsan
Pak Yusran melangkah ke hadapan Faqih, lalu memegang pundak Faqih. Pak Yusran berkata, "Saya turut berdukacita atas meninggalnya nenekmu".
Melihat sikap Pak Yusran, Faqih merasa senang dan hatinya menghangat. Ia lalu berkata, "Terima kasih Pak' tutur Faqih".
Ibu Aliyah Nandar pun bersikap sama kepada Faqih. Ada raut wajah yang tampak sedih dengan kondisi yang di alami siswanya yaitu Faqih.
Melihat suasana sedikit cemas dan penuh haru, Indira menatap lekat Faqih.
Karena tidak ada bukti nyata apa yang terjadi dengan Reno Kurnia dan Dirga, sikap penasaran Bella Ananda semakin kuat, ia lalu bergumam dalam hati, "saya akan menyelidikinya". Wajah Bella Ananda tampak penuh kecurigaan terhadap Faqih.
Melihat keadaan sudah kondusif. Suasana sudah mulai tenang, Ilyas Karimah berbicara dengan suara rendah. Karena Faqih sudah hadir sekarang, saya ingin mengajak Faqih dan kalian makan malam di salah satu Restaurant di Hotel Bintang Permata.
Mendengar penuturan Ilyas Karimah, Faqih memicingkan matanya menatap sahabatnya. Hatinya menghangat melihat sikap Ilyas Karimah begitu baik terhadapnya.
Yanto sangat bersemangat, dia tahu kalau Hotel Bintang Permata memiliki restaurant yang megah, memiliki makanan khas Luar Negeri. Di Hotel Bintang Permata harganya juga sangat selangit, hanya orang orang kaya yang mampu makan di sana.
Indira Sastian pun merasa senang dengan perkataan Ilyas Karimah. Dia tahu kalau Ilyas Karimah orang yang sangat royal kepada teman teman dekatnya.