Seorang gadis desa yang di paksa orang tuanya untuk menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya untuk membayar hutang orang tuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giamor nailha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PPBB 9
Ratih sangat kecewa dengan ulah ayahnya.Dia fikir setelah kematian ibunya,ayahnya akan berubah.Namun ternyata tidak,ayah nya semakin menjadi,bahkan berani meminjam uang kepada rentenir untuk berjudi mengatas namakan Ratih.Sejak saat itu hari2 Ratih penuh dengan ketakutan,bahkan Ratih takut untuk berjualan di pasar seperti biasa.Dia takut kejadian saat itu terulang kembali.Dia berencana untuk bekerja di kota. Namun ayahnya tidak mengizinkannya.
Selang beberapa waktu kedua orang yang mendatangi Ratih di pasar waktu itu datang kembali ke Rumah Ratih.Melihat hal itu Ratih merasa ketakutan dia tak punya uang untuk membayar hutang ayanya itu.Dia tau kedua orang itu akan berbuat apa saja terhadapnya ataupun ayah nya jika tidak mendapatkan uang nya kembali.
"Tokkkk..tokkkk...toookkkk"terdengar suara ketukan pintu.Ayah Ratih lantas membuka pintu tersebut.
"Ehhhh kalian"sapa ayah Ratih ke kedua orang tersebut.
"Silahkan masuk"lanjutnya.
Namun kedua orang tersebut tak menghiraukan ajakan ayah Ratih .Mereka berdiri di depan pintu .
"Mana janji kalian..hari ini kalian harus mengembalikan uang kami,jika tidak kami tidak akan segan_segan menyakiti kalian"ucap salah satu lelaki dengan tubuh kekar dan tinggi besar itu.Ayah Ratih menoleh ke arah Ratih.
"Hehhh Ratih mana uangnya cepat berikan kepada mereka."ucap ayah Ratih
Ratih melongo mendengar ayahnya.
Ratih:"Hahhhh ..uang?harusnya ayah lah yang bayar,kan ayah yang minjam uang nya kenapa Ratih yang harus bayar?"ucap Ratih.
Mendengar jawaban Ratih ayah nya lantas mendekatinya.
"Kamu tu ya...cepat berikan uang nya..kalau tidak mereka akan menyakiti kita nanti."ucap ayah Ratih sembari menarik tangan Ratih.
Ratih:"Apa si yah..aku nggak punya uang...lagian aku dapat uang dari mana sebanyak itu.Lagian ayah juga ngapain pinjam_pinjam uang kalo nggak bisa bayar."jawab Ratih
"Kamu tu ya memang nggak bisa di andalin."jawab ayah Ratih sembari menunjuk ke arah Ratih.Dia pun mendekati kedua orang itu lagi dan meminta mereka memberi waktu untuk mengembalikan uang itu.
"Maaf ya..kami belum ada uang,kami mohon beri kami waktu beberapa hari lagi untuk mengumpulkan uang itu.Kami janji akan mengembalikan uang itu."ucap ayah Ratih.
"Baiklah kami akan memberi waktu beberapa hari..jika kami datang kesini lagi dan kalian tidak bisa mengembalikan uangnya,kalian tanggung sendiri resikonya."Jawab laki_laki itu.
Kedua orang itu lantas pergi dari rumah Ratih.Ayahnya merasa lega melihat mereka pergi,lalu mendekati Ratih.
"Heh Ratih ..kamu harus cari uang ya..awas aja kalo nggak dapat uang,mereka bakalan datang ke sini lagi..bisa mati aku kalo nggak balikin uang itu."Ucap aya Ratih mendesak Ratih untuk segera mengumpulkan uang tersebut.
mendengar ucapan ayah nya,Ratih tidak menjawab ucapan ayahnya sepatah katapun.Dia langsung pergi menuju ke kamar.Di dalam kamar di menangis,dia sangat merindukan ibunya.Biasanya hanya ibunya yang menjadi kekuatan baginya untuk menghadapi masalah apapun.Namun kini ibunya telah tiada.Dia sangat sedih meratapi nasibnya,berjuang sendiri tanpa ada seseorang yang bisa menguatkannya.Dia bingung harus bagaimana dia menyelesaikan masalah ini.Tak punya pilihan lain dia akhirnya berjualan kembali ke pasar.Hari demi hari berlalu dia berusaha menyisihkan uang hasil berjualan di pasar itu.