NovelToon NovelToon
SLEEP WITH MR. MAFIA

SLEEP WITH MR. MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Roman-Angst Mafia / Dokter
Popularitas:6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Damian, lelaki yang dikenal dengan julukan "mafia kejam" karena sikapnya bengis dan dingin serta dapat membunuh tanpa ampun.

Namun segalanya berubah ketika dia bertemu dengan Talia, seorang gadis somplak nan ceria yang mengubah dunianya.

Damian yang pernah gagal di masa lalunya perlahan-lahan membuka hati kepada Talia. Keduanya bahkan terlibat dalam permainan-permainan panas yang tak terduga. Yang membuat Damian mampu melupakan mantan istrinya sepenuhnya dan ingin memiliki Talia seutuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12

Kira-kira jam sepuluh malam, Talia baru terbangun dari tidurnya. Gadis itu mengusap wajahnya, berusaha mengusir kantuk yang masih tersisa. Tidur siangnya ternyata terlalu panjang. Ia menyalakan lampu meja dan melihat layar laptopnya masih terbuka. Talia mengedikan bahunya tidak peduli.

Perutnya keroncongan, jadi ia turun ke dapur untuk mencari makanan. Saat membuka kulkas, tiba-tiba dia teringat sesuatu.

Pria itu ...

Talia baru sadar dia tidak melihat Damian di ranjang tadi. Ia pun berbalik dengan cepat, berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Mencari Damian di mana-mana.

Talia mengerutkan kening. Hatinya mulai gelisah. Ia memeriksa kamar mandi, kosong. Balkon? Tidak ada siapa-siapa. Tetapi dia belum menyerah dan masih mencari.

"Ganteng? Helow, kamu di mana sih? Psstt, psstt ... Yuhu, spadaa ... Guk, guk!" panggilnya pelan dan jatohnya malah kayak panggil hewan. Ia belum tahu nama Damian jadi dia memanggil dengan random. Karena Damian ganteng, kata itu juga dia pakai sebagai panggilan.

Namun hanya ada kesunyian yang menjawab. Pria itu tidak ada di mana-mana. Talia menghembuskan nafas panjang, kemudian terpikir sesuatu.

"Apa karena aku tidur kayak kebo, nggak bangun-bangun sampe waktunya jam makan malam dia laper, aku gak bangun juga, jadi dia turun sendiri ke bawah nyari makan? Bahaya kalau bener, bisa ketahuan!"

Ia mulai mengira-ngira. Kemudian buru-buru keluar kamar, matanya menyapu seluruh lantai bawah. Ia berjalan cepat ke lorong, mengintip ke kamar tamu. Gelap dan kosong.

Lalu, samar-samar, ia mendengar suara.

Suara gemerisik dari luar.

Talia menelan ludah. Langkah kakinya melambat. Perasaannya tidak enak. Malam sudah larut dan sangat sepi. Auranya menakutkan. Begitu sampai di ruang tengah, matanya tertuju pada bayangan di dekat jendela.

Apa itu pria yang sedang dia cari? Begitu Talia sampai di dekat jendela yang terbuka itu, tiba-tiba seseorang muncul dari bawah dengan wajah mengerikan. Talia melompat kaget, orang itu juga.

"Hwaaaaa monsterrr!"

"Talia! Udah tengah malam gini teriak-teriak kayak orang mau melahirkan aja kamu."

Talia yang sudah siap-siap mau lari menghentikan langkahnya dan berbalik. Wajah mengerikan yang dia lihat tadi kini berubah menjadi kakaknya.

"Kakak?" Rasa takut Talia menghilang di ganti dengan wajah ganteng sang kakak. Lelaki berprofesi dokter itu berkacak pinggang sambil menatapnya dari luar sana.

Talia kembali mendekat ke arah jendela. Matanya mencari-cari dengan raut bingung.

"Kak Jason gak liat monster? Tadi aku liat ada monster tiba-tiba nongol depan jendela. Hihh, ngerti bener." seru Talia heboh. Bahunya bergidik ngeri.

Jason menarik nafas. Sesaat kemudian pria itu mengenakan topeng yang ada di tangannya.

"Maksud kamu ini monsternya?"

Talia menatap kakaknya dengan ekspresi campuran antara kesal dan lega. Giliran yang berkacak pinggang di depan sang kakak.

"Oh, jadi itu cuma topeng? Kakak sengaja mau bikin adek kakak yang jantungnya sehat ini kejang-kejang? Mau nambah pasien rumah sakit biar gaji kakak naik?!"

Jason melongo takjub mendengar kata-kata random adik satu-satunya, kemudian tertawa kecil mencubit hidungnya.

"Kamu itu ya, bener-bener. Gimana mama sama papa gak naik darah hadepin kamu tiap hari. Ngapain kamu ke luar malam-malam begini?"

Talia menghela napas panjang.

"Aku nyari seseorang, terus tiba-tiba muncul wajah serem gitu. Yang ternyata di prank sama kak Jason."

Jason mengangkat alis.

"Nyari seseorang?"

Talia langsung menutup mulutnya. Ia hampir keceplosan. Kalau Jason tahu soal dia sembunyiin laki-laki, bisa-bisa ia langsung di omel habis-habisan.

"Maksud aku seseekor!" otaknya berpikir cepat, jatohnya jawabannya malah jadi gak masuk akal.

Jason memicingkan mata, menatap adiknya penuh selidik.

"Seseekor? kamu nggak lulus bahasa Indonesia?

Talia tersenyum lebar menampilkan gigi-giginya yang berbaris rapi.

"Heheh," hanya itu yang keluar dari mulutnya namun otaknya terus berpikir mencari alasan lain.

"Kan aku orangnya ke bule-bulean. Makhlum bahasa Indonesianya kurang jelas bro, yo!" kata Talia dengan gerakan tubuh yang tidak jelas.

Jason di buat tercengang oleh gadis itu. Kadang dia masih tidak menyangka kenapa adiknya begitu banget modelnya.

"Talia, sekarang kamu tahu kan kenapa kakak suruh kamu cek kewarasan sebulan sekali di rumah sakit?" Canda Jason. Ia tertawa kecil begitu melihat perubahan di wajah adiknya.

Bahkan lebih lucu lagi melihat mulut Talia yang komat-kamit sendiri.

"Udah sana balik ke kamar kamu, tidur." kata Jason lagi.

"Hmph!" Talia membuang mukanya dari sang kakak dan berlari ke atas menuju kamarnya.

Di kamar, ia kembali mencari Damian sekali lagi. Tapi tidak menemukan di mana-mana. Setelah lelah mencari, gadis itu duduk di ranjang sambil menghembuskan nafas panjang.

"Apa dia sudah pergi? Nggak pake pamit? Tega bener. Gini-gini aku kan sudah berkontribusi sama keselamatannya dia. Harusnya kalo mau pergi itu pamitan, bilang terimakasih kek, sekalian kasih duit ucapan terimakasih gitu. Kan aku juga mau kalo dikasih duit. Masa pergi gitu aja. Mana kita belum kenalan lagi. Aku nggak tahu namanya pula. Kan aku pengen tahu, biar nanti kalo papasan di jalan aku gak cuekin dia cuma gara-gara gak tahu namanya. Kalau nanti gak sengaja ketemu terus aku nggak nyapa dan di bilang sombong sama dia, kan nama baik yang aku bangun selama ini bisa hancur. Tercoreng begitu saja." kata Talia dramatis.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
apa ketangkap lagi sama si susan
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
semoga lancar dlm mencari cakra
⭐️asteri
bisa2nya bocah gendeng Hazel n Talia serta Sura ada di hutan itu
Santi Nuryanti
waahhh trnyta si maling bakso toh...wkwkwkwkkwk syukur la klo bgtu
rahmah
akhirnya Cakra ketemu dan masih hidup meskipun kondisinya lemah karena penyakit yang dideritanya..☺️
Jetri
ternyata yang Kaka cantik yang di bilang anak kecil kemarin adalah istrinya dokter zaka,,,
Kusii Yaati
gurunya aja suhu jadi muridnya harus pro dong 😉
Hanima
lanjut Jasson
Sri Rahayu
knpa bisa ada talia disana thor
Lilik Juhariah
kayaknya buat adik adik jalanan tuh hazel sering malakin dr jaka
Lilik Juhariah
aduuuh Alhamdulillah syukur Cakra pasti selamat , kak Jason tolong Cakra, keren hazel si bar bar dan baik hati
Windy Veriyanti
kakak cantik...si maling bakso tusuknya Talia 😂
Sri Aminah
lanjuttttt
Sri Aminah
semoga Hazel ya guyssss 😪
Atik Marwati
ngopi thor biar up ya lancar😊😊😊
Atik Marwati
up lagi dong thor pinisirin bingit nich🥰🥰🥰🥰
Atik Marwati
hazel ternyata yang nolongin cakra
TriAileen
semoga cakra bisa selamat
Srie Handayantie
nah kan benerr hazell yg bawa Mereka aduhh Cakra smoga gak terjadi apa2 sama dirimu ya kakakmu sudah menunggu itu
nyaks 💜
akhirnya ketemu....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!