NovelToon NovelToon
Hanya Ibu Dari Anakmu

Hanya Ibu Dari Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Nikah Kontrak / Pengganti / Percintaan Konglomerat
Popularitas:190.7k
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Safa, gadis dari kalangan atas terpaksa menawarkan diri untuk menjadi istri dari Lingga, seorang CEO terkemuka demi menyelamatkan Perusahaan orang tua angkatnya.

"Ayo kita menikah. Aku akan melahirkan anak untukmu, asal kamu mau menolong Papaku"

"Kau yakin mau menikah dengan ku?"

"Aku yakin!"

Safa menjawabnya dengan tegas. Tanpa memikirkan suatu saat nanti hatinya bisa goyah dan mencintai Lingga.
Tapi sayangnya hati Lingga telah mati, dia hanya mencintai Asyifa tunangannya yang telah meninggal dunia. Lingga menikah hanya karena paksaan orang tua serta untuk melahirkan penerus keluarganya.

"Dia sangat mencintai anaknya, tapi tidak dengan wanita yang melahirkan anaknya" ~ Safa ~

Bagaimana nasib Safa saat Lingga pulang membawa wanita yang wajahnya begitu mirip dengan Asyifa? Apa yang akan Safa lakukan disaat dia sendiri sedang berjuang antara hidup dan mati?
Akankan Safa bertahan atau merelakan suaminya bahagia dengan wanita itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gejala kehamilan

"Sudah makan belum Mas?"

Kali ini Safa melihat kening Lingga sedikit mengkerut, mungkin terkejut karena sekarang Safa memanggilnya seperti itu. Tapi biar saja, toh Lingga memang lebih tua tujuh tahun darinya.

Sejak kedua mertuanya pulang, Safa duduk di depan ruang kerja Lingga. Dia sengaja menunggu suaminya yang belum keluar dari sana.

"Aku tidak lapar" Jawab Lingga dengan singkat dan menjelaskan semuanya.

Jawaban Lingga itu jelas menunjukkan kalau Lingga tidak ingin makan, bukanlah menjawab pertanyaan Safa tadi.

"Ya sudah kalau begitu, makan malamnya biar aku bereskan"

Selama dua bulan ini Safa menyadari kalau dia pun tidak mencoba untuk menerima pernikahannya dengan tulus. Dia hanya memperhatikan dirinya sendiri, yang penting dia melayani Lingga di atas ranjang agar segera mempunyai anak.

Tapi sekarang, dia mulai memperhatikan Lingga. Sejak kemarin, dia selalu menyiapkan sarapan atau makan malam untuk Lingga meski bukan hanya dia saja yang memasak.

Namun untuk menyiapkan baju dan yang lainnya, Safa tak berani karena itu artinya dia harus masuk ke dalam kamar Lingga dan itu sangat dilarang keras oleh pria itu. Hanya Bi Sri yang diijinkan masuk ke dalam untuk membersihkan kamar dan yang lainnya.

Yang dilakukan Safa itu bukan untuk menarik perhatian Lingga, bukan juga berharap jika dia dianggap sebagai istri yang baik. Tapi Safa ingin memperbaiki hubungannya dengan Lingga agar menjadi lebih baik. Meski pernikahan mereka hanya sebuah kesepakatan, namun tak ada salahnya kan jika hubungan mereka lebih baik, seperti berteman misalnya.

"Sudah ku bilang, jangan lakukan pekerjaan rumah apapun. Minta Bi Sri atau yang lainnya untuk membereskannya!"

Satu hal lagi yang membuat Safa ingin memperbaiki hubungannya dengan Lingga. Selama menikah, dia benar-benar layaknya Nyonya di rumah itu. Bisa dibilang Lingga memperlakukannya dengan baik, tak boleh melakukan pekerjaan apapun, tinggal di kamar yang bagus, makan terjamin, bahkan uang pun terus Lingga berikan kepadanya setiap bulan.

Dia bukan seperti istri yang diabaikan dan dibiarkan tidur di kamar sempit dan tidak di beri uang bulanan. Masih ada sisi beruntung bagi Safa dikeadaannya saat ini.

Sesungguhnya Lingga tak seburuk yang Safa pikirkan sebelumnya. Tapi kalau hal sikap dan hatinya, Lingga benar-benar dingin dan tak tersentuh.

Bisa dihitung berapa kali mereka bicara dalam satu hari. Bicara pun hanya hal yang penting dan sepatah dua patah kata. Tak ada yang namanya mengobrol layaknya suami istri atau pun teman. Bahkan setelah selesai berhubungan saja, Lingga pergi tanpa kata, membiarkan Safa lemas dibatas ranjang sendirian. Sepertinya Lingga memang sengaja menjaga jarak darinya.

"Iya baiklah"

"Sudah malam, istirahatlah. Jaga kandungan mu baik-baik!"

"Iya" Jawab Safa meski saat ini Lingga sudah berjalan menuju kamarnya.

🌺🌺🌺🌺

Safa sudah berada di meja makan pagi ini, dia membantu Bi Sri dan yang lainnya menyiapkan sarapan untuk Lingga.

Dua bulan lebih dia hidup bersama Lingga, dia mulai hafal apa saja yang Lingga makan termasuk yang pria itu suka dan tidak suka.

Untuk sarapan, Lingga hanya mau makanan sehat. Tak heran jika bentuk tubuhnya bagus seperti itu.

Tak..tak..tak...

Safa menoleh ke arah tangga ketika mendengar suara ketukan sepatu Lingga saat menuruni anak tangga.

"Sarapan sudah siap Mas" Ucap Safa yang tak mendapat tanggapan apapun dari Lingga.

Pria yang sudah rapi dengan setelan jasnya itu duduk dengan tenang. Mulai menyantap telur rebus yang telah dikupas oleh Safa tanpa Lingga ketahui.

Mereka benar-benar sarapan dalam diam. Lingga sama sekali tak mengeluarkan sepatah katapun. Sedangkan Safa terjebak dalam kecanggungan. Dia tak tau harus bagaimana. Mau mengajak Lingga bicara pun rasanya takut.

Jujur, semakin diperhatikan, Lingga semakin terlihat mempesona. Safa tak memungkiri jika Lingga memang pria yang tampan. Kulitnya bersih, wajahnya pun bersih tak berkumis ataupun jambang. Bibirnya tipis, hidung yang mancung dan alis yang tebal. Pantas jika Lingga sering menjadi pembicaraan karena tampan dan kaya raya.

Safa ikut mengembangkan sarapan paginya saat melihat Lingga sudah selesai. Pria itu mulai menyeruput susu hangat yang tidak pernah ketinggalan saat sarapan.

"Hemmbb" Lingga langsung beranjak menuju wastafel yang ada di dapur.

"Huek..huek..." Lingga memuntahkan susu dan juga sarapan yang sudah ia tekan tadi.

"Huek..."

Safa menghampiri Lingga yang sedang menundukkan tubuhnya di wastafel. Dia sama sekali tak merasa jijik melihat Lingga yang sudah menuangkan isi perutnya di sana.

"Mas, kamu kenapa?" Safa tak tau kenapa tiba-tiba Lingga seperti itu.

"Kamu sakit Mas?" Tanya Safa lagi saat Lingga sudah mulai tenang. Namun matanya memerah dan juga dahinya berkeringat, Lingga juga tampak mengatur nafasnya yang tidak teratur.

"Minum dulu Mas!" Safa memberikan air putih yang baru saja di ulurkan oleh Bi Sri.

Lingga menerimanya kemudian meminumnya beberapa teguk.

"Huek..huek.." Tapi air yang baru saja masuk justru keluar lagi. Perutnya seperti tak menerima apapun.

Safa mengusap pelipis Lingga yang tiba-tiba berkeringat banyak itu dengan tangan kosongnya.

"Airnya tidak enak!" Ucap Lingga membuat Safa mengerutkan keningnya.

Tanpa ragu Safa meneguk air putih sisa dari Lingga tadi. Tapi baginya airnya tidak ada masalah. Air itu juga berasal dari galon air yang sama seperti kemarin, sedangkan kemarin Lingga tidak juga tidak masalah dengan air itu.

"Airnya nggak papa kok" Ucap Safa.

"Iya Den, airnya sama kok kaya yang diminum Den Lingga kemarin dan tadi malam" Ucap Bi Sri.

"Bi Sri ganti merk susu?" Tanya Lingga lagi.

"Tidak Den, masih yang sama. Memangnya kenapa Den? Basi atau gimana?" Bi Sri sampai membuka kulkas dan memperlihatkan susu yang biasa Lingga minum.

"Bukan Basi, tapi baunya aneh, bikin mual. Ganti saja merk lain!"

Begitu mendengar alasan dari Lingga, Bi Sri justru tersenyum. Dia tau apa penyebab Lingga mual-mual seperti tadi.

"Den Lingga mual karena bau susu sama air putih itu bukan karena ada masalah sama susu dan air putihnya. Indera penciuman sensitif dan juga merasa aneh dengan makanan atau minuman yang biasa kita makan itu biasanya dirasakan sama wanita hamil. Tapi bisa juga dirasakan sama pasangannya. Nah kan Non Safa lagi hamil, jadi yang merasakan gejala kehamilan itu justru Den Lingga. Itu wajar Den" Bi Sri sambil senyum-senyum menjelaskan semua itu.

Safa dan Lingga sama-sama terdiam. Tapi, jujur saja ada rasa senang didalam hati Safa ketika Lingga yang merasakan gejala kehamilan itu.

Tanpa sadar, dia mengusap perutnya yang masih rata itu.

"Sayang, kamu mau menunjukkan keberadaan kamu sama Papa ya?" Ucap Safa dalam hatinya dan tanpa Safa sadari, Lingga melihat apa yang Safa lakukan itu. Namun seperti biasa, pria itu hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

*

*

Coba Safa di kasih senyum kaya gini dong Mas Linggaaaaa.....😍😍

1
Yhenny Pudji
ncene edan, mak e syifa
hmmm muncul dri otak sbelah mna pikiran sperti itu
Rina Wati.S
jgn takut safa, emang itu kenyataan. kamu harus jd wanita yg kuat.
Uthie
siapa tuhh yg terang-terangan berkata begitu 🤨😡
sryharty
kalo lingga marah berarti lingga laki2 bloon,,
Andriyani Lina
mudahan saja Lingga dengar ucapan dari mamanya siyfa.
Ari Atik
hemmmm...
selalu terbawa suasana aqnya....

next..
mur:ciyuah
sabar safa...emang benar apa yg km ucapkan .benar bagi kami tapi blm tentu benar bagi mereka..karna fikiran kita waras...semoga lingga bisa nerima km apa adanya...
Jumi🍉
Ngapain kamu takut sama Lingga, lebih bagus malahan kalau Lingga tahu dan mendengar semuanya jadi dia tahu gimana kelakuan mantan calon mertuanya...😤
dyah EkaPratiwi
bagus Safa, semoga g marah ke safa
Ari Atik
nah kan lingga datang....

kyaknya ada sesuatu deh dg lingga....
dyah EkaPratiwi
mantan calon mertua ya yg dtg
Purnama Pasedu
kamu tagas safa
mur:ciyuah
suara siapa sih itu judes buanget.....ya wajarlah seorang istri sah.mengharapkan cinta suaminya....
Purnama Pasedu
bisalah
Ari Atik
kren ceritanya....

semau kryamu aq suka thor,menurutku novelmu bagus semua,aq sudah bca semuanya...

terus semangat ..../Good/
Nar Sih
semagatt safa ,jgn takut selama kmu bnr
Threeanie
ga usah takut Safa hrsnya Lingga bangga punya istri km yg bisa jg nama baiknya,,disaat Lingga belum jujur dngn perasaannya ke km 😁🤗
Ari Atik
sebenarnya lingga ini baik orangnya,tapi....
tak taulah,apa mungkin ada sesuatu yg mssih disembunyikn olehnya...

aq tunggu kejutan nya drimu thor...
lanjut.....
Ari Atik
semakin nangis aq bacanya....

baca maraton dri tadi sdah mau mwek,eh sekarang akhirnya ndak tahan.../Sob//Sob/
Ari Atik
kenapa aq nangis ya baca part ini,aq ngerasa jadi safa,dan itu brrat sekali...

ada apa dg lingga?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!