NovelToon NovelToon
Sepupuku Suamiku.

Sepupuku Suamiku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:53.7k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Kepergok berduaan di dalam mobil di daerah yang jauh dari pemukiman warga membuat Zaliva Andira dan Mahardika yang merupakan saudara sepupu terpaksa harus menikah akibat desakan warga kampung yang merasa keduanya telah melakukan tindakan tak senonoh dikampung mereka.

Akankah pernikahan Za dan Dika bertahan atau justru berakhir, mengingat selama ini Za selalu berpikir Mahardika buaya darat yang memiliki banyak kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25.

Mahardika berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, sedangkan Za hendak menyiapkan pakaian serta beberapa keperluan Mahardika yang akan berangkat ke Singapore besok.

"Kenapa hatiku jadi sedih begini akan ditinggal mas Dika?." batin Za meresapi perasaannya.

"Mungkin karena aku sudah mulai terbiasa bersamanya."

Za mengeluarkan beberapa pakaian Mahardika dari dalam lemari kemudian memasukkannya ke dalam koper.

Beberapa saat kemudian, Mahardika keluar dari kamar mandi dengan sebuah handuk yang dililitkan pada pinggangnya, sedangkan tangan kanannya sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

"Sayang...." seruan Mahardika mengalihkan perhatian Zaliva dari kegiatannya.

"Iya mas." Za mendekat pada suaminya, mengambil alih handuk kecil dari tangan Mahardika, kemudian membantu mengeringkan rambut suaminya.

"Nggak papa kan selama mas nggak ada, mang Dodo yang mengantarmu pergi bekerja?."

Za menghela napas berat lalu berkata.

"Mau bagaimana lagi, nggak mungkin juga kan aku bawa mobil sendiri sedangkan aku belum terlalu tahu dengan situasi dan juga jalanan di kota ini." jawab Za.

"Sekalipun kamu sudah tahu dengan situasi dan jalanan di kota ini, mas tetap nggak membolehkan kamu bawa mobil sendiri."

"Kenapa bisa begitu?." Dahi Za berkerut pertanda bingung.

"Nanti kalau istri mas di sangka masih gadis sama lelaki di luar sana kan bahaya." jawab Mahardika sambil mengulas senyum.

"Apaan sih mas." Wajah Za nampak merona mendengar kata-kata Mahardika.

"Kamu kenapa sih Za, mendengar mas Dika ngomong begitu saja wajahmu sudah terasa panas begini?." dalam hati Za.

Keesokan paginya.

Mahardika sudah bersiap menuju bandara, ia akan berangkat ke Singapore bersama asisten Bimo tentunya, pria yang selalu lengket bagai prangko pada Mahardika kalau untuk urusan pekerjaan. Mahardika dan asisten Bimo menuju bandara dengan diantarkan oleh papa Okta, mama Riri dan tentunya sang istri tercinta dari Mahardika.

Mahardika yang sejak di rumah tadi menyadari wajah sendu istrinya lantas membawa tubuh Za ke dalam pelukannya.

"Mas nggak akan lama di sana, setelah urusan pekerjaan selesai mas langsung pulang." Tutur Mahardika seraya mengusap lembut puncak kepala Za yang kini berada di pelukannya.

Za pun menganggukkan kepalanya.

Mahardika menengadahkan wajah tertunduk Za sehingga kini istrinya itu membalas tatapannya. Za sengaja menundukkan wajah untuk menyembunyikan kesedihannya ditinggal oleh Mahardika.

"Cup." Mahardika menge-cup bibir mungil istrinya, pria itu seolah lupa bahwa ayah dan ibunya sedang memandang ke arah mereka.

Mama Riri langsung mengulum senyum melihatnya begitu pun dengan papa Okta, Keduanya sontak saling melempar pandangan satu sama lain seolah sedang melakukan telepati lewat tatapan.

"Siapapun yang akan melihat sikap kalian pasti tidak akan menyangka jika faktanya kalian menikah karena kepergok warga." dalam hati mama Riri, gemas sendiri dengan kemesraan anak dan menantunya.

"Dasar Wanita, Katanya ingin berpisah giliran di tinggal sebentar malah bersedih, sudah seperti mau ditinggal setahun saja." batin papa Okta sambil mengulum senyum. Ya, papa Okta mengetahui tentang permintaan Za untuk berpisah, serta tipuan Mahardika yang berkedok syarat untuk berpisah. Siapa lagi pelaku yang membeberkan semuanya kalau bukan asisten Tiko, pria itu terpaksa mengkhianati tuannya karena desakan dari tuan besarnya. Awalnya Asisten Tiko masih saja tutup mulut akan tapi pada akhirnya pria itu mengaku juga setelah mendengar ancaman dari tuan besarnya (papa Okta). Hal itu pula yang membuat papa Okta meminta Mahardika pergi ke Singapore untuk mengurus pekerjaan di sana, ia ingin melihat seperti apa reaksi menantunya saat ditinggal oleh putranya.

"Jangan lupa mengabari Kalau mas sudah tiba di Singapore nanti!." pesan Za dengan wajah sedihnya.

"Pasti, sayang." jawab Mahardika.

"Mas berangkat ya sayang." Mahardika pun pamit saat pesawat dengan nomor penerbangan yang akan ditumpanginya bersama asisten Tiko meminta semua penumpangnya untuk segera memasuki terminal keberangkatan.

"Iya mas."

"Mah...pah...Dika berangkat. Titip Za ya pah..mah..."

"Iya sayang, mama dan papa pasti akan menjaga menantu kami dengan baik, kamu tidak perlu khawatir!." balas mama Riri.

Za terus memandang punggung suaminya yang semakin menjauh dan pada akhirnya tak lagi terlihat oleh pandangannya.

Mama Riri mendekati menantunya itu dan mengelus punggung Za. "Mas Dika nggak lama kok, paling juga tiga atau empat hari doang di Singapore, kalau semua urusannya di sana selesai mas Dika pasti langsung pulang, sayang."

Za hanya mengangguk, tak mengeluarkan sepatah katapun. Takutnya jika ia bersuara yang ada justru tak sanggup menahan air matanya.

Setelah pesawat yang ditumpangi Mahardika lepas landas, mereka pun berlalu meninggalkan bandara.

Di saat Za tengah bersedih ditinggal Mahardika ke Singapore, Abil justru dipusingkan dengan sikap putranya yang enggan meminum obatnya.

"Zaki mau cepat sembuh kan? Kalau begitu di minum obatnya, nak!." Abil masih berusaha merayu putranya agar mau meminum obatnya, tapi bocah itu tetap saja enggan melakukannya, Zaki justru merapatkan bibirnya tanda penolakan.

"Ayo sayang, di minum obatnya!." Oma pun ikut membujuk cicitnya itu.

"Enggak mau eyang rasanya pahit. Zaki nggak suka." Zaki terus menolak meminum obat berupa puyer yang sudah dilarutkan pada sendok tersebut.

"Kalau Zaki mau meminum obatnya, papah janji akan mengajak Zaki jalan-jalan setelah sembuh nanti." Abil masih belum berhenti membujuk putranya, bahkan pria itu rela tidak pergi bekerja demi menemani putranya yang sedang di rawat di rumah sakit.

"Zaki nggak mau, lagian kalau jalan-jalan hanya berdua saja Zaki bosan, pah."

"Ya sudah, kalau begitu nanti kita jalan-jalan sama Eyang atau sama Opa dan Oma juga boleh." Abil kembali memberi penawaran pada putranya itu.

"Tapi Zaki maunya sama mamah, pah. Semua teman-teman Zaki punya mamah, cuma Zaki doang yang nggak punya mamah, pah."

Deg.

Hingga usianya genap lima tahun, baru kali ini putranya itu mengatakan hal demikian, menginginkan seorang ibu.

"Zaki malu setiap kali dikatain nggak punya mamah sama teman-teman Zaki di sekolah." untuk kedua kalinya Abil dibuat terkejut dengan fakta ini, ternyata selama ini putranya sering mendapatkan kata-kata kurang menyenangkan dari teman-temannya karena tidak memiliki seorang ibu.

"Permisi...." suara seruan seseorang yang baru saja memasuki ruangan dengan beberapa orang perawat yang datang bersamanya, mengalihkan perhatian Zaki Oma, dan juga Abil ke sumber suara. Dokter Yuli, wanita itu tak lain adalah dokter Yuli yang datang bersama dengan beberapa orang perawat untuk melakukan visit pada pasiennya.

"Silahkan Bu Dokter...!" Oma yang menjawab dengan senyum ramahnya.

"Bagaimana kabarnya hari ini anak ganteng?." tanya dokter Yuli sekedarnya pada Zaki.

"Zaki nggak mau minum obat, Bu dokter." Oma menggunakan kesempatan ini untuk mengadukan cicitnya itu pada dokter.

"Loh, kenapa nggak mau minum obat anak ganteng? Bagaimana mau cepat sembuh kalau obatnya nggak di minum, hm." Dokter Yuli selalu berbicara dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak, mengingat semua pasiennya adalah anak-anak yang mungkin belum terlalu paham dengan bahasa yang terlalu rumit untuk dipahami.

1
irma hidayat
yang sabar za tahan rindunya dan saat suamimu datang rangkullah suamimu dgn sepenuh hati
Felycia R. Fernandez
masih aja gengsi se gede gunung ya Za 😆😆😆😆
bener nih kata papa Okta,baru juga ditinggal sebentar udah sedih...
gimana nanti jika pisah beneran...
Felycia R. Fernandez
kayaknya iya nih dokter Yuli jadi ipar nya Zaliva 😆
Anonymous
Zalifa sudah jatuh cinta
secret
smg dokter yuli bkl jd ibu sambung zaki
Desmeri epy Epy
dobel up dong Thor
Felycia R. Fernandez
makasih kk Thor Selvi 🙏
secret
smg segera keluar dehh 3 kata ajaib dri kalian, biar mkin plong jalanin hubungannyaa
irma hidayat
jangan sampai disingapor ada pelakor thor
irma hidayat
akan abil +dr yuli kalau ya moga jadi baik
Ariany Sudjana
kalau gini Yuli akan jadi sama Abil
Dinarra
makasiii kaka udah crazy up yaa❤️
Selvia: sama-sama syg....jngn lupa untuk ⭐⭐⭐⭐⭐ nya ya.....
total 1 replies
Dwi ratna
ngmng dong dik klo za cinta pertamamu
Selvia: jangan lupa untuk ⭐⭐⭐⭐⭐ nya ya
total 1 replies
Supryatin 123
thank Thor ngasih up nya bnyak bingit.lnjut thor 💪💪💪
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪.
zheny pudji
wachhhhh....seneng banget up nya hari ini bnyak thanks kak
Selvia: sama-sama syg, jngan lupa ⭐⭐⭐⭐⭐ nya ya....😅
total 1 replies
Rita Susanti
makasih thor hari ini upnya ngebut nih/Good//Good/
Selvia: sama-sama syg...jangan lupa ⭐⭐⭐⭐⭐ nya ya....😅
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
yg ada tantrum guling2 tuh si dika 🤣🤣
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
jodohnya yuli kah?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!