NovelToon NovelToon
Lara Berselimut Cinta

Lara Berselimut Cinta

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Poligami / Keluarga / Tamat
Popularitas:4.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: moon

Selama 10 tahun lamanya, pernikahan yang Adhis dan Raka jalani terasa sempurna, walau belum ada anak diantara mereka.

Tapi, tepat di ulang tahun ke 10 pernikahan mereka, Adhis mengetahui bahwa Raka telah memiliki seorang anak bersama istri sirinya.

Masihkah Adhis bertahan dalam peliknya kisah rumah tangganya? menelan pahitnya empedu diantara manisnya kata-kata cinta dari Raka?

Atau, memilih meladeni Dean, mantan kekasih serta calon tunangannya dimasa lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#18•

#18

Adhis melangkahkan kakinya memasuki zona yang sudah pasti akan memporak-porandakan hati dan perasaannya sebagai perempuan. Sementara Raka masih mengekor di belakangnya, nyaris ranpa jarak, karena ia sudah berjanji beberapa saat sebelum meninggalkan rumah ayah mertuanya. 

Adhis menyapa setiap tamu yang hadir, pak lek, bu lek, pak de, bu dhe, bahkan para sepupu Raka yang hadir dengan keluarga formasi lengkap. Jika para sepupu Raka masih mempertanyakan status Qiran, lain halnya dengan para tetua yang kompak memahami kedudukan Qiran di keluarga Suryo Adhitama. 

Adhis tahu, Adhis mulai paham, bahwa para tetua mengetahui pernikahan diam-diam Raka, karena itulah mereka segera menyambut Qiran dengan senyum lebar. 

“Salim dulu sama Kakung.” 

“Ehh … Yang Ti belum, sini gendong dulu.”

“Jangan mau Nduk, Cah Ayu … Eyang putri beli coklat tadi, ayo gendong Eyang Putri saja.” 

Begitulah keriuhan yang Adhis dengar, dan Adhis hanya bisa menatap pemandangan tersebut dengan hati hancur. Bahkan makanan yang masuk ke mulutnya, ia kunyah dan telan dengan susah payah. Bukan lagi tak merasa lapar, tapi benar-benar tak selera melihat aneka hidangan yang tersaji di sana. 

Tak ada yang mau mengerti dirinya, tak mengerti keadaannya, rasanya benar benar-benar seperti istri dan menantu yang tak diharapkan, karena kini Qiran sudah kembali menempel di pelukan Raka. 

“Mbak Adhis, kok gak bilang kalau sudah punya anak?” tanya Sasti, adik sepupu Raka yang biasanya tinggal di Probolinggo. 

Adhis tersenyum, “menurutmu, kalau gadis itu anakku apakah aku akan menyembunyikannya?” tanya Adhis dengan hampa dan tatapan nelangsa. 

Sasti tercenung, “Astaghfirullah, Mbak … ” kedua mata Sasti berkaca-kaca. Membayangkan dahulu dirinya pun mengalami hal yang hampir sama dengan Adhis, tapi sungguh dirinya masih beruntung, karena mertuanya tak menuntut, dan suaminya pun sangat sabar dan nrimo jika memang tak beroleh anak. 

Gak berapa lama kemudian, Raka mendatangi Adhis, bahkan ia bawa Qiran kedekatnya. “Halo, Mama Cantik,” panggil Raka dengan suara kecil, seolah menirukan suara Qiran. 

“Bawa dia menjauh, Mas, aku tak sudi.” Adhis kembali memalingkan wajahnya

“Sayang … “ Masih dengan suara lemah lembut, Raka mencoba memanggil istrinya. 

“Apa susahnya menerima Qiran, toh dia juga kini jadi anakmu,” cetus Bu Dewi yang melihat penolakan Adhis. Bahkan melihat putranya yang seolah memohon pada sang istri, reflek membuat Bu Dewi melontarkan kalimatnya tersebut. 

Haruskah, Adhis juga dipaksa menerima Qiran sebagai anaknya? tidak cukupkah jika Adhis bersedia mengalah dan menerima kenyataan menduanya Raka? Kini tiba-tiba ia dipaksa menerima anak dari istri kedua sang suami. 

Yah, kini Adhis jadi tahu, ternyata Raka memang merindukan anak dalam pernikahan mereka. Karena saat ini Adhis melihat dengan kedua matanya sendiri, wajah Raka yang berbinar dengan aura kebapakan kala menatap dan membawa Qiran di pelukannya. 

Tentu saja jangan berharap akan ada yang bertanya bagaimana perasaan Adhis, tak ada yang mengerti jika kini dirinya tersakiti. Tapi seperti dianggap mati, ia merasakannya seorang diri. 

“Qilyan yang tatik!“ tiba-tiba Qiran protes, gadis itu cemberut sangat posesif, karena papanya menyebut Adhis dengan sebutan mama cantik. 

“Oh, iya, anak Papa cantik.”

“Tatik kayak Mama.”

“Jelas, kayak mama dong.” 

Kalimat persetujuan Raka tersebut, cukup memperjelas segalanya, jadi kini di mata Raka bukan hanya Adhis yang Cantik, tapi Anggita pun terlihat cantik. 

“Raka, kasih ke istrimu, biar cepet nular.” Kembali celetukan Bu Dewi membuat Adhis terdiam dalam kecewa. Apa salah dirinya hingga Bu Dewi terlihat begitu antipati terhadapnya. 

Dan seperti tak paham isi hati sang istri, Raka pun menggulirkan Qiran ke pangkuan Adhis. 

“Sepertinya, kehadiranku memang tak diharapkan.” Adhis berdiri, hingga jika Raka tak gegas menangkap tubuh mungil Qiran, mungkin gadis kecil itu akan terguling. 

Plaak! 

1
Ambar Mariehastuti
keren sikap dean...
rasain kau nenek lampir...itu bkn perilsku ndhoro putri....
Lusiana Karangan
gesrek tu Raka sama emaknya
Naomy
adhis terlalu cengeng..knp pula msh mau di samping raka..minta cerai tinggalkan raka
Lia Kiftia Usman
setiap baca adhis pergi belanja sudah dag dig dug ketemu mak lampir 'bu dewi'🤭..
di eps. ini ternyata😊
🌸ReeN🌸
novelnya keren banget thor...aku suka banget
moon: big thanks, kak
total 1 replies
Lia Kiftia Usman
betapa tersiksanya raka...😊
Endang Purwinarti
Thor.. baik banget .... makasih yaa
Ruth28
udah selama itu malah dilukai 😭
Lia Kiftia Usman
astaghfirullah...astaghfirullah... mertua oh mertua .... bersyukur banyakin bu mertua 🙏
Ninna Karim
pusiang kebanyakan peran
Lia Kiftia Usman
mertua oh mertua...😇
Lia Kiftia Usman
ibu mertua yg merasa anak laki2 nya miliknya 😑
Maryami
trm ksh thor atas karyamu yg sangat nemukau🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Maryami
sukaaaaa
Maryami
trm ksh thor atas karyamu yg mebghibur
Maryami
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕🦾🦾🦾🦾🦾🦾🦾🦾💪💪💪💪💪💪
Maryami
makin seru
Maryami
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣💕💕💕💕💕💕💕🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Maryami
waduhhhh ngeriiiiii
Maryami
bahagia jg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!