NovelToon NovelToon
Cinta Itu Terlalu Dalam

Cinta Itu Terlalu Dalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:865
Nilai: 5
Nama Author: rosnila

Kiara merupakan seorang gadis yang masih berusia 18 tahun, saat ini dia baru dinyatakan lulus SMA, Akan tetapi takdir malah membuat dia terjebak dalam ikatan pernikahan dengan pria asing bernama Arya. akankah pernikahan yang dijalaninya berakhir bahagia? ataukah akan sebaliknya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rosnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Acara yang begitu meriah

Arya berjalan menuju meja hidangan, dengan masih menggenggam jemari Kiara.

"Kamu ambil saja sesuai selera kamu!" ucap Arya begitu sampai disana.

Kiara masih diam ditempatnya, dan masih tanpa menjawab. Dia takut kalau jawabannya nanti terdengar salah lagi ditelinga Arya.

"Kenapa masih diam?" tanya Arya lagi.

"Apa kamu harus disuapi?" tambah Arya.

Kiara menatap kearah lelaki yang saat itu bicara tanpa menatap kearah dirinya.

"Bagaimana saya mau mengambil makanan, kalau tangan saya masih dipegang." jawab Kiara. Tentu saja dengan nada bicaranya yang sama seperti sebelumnya.

Arya yang tersadar akan hal itu segera melepaskan genggaman tangannya. Dia berusaha untuk terlihat biasa saja. Namun masih dengan tatapan lurus kedepan.

"Saya sudah bilang, tolong jangan bicara dengan nada seperti itu."

"Tapi , memang begitu cara saya bicara. Jadi saya harus bicara Bagaimana?" tanya Kiara yang terlihat kebingungan.

"Kalau begitu, lebih baik kamu diam. Jangan bicara." jawab Arya.

Kiara hanya melirik sekilas kearah Arya, dan berjalan menuju meja hidangan untuk mengambil makanan . Karena jujur dia sangat lapar, dan ingin cepat-cepat mengisi perutnya.

Setelah mengisi piringnya, Kiara berjalan menuju meja yang tak jauh dari tempat Arya berdiri.

Dia bahkan tak mengajak Arya untuk makan, menghabiskan makanan yang ada di piring nya.

"Kiara!" panggil Sari yang melihatnya dirinya sedang duduk sendirian.

Mengalihkan pandangannya kearah datangnya suara. Namun tak berkat apapun.

"Kalau kamu lelah, kamu bisa istirahat. Biar Mbak dan Arya yang menyambut tamu-tamu."

"Karena nanti sore acara resepsi akan digelar, Mbak takut kamu kecapean." Ucap sari sambil ikut duduk disamping Kiara.

"Mbak, kenapa harus ada resepsi lagi sih?" tanyanya dengan wajah kesal.

"Itu sudah tradisi nya kan?" jawab Sari.

"Tapi saya lelah Mbak, mau istirahat." jawab Kiara lagi.

"Mbak paham."

"Tapi kalau kamu tidak hadir, semua akan bertanya-tanya nanti."

Menarik nafas panjang, dan bangun dari duduknya. meninggalkan Sari dan menuju ke kamar.

Kiara benar-benar lelah, kakinya pegal karena terlalu lama berdiri. Merebahkan tubuhnya begitu sampai dikamar hotel.

"Ya ampun, nyaman nya!" ucap Kiara begitu tubuhnya bertemu dengan bantal.

"Benar-benar hari yang melelahkan, apa seperti ini acara orang kaya?"

"Lebih baik aku tidur, dari pada berada ditengah kerumunan orang-orang itu."

"Semuanya membuat kepala ku pusing saja."

Kiara terus saja, mengoceh sendirian. Sampai akhirnya dia tertidur lelap diatas tempat tidur king size itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 17.20 sore itu. Namun Kiara masih larut dalam mimpi nya. Bahkan dia tak menyadari kalau tiga orang MUA yang disewa oleh keluarga Sari sudah datang.

Namun mereka hanya berdiri disamping Tempat tidur. Tidak membangunkan Kiara karena melihatnya begitu lelah.

Sampai akhirnya mereka melihat pergerakan Kiara. Kiara membuka matanya dengan malas.

"Kalian mau apa?" tanya Kiara begitu melihat ada tiga orang yang sedang menatap kearah dirinya.

"Mbak Kiara, kami diperintahkan Mbak sari untuk membantu Mbak bersiap-siap." jawab salah satu dari mereka.

Kiara langsung bangun dari tidurnya, dan melihat sekeliling. Ternyata dia tidak berada dirumah.

"Ternyata ini bukan sebuah mimpi" ucapnya tiba-tiba.

Seketika itu, tubuhnya melemah. Dia berharap apa yang terjadi hari ini hanya mimpi buruk. Namun tidak, itu kenyataan yang harus dia hadapi.

"Lebih baik Mbak mandi, biar lebih segar!" ucap salah satunya.

Namun seperti biasa , Kiara hanya diam enggan berkomentar. dengan malas berjalan menuju kamar mandi. Didalam pikirannya, berapa lama lagi dia harus berpura-pura menjadi pengantin yang bahagia.

Setelah setengah jam, Kiara terlihat keluar dari kamar mandi. Namun tentu saja dengan wajah cemberut.

"Mbak Kiara, senyum dong!" ucap MUA yang menemani nya di pernikahan tadi pagi.

"Baju Mana yang harus saya pakai Mbak?" tanya Kiara .

"Ini Mbak, gaun berwarna hitam." menunjukkan gaun yang dihias oleh permata itu. Begitu mewah dan elegan.

"Ya sudah, kalau begitu bantu saya mengenakan nya!" Berjalan mendekat kearah MUA yang sedang memegang gaun.

Tanpa drama, kali ini Kiara mengenakan gaunnya dengan cepat. Dan setelah dibantu oleh MUA Kiara pun selesai di make over.

Penampilannya sore itu, jauh lebih cantik dan elegan. Warna hitam yang dipadukan dengan kulit putih Kiara, sekan memancarkan aura kecantikannya.

Kiara berjalan menuju lantai satu, karena disana dia telah ditunggu oleh Sari dan Arya. Dikarenakan resepsi malam itu ternyata tidak digelar dihotel yang sama tapi ditempat lain yang jauh lebih mewah.

"Mbak sari!" panggil Kiara.

"Kamu cantik sekali Kiara, semua mata pasti akan terpana ." ucap Sari dengan mata berbinar.

"Ayo kita berangkat!" ajak Sari.

"Kita mau kemana Mbak? bukannya resepsi akan digelar di hotel ini juga?" tanya Kiara yang bingung.

"Arya ternyata sudah menyiapkan tempat resepsi ditempat lain."

"Kamu ikut Saja!" jawab Sari sambil menggandeng lengan Kiara dan mengajaknya keluar dari hotel.

Begitu sampai dilobi hotel, Kiara melihat sebuah mobil sudah dihias dengan cantiknya.

"Ayo, Arya sudah menunggu kita!" berjalan mendekat kearah mobil tersebut.

Dan benar saja, tenyata Arya sudah berada didalam mobil. Namun bukan dibelakang setir. Dia duduk dengan santai dibangku dibelakang sopir.

Sari membukakan pintu untuk Kiara, disebelah Arya. Kiara duduk disamping Arya tanpa saling menyapa.

Dan mobil pun melaju begitu Sari masuk. Suasana hening, tak ada yang bicara. Namun Sari sesekali terlihat melirik kearah belakang dari spion.

Melihat adik dan adik iparnya, yang sama-sama membuang pandangan kearah jendela. Namun bukan menyesali keputusannya. Sari malah bertekad didalam hati untuk bisa menyatukan mereka berdua.

Perjalanan yang sekitar 40 menit itu, mereka lewati dalam hening. Sampai akhirnya mobil yang membawa mereka berhenti disebuah restauran mewah yang telah di booking oleh Arya.

Mereka bertiga memasuki restauran yang disambut meriah oleh suara alunan biola. Dan keluarga besar mereka yang lebih dulu menunggu.

Mungkin untuk perempuan lain, itu adalah hal yang paling bahagia. Namun tidak untuk Kiara. Karena dia tau kalau semua ini pasti telah disiapkan oleh Arya untuk calon istrinya yang telah melarikan diri itu.

Kiara hanya diam saja, bahkan dengan wajah datar memasuki tempat itu. meskipun dia tak menolak ketika diminta untuk menggandeng lengannya Arya.

Suara riuh tepuk tangan terdengar ditelinga nya, namun untuk Kiara ini adalah awal yang melukai hatinya.

"Kiara, tersenyum lah!" bisik Sari yang saat itu berada disamping dirinya.

Tatapan Kiara masih lurus kedepan, namun kali ini terlihat sedang memaksakan untuk tersenyum. Meskipun menurut nya itu tidak penting.

Malam itu, acara berlangsung dengan meriah. Semua yang hadir tampak begitu menikmati acara itu, kecuali Kiara.

Jam sudah menunjukan pukul 22.00 , Dia sudah mulai lelah. Apalagi Kiara memang tidak suka dengan pesta seperti itu.

Acara tadi pagi sudah membuatnya begitu lelah, ditambah lagi acara malam ini. Ingin rasanya dia merebahkan tubuhnya dan tidur.

Namun siapa yang akan peduli dengan perasaan nya, yang orang lihat mungkin dia adalah orang yang beruntung dinikahi oleh pria kaya.

Apakah ada yang mencoba memahami posisinya saat itu?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!