Terlahir kembali sebagai Tian Feng di Desa Batu Angin yang terpencil, ia merasakan keputusasaan total.
Mantan Dewa Langit, kini terperangkap dalam tubuh lemah tanpa Dou Qi, menjadi sasaran cemoohan.
Titik baliknya adalah penemuan batu hitam misterius yang ternyata menjadi wadah bagi Yao Ling, seorang ahli Dou Zun yang disegel.
Di bawah bimbingannya, Tian Feng tidak hanya melatih Dou Qi dari nol, tetapi juga melatih kembali jiwanya untuk menerima kondisi fananya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 30
Tian Feng berjalan turun dari panggung di tengah lautan tatapan yang campur aduk. Ia tidak berhenti untuk menikmati sorak-sorai atau menerima pujian. Tujuannya hanya satu: kembali ke menara.
"Tunggu!"
Ling Yue dan Han Xue berlari kecil untuk menyusulnya.
"Kau benar-benar tidak suka membuang waktu, ya?" kata Ling Yue sambil terengah-engah, meskipun ada senyum geli di wajahnya. "Setidaknya nikmatilah kemenanganmu sejenak! Seluruh Divisi Luar sekarang mungkin sedang membangun kuil untuk memujamu."
"Itu hanya buang-buang waktu," jawab Tian Feng datar.
Han Xue menatapnya dengan intens. "Pukulan api itu," katanya, matanya bersinar. "Aku ingin melawannya suatu hari nanti. Saat aku sudah cukup kuat."
Tian Feng meliriknya dan mengangguk singkat. "Aku menantikannya."
Saat mereka berjalan menjauh dari keramaian, Ling Yue bertanya, "Jadi, apa rencanamu sekarang? Kau punya seratus ribu Poin Kontribusi. Itu adalah kekayaan yang luar biasa bagi seorang murid baru. Kau bisa membeli puluhan pil atau Dou Ji Tingkat Huang Puncak."
Ini adalah sesuatu yang telah dipikirkan oleh Tian Feng. "Aku butuh saranmu," katanya pada Ling Yue. "Di mana aku bisa menemukan herbal yang bisa menyehatkan dan memulihkan energi jiwa?"
Ling Yue mengerutkan kening. "Herbal jiwa? Itu sangat langka dan mahal. Kebanyakan murid membeli pil untuk meningkatkan Dou Qi atau senjata. Kenapa kau butuh herbal jiwa?"
"Untuk memperkuat fondasi mentalku," jawab Tian Feng dengan alasan yang samar.
Ling Yue tidak bertanya lebih jauh. Ia tahu Tian Feng penuh dengan rahasia. "Paviliun Harta Karun di Puncak Murid Dalam memiliki beberapa, tapi harganya selangit. Dengan poinmu, kau mungkin hanya bisa membeli beberapa jenis tingkat rendah, seperti Rumput Jiwa Tenang atau Bunga Kristal Embun."
"Itu sudah cukup," kata Tian Feng.
Dengan bantuan Ling Yue, ia menghabiskan 80.000 Poin Kontribusinya untuk membeli beberapa set herbal jiwa yang langka, sebuah pengeluaran yang akan membuat murid dalam sekalipun meringis. Tindakannya yang tidak biasa ini hanya menambah daftar misteri yang menyelimuti dirinya.
Dengan urusan yang telah selesai, ia akhirnya kembali ke Puncak Pemurnian Pil. Gerbang menara yang berat terbuka untuknya dan kembali tertutup, mengisolasinya sekali lagi dari dunia luar.
Ia menemukan Tetua Huo sedang menatap sebuah formula rumit yang ia tulis di dinding dengan arang. Sang tetua tampak tidak tidur selama berhari-hari.
Tian Feng melangkah maju dan dengan hormat meletakkan Token Juara Pertama di atas meja.
Tetua Huo melirik token emas itu sekilas, lalu kembali menatap dinding. Ia mendengus. "Sudah kuduga. Hanya buang-buang waktu berhargaku. Ambil kembali mainanmu itu."
Ia bahkan tidak peduli pada hadiah atau kehormatan dari turnamen itu.
"Sekarang setelah pemanasanmu selesai," lanjutnya, masih membelakangi Tian Feng, "kembali bekerja. Jangan keluar dari menara ini dan jangan ganggu aku lagi sampai kau bisa menyuling Pil Tingkat 3."
Tantangan baru, yang berkali-kali lebih sulit dari yang sebelumnya, diberikan begitu saja.
Tian Feng tidak mengeluh. Ia hanya mengambil kembali token itu dan membungkuk. "Baik, Guru."
Malam itu, di dalam Ruang Pemurnian Utama, Tian Feng tidak berlatih kultivasi. Ia mengeluarkan Tungku Hati Naga dan herbal-herbal jiwa yang baru ia beli.
"Bocah..." suara Yao Ling terdengar di benaknya, kali ini dipenuhi oleh emosi yang dalam dan rasa terima kasih yang tulus. "Kau menghabiskan hampir semua hadiahmu untukku?"
"Ini adalah investasi," jawab Tian Feng sambil dengan ahli memproses herbal. "Semakin kuat jiwamu pulih, semakin berharga bimbingan yang bisa kau berikan padaku. Kita berada di perahu yang sama."
Meskipun kata-katanya terdengar sombong dan penuh perhitungan, Yao Ling bisa merasakan ketulusan di baliknya. Roh tua yang telah terperangkap selama seribu tahun itu merasakan kehangatan yang telah lama terlupakan.
Dengan menggunakan pengetahuannya yang mendalam, Tian Feng tidak mengikuti resep yang ada. Ia menciptakan resepnya sendiri, menggabungkan herbal-herbal itu dengan cara yang paling efisien untuk menciptakan sebuah pil pemulihan jiwa tingkat rendah. Prosesnya rumit dan menguras energi jiwanya, tetapi beberapa jam kemudian, tiga butir pil berwarna hijau giok yang memancarkan aura menenangkan berhasil terbentuk.
Ia memberikan pil itu pada roh Yao Ling di dalam lautan kesadarannya. Saat Yao Ling menyerap energi pil itu, sosoknya yang transparan menjadi sedikit lebih jelas.
"Kekuatan ini..." bisik Yao Ling. "Bocah, bakat alkimiamu... bahkan lebih mengerikan dari bakat bertarungmu."
Saat Tian Feng hendak memulai sesi kultivasinya untuk memulihkan diri, ia tiba-tiba berhenti. Ia mengangkat kepalanya, matanya yang tenang menyipit.
Ia merasakan sesuatu.
Sebuah untaian kesadaran spiritual yang sangat kuat, tajam, dan penuh selidik, menyapu dari puncak gunung yang jauh—Puncak Murid Inti. Kesadaran itu berhenti sejenak di atas menara Tetua Huo, seolah sedang mengamatinya, sebelum akhirnya mundur dengan perlahan.
Itu bukanlah tatapan permusuhan. Itu adalah tatapan pengamatan. Seperti seekor naga yang lebih tua sedang mengamati seekor naga muda yang baru saja menunjukkan taringnya untuk pertama kali.
Para pemain sejati di Sekte Langit Senja akhirnya mulai memperhatikannya.
Tian Feng berdiri di kegelapan menara, tatapannya menembus dinding, seolah balas menatap ke arah puncak yang jauh itu. Sebuah senyum tipis yang dingin tersungging di bibirnya.
Akhirnya, sesuatu yang menarik.