FORGET IT

Hai kawan semua... Selamat datang yang baru mampir di rumah Aliyah. Ikuti terus kisah nya ya dan yang sudah mengikuti kisah nya jangan bosen ya.. Semoga tetap suka dan terhibur dengan cerita remehan biskuit ini..

Happy reading kawan..

🍁🍁🍁

Akhirnya sampai juga di dermaga. Aliyah mempercepat langkahnya. Namun, karena tidak berhati-hati Aliyah tersandung dan hampir terjungkal.

"Hai, Hati-hati nona manis?." sapa seseorang pada Aliyah yang berusaha menyeimbangkan tubuhnya, terpaksa ia mendongakkan kepala untuk melihat ke depan.

Seorang cogan yang menyapa nya, tiba-tiba mengulurkan tangan hendak menolong Aliyah. Dengan spontan Aliyah meraih uluran tangan tersebut. Karena kurang sedikit saja tercebur ke sungai.

Aliyah tersenyum manis memperlihatkan gigi putih nya yang rapi. Lesung yang ada di pipi nya menambah manis pula, hingga siapa saja yang memandang wajah nya pun tak akan pernah bosan.

"Terimakasih telah menolong aku" ucap Aliyah.

"Iya, sama-sama. Kalau jalan jangan sambil melamun nona manis. Untung tadi enggak kecebur ke sungai kamu nya."

"Hehehe, ma'af otak sama kaki nya tak sinkron." jawab Aliyah dengan tersenyum kikuk dan wajah nya bersemu merah.

Ya ampun, malu lah diriku! kenapa kaki ini pakai kesandung segala di depan cogan lagi? semua gara-gara si jelangkung tadi tuh, ngikutin aku muluh!

"Tuh kan, ngelamun lagi, awas kesambet lho." goda si cogan lagi.

Spontan Aliyah menggelengkan kepala nya dan tergagap kebingungan menjawab pertanyaan si cogan.

"Hehehehe, tak melamun kok." jawab Aliyah pelan.

Tapi kalau ngelamunin cogan kayak kamu, siapa yang bisa nolak.

"Excel!." ucap nya langsung memperkenalkan diri pada Aliyah. "Boleh kan kita berkenalan." ucap Excel lagi.

"Aliyah!." sahut Aliyah singkat.

"Semoga kita bisa berjumpa lagi di lain kesempatan." ujar Excel sambil tersenyum devil pada Aliyah.

Aliyah sedikit tersentak kaget, di saat seseorang memanggil nama nya dengan mesra.

"Aliyah sayang. Kamu enggak kenapa-kenapa kan?." panggil Awan mesra.

Nih orang persis jelangkung dah. Datang tak di jemput, pergi tak di antar. Ngeselin aja, kurang kerjaan banget emang orang ini, minta di timpuk sandal kali.

"Aliyah, kamu di panggil cowok kamu tuh." ucap Excel sambil berjalan agak menjauh dari Aliyah.

Aliyah menatap penuh kejengkelan dan kekesalan yang amat sangat pada makhluk yang super PD di hadapan nya sekarang yang telah memanggil nya sayang. Tampak jelas di wajah Aliyah yang kurang suka dengan kehadiran Awan si jelangkung satu itu.

"Ma'af, aku tak kenal sama orang itu." jawab Aliyah kikuk.

Excel mengernyit heran.

"Aliyah, masak kamu tak kenal sama cowok kamu sendiri." ujar Awan dengan kepedean nya.

Sabar Aliyah! sabar, orang satu ini kudu nya di bacain ayat kursi aja dung. Biar segera pergi menjauh dari hidup aku! Dasar jelangkung, datang dan pergi sesuka hati! Huh!

"Baik, nona manis. Aku pamit duluan ya. Kita jumpa lagi di lain waktu, jika masih ada hari baik tuk mempertemukan kita lagi. Permisi." ucap Excel berusaha menenangkan si Aliyah.

"Oh, iya. Hati-hati di jalan kamu nya." balas Aliyah tersenyum, tanpa sadar Aliyah melambaikan tangan nya.

Tatapan kedua nya saling bertemu saat itu juga.

Terimakasih senyuman indah kamu, nona manis. Semoga waktu kan mempertemukan kita di situasi yang tepat.

***

"Aliyah, biar aku mengantarkan kamu pulang." pinta Awan sembari mengikuti langkah Aliyah berjalan menuju parkir motor.

"Ma'af tuk yang sekian kali nya. Aku bisa pulang sendiri." tolak halus Aliyah tanpa menoleh ke arah Awan.

"Aku tahu, kamu pasti sangat marah dan kecewa sama aku waktu itu. Aku tidak pernah menyangka kalau ternyata, Mia hanya menjadikan kamu korban dari keegoisan nya Mia. Demi mendapatkan aku, Mia tega menghancurkan hubungan kita. Sekali lagi, aku minta ma'af Aliyah dan tolong berikan kesempatan tuk yang terakhir kali nya buat aku tuk menebus semua kesalahan ku pada mu." Awan menarik tangan Aliyah dan membawa nya dalam genggaman. "Aku membenci nya, sangat membenci nya." ucap Awan sedikit tercekat.

Aliyah mengusap tangan Awan pelan dan menarik tangan nya dari genggaman Awan.

"Aku tahu kamu orang yang kuat Awan, aku tahu itu. Tapi semua nya telah berakhir. Kita harus bisa menerima kenyataan ini dengan lapang dada. Berterimakasih lah pada masalah. Karena, tanpa ada nya masalah kita pasti tidak akan menjadi dewasa. Cerna dulu sebelum di telan, cari solusi nya dulu sebelum memutuskan. Terbuka lah dan bicarakan dulu pada pasangan, jika masalah itu menyangkut hubungan kalian berdua. Jangan memutuskan sepihak, itu yang menyakitkan. Sebelum kamu tahu pasti jawaban nya."

"Mulai saat ini, detik ini, hari ini, jam ini. Kita buka lembaran baru lagi. Kamu dengan segala cerita kamu sendiri. Sedang aku dengan segala cerita ku sendiri. Dan kita tak mungkin lagi bisa bersama sebagai pasangan kekasih. Aku juga minta ma'af sama kamu, jika selama ini aku masih belum bisa membahagiakan kamu, belum bisa jadi yang sempurna. Dan satu lagi, aku pasti tak kan bisa tuk menyakiti hati kamu dengan membalas semua apa yang telah kamu lakukan pada ku." Aliyah menghela nafas panjang.

"Iya, Aliyah semua itu kesalahan ku. Kesalahan yang sangat fatal, kenapa aku harus percaya dengan semua omong kosong dia." ulang Awan berkali-kali.

"Tak apa Awan, itu semua pembelajaran buat kita untuk menjadi lebih dewasa dan jangan langsung mempercayai omongan orang lain. Karena, kita tidak tahu maksud dan tujuan orang itu kepada kita." jawab Aliyah pelan.

"Semoga kamu menemukan kebahagiaan dengan pilihan kamu yang sekarang." sambung Awan cepat.

"Iya Awan. Jadikan pengalaman dengan kejadian ini. Karena penyesalan pasti datang belakangan dan berujung dengan kekecewaan. Jangan pernah menyakiti perasaan pasangan mu dengan omongan orang lain yang belum tentu benar."

Awan diam menunduk mendengar ucapan Aliyah barusan. Benar sekali. "Jika aku menyakiti hati pasangan ku dengan yang tak jelas. Dan ragu. Lalu buat apa kebersamaan ku dengan nya selama ini."

"Awan..." panggil Aliyah pelan.

"Iya Aliyah." jawab Awan.

"Jangan pernah lakukan ini lagi, pada pasangan mu kelak, cukup aku saja yang merasakan sakit itu." ucap Aliyah pergi begitu saja dari hadapan Awan.

"*Kamu tahu Aliyah, setelah kamu pergi dari hidupku. Aku patah hati." ucap Awan pelan, sambil menyeka sudut mata nya.

🍁🍁🍁

bersambung..

Jangan lupa tetap jaga kesehatan, cuci tangan, pakai masker, jaga jarak dan hindari di kerumunan ramai.

Yang pasti jangan lupa like, komen, rate bintang lima, favorit, jika ada vote yang lebih boleh lah kasih dukungan ke karya baru ku ini. Terimakasih 🙏🤗