NovelToon NovelToon
Suamiku Dosen Mesum

Suamiku Dosen Mesum

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dosen / Cintamanis / Balas Dendam / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:668.3k
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Bagaikan senjata makan Tuan, niat hati ingin balas dendam pada orang yang membullynya saat SMA, Lolita justru masuk ke dalam jebakannya sendiri.

Lolita akhirnya harus menikah dengan kekasih
dari musuh bebuyutannya itu, yang tak lain adalah Dosen killer di kampusnya sendiri.

Tapi hal yang tak diduga Lolita, ternyata Dosen yang terkenal killer di kampus itu justru menunjukkan sisi berbeda setelah menikah dengan Lolita, yaitu otak mesum yang tak tertolong lagi.

"Tapi kamu puas kan?" ~ Wira ~

"Apanya yang puas? Punya Bapak kaya jamur enoki!! Kecil, panjang dan lembek!!" ~ Lolita ~

Bagaimana hari-hari Lolita yang harus menghadapi otak mesum suaminya?
Bagaimana juga nasib pernikahan mereka di saat benih-benih cinta mulai tumbuh namun, namun rahasia Lolita justru terbongkar jika dia yang menjebak suaminya sendiri?
Akankah balas dendam Lolita berhasil atau justru menjadi boomerang untuk dirinya sendiri dan menjadikan hubungannya dengan Wira hancur berantakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ulah Gina

Lolita dan Dara langsung terperanjat begitu mendengar suara Wira dibelakang mereka.

"Mampus Ta!" Bisik Dara sembari menyiku lengan Lolita. Bisa-bisanya orang yang mereka bicarakan ada di belakang mereka tanpa mereka sadari.

"I-itu Pak. Masa Pak Wira nggak tau Wiro Sableng. Harusnya kan Pak Wira tau, itu ada di era Pak Wira masih kecil, saya aja yang gen Z tau kok siapa itu Wiro Sableng" Lolita mencoba mencari alasan.

"Iya Pak, yang laguna gini loh Pak"

Lolita melirik Dara, tak percaya jika sahabatnya itu akan menyanyikan lagu itu.

"Wiro, Wiro Sableng, Sinto Sinto gendeng. Wiro murid Sableng, Sinto guru gendeng. Wiro sakmmbbttt.."

Lolita langsung membekap mulut Dara yang telah lancang. Lolita panas dingin sendiri karena Dara ternyata benar-benar menyanyikan lagu itu dengan keras dan begitu bersemangat hingga suaranya terdengar oleh mahasiswa yang lain.

"M-maaf Pak. Kita masuk dulu" Lolita tak melepaskan tangannya dari mulut Dara yang lepas kendali itu.

"Gila kamu Dara, nggak expect banget kamu bisa nyanyi kaya gitu di depan Pak Wira" Lolita saat ini benar-benar ketakutan.

Biar pun dia sering menyebut Wira sebagai tokoh pendekar dari Jawa pada serial jaman dulu itu, tapi Lolita tak berani secara terang-terangan.

"Ya kan biar lebih meyakinkan, biar dia percaya kalau kita bukan ngomongin dia" Dara tampan masik tidak menyadari kesalahannya.

"Gila gila, kosong juga isi kepala kamu ternyata" Lolita hanya bisa geleng-geleng.

Kini dia tinggal menunggu apa yang akan Wira perbuat kepadanya nanti. Lolita juga tidak tau apakah Wira mendengar semua yang dia dan Dara bicarakan tentang Gina atau tidak.

Dia tinggal bersiap saja, apalagi nanti selepas kuliah dia akan kembali bertemu dengan Wira untuk bimbingan.

Sekarang dia dan Dara hanya bisa duduk dibarisan paling belakang karena mereka tak berani duduk di depan yang terlalu dekat dengan Wira.

Sepanjang mata kuliah mereka berlangsung, Lolita dan Dara tak ada yang berani mengangkat kepala untuk menatap ke depan. Mereka berdua sama-sama menghindari tatapan dari Dosen tampan tapi galak didepan sana.

"Untuk tugas dari saya kali ini, kalian cari tau siapa itu Wiro Sableng!"

Lolita dan juga Dara sontak saja mengangkat kepalanya karena perintah dari Wira itu. Mereka berdua yakin apa yang Wira lakukan pasti butut dari kejadian tadi.

"Saya mau semua tentang Wiro Sableng, asal-usulnya dari mana, keluarganya siapa, dan gurunya siapa, saya mau harus lengkap, dan harus sudah dikumpulkan pertemuan besok! Sampai jumpa di kelas saya selanjutnya!"

"Baik Pak" Sahut semua mahasiswa yang ada di dalam kelas itu kecuali Lolita dan Dara yang wajahnya sudah memerah. Apalagi sebelum Wira keluar, Wira sempat melirik kearah keduanya.

"Kamu sih Ta!" Dara menyalahkan Lolita.

"Kok aku, kan kamu yang nyanyi!" Lolita tak Terima

"Tapi kalau kamu nggak bilang Pak Wira itu Wiro Sableng, aku juga nggak bakalan nyanyi!"

Sekarang mereka hanya bisa pasrah karena tugas aneh itu diberikan karena ulah mereka sendiri.

Selepas mata kuliahnya selesai, Lolita langsung menuju ke ruangan Wira. Lolita tak tau, sebenarnya Wira itu siapa di kampusnya sampai-sampai Wira mempunyai ruangan sendiri yang terpisah dengan Dosen yang lain.

Tapi entah kebetulan atau apa, setiap Lolita ingin masuk ke dalam ruangan Wira, Gina selalu ada di sana. Meski ini baru kedua kalinya, tapi setau Lolita, Wira tidak pernah membawa kekasihnya selama dua bulan mengajar di sana.

Namun entah ada angin apa, dua hari ini Gina selalu datang ke kampus. Atau mungkin Gina sekarang sengaja karena tau Wira adalah Dosen pembimbingnya. Jadi Gina bisa berbuat sesukanya pada Lolita.

"Selamat siang Pak" Sapa Lolita setelah mengetuk pintu. Untung saja posisi mereka saat ini tidak seperti kemarin saat Lolita melihat mereka hampir berciuman.

"Eh ada Lolita" Gina lebih dulu menyambut kedatangan Lolita daripada Wira yang hanya duduk diam di kursinya.

"Silahkan duduk!" Pinta Wira pada Lolita agar duduk di depan mejanya.

"Terima kasih Pak" Lolita sama sekali tak menggubris Gina.

"Ini tidak papa Pak kalau ada orang lain di ruangan ini saat kita sedang bimbingan?" Tanya Lolita tanpa menatap Gina yang berdiri di samping Wira.

"Lol, aku kan teman kamu meski kita teman lama. Jadi nggak usah canggung gitu. Aku juga nggak akan ganggu kalian kok" Gina bicara dengan begitu lembut hingga membuat Lolita muak.

Gina dari dulu memang selalu menggunakan suaranya yang manja itu untuk menarik perhatian orang.

"Terserah!" Ucap Lolita dengan pelan.

Lolita menyerahkan formulir pengajuan judul skripsi pada Wira. Saat ini jantungnya mulai berdetak dengan keras karena Wira mulai membacanya. Wajahnya kaku dan dingin itu tampak menakutkan karena hanya diam dan fokus pada formulir milik Lolita.

Sret..sret...

Suara coretan yang begitu tegas dan tak tanggung-tanggung membuat Lolita membulatkan matanya. Formulir milik Lolita tadi coret dengan begitu besar oleh Wira.

"P-pak, kenapa dicoret?" Lolita tentu tak terima hasil kerja kerasnya sejak kemarin bahkan hampir tidak tidur semalaman langsung dicoret begitu saja. Wira seperti tak menghargainya sama sekali.

"Mau bagaiman lagi? Topiknya terlalu umum, tidak spesifik. Metode penelitian mu tidak jelas. Harusnya lebih spesifik dan lebih kompleks. Judul harus mencakup keseluruhan, bukan hanya isi sebagian saja!"

Tapi apapun penjelasan Wira, tetap tak bisa Lolita terima. Rasanya sakit saat hasil menguras otaknya itu di tolak begitu saja.

Gina tampak tersenyum mengejek pada Lolita, namun karena dia berdiri di samping Wira, jadi senyum Gin itu tak dilihat oleh Wira.

"Sayang, mungkin Lolita belum begitu paham untuk membuat judul yang bagus. Kasihan dia, jangan di marahi. Dari dulu dia memang agak susah memahami soal pelajaran"

Lolita langsung menatap Gina dengan nyalang. Gina benar-benar membuat Lolita malu di hadapan Wira. Dia memang tidak pintar, tapi dia juga tidak sebodoh itu. Bahkan nilanya saat SMA masih lebih tinggi daripada milik Gina.

"Saya beri waktu sampai lusa untuk mengulang semuanya. Saya mau kamu lebih bisa memahami isi dari skripsi kamu sendiri!"

"Baik Pak. Kalau begitu terima kasih banyak, saya permisi dulu"

"Aduh!" Tubuh Gina limbung dan tangannya tak sengaja menyenggol minuman milik Wira hingga tumpah dan membasahi formulir milik Lolita yang masih ada di atas meja.

"Maaf Lol, aku nggak sengaja. Tiba-tiba saja kakiku kram karena terlalu lama berdiri. Aku benar-benar tidak sengaja" Gina memasang wajah penuh rasa bersalah karena telah membasahi formulir yang kini basah terkena air minum.

"Kenapa kamu nggak hati-hati?!" Tegur Wira yang celananya ikut basah.

"Maaf sayang, aku benar-benar nggak sengaja"

Lolita tak lagi mendengarkan Gina. Dia tau kalau Gina sengaja melakukan itu. Tangannya mencengkeram erat formulir yang ada di tangannya hingga sobek karena sebelumnya telah basah terkena air.

"Awas kamu Gina!"

1
Ema Astuti
jujur deh tata kepada di porotin ma hacker 😂
Cindy
lanjut kak
Siti Amyati
mending jujur toh Wira pasti tetep Nerima daripada di peras ,lanjut kak
Cahaya
lanjut
Cahaya
mending jujur dari pada pusing yh ta toh wira juga uda cinta sama loli dari dulu
Istiy Ana
Ta, mending lo jujur aja deh yakin wira gak akan ninggalin elo
Jumi🍉
Mending jujur aja Ta, daripada diperas ujung-ujungnya uang habis banyak, rahasia juga ikut kebongkar rugi dua kali yang ada.😩Belum lagi kecewanya bang Wira dan keluargamu.
Eva Tigan
kasihan Tata jadi ATM si hacker..mending jujur aja deh Ta..aku yakin suami kamu itu gak bakal marah..malah merasa bersyukur dapat kamu walau harus kena jebakan
hiro_yoshi74
pertanyaan jebakan loh ta ...

ingat kamu dalam pengawasan 212🤣🤣🤣kg
Herman Lim
bgs jujur aja tata mungkin Wira bisa kasih maaf apalogi dah cinta dan di kasih jatah
RaveENa
mending jujur aja sekarang drpd ntar pas kamu udh cinta wira baru tau kebenarannyaa..
MSIT
ensk juga jadi hacker ,kerja sekali gajian berkali2 , tinggal ngancam lgs dapat transferan minta sesuka hati nominal nggak nanggung2.
Ismalinda
kok jadi begini
Andyranymous
Jujur aj ta sma suami mu,drpd d peras trus nnti kamu jg yg pusing cari alasan muter2 trus…,,,percya abang wira gk akan ninggalin kamu kooooccc🤭🤣
darsih
mnding jujur tata sm wira dr od dnperas sm hecker
suryani duriah
tuh khan malah jadi runyam🤔lanjuut💪
Ica Rissaharyono
mending jujur,,lagian bang wira udh ada rasa,klo cm c tsnte gina kan dia terpaksa🤣,,tgl terusin rmh tangga ampe kake nene smpe maut memisahkan,,tgl c lolipop nya hrs nya udh sdr n peka yg namanya rmh tdngga yuh musti gmn,jgn ky bocil..duh kdg ilfiel🤣
Esther Lestari
akhirnya ribet kan Ta....jujur sajalah ke suamimu. Kalau gak bakalan pusing sendiri kamu kalau hacker itu meras kamu lagi
citra marwah
jujur aja udh Ta...dri awal loe di Buli gina,trs lo jdi dendam sama dia lewat wira,juga klo masalah kamu ngejebak wira trs loe yg terjebak jg kan pada akhir nya wira yg beruntung dpt yg original,klo wira gk terjebak nnti dia nikah ma Gina udh dpt secon,juga kamu yg rugi kan jebak tpi mlah terjebak,udh jujur mah kedepan nya fikir nnti,libatin keluarga dua belah pihak biar kalian ada masukan buat maslah kejujuran kamu,nnti wira jg gk bakal langsung ceraiin kamu,dan gk bakal hukum kamu,paling Cuman kecewa dan marah,klo udh Cinta dan udh dpt madu manis gak bakal jg kuat lama2 buat marah nya ke kamu,💪
sya: nahh kan jadi ga menarik ceritanyaa udah ketauan ujung" nyaa di peras eeeekkkkk anjing emang🤣
total 2 replies
Hanima
😮😮
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!