NovelToon NovelToon
Talak Di Atas Pelaminan

Talak Di Atas Pelaminan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Konglomerat berpura-pura miskin / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Janda / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:151.7k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Dunia Yumna tiba-tiba berubah ketika sebuah video syur seorang wanita yang wajahnya mirip dengan dirinya sedang bercinta dengan pria tampan, di putar di layar lebar pada hari pernikahan.


Azriel menuduh Yumna sudah menjual dirinya kepada pria lain, lalu menjatuhkan talak beberapa saat setelah mengucapkan ijab qobul.


Terusir dari kampung halamannya, Yumna pun pergi merantau ke ibukota dan bekerja sebagai office girl di sebuah perusahaan penyiaran televisi swasta.


Suatu hari di tempat Yumna bekerja, kedatangan pegawai baru—Arundaru—yang wajahnya mirip dengan pria yang ada pada video syur bersama Yumna.


Kehidupan Yumna di tempat kerja terusik ketika Azriel juga bekerja di sana sebagai HRD baru dan ingin kembali menjalin hubungan asmara dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Azriel berdiri sendirian sambil mencengkeram map berwarna cokelat. Pandangannya mengikuti Yumna sampai wanita itu benar-benar menghilang di balik pintu.

Ada sesak di dadanya setiap kali melihat Yumna tertawa ataupun tersenyum bersama orang lain. Padahal dialah dulu yang menorehkan luka itu. Tapi entah kenapa rasa kehilangan justru kini menghantamnya berkali-kali dalam diam.

Azriel menarik napas lalu mengeluarkan lewat mukutnya. Dia pun melangkah menuju lift. Namun, sebelum pintu tertutup dia sempat melihat seorang pria bertubuh atletis keluar dari studio sambil berjalan tergesa-gesa, seperti mencari sesuatu atau seseorang, dialah Arundaru.

Azriel langsung mengepalkan tangan. Dia tahu pria itu dekat dengan Yumna. Bahkan sedang menjalin hubungan asmara.

Setelah shift siang selesai, Yumna kembali ke meja kerjanya untuk mengambil tas. Ketika dia menunduk, ponselnya berbunyi.

Arundaru: Sayang, aku tunggu di parkiran.

Pipi Yumna memerah begitu membaca panggilan sayang itu. Sejak mereka resmi pacaran sebulan yang lalu, Arundaru memang tidak main-main dalam menunjukkan perasaan. Perhatian yang tak pernah absen, pesan suara manja, bahkan pelukan tiba-tiba yang membuat Yumna mau tak mau merasa dimanja.

Akan tetapi Yumna tetap menahan diri. Karena dia belum siap menerima semua itu terlalu cepat. Wanita itu mematikan ponsel, lalu melangkah keluar dari ruang redaksi. Namun, di lorong menuju parkiran, langkahnya berhenti pelan.

Azriel berdiri di sana, seolah sudah menunggunya.

"Yumna, tunggu sebentar," ucap Azriel pelan.

Yumna menegakkan tubuh, wajahnya berubah kaku. “Ada apa, Pak Azriel?”

Azriel menelan ludah, Yumna berubah memanggil dirinya menjadi formal. “Kita, kan, tetangga kos. Aku cuma mau nanya, kamu pulang jam berapa malam ini?”

Yumna mengerutkan dahi. “Kenapa?”

“Aku—”

“Yumna!” Suara Arundaru tiba-tiba terdengar dari ujung lorong.

Kini tatapan tiga orang itu bertemu. Arundaru memanggil Yumna sambil mendekat, rautnya jelas tidak suka melihat Azriel berdiri terlalu dekat.

Azriel menegang. Begitu pula Yumna.

Arundaru mendekat dengan langkah panjang, memposisikan dirinya berdiri sedikit di depan Yumna. Tidak menyentuh, tetapi cukup untuk menunjukkan batas yang jelas.

"Kamu capek? Yuk, pulang!" ujar Arundaru sambil tersenyum lembut. Senyum yang hanya ditujukan untuk Yumna. Namun, matanya tetap mengawasi Azriel tanpa kedip.

Azriel mengangguk kecil kepada Arundaru, meski jelas terlihat tegang. “Saya cuma mau memastikan Yumna aman pulang. Kos kita dekat, jadi—”

“Aku yang antar Yumna dan akan aku pastikan dia pulang dengan aman,” potong Arundaru ringan namun dingin.

Hening.

Yumna akhirnya angkat suara. “Terima kasih, Pak Azriel. Aku pulang bareng pacarku.”

Azriel tersentak karena Yumna manggilnya dengan sebutan "Pak" seolah mereka bukan orang dekat dan ada jarak. Nada bicara dan kata-katanya juga terasa formal.

“Tenang saja, Pak Azriel. Aku akan jaga Yumna dengan sepenuh jiwa dan ragaku,” ujar Arundaru semakin mendramatisir.

Azriel menunduk sedikit, lalu pergi tanpa kata tambahan. Langkah pria itu terasa berat, ekspresinya getir, ada penyesalan, ada kerinduan, dan ada rasa gagal.

Arundaru menatap punggung Azriel sampai pria itu benar-benar hilang dari lorong. Setelah itu barulah dia berbalik menatap Yumna, suaranya menurun.

“Aku nggak suka dia ngomong sama kamu tanpa aku tahu.”

“Mas Arun ....” Yumna menghela napas. “Kita kerja di tempat yang sama. Kadang nggak bisa dihindari.”

“Mau aku cari tempat kerja baru buat kamu?” Arundaru tiba-tiba bertanya, saking emosinya.

Yumna langsung menatapnya tajam. “Arundaru!”

Arundaru mengangkat tangan tanda menyerah. “Oke, oke. Maaf. Ayo, pulang.”

Perjalanan pulang di atas motor itu terasa lebih sunyi dari biasanya. Yumna memeluk pinggang Arundaru dengan lebih hati-hati, sedangkan Arundaru mengendarai motor dalam kecepatan stabil. Namun ada sesuatu yang jelas mengganggu pikirannya.

Sesampainya di depan kos, Yumna turun terlebih dahulu. “Mas Arun, kamu kenapa?” tanyanya.

Arundaru menatap Yumna lama sekali. “Aku cuma takut kehilangan kamu, Yumna.”

Yumna terdiam. Kata-kata itu menusuk lembut ke hatinya.

“Kalau soal Azriel, dia bukan siapa-siapa lagi bagiku,” ucap Yumna perlahan.

“Tapi dia mantan suami kamu.” Arundaru menggigit bibir. “Dan aku tahu dia masih peduli sama kamu, Yumna.”

Yumna menggeleng. “Tidak. Yang tersisa hanya penyesalan dia saja.”

Arundaru menatap Yumna, kemudian mengecup keningnya singkat. “Aku bakal pastikan aku enggak akan meninggalkan kamu. Aku janji.”

Yumna tersenyum tipis. “Aku percaya.”

Arundaru pulang dengan hati yang belum benar-benar tenang. Namun satu hal pasti, malam itu, keputusan untuk memindahkan Yumna ke tempat yang lebih aman semakin kuat tertanam dalam hatinya.

***

Yumna menaiki anak tangga darurat dengan sedikit terburu-buru. Lift lagi dipakai, kalau menunggu akan lama.

Siang itu Yumna dan Arundaru dipanggil oleh Pak Gunawan, pemimpin HRD yang pembawaannya selalu tenang, namun tegas. Yumna tidak tahu apa yang sedang menunggunya, tetapi Arundaru tampak terlalu santai untuk sebuah panggilan mendadak. Bahkan pria itu berkali-kali tersenyum geli setiap kali Yumna bertanya.

“Mas, serius ini ada apa? Aku, tuh, deg-degan. Kita enggak dipecat, kan?” keluh Yumna dengan napas memburu.

Arundaru berjalan di sampingnya dengan langkah panjang dan percaya diri.

“Santai saja, Yumna. Tidak ada yang perlu kamu takutkan. Pak Gunawan orangnya baik, kok.” Dia menatap Yumna sekilas, lalu mengedip. “Dan aku di sini. Kamu aman.”

Yumna mengembuskan napas panjang, belum menyadari bahwa segala hal yang akan terjadi di ruang HRD itu sebenarnya bagian dari rencana besar Arundaru.

Saat mereka masuk, Pak Gunawan berdiri dari kursinya. “Silakan duduk,” katanya ramah. “Saya panggil kalian berdua karena ada program baru untuk karyawan berprestasi. Sudah lama perusahaan ingin memberi fasilitas dan sekarang waktunya.”

Yumna masih bingung. “Fasilitas seperti apa ya, Pak?”

Pak Gunawan tersenyum kecil. “Rumah, Yumna. Perusahaan menyediakan rumah sederhana untuk ditempati karyawan yang dinilai layak. Lokasinya tidak jauh dari kantor. Aman, bersih, dan lingkungannya juga nyaman untuk bekerja.”

Yumna terperanjat. “R–rumah? Untuk saya?”

“Ya.” Pak Gunawan mengangguk mantap. “Kamu telah bekerja dengan baik. Pindah ke bagian redaksi, adaptasi cepat, dan suaramu sangat membantu tim narasi berita. Kamu layak.”

Yumna hampir tidak bisa menutup mulutnya. Ia memandang Arundaru secara refleks, tetapi pria itu berpura-pura sibuk melihat brosur kecil yang diberikan Pak Gunawan. Padahal jelas, kilatan puas terlihat di matanya.

“Pak, saya merasa nggak pantas,” ucap Yumna pelan. “Banyak karyawan lain yang lebih lama bekerja.”

Pak Gunawan mengangkat alis, senyumnya tetap hangat. “Justru itu, Yumna. Kamu berkembang cepat. Ini bentuk apresiasi kami.”

Arundaru ikut angkat bicara dengan nada yang dibuat-buat lembut. “Iya, Yumna. Kamu layak, kok. Lagian, rumahnya dekat sama perumahan tempat aku juga nanti tinggal. Jadi kalau kamu perlu sesuatu, aku bisa bantu.”

Arundaru sengaja menambahkan kalimat terakhir dengan nada santai, seolah itu hal sepele. Padahal jelas ia sedang memancing Yumna agar merasa aman jika tinggal di sana.

“Mas Arun, jangan gitu. Aku makin nggak enak jadinya,” gumam Yumna.

***

1
🍒⃞⃟🦅𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
woy sandal kenapa kau begitu kera kepal tak kah kau berfikir jernih otak pda miring kah
emg anak nya yg berbuat knp anak lain yg sllu di salahkan apa yumna bukan anak kandung kalian wo sandal
Maulida Kak
novel yang selalu aku tunggu tunggu up nya
🌸Santi Suki🌸: makasih, Kak ❤️
total 1 replies
Eemlaspanohan Ohan
pergi dari rumah itu tunjukan pada mereka kamu bisa
Ita Xiaomi
Pak Yongki ini klo tau siapa Arundaru sebenarnya bakalan shock. Dia sptnya menganggap remeh Arundaru.
Eemlaspanohan Ohan
itu fitnah kasian ymna
nartie
ini bpk Yumna gimana sih cara berpikirnya,,, anak baik2 malah disalah2in terus. ponakan yg jelas2 salaah malah dibela.... aneh deh
EkaYulianti
sebel bgt sama bapaknya yumna. yang bikin malu itu kelakuan ponakanmu! kenapa menyalahkan yumna?
EkaYulianti
bagus/Good/
Siti Siti Saadah
kok ningkah ya
Ri_♡
Iiiiiii😬😬😬😬gedek kali aku liat ortunya si Yumna😤😤😡😡😡
Arieee
ortu pilih kasih 😡😡😡😡😡😡😡
Sulfia Nuriawati
aneh ortu kandung lho, kok lbh bela yg slh demi nama baik sementara anak gadisnya udah hancur sejak ijab qobul, yg g waras d sini sp y? yg baca kyknya😡😡😡😡
Cindy
next
Ila Latifah
ortu yumna sedeng. anak semdiri menderita docuekin. malah yg salah yg dib3la. kayanya ada.fitnah si azri3l.nih.
Ayesha Almira
kluarga yumna ko begitu,wjr arundaru berbuat sprt itu.ni mslhnya da pada pak yongki...
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
jadi maksudmu, lebih baik nama baik si yumna yang buruk!!??? bapak brengsekkk
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
kau masih membela ai zakia ponakanmu ntuh??? bapak laknaaatttt
Rahma Inayah
lucu Kel Yuma ank kandung nya yg di fitnah stlh terbongkr semua dalang nya adlh Zakia sepupunya sendri BKN menerima Yuma dan mengpus cap jelek nya yg SDH di tolong arundaru berterima kasih malah arundaru di tuduh mempealukan Kel mrk ..Kel yg aneh
Fittar
difitnah disalahkan, sekarang dengan baik-baik pun tetap disalahkan.
yumna itu anak kalian loh, pernah gak sih kalian pikirkan perasaannya
Ita rahmawati
berarti emang ortunya si yumna ini pilih kasih,,mereka pada sat yumna yg difitnah dipermalukan gk membela sm sekali malah ikut menyalahkan lah giliran si zakia sm kakaknya yumna yg digituin lgsg gk terima merasa ini lah itulah 🤦‍♀️🙄
jgn² yumna anak pungut lg makanya gk dibela 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!