NovelToon NovelToon
PENYESALAN AYAH SI KEMBAR 4

PENYESALAN AYAH SI KEMBAR 4

Status: tamat
Genre:Teen / Cintapertama / Patahhati / Tamat
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Awalnya Andien begitu dingin pada seorang pria tampan yang sedang melakukan kkn di wilayah tempat tinggalnya.


Reza yang begitu terpukau dengan kecantikan Andien berusaha mendekati gadis itu dengan segala cara.



Ketika Reza mampu menaklukkan hati Andien hingga gadis ini hamil. Sayangnya Reza ingkar dengan janjinya saat merenggut kesucian Andien.

Gadis ini akhirnya meninggalkan tanah air dan menerima bea siswa dari universitas luar negeri yang pernah ia daftar. Di sanalah ia melahirkan bayi kembar empat yang merubah hidupnya menjadi wanita tangguh mengurus ke empat anaknya.



Tujuh tahun berlalu, Reza dipertemukan kembali dengan Andien ketika keempat anaknya tercatat sebagai bocah jenius yang mampu menciptakan alat perekam digital yang mampu menembus pasar gelap bagi para mafia.


"Apakah Andien akan memaafkan Reza yang pernah mengabaikan permohonannya?"


"Apakah Reza mau mengakui kepada dunia untuk anak kembar empat yang pernah ia minta untuk digugurkan?"


Ikuti perjalana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Aku Salah

Reza baru menyadari atas kekhilafannya setelah menodai Andien, gadis yang selama ini ia impikan untuk menjadi kekasihnya. Apa lagi Andien begitu membencinya kerena Reza mengkhianati kepercayaan gadis itu kepadanya.

Reza menatap berkas seprei putih yang masih terdapat darah kesucian Andien yang semalam ia merenggutnya dengan paksa.

"Maafkan aku Andien!" Aku memang salah, aku tidak bisa mengendalikan perasaanku karena syahwatku sudah menutupi mata batinku." Ucap Reza dengan penuh penyesalan.

Ia mencoba menghubungi ponsel milik Andien, namun gadis itu tidak ingin mengangkatnya.

"Mau apa lagi kamu bajingan!" Ucap Andien dengan geram.

Reza mengetik sejumlah pesan untuk wanitanya itu dengan perkataan maaf yang begitu banyak dan berjanji untuk menikahi wanitanya.

"Andien, aku harap kamu bisa membaca pesan dariku dan aku mohon agar kamu mau memaafkan atas kekhilafan ku atas dirimu. Aku ingin bertanggungjawab atas perbuatanku setelah aku menjalani sidang skripsi.

Aku mohon kamu bisa menungguku. Jika kamu ingin melanjutkan kuliah di Jakarta, aku akan menjemputmu agar kamu tinggal di mansion milik orangtuaku karena sebentar lagi kita akan segera menikah sebelum kamu ketahuan hamil oleh keluargamu." Tulis Reza meyakinkan Andien atas ketulusan cintanya.

Andien membaca pesan dari Reza, namun tidak ingin membalasnya. Hatinya begitu sakit karena Reza mendapatkan dirinya dengan paksaan bukan dengan kerelaan hatinya.

"Aku tidak akan mempercayai tipu dayamu lagi Reza, aku bahkan sangat membencimu kini. Aku menyesal mengenalmu. Harusnya aku menutup hatiku untuk lelaki sepertimu dirimu.

Tapi, aku juga yang salah. Kenapa aku mau saja ikut dengannya ke hotel, harusnya aku tidak luluh begitu saja dengan ajakannya semalam.

"Aku pamit pulang ke Jakarta Andien, jaga dirimu sayang!" Aku mencintaimu." Pesan terakhir dari Reza untuk Andien.

Reza tidak berharap lagi mendapatkan balasan dari sang kekasih. Ia meninggalkan hotel itu menuju pintu tol dengan membawa mobil kesayangannya menuju tanah kelahirannya, Jakarta.

-----------------

Hari demi hari berlalu dengan cepat. Andien sudah menyelesaikan pendidikan terakhirnya di bangku SMA dengan nilai yang sangat memuaskan. Ia harus segera berangkat ke Jakarta karena sudah mendapatkan kampus negeri yang sangat terkenal di Jakarta.

Gadis ini mengambil jurusan fisika dan matematika yang merupakan pelajaran kegemarannya. Sialnya lagi ia harus satu kampus dengan Reza walaupun berbeda jurusan.

Gadis kutu buku ini tidak peduli dengan lelaki itu lagi karena Reza sebentar lagi akan tamat dari kampus itu.

Reza yang belum mengetahui bahwa Andien akan masuk ke kampus yang sama dengannya saat ini. Lelaki tampan itu, nampak bercengkrama dengan teman-temannya sambil memperhatikan mahasiswa yang baru saja melakukan ospek.

"Ingin kali ku kerjain gadis-gadis cantik itu." Ucap Poltak Hutabarat ketika para gadis melewati mereka.

Semua temannya tertawa lepas mendengar candaan Poltak. Andien yang sempat melihat punggung Reza, begitu ketakutan hingga ia harus berbalik arah jalannya dan mencari jalan lain untuk menghindari Reza.

Jantungnya seketika mau berhenti ketika harus berhadapan dengan Wildan, teman kost Reza yang memanggil namanya.

"Andien!" Tegur Wildan saat melihat gadis itu berjalan terburu-buru.

"Hahhhh!" Aduh, mampus aku!" Mengapa harus bertemu dengan temannya juga." Ucap Andien lirih.

"Apakah kamu sedang mencari Reza?" Tanya Wildan.

Andien menarik tangan Wildan lalu bersembunyi di balik tembok untuk mengalihkan perhatian Reza.

"Apakah mas Wildan mau menolongku?" Tanya Andien dengan wajah memohon.

"Apakah ini mengenai Reza?" Apakah kamu tidak menyukainya?" Tanya Wildan lagi.

"Jangan memberitahu Reza, kalau aku kuliah disini, aku mohon kepadamu, aku ingin belajar dengan tenang tanpa ada gangguan dari lelaki itu." Ucap Andien sambil memelas.

Baru saja Andien mengucapkan kata-kata Permohonan pada Wildan, tiba-tiba saja, ia merasakan mual yang luar biasa dari dalam perutnya. Rasanya saat ini, ia ingin mengeluarkan semua isi perutnya.

Karena masih ada Wildan membuat ia menahan diri untuk tidak muntah di depan lelaki yang tidak kalah tampannya dengan Reza.

"Baiklah Andien, jika itu permintaanmu. Aku sangat kagum pada dirimu yang begitu menjaga kehormatanmu." Puji Wildan namun tidak digubris oleh Andien karena gadis itu sudah ngacir ke kamar mandi.

Wildan yang terlihat sangat dewasa pembawaannya, hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Andien yang dikiranya sedang bersembunyi dari Reza karena Reza sedang berjalan ke arahnya.

"Hai bro!" Apakah kamu sudah selesai sidang skripsi?" Tanya Reza sambil menepuk pundak Wildan.

Wildan memastikan dulu Andien yang masih berada di dalam toilet wanita. Ia pun mengajak Reza untuk ngobrol sambil berjalan menuju tempat parkir.

"Aku sudah menyelesaikan semuanya bro, aku hanya mau mengambil baju toga." Ucap Wildan seraya menunjukkan bungkusan yang dibawanya.

"Wah, keren!" Akhirnya kita bisa wisuda bareng tahun ini." Ucap Reza sambil terkekeh senang.

Saat keduanya berjalan menuju tempat parkir mobil, Andien keluar dari toilet wanita dengan wajah yang sangat pucat.

"Ya Tuhan, apa yang terjadi pada diriku?" Tanya Andien dengan tubuh yang terasa sangat lemas.

"Andien, apakah kamu baik-baik saja?" Sapa Kinara yang merupakan teman sekelas Andien.

"Sepertinya aku kurang enak badan Kinara, aku mau pesan taksi dulu untuk pulang ke kost." Ucap Andien.

"Apakah perlu aku temani Andien? " Aku takut kamu bisa pingsan kalau berjalan sendirian.

Andien mengangguk karena dia ingin ditemani oleh Kinara sampai ia mendapatkan taksi.

"Cukup sampai taksi saja Kinara!" Ucap Andien saat melihat reaksinya sudah datang.

"Baiklah Andien!" Segera ke dokter agar penyakitmu bisa di ketahui. Semoga lekas sembuh!" Ucap Kinara sambil melambaikan tangannya pada Andien.

Taksi itu berjalan menuju kost milik Andien. Di tengah perjalanan, Andien meminta sopir taksi untuk berhenti sebentar karena ia ingin membeli sesuatu di toko obat.

"Maaf pak!" Tolong berhenti di depan toko obat itu. Aku ingin beli obat sebentar. Apakah bapak mau menunggu sebentar?" Tanya Andien.

"Silahkan nona!" Ucap sopir taksi itu.

Andien turun dari mobil taksi hendak membeli obat, namun pikirannya berubah setelah melihat alat tes kehamilan yang biasa dikenal dengan testpack.

Setelah mengantongi dua jenis testpack, Andien melanjutkan perjalanan menuju kost. Ia buru-buru membayar sopir taksi itu.

Setibanya di kamar Andien membaca petunjuk penggunaan alat tes kehamilan itu sebentar. Ia pun masuk ke kamar mandi dan melakukan sesuai instruksi alat test kehamilan itu.

Wajah Andien begitu pucat ketika melihat dua garis merah dan satu lagi tanda positif pada dua testpack itu.

Bulir bening itu mengalir begitu saja dari kelopak matanya yang sangat indah. Apa yang selama ini, ia takutkan malah terjadi juga.

Andien segera menyembunyikan kedua alat testpack itu ke dalam lemarinya. Ia berniat menemui Reza untuk meminta pertanggungjawaban lelaki bajingan itu.

1
Dati Purwani
author...banyakin sabar nya ya...seng Sareh...nanti Ndak amalnya berkurang
Ndak usah marah...yg jelek buang ke sampah aja ya....🤭🤭🤭🤗🤗
Dati Purwani
terima kasih Thor....semoga Istiqomah dlm dakwah....💪💪💪💪
Dati Purwani
subhanallaah.... barokallaah author...terima kasih atas banyak manfaat yg ada....
semoga kesehatan dan keselamatan iman dan ilmu u kita semua...🤲🤲..aamiin
semangat trs Thor...💪💪💪..♥️♥️
Rosdiana Diana: Aaminn ya Allah....Afwan ibu Dati purwani cantik. semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya untukmu sekeluarga aamiin...
total 1 replies
슈가
Buruk
Novi Titor Novititor
tetap semangat thor
Novi Titor Novititor
cerita nya bagus
Novi Titor Novititor
makin seru
Asiana Tyas
Luar biasa
ParyaTi Cnil
trimakasih thor,sehat selalu biar bisa berkarya terus
ParyaTi Cnil
jangan kenapa napa ya nak
ParyaTi Cnil
camilla ingat davin ya jangan ama buaya buntung
ParyaTi Cnil
Alhamdulillah calista gk jadi meninggal/Kiss/
ParyaTi Cnil
jangan tjor calista jangan buat mati/Sob//Sob/
ParyaTi Cnil
alangkah bahagianya punya anak kembar😍
ParyaTi Cnil
andiin dulu to thor
ParyaTi Cnil
sumpah sedih banget,thor jangan dibuat meninggal dong andinnya
ParyaTi Cnil
Luar biasa
ParyaTi Cnil
semsngat andin pasti akan bahagia
Kania Agilia
sangat keren baru kali ini baca novel banyak ilmu yg dapat diserap
Bundanya Pandu Pharamadina
Waalaikum salam wr wb

Terima kasih juga mbak Author sudah di ijinin baca sampai Tamat 🙏👍❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!