Setelah Empat Tahun Berlalu ( Luka)

Hanya dalam hitungan menit,Bagas dan Naima sudah sampai di kamar pengantin mereka,malam ini pasangan yang sedang hangat - hangat nya ini akan menginap di hotel milik keluarga Haditama.begitu juga dengan Maryah dan Dito, semua sudah di persiapkan oleh Anjani dengan sebaik mungkin.

Padahal tamu undangan sebagian masih ada yang bertahan di ballroom hotel ini, tetapi Bagas langsung saja membawa istri nya untuk beristirahat,sisa nya akan di urus oleh Anjani dan Zalendra.

Sedangkan untuk keluarga Anjani,sama sekali tidak ada yang di undang,itu semua karena ulah Zalendra yang terlalu marah kepada saudara istri nya.Anjani sama sekali tidak melakukan protes dengan ulah suami nya, karena ia pun juga kesal dan malu melihat tingkah para saudara nya.

Sehingga sekarang berbagi macam sumpah serapah keluar dari mulut mereka yang tinggal di tempat yang berbeda.sejak tadi dada mereka panas melihat betapa mewah nya pesta pernikahan Bagas, sayang nya mereka tidak di kasih tahu tentang perayaan ini.mau nekat nyusul juga percuma karena membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk bisa sampai di ibu kota.

" Akhirnya."Naima merasakan lega yang luar biasa setelah pesta pernikahan mereka selesai.sejak tadi kaki dan wajah nya terasa kaku karena terlalu lama berdiri dan menebar banyak senyum.

Naima segera merebahkan tubuh nya di atas ranjang,rasa lelah yang hinggap di tubuh nya tak bisa di deskripsikan lagi.gaun yang dia kenakan ini benar-benar seperti beban yang tidak bisa untuk di hindari.gaun ini rancangan designer ternama pilihan mertua nya.padahal Naima sebenarnya sudah mewanti-wanti Anjani untuk memilih gaun yang santai dan ringan saja, tetapi mertua nya malah punya pilihan tersendiri di dukung penuh oleh sang designer.

" Ganti baju dulu sayang."Bagas yang sudah selesai melepas jas nya itu menarik tangan Naima agar istri nya bangun.

" Kamu butuh minuman segar atau cemilan nggak sayang?" tanya Bagas lagi.

Meskipun mereka sudah makan di tempat acara,Bagas rasa tidak ada salahnya menyiapkan cemilan sebelum nanti menikmati malam yang panjang dan menggairahkan.dia hanya takut istri nya kelaparan di tengah permainan mereka nanti.

Naima tak langsung menjawab pertanyaan dari suami nya, wanita itu tampak berpikir sebelum dia bersuara.

" Aku tiba-tiba pengen makan ketoprak sama ayam goreng yang lagi viral itu Mas."ujar Naima pada akhirnya.

Bagas terdiam kali ini, menatap Naima sambil berpikir lebih dalam lagi.dari kemarin ada saja yang di inginkan oleh istri nya ini.permintaan nya itu sedikit aneh-aneh di mata Bagas.

" Kamu belum hamil saja sudah nyeleneh gini sayang, jangan-jangan kalau beneran hamil pasti minta beli makanan langsung ke negara lain." celetuk Bagas.

" Memang nya kalau benar sampai terjadi Mas mau ngikutin kemauan Aku?" tantang Naima balik sambil menatap ke arah suami nya.

Sudah terlalu jauh pembicaraan pasangan suami istri ini,gimana mau hamil sementara Bagas saja belum pernah sekalipun masuk ke gua hangat dan sempit milik istri nya.

" Tentu saja sayang! Kita tinggal berangkat saja kan, pesawat nya sudah standby menunggu waktu itu datang."Bagas lalu mengambil posisi duduk di samping Naima seraya memesankan makanan yang di inginkan oleh istri nya.

" Beli nya di luar saja Mas! Nanti rasa nya beda lagi." sanggah Naima yang tahu Kemana Bagas mencari pesanan nya.

Bagas pasrah mengiyakan saja ucapan istri nya,ia membiarkan saja ponsel nya di ambil alih oleh sang istri.lalu ponsel itu di otak-atik oleh Naima untuk memesan makanan nya.

" Udah Aku pesan kan,Aku mau mandi dulu ya Mas."Naima berdiri melangkah menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh yang sudah penuh dengan banyak keringat.

Bagas hanya tersenyum melihat tingkah ajaib dari istri nya,sebelum nya Naima selalu ingin terlihat mandiri bahkan tidak jarang menolak pertolongan nya, tetapi setelah menikah sekarang Naima tanpa ragu menunjuk kan sisi lain dari hidup nya .Naima begitu pandai menempatkan diri terlihat sangat menarik di mata Bagas.

Bagas melepas kemejanya lalu keluar dari kamar menuju ke kamar lain yang berada paling ujung.di sana Bagas membersihkan diri secepat kilat tak ingin di dahului oleh istri nya, setelah selesai membersihkan diri Bagas buru-buru Kembali ke kamar mereka, beruntung nya lagi ternyata Naima masih berada di kamar mandi.

Rasa lelah juga di rasakan oleh Bagas ,ya meskipun tidak sebesar lelah yang Naima rasakan,Bagas tanpa bisa di cegah tertidur begitu saja menunggu Naima yang tidak kunjung keluar dari mandi.

Sepuluh menit kemudian,Naima sudah keluar dari kamar mandi, bersamaan dengan bel yang di pencet dari luar,pesanan Naima sudah datang.setelah berganti pakaian Naima langsung menyantap ketoprak dan beberapa potong ayam hingga membuat perut nya terasa penuh.

Di atas tempat tidur,Bagas masih terlelap nyenyak.Naima menyisakan beberapa potong ayam goreng untuk suami nya jaga-jaga jika suami nya mendadak lapar lagi.

Sekarang Naima sudah berpindah berdiri di balkon kamar yang mereka tempati,ini pengalaman yang sangat luar biasa.mungkin jika tidak menikah dengan Bagas maka selama nya Naima tidak akan pernah merasakan betapa nyaman dan senang nya menginap di hotel mewah.udara malam terasa begitu segar menyapa kulit mulus Naima.

Anjani sudah menyiapkan baju tidur seksi untuk Naima,dari pada tidak memakai baju sama sekali, dengan terpaksa Naima memakai baju pemberian mertua nya.

Karena penasaran,Naima dengan iseng membuka ponsel yang sudah seharian ini dia abaikan.banyak chat yang masuk dari teman kerja nya untuk kembali mengucapkan selamat kepada Naima,entah itu tulus atau hanya ingin mencari simpati dari nya, Naima hanya membaca pesan itu tanpa berniat untuk membalas nya.

" Mbak Naima! Selamat ya atas pernikahan nya,Mbak Naima sangat cocok sekali bersanding dengan Pak Bagas."

" Beruntung sekali hidup Mbak Naima,semoga bahagia ya Mbak."

" pernikahan nya sangat mewah, makanan nya semua enak-enak. Souvenir nya pun tak kalah mahal.pernikahan spektakuler tahun ini di pegang oleh Mbak Naima dan juga Pak Bagas."

Naima menutup begitu saja ponsel nya.membiarkan grup lama nya berisik sesuka hati mereka.dengan topik yang masih sama tentang pernikahan Naima.

" Ternyata Kamu di sini."Bagas tiba-tiba muncul memeluk Naima dari belakang . menenggelamkan seluruh wajah nya pada bahu Naima yang terpampang menggoda.

" Mas... Kaget loh."Naima menepuk tangan Bagas dengan lembut lalu berakhir dengan usapan manja.

" Kenapa bangun?" tanya Naima masih belum menyadari sesuatu.

Mana bisa Bagas tidur nyenyak sebelum menjalankan misi penting nya.begitu melihat pintu kamar mandi sudah terbuka dalam keadaan kosong,Bagas bergegas mencari keberadaan istri nya.

" Nggak ada yang mau di peluk,pas Aku lihat di kamar mandi juga nggak ada, hampir aja Aku jantungan takut istri ku kabur di malam pertama."jika benar terjadi, sudah pasti Bagas akan menanggung malu seumur hidup.

" Terus untung nya kabur itu untuk aku apa?" sergah Naima dengan cepat,Bagas hanya menanggapi dengan senyuman tipis nya.

" Tadi Aku cuman lagi baca pesan dari teman-teman kantor." ujar Naima ketika melihat tatapan mata Bagas yang penasaran dengan handphone nya yang kembali menyala pertanda ada pesan yang masuk.

Suasana berubah menjadi hening hanya ada hembusan angin yang berhembus kencang di pelupuk mata.baik Naima maupun Bagas sama-sama menikmati kebersamaan mereka dibawah hamparan langit malam yang gelap gulita.tetapi di jalan raya masih terlihat ramai oleh mobil dan sepeda motor yang melintas,sama sekali tidak terpengaruh dengan pekat nya malam dan dingin nya udara yang menerpa.Naima menyandarkan tubuhnya sepenuhnya kepada Bagas ,di sana Naima kembali di tawar kan kehangatan dari suami nya.

" Besok kita akan langsung berangkat bulan madu,satu Minggu cukup kan sayang?" tanya Bagas memberitahu istri nya sekaligus meminta pendapat.

Selesai urusan bulan madu,maka mereka akan kembali ke aktivitas masing-masing.untuk itu Bagas akan memanfaatkan waktu yang sebentar ini dengan sangat baik.

Naima mengangguk di pelukan suami nya, untuk pertama kali nya juga nanti Naima akan menginjak kan kaki nya di luar negeri.Naima berbalik menatap ke arah suami nya.entah keberanian dari mana Naima akhirnya mengalungkan kedua tangan nya di leher Bagas.

" Lalu pekerjaan Mas bagaimana?" tanya Naima yang sangat tahu seperti apa sibuk nya pria ini.

" Ada Papa di sini,Dimas juga bisa di andalkan." balas Bagas membuat Naima kembali mengangguk paham.

" Kita jalani semua nya dengan santai,Aku tidak menuntut apapun dari Kamu,kita juga tidak perlu tergesa-gesa memikirkan anak.sedikasih nya saja sama yang maha kuasa."

Cup.

Bagas mengecup kening Naima sangat lama, jantung kedua insan ini berdebar kencang mengalahkan getaran gempa berskala besar.

" Kamu seksi sekali malam ini sayang,Aku suka melihat nya.pemandangan seperti ini hanya untuk Aku seorang tidak untuk di luar kamar." ucap Bagas posesif.

Bagas sudah mengungkung Naima dengan kedua tangan yang memegang besi pembatas balkon.kecupan mesra ia berikan tepat di bibir Naima.tanpa perlu di jelaskan Naima sudah tahu apa yang di inginkan oleh Bagas.kali ini Naima sama sekali tidak menolak.setelah mendapatkan lampu hijau dari istri nya,Bagas semakin gencar memonopoli pertahanan Naima.

Ahhh...Suara itu lolos begitu saja dari bibir Naima yang terbuka lebar karena Bagas sedang sibuk menyesap leher jenjangnya.

" Mas..." panggil Naima semakin terpancing dengan ulah suami nya.

" Yes sayang." balas Bagas dengan suara serak.

Bagas menggendong Naima masuk ke dalam kamar,bahaya jika permainan masih berlanjut di balkon ini.tidak ada lagi yang nama nya menunda malam pertama karena Bagas sudah cukup lama menahan diri nya.setelah Naima selesai dengan tamu bulanan nya,Bagas akan membuat malam pertama mereka sangat berkesan.

" Tahan ya,sakit nya hanya sedikit dan sebentar saja."

" Sempit sayang...Susah sekali menerobos gawang nya."

Aaaa....Aaaa..

Teriakan sakit keluar dari mulut Naima sedangkan teriakan penuh kenikmatan di gaungkan oleh Bagas,pria ini merasa bahagia dan bangga bisa menjadi yang pertama untuk istrinya.

Naima hanya bisa pasrah di bawah gempuran suami nya, tubuh Naima di bolak-balik seperti kapas oleh Bagas yang sedang kepanasan.

" Istirahat ya sayang,besok kita akan pergi bulan madu."Bagas mencium pipi Naima dengan mesra setelah mereka selesai melakukan olahraga panas.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah Empat subuh, sementara kedua insan ini baru saja ingin tidur nyenyak, Bagas sejati nya masih ingin melanjutkan permainan selanjutnya, tetapi dia tidak tega melakukan nya takut istri nya kelelahan dan berakhir di rumah sakit lalu bulan madu yang sudah rencana kan pasti akan gagal total.

" Terimakasih sayang! Sungguh Aku sangat menikmati malam pertama kita,Aku sangat mencintai Kamu sekarang dan selama nya." bisik Bagas di telinga istri nya.

" Tadi itu Kamu terlalu bersemangat Mas, tubuh ku terasa remuk seperti habis di injak sama sepuluh orang."keluh Naima apalagi di bawah sana terasa sangat perih sekali.

Bagas tidak menjawab dan hanya suara tawa yang terdengar.lelaki itu menarik Naima masuk ke dalam pelukan nya, karena sama-sama masih polos tanpa sehelai benang pun.adek panjang Bagas kembali mode siap tempur membuat Naima mengernyit waspada.

"Mas! Jangan mulai lagi deh." rengek Naima ketika tangan Bagas kembali berselancar di buah jeruk yang padat.

Aa......aaaa...Naima tak bisa menolak sentuhan memabukkan dari tangan suami nya,tanpa perduli dengan jam yang terus berputar cepat,kedua insan ini kembali melakukan permainan panas dengan gaya baru yang entah dari mana Bagas dapat kan.

Aaa....Suara manja dan nikmat terus keluar dari mulut Naima, suasana kamar kembali berubah panas dan bergelora.

" Sayang...Ini sungguh luar biasa." racau Bagas dengan mata merem melek menikmati goyangan nya.

Tok...Tok...

" Bagas... Naima..."

Bersambung.

Jangan lupa like dan tinggal kan jejak kalian di kolom komentar ya guys