NovelToon NovelToon
Gulungan Ombak Cinta

Gulungan Ombak Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Gadis nakal
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ceyra Azaya

Musim panas sudah di mulai, dua wanita muda, Chai Tea dan Cherry memutuskan untuk pergi berlibur ke pulau, menikmati pantai yang indah.

namun bukannya mendapat liburan yang menyenangkan, keduanya malah dihujani banyak masalah yang membuat mereka berdua terjebak di pulau itu dengan cinta penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceyra Azaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

[Bermartabat Layaknya Pemimpin]

Siren bersungut iba melihat Chai Tea bersedih dalam diam, ia pun dibuat kasihan kepadanya. Jadi Siren pun mendekat lalu berjongkok di samping.

"Tolong jangan melakukan hal bodoh lagi hanya karena tergiur pada uang!"

"Para gadis itu hanya mengerjai mu saja karena mereka merasa cemburu saat kamu dekat dengan Sky." Ucap Siren, lalu meraba pasir putih yang lembut.

"Memang salahku. Terima kasih bantuannya, aku saja hampir dipidana."

"Kamu temannya Navy, kan? Lalu bagaimana bisa kamu mengenal Nona Kane?" Tanya Chai Tea, menoleh ke samping.

"Aku dan Navy bukanlah teman, hanya saja berhubungan dekat karena terpaut pada bagian keluarga dasar."

"Sedangkan Nona Kane, aku sudah mengenalnya sejak kecil."

"Oh ya! Aku lupa mengenalkan diri, namaku Siren Alvarez." Ucap Siren, mengulurkan tangannya untuk berjabat.

Chai Tea pun menerima salaman perkenalan itu dengan wajah tertegun menatap Siren. Ia sadar bila gadis itu merupakan anak dari keluarga dua dasar yang begitu berpengaruh, sangat tertutup akan kehidupan dari dunia luar.

Chai Tea mengetahui beberapa informasi dari Zee, sang kakak sempat membahas tentang Organisasi Ombra Noir yang berkedok sebagai keluarga empat dasar dan berdiri sebagai pebisnis sukses di depan publik, yang padahal mereka juga menjalani bisnis ilegal.

Walaupun demikian, tidak dengan Navy yang selalu menampilkan kehidupan secara publik di media sosialnya sebagai selebgram yang sangat mencolok. Siren lebih menutup diri dengan penampilan biasa.

Dengan rambut panjang hitam berkilau dan setelan kaos dengan warna coklat gelap. Sosoknya tampak misterius tetapi dia begitu damai dengan suara lembut yang menenangkan.

_________

Di kedai kopi, Sky dan Dylan sedang duduk beristirahat setelah menyelesaikan pekerjaannya. Tak lama ketiga pria tadi datang lalu menyerahkan kamera milik Chai Tea kepada Dylan. Ia pun tampak sumringah mengecek hasil jepretan yang cukup memuaskan.

"Sky, lihatlah! Wanita itu cukup berbakat menjadi fotografer walaupun gadungan." Ucap Dylan, terbahak-bahak seraya menyerahkan kamera itu kepada Sky.

"Aku ingat, dia pernah bergabung pada ekskul fotografi semasa SMK dahulu." Sambung Sky dengan rasa kagum melihat dirinya sendiri di dalam foto.

Setelah mendengarkan infomasi dari para penjaga, Sky dibuat sedikit kecewa kepada Chai Tea yang terlalu berani mengambil keputusan untuk mendapatkan uang secara instan. Beruntung Dylan tak mempermasalahkannya, dia malah menyukai foto-foto tersebut.

Akhir-akhir ini tidak ada lagi pergerakan dari paparazi musuh yang biasanya mengintai dari kejauhan. Tapi meskipun demikian, tak akan ada yang bisa menurunkan kewaspadaan dari para penjaga.

Untungnya ada ratusan bawahan yang bertugas menjaga keamanan pulau diberbagai tempat hingga melakukan penyamaran menjadi para wisatawan.

Tetapi ada seseorang yang dapat memicu perhatian, tingkah Chai Tea benar-benar selalu diluar perkiraan, Sky selalu saja dibuat geleng-geleng kepala karenanya.

"Zee, mengapa adikmu begitu nakal sekali?"

"Izinkan aku mendidiknya agar dirinya menjadi orang yang lebih baik." Sky bergumam dalam hati dengan wajah tersenyum tipis.

_____________

Di sisi lain, Cherry sedang duduk di gazebo kayu dengan beberapa jajanan yang telah ia borong kini menumpuk di sampingnya. Seraya menikmati banyak cemilan, ia pun tetap menunggu di sana sampai temannya kembali, entah kemana Chai Tea menghilang tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Teleponnya juga tidak aktif.

"Astaga! Lama sekali anak itu pergi!"

"Dari tadi hanya aku yang mengantri sendiri."

"Aku habiskan semua makanan ini baru tahu rasa kamu!" Gumam Cherry tak jelas sembari menguyah cemilan.

Pada saat mengomel sendiri, tiba-tiba Chai Tea muncul entah datang dari mana. Dia juga memasang wajah cemberut bagaikan langit suram yang akan segera turun hujan, berbeda sekali dengan sebelumnya Chai Tea tampak begitu ceria dan bersemangat.

Cherry mulai curiga kalau kali ini temannya pasti telah membuat masalah lagi, tak hanya itu ia juga menyadari jika Chai Tea kembali tanpa memegang kamera di tangannya, mungkin itulah penyebab yang membuat dia terlihat muram.

"Apakah kamu akan mengungkapkannya sendiri dengan jujur kali ini? Atau aku akan membuka paksa mulutmu untuk berbicara?" Cherry bertanya sambil menodongkan ujung lidi yang tajam.

"Huuh... Oke! Aku akan mengatakannya." Chai Tea berucap dengan hembusan nafas keras.

"Aku diminta para remaja untuk diam-diam memotret seorang, tapi sialnya aku ketahuan dan disangka sebagai paparazi."

"Akibatnya kamera milikku disita paksa." Cerita singkat dari Chai Tea, memanyunkan bibirnya karena kesal.

Mendengar itu, sontak Cherry menepuk jidat lalu menghela nafas. Lagi-lagi dirinya dibuat lelah dengan kelakuan Chai Tea yang terus membuat masalah tanpa habis, sampai-sampai begitu berani melanggar aturan sebab tak memiliki izin sebagai fotografer.

Cherry tahu betul bahwa rata-rata orang elit yang datang ke pulau ini bukanlah wisatawan sembarang yang dapat di potret secara asal.

"Sudahlah! Jangan cemaskan perihal kameramu itu!"

"Mungkin setelah pemeriksaan selesai mereka akan mengembalikannya kepadamu lagi." Hibur Cherry, menyuapi sosis bakar ke depan mulut Chai Tea.

"Kamu tidak mengerti! Aku sangat ketakutan menghadapi pria berbadan besar itu."

"Aku takut akan digondol pergi tanpa sepengatahuan siapapun dan tak kembali lagi." Bukannya membaik, Chai Tea malah merengek tak jelas, mulutnya dipenuhi sosis.

Cherry mengambil bakso bakar dan menyumpal lagi ke dalam mulut yang berisik itu, benar saja rengekan pun berhenti. Chai Tea mengerutkan keningnya lalu menatap Cherry sambil mengunyah makanan.

"Apakah Cherry sudah muak dan tak peduli lagi kepadaku?" Ucap Chai Tea bertanya dalam benak.

Di saat yang bersamaan, ponsel Chai Tea berdering dari saku celana. Begitu dicek ternyata yang memanggil adalah Kane. Chai Tea merasa heran sebab tumben sekali Kane yang selalu sibuk bekerja di siang hari kini tiba-tiba punya waktu untuk menelponnya.

"Chai! Bisakah kalian berdua datang ke depan hotel sekarang?" Pinta Kane.

"Anda terdengar tergesa-gesa, apakah ada sesuatu yang penting?" Tanya Chai Tea lalu menatap Cherry dengan bingung.

"Lebih baik kita bertemu secara langsung saja supaya aku dapat menjelaskannya!" Ucap terakhir Kane sebelum mengakhiri panggilan.

Langsung saja setelahnya, mereka pun berkemas untuk pergi menemui Kane sekarang.

----

Di depan hotel, Kane tampak mengurus dekorasi untuk persiapan pesta pembukaan musim panas yang akan digelar pada besok malam. Ada banyak tukang sedang membangun panggung dan membuat kedai kecil, lalu menata bangku-bangku taman di depan layar tancap.

Pesta ini diadakan untuk menghargai para pekerja harian kecil yang telah berkontribusi dengan menyajikan acara meriah yang menyenangkan untuk melepas penat. Semua warga akan memeriahkan dengan hiburan ringan. Para wisatawan pun bebas berpesta di acara pembukaan musim panas.

Sembari mengawasi pekerjaan Kane juga memikirkan menu yang pas sebagai hidangan nanti, disebakan kehabisan ide, ia pun terpaksa memanggil Chai Tea untuk datang kemari agar bisa berdiskusi bersama.

1
drpiupou
yah kah wong kamu cantik/Joyful/
drpiupou
kak paksanya kebanyakan /Grievance/
drpiupou
kak paragraf nya bisa di pecah aga kecil kak. supaya yang baca nggak capek matanya.

kadang pembaca bisa nggak jadi baca kalau paragraf nya sesak begini.


maaf yah kak, aku cuma ngasih sran
Ceyra Heelshire: makasih loh sarannya! aku perlu banget saran kek gini.
total 1 replies
Chae-yeong
lanjutt kak🤭
Nurika Hikmawati
ceritanya bagus kak... semangat terus ya
Shishio Makoto
Gak terasa waktu lewat begitu cepat saat baca cerita ini, terima kasih author!
Haris Saputra
Coba deh baca ini, jamin deh puas banget sama ceritanya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!