NovelToon NovelToon
HASRAT SANG TUAN MUDA

HASRAT SANG TUAN MUDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Obsesi / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Pembantu / Tamat
Popularitas:25.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Follow My IG : @mae_jer23

Geyara, gadis kampung berusia dua puluh tahun yang bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga Cullen. Salah satu keluarga terkaya di kota.

Pada suatu malam, ia harus rela keperawanannya di renggut oleh anak dari sang majikan.

"Tuan muda, jangan begini. Saya mohon, ahh ..."

"Kau sudah kupilih sebagai pelayan ranjangku, tidak boleh menolak." laki-laki itu terus menggerakkan jarinya sesuka hati di tempat yang dia inginkan.

Tiga bulan setelah hari itu Geyara hamil. Masalah makin besar ketika mama Darren mengetahui sang pembantu di hamili oleh sang anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dokter Arka

Sampai jam dua lewat, Yara masih berada di rumah sakit. Duduk di sebuah sudut gang dekat tangga. Ia sedang menunggu tidak ada siapa-siapa di ruangan papanya agar dirinya bisa masuk nanti. Tidak leluasa sekali dia dikamar rawat sang papa kalau mama dan kakaknya ada di sana. Karena mereka pasti akan selalu bertengkar.

Jam setengah tiga, Yara memutuskan kembali ke ruangan papanya untuk mengecek apakah mama dan kakaknya masih di sana atau tidak. Ia naik tangga di dekat tempat yang dia duduki tadi. Namun baru naik sampai di tengah-tengah anak tangga, badannya tiba-tiba limbung. Untung ada seseorang yang cepat-cepat menangkapnya dari bawah, kalau tidak mungkin saja kepalanya sudah pecah. Berlebihan sih, tapi bukan tidak mungkin.

Yara tidak sempat memperhatikan siapa orang itu. Kepalanya sangat pusing. Yang ia rasakan adalah orang itu kini sudah menggendongnya dan membawanya entah kemana.

"Hei, kau bisa mendengarku?" orang itu menepuk-nepuk pipinya. Yara yang sudah hampir tak sadarkan diri membuka matanya perlahan.

Yang menyelamatkannya adalah seorang laki-laki tampan. Yara seperti pernah lihat wajahnya. Ia terus menatap laki-laki itu, berusaha mengingat dengan keras ia pernah melihatnya di mana.

"Kau bisa mendengarkan suaraku?" laki-laki itu bertanya lagi.

Yara ingat sekarang. Laki-laki itu adalah dokter yang masuk ke ruangan papanya tadi.

"Nona, aku bertanya sekali lagi. Kau bisa mendengar aku sedang bicara padamu?" Arka adalah laki-laki yang tingkat kesabarannya sangat tinggi. Namun dia juga punya batas kesabaran karena dirinya hanyalah manusia biasa.

Perempuan muda di depannya ini sudah membuka matanya namun tidak menjawab dia. Memang ada kemungkinan kalau perempuan ini mengalami syok akibat peristiwa yang barusan terjadi. Namun tetap saja mengesalkan bagi Arka

Setelah pertanyaan terakhirnya, wanita itu langsung berusaha bangun dari ranjang pasien. Arka membawanya ke ruang  khusus dokter dan staf rumah sakit. Tempat itu khusus tempat istirahat buat para staf rumah sakit ini yang sedang pusing, kurang enak badan dan lain-lain.

Arka membawa perempuan itu ke sini karena ruangan ini yang paling dekat dari UGD. Arka membantu perempuan itu duduk.

"Pelan-pelan saja. Memangnya kau mau kabur?" celetuk Arka. Yara merasa malu.

"Te_ terimakasih dokter sudah menolongku di tangga tadi." kata Yara.

"Sama-sama. Kebetulan aku lewat sana, kalau tidak kepalamu mungkin akan berakhir di operasi seperti ayahmu."

Mata Yara mengerjap-ngerjap.

Dia ingat aku?

Tapi tidak aneh sih. Karena semua dokter memang pintar-pintar. Pasti ingatan mereka juga tinggi. Nama-nama aneh dalam bahasa medis saja mereka ingat, apalagi wajah orang.

Yara tersenyum canggung seraya menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Dia ingin pergi dari sini sekarang.

"Siapa namamu?" dokter itu bertanya. Yara mengangkat wajahnya.

"Yara. Geyara." sahutnya.

Sebelumnya Arka tidak pernah peduli dan bahkan jarang sekali menanyakan nama seseorang yang baru dia kenal, tapi hari ini ia berinisiatif bertanya. Karena wajah wanita ini familiar. Mirip dengan gadis kecil itu. Setelah Arka berpikir keras tadi, ia merasa perempuan ini memang mirip dengan bocah itu.

Andai saja dia masih hidup, pasti umurnya sepantaran dengan perempuan ini.

"Dok, saya ingin bertanya." Yara menatap Arka lekat. Tak ada orang lain di sini selain mereka berdua.

"Keadaan papa saya bagaimana? Semua baik-baik aja kan?"

"Ya, kau tidak perlu khawatir. Operasinya terbilang sangat berhasil. Dua hari ini papamu sudah bisa keluar dari rumah sakit dan beristirahat di rumah. Aku dengar kampung kalian jauh dari sini?" dokter Arka menjawab dan bertanya sesudahnya.

"Mm. Dari sini ke desa saya memakan waktu empat jam lebih." jawab Yara. Itulah sebabnya dia jarang pulang setelah bekerja.

Arka terus menatap perempuan itu yang kini tampak melamun. Laki-laki itu juga teringat pertengkaran antara perempuan itu dengan mama dan kakaknya dikamar rawat papanya. Pertengkaran mereka terdengar sampai diluar. Sehingga Arka jadi tahu bahwa ternyata wanita di depannya ini yang bekerja keras mencari uang untuk keluarganya.

Arka tidak begitu suka dengan kakaknya yang seperti perempuan kebanyakan. Suka caper ke laki-laki yang bisa dijadikan mangsanya. Jangan pikir Arka tidak tahu wanita itu selalu berusaha mencari perhatiannya. Dan Arka tidak tertarik sama sekali. Dia justru tertarik dengan perempuan di depannya ini. Penampilannya sederhana tapi sangat menonjol.

Arka menggeleng-geleng kuat ketika sadar.

"Apa yang kau rasakan ketika mau jatuh tadi?" ia bertanya sebagai seorang dokter professional. Yara mengangkat kepala menatap pria itu lagi.

"Mm kepalaku tiba-tiba pusing." setelah menjawab itu si dokter langsung memeriksanya.

"Kau kekurangan darah. Hb kamu turun karena kekurangan asupan vitamin dan mineral. Aku sarankan kau mengatur pola makanmu dan jangan terlalu memaksakan bekerja. Aku akan memberimu resep obat dan vitamin. Kau bisa mengambilnya di apotek." Arka menjelaskan lalu  mengeluarkan sebuah buku kecil dari saku jasnya, menuliskan resep di sana dan merobek selembar kertas dari buku itu kemudian dia berikan ke Yara.

"Ingat, harus ambil obatnya."

"Apa obat ini dibeli dok?" kalau seandainya beli, Yara belum punya uang sekarang. Uangnya tidak seberapa. Dia juga tidak mau memakai kartu yang diberikan oleh tuan mudanya.

"Tenanglah. Itu gratis, kau tidak perlu pikir tentang pembayarannya."

Yara tersenyum mendengarnya.

"Ka_ kalau begitu saya pergi bisa pergi sekarang?"

"Silahkan. Kalau kau merasa tidak enak badan langsung periksakan dirimu ke dokter." kata Arka. Wanita itu mengangguk lalu turun dari tempat itu dan pergi meninggalkan laki-laki berjas dokter tersebut.

Pandangan Arka masih tak beralih sedikitpun darinya. Laki-laki itu yakin sekali kalau wanita yang dulu tumbuh bersamanya masih hidup, wajahnya ketika tumbuh dewasa akan mirip dengan perempuan tadi.

Geyara.

Arka ingat namanya. Wajahnya memberi Arka kesan saat pertama kali melihatnya. Dan kembali  memberinya sebuah rasa kerinduan terhadap seseorang yang dia kenal dulu. Bukan hanya wajah mereka yang mirip. Tatapan mereka dan tingkah laku mereka pun sangat mirip. Arka betul-betul tidak mengerti. Apakah memang ada dua orang asing yang mirip seperti itu di dunia ini?

Ah tapi mungkin juga tidak. Mungkin itu semua hanya perasaan Arka karena masih belum bisa melupakan gadis di masa lalunya sampai sekarang. Mungkin karena ia tanpa sengaja bertemu dengan seseorang yang mirip dengan gadis di masa lalunya, pria itu jadi berandai-andai kalau mereka adalah orang yang sama. Arka mengusap wajahnya.

Fokus Arka, fokus. Wanita itu bukan gadis kecilmu. Gadis kecilmu sudah lama pergi. Pergi selamanya dari dunia ini.

Wajah Arka berubah murung setelah mengingat kenyataan itu.

1
Haryati Atik Atik
Makanya kamu jgn egois zora arsen selama 4 thn menderita krna kepergian kamu rasa salah n penyesalan itulah yg memicu mental arsen makanya dia sgt takut akan kehilangan org yg dicintai
Zaujatu Poer
hayo looohhh zor... arsen kumat wkwkwk... tar ketemu Julian tuh, baru deh kebongkar semuanya
Dewy Karyady Fortuna
sangat menegangkan
Dewy Karyady Fortuna
saking panik & traumanya takut Zora tak kembali
quile
OHH pantesannn...
mamanya liam Namanya LOLA =artinya BODOH.
pantesan nglakuin hal" abnormal😔🤭
👑yosha💣
trauma arsen jgn terulang kembali ya Thor.....
kasian juga sama Arsen
LANY SUSANA
ayok bw RS tinggalkan apa yg km cari nyawa suamimu lbh penting lo, buruan jgn sampe telat
arsen jg terluka ke kecelakaan dan trauma depresi tuh kumat gara2 istri pergi ga ijin
wahyu widayati
semoga arsen segera tertolong....semoga ini jd cobaan terberat yg terakhir kisah cinta kalian....semoga setelah ini kalian berdua sama2 sadar kl kalian saling membutuhkan dan kalian bisa menjalani rumah tangga kalian dg bahagia bersama anak2 kalian....☺
Nuryati Yati
Zora jngn prnh tinggalin Arsen dulu dia hmpir gila krn kepergianmu
adning iza
traumay arsen kambuh ra
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Yunita aristya
lanjut
Naniksay Nay
💪💪💪💪
Edi
lanjut thor baru tau rasa zora arsen udah cinta mati adinya arsen sakit semoga cepat sembuh
Tuti Tyastuti
semoga arsen lekas sembuh
Maharani Rani
lanjuttt😭😭😭😭
Ida Sriwidodo
Sakitnya Arsen bukan cuma sakit fisik tapi karena faktor psikis juga.. traumatis di tinggal Zora 🥲🥲

Kelamaan bawa ke RS nya.. harus mah dari malam
Klo sekarang lukanya mesti dah infeksi apalagi sempat basah2an kehujanan makanya demam tinggi 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Tuti Tyastuti
lanjut💪
Aty Sihombing
sedih
elmumtaz 953
𝑔𝑜𝑜𝑑 𝑗𝑜𝑏 👍👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!