NovelToon NovelToon
Duda Tapi Perjaka

Duda Tapi Perjaka

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:49M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sensen_se.

Duda tapi masih perjaka? Loh kok bisa? Percaya nggak? Buktiin yukk cap cuss!

---
Hanya othor remahan yang masih amatiran bukan othor profesional. Masih banyak belajar 😌 harap maklum dengan segala kekurangan❣

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Telapak tangan Alexander terasa panas, matanya masih menyalang penuh amarah. Sedangkan Chaca terjatuh ke lantai sambil memegangi pipinya yang memerah, akibat pukulan sang papa tadi.

Mendengar suara keributan, Bi Ratih dan Alice bergegas menuju ruang tengah. Bi Ratih terperanjat. Ia menutup mulutnya dan terpaku di tempat saat melihat nona mudanya terduduk di lantai dengan pipi memerah.

"Makin bertambah usiamu bukannya tambah baik dan sopan malah sebaliknya!" sentak Alexander berkacak pinggang.

"Papa!" Alice berlari menghampiri Chaca dan membantunya berdiri. Kepalanya yang tadi menunduk, perlahan terangkat. Nampak ada darah segar yang mengalir di sudut bibirnya.

Tatapannya teramat tajam melayang pada laki-laki yang telah membiayai hidupnya selama 16 tahun itu. Tidak ada raut ketakutan, yang ada hanya kekecewaan.

"Cha, ayo bangun," ujar Alice pelan sambil terisak.

"Apa Anda pernah mengajarkan saya sopan santun selama ini? Apa Anda pernah menanyakan bagaimana kabar saya? Apa Anda pernah memberikan kasih sayang pada saya? Apa Anda pernah sedikit saja melihat hasil jerih payah saya? Prestasi saya?" teriak Chaca dengan wajah garangnya, bibirnya tampak tersenyum smirk. "Enggak pernah," sambungnya lirih membuang pandangannya.

Chaca menelan salivanya dengan berat, "Saya iri dengan teman-teman yang selalu bercerita tentang ayah mereka. Bagaimana mereka menghabiskan waktu bersama, bagaimana perhatian ayah dan ibu mereka, bagaimana hangatnya kehidupan mereka. Saya iri!" pekik Chaca frustasi berlinang air mata menarik rambut panjangnya dengan kedua tangan.

Alice menunduk, benar apa yang dikatakan Chaca. Selama ini ia hanya memupuk anak gadisnya dengan uang, uang dan uang. Juga disertai fasilitas-fasilitas yang ia anggap bisa membahagiakan Chaca.

Namun tidak dengan Alexander. Pria itu justru semakin geram merasa ada yang berani menantangnya. "Bi Ratih!" Suaranya menggelegar membuat sang pemilik nama terlonjak dan buru-buru mendekat.

"I ... iya, Tuan," sahut Bi Ratih menundukkan kepalanya semakin dalam.

"Seret Chaca ke kamarnya! Dan kamu," perintah Alexander lalu menggerakkan telunjuknya pada Chaca. "Sebagai hukumannya, berikan semua fasilitas yang Daddy berikan ke kamu!" serunya melotot tajam. Alice tercengang, ia menggelengkan kepala tak percaya.

Chaca menghapus air matanya dengan kasar. Dibuka tasnya lalu mengambil dompet dan mengeluarkan seluruh kartu debit, kartu kredit bahkan uang tunai yang tersisa di sana. Diserahkan semua pada kedua tangan Alexander.

"Terima kasih untuk semuanya Bapak Alexander yang terhormat," ujarnya dengan tatapan tak kalah tajam. Lalu berlari menaiki anak tangga. Namun suara papanya kembali menghentikan langkahnya. "Tunggu!" Gerakan Chaca terhenti.

"Mana kunci mobil!"

Gadis itu pikir papanya akan merasa bersalah atau menyesal. Ia berdecih pelan sambil mengorak-arik isi tasnya mencari kunci mobil.

Ia kembali berlari menuruni anak tangga dan menyerahkan kunci mobil dengan kasar.

"Sekarang masuk ke kamar dan jangan keluar!"

Seruan itu seolah tak terdengar di telinga Chaca. Ia terus melaju menaiki anak tangga menuju kamarnya. Alice hanya terdiam dalam tangisnya. Menatap anak semata wayangnya diperlakukan seperti itu. Ia tak bisa melawan kehendak suaminya.

"Pa," lirih Alice menyentuh lengan suaminya.

Namun tak ditanggapi. Pria itu menghempaskan tangan istrinya. Lalu berjalan membawa segala perlengkapan Chaca ke kamarnya. Alice pun hanya bisa menghela napas beratnya.

Chaca menutup pintu kamar dengan kasar. Tubuhnya bersandar pada pintu, lalu meluruh ke lantai. Tubuhnya bergetar karena tangisnya semakin keras. Namun satu tangan membekap mulutnya agar tak terdengar keluar.

"Gue punya bokap nyokap tapi serasa yatim piatu. Om, gue pengen ikut sama lo aja. Bunda, Chaca mau ikut Bunda," gumamnya disertai isakan yang memilukan. Bayangan ketika berada di rumah bunda seolah berputar di otaknya. Walau hidup sederhana, namun penuh kehangatan dan kebahagiaan. Lelah sehabis menangis, gadis itu tertidur di lantai.

Gandhi yang sedang fokus dengan pekerjaannya tiba-tiba menyenggol gelas di sampingnya hingga pecah berserakan di lantai.

"Astaga," gumamnya sedikit terkejut.

Jantungnya tiba-tiba berdenyut hebat. Matanya terfokus pada pecahan gelas itu dengan kening berkerut dalam.

"Kenapa perasaanku nggak enak ya?" tanyanya pada diri sendiri.

Bersambung~

1
kaki novel
the best🥰🥰😘
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Aku gk pernah nangis kalau ada keluarga yang ninggal 😭
Tapi sekalinya baca novel atau nonton drama tentang ditinggal pergi selamanya oleh sesorang, rasanya seperti ngalamin kejadian itu sendiri 😭😭
sakit banget ini hati...
air mata juga ampe ngalir 😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Duuuhh
ampe merinding bacanya tuh
🍃🥀Fatymah🥀🍃
anak pungut ternyata 😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
emmm
bener banget
hati-hati sama orang penyabar dan pendiam 😄
🍃🥀Fatymah🥀🍃
mantaaappp
sekalinya kecewa langsung keluar dari mulut talak tiga...
🍃🥀Fatymah🥀🍃
pasti takut sama istrinya kan...
kan kan kan
dasar buaya!
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah ditolong, gk tau terima kasih...
jeburin aja ke danau 😊
🍃🥀Fatymah🥀🍃
tapi akhirnya dibuang juga kan dirimu...
sombong amat!
🍃🥀Fatymah🥀🍃
hiks 😭
kasihan sama orang lain tapi gk kasihan sama diri sendiri dan chaca...
🍃🥀Fatymah🥀🍃
embuh lah
kesel sama si gandhi 😤😡
🍃🥀Fatymah🥀🍃
baru beberapa hari yang lalu bilang mau lamar anak orang
eh pas disamperin udah jejer sama cewe lain 😭
sakitnya luar biasa
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah gk dipeduliin, ngomong kasar, main tangan pulak 😭
Bapak kandung apa bukan sih?

setidaknya kalau gk bisa beri perhatian ya gk usah main tangan lah 😭😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah lebih dari sekedar peluk loh bun /Sweat/
🍃🥀Fatymah🥀🍃
laaahhh
kemarin kan sabtu katanya...
apa iya hari minggu kerja? 🤭
Priskha
waduh kok gampang banget ya nikahin org yg sdh hamil, secinta2nya sm anak kcl ya jgn berbuat begitu dong mengorbankan masa dpnnya dan wanita yg dicintainya apalagi si ayu ndak ada pembelaan sm skl ketika si Gandhi di pukul sm bpknya 😤😤😤
Priskha
santi...santi...kok kmu sombong banget ya
Priskha
duch kok ada ya org tua yg spt itu smp ngelus dada aq bacanya kasihan banget nasibnya si Caca
Nurlela Nurlela
Kalo usia Gandhi tamat SMA 18 thn + 5 thn masa kerja (4 thn sbg CS & 1 thn sbg manager), usia Gandhi skrg 23 thn Dan beda usia dgn chaca 8 thn lbh (spt yg diceritakan Di episode2 sebelumnya) jadi usia chaca ya sekitar 15 thn, apakah udah bisa memiliki SIM?🤔
Nurlela Nurlela: ya setidaknya lebh logislah
ini sih bukan halu tp authornya kurang teliti soal umur pelakunya😊
total 2 replies
Nurlela Nurlela
wow, terlalu drastis promosinya Dari cleaning service jadi manager? 😯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!