Gadis Badas Milik Kaisar Galaxy

Happy reading guyss....

Verrell masih berusaha mengingat, wajah itu, wajah cantik itu tampak tidak asing.

"Dia primadona SMA ID. Dia sering jadi perwakilan SMA ID di bidang akademik. Dia pinter dan FYI (for your information) kalo dia anaknya pengusaha terkenal dari keturunan Mahardika. Dan ada yang lebih menarik dari itu." Steven menjeda kalimatnya.

Verrell masih menungu kejutan apa lagi yang akan dia dengar dari mulut wakilnya itu.

Steven mendekat ke arah Verrell, Ia berkata dengan suara rendah agar tidak ada siapapun yang mendengar percakapan mereka

"Yang lebih mengejutkan lagi, Dia adalah pacar dari ketua OSIS SMA ID yang namanya Ardan. Jadi besar kemungkinan kalo kaisar itu selingkuhan tu cewek."

Verrell tersenyum smirk, "Jadi kaisar cuma dijadiin second choice doang?"

Verrell berjalan ke arah papan itu. Ia mengambil foto Belva yang berada di cafe.

"Cantik," gumam Verrell lirih, bahkan sangat lirih sampai steven yang ada di meja sana tidak mendengarnya.

"Tetep pantau terus dan jangan sampai ketahuan. Kaisar itu bukan orang sembarangan jadi lo pastiin kalo keberadaan anak buah lo itu nggak terhendus sama sekali sama Kaisar." tutah Verrell.

****

Pagi harinya, di SMA ID terlihat ramai seperti biasanya.

Hari ini ada rapat guru menjelang turnamen dan HUT sekolah yang akan dilaksanakan sebentar lagi.

Menjadi tuan rumah di ajang bergengsi membuat semua orang ingin memberikan yang terbaik, tak terkecuali dengan para guru SMA ID. Kepala sekolah mengumpulkan para guru serta anggota osis untuk membantu agar acara turnamen tersebut berjalan lancar apalagi selang 1 hari dari pertandingan babak final selesai, sore harinya mereka akan langsung menggelar HUT.yang juga akan digunakan sebagai ajang perayaan kemenangan bagi siapapun sekolah yang nantinya keluar menjadi pemenang pertandingan basket.

Di sisi lain semua siswa dan siswi SMA ID diminta untuk latihan persembahan yang akan mereka tampilkan pada pagelaran HUT nanti. Sedangkan anggota tim basket putra dan putri diwajibkan melakukan latihan guna mematangkan permainan mereka.

Sebelum latihan basket dimulai, seperti biasa mereka akan melakukan pemanasan terlebih dahulu.

Seperti sekolah pada umumnya di jam kosong, meski diberi tugas tapi tetap saja kebiasaan siswa adalah keluar kelas pada jam kosong.

Mereka berkumpul untuk menyaksikan latihan basket putra dan putri.

pertendingan pertama dimulai dari tim putri antara inti tim basket dengan tim campuran siswi kelas 10-12.

Latihan pun dimulai.

Saat itu Belva masuk ke posisi wing. Dengan gerakan yang cepat, lincah dan refleks yang sangat bagus tentu hal tersebut langsung menjadi pusat perhatian oleh semua siswa yang menonton latihan tersebut. Tak kecuali anggota tim basket putra yang saat ini sedang duduk di tribun penonton sambil menunggu gilirannya untuk tanding.

Dira melakukan pasing keras dan mengopernya ke arah Belva. Belva menerima bola itu dengan baik tanpa ragu sedikit pun, lalu Belva mendribble bola kemudian memutar tubuhnya melewati lawan yang sedang mengepung pergerakannya dari sisi kanan dan kiri. Lolos dengan kecepatan kilat bak angin yang berhembus kencang sedetik kemudian Belva memberikan assist (umpan) besih ke Arah Amanda dan....

YA.. Amanda berhasil menambah point keunggulan mereka.

Seluruh lapangan heboh

"Anjirrrr si Belva latihan aja tetap all out. Dia kenapa nggak ikut Basket dari dulu aja si"

"Badasnya SMA ID di lawan."

"Gue pikir orang pinter itu yang modelan kaca mata tebel terus diem gitu. Tapi setelah gue kenal Belva, anggapan gue pupus dong!. Dia perfect."

"Gue iri anjy. apa sih yang nggak dipunya dari se orang Belva."

"Duet Amanda dan Belva kece abis, nggak ada obat."

Suara riuh penuh kekaguman untuk Amanda dan Belva.

Setelah selesai latihan tim putri, kini giliran tim putra yang melakukan latihan.

Suara riuh penonton yang didominasi kaum hawa itu berteriak histeris.

"Gila.. kangen banget sama permainannya kaisar."

"Kaisar ganteng banget ya.. Nikahin gue dong kai."

"Kai jombo kan ya. Dia nggak mau gitu ngajakin gue pacaran."

"Kai ganteng banget, Gio juga dia manis banget."

"Arsen dan Andre juga nggak kalah sih."

Bisikan bisikan terus menggema, seiring latihan itu berjalan.

Suara supporter yang riuh saat lagi-lagi Kaisar dengan cermat terus mencetak point dengan sangat cantik dan lihai.

***

Dret dret dret...

Suara pesan masuk dari ponsel Belva bergetar.

Dia melihat Ardan mengirimkan pesan untuk pulang bersama dengannya.

Sudah beberapa hari ini dia selalu mengabaikan pesan dari pacarnya itu. Mungkin ini saat yang tepat untuk memantapkan hatinya.

Dia ingin benar-benar tau siapa yang sebenarnya Belva mau. Kaisar atau Ardan.

Belva akui kalau apa yang dilakukannya adalah hal paling brengsek yang pernah dia lakukan.

Dia takut kalau Belva meninggalkan Ardan dan memilih Kaisar apakah nantinya Kaisar akan tetap bersikap manis dengannya? Belva takut jika dia hanyalah dijadikan objek obsesi saja.

Sedangkan jika dia memilih Ardan, Dia tidak siap untuk kehilangan kaisar, Belva akui, hidupnya saat ini jauh lebih baik, dia merasa hidup, dia merasa hari-harinya tak lagi abu-abu yang hanya tau tentang belajar dan mencentak prestasi saja.

Untuk itu, hari ini dia akan memastikan hatinya.

Belva :

Oke Ar

Belva membalas pesan Ardan singkat.

***

"Eh bel, mumpung belom ada guru, kita ke kantin belakang yuk.." Ajak Selia.

"Mau ngapain?" tanya Belva.

"Gue pengen gorengan. Di kantin jajannya jajan orang kaya semua. Gue kan lagi pengen makan gorengannya Bi Emi yang di belakang. Sekalian ajak Amel. Bentar gue chat dulu."

Warung belakang yang dimaskud Selia adalah warung yang berada di belakang sekolah tepatnya di luar gerbang seolah SMA ID.

"Bu ada es kopi badday nggak? yang freeze ya tapi pake susu." ucap Belva pada Bi Emi saat mereka sudah sampai disana.

"Tumben amat kalian mau keluar gerbang. Entar kalo ketauan kita bisa dihukum tau." ucap Amel.

"Dih gaya banget lo, sok banget jadi anak talenan."

"Telaten Sel, Telaten. Bukan Talenan." Protes Amel

"Eh Sel, Mel, kita makan mie disini aja yuk. Gue lagi pengen mie instan kuah pake telor, sayur sama cabenya yang banyak."

"Boleh," jawab selia. "Bi Emi, bikinin mie 3 ya. samain kaya punya Belva aja."

"Guys bentar ya. gue mau kedepan ambil air minum yang dingin." kata Belva.

Belva berjalan keluar warung karena kebetulan lemari pendingin berada di depan warung.

Namun saat keluar warung, Belva sempat melihat sekejap seorang laki-laki dengan hoodi berwarna hitam menggunakan masker. Namun sayangnya dia lebih dulu kabur saat melihat Belva.

Belva diam sejenak, Dia mengingat-ingat.

Pria itu.. Pria itu bukanlah saingan bisnis dari papanya.

Tapi siapa?

Rasanya Belva baru menyadari kalau sudah 2 hari ini dia sering melihat orang itu, dengan perawakan yang sama Belva yakin bahwa itu adalah orang yang sama..

"Tapi siapa ?..." Belva bertanya-tanya.

TBC

Terima kasih udah mampir guys...