Laluna adalah seorang dokter muda yang memiliki keistimewaan tersendiri yaitu dia seorang indigo.
Laluna selalu mengungkapkan setiap kasus kematian yang janggal dengan cara masuk ke masa lalu sang arwah dengan lintas waktu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melody Cahaya Cinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25 Raihan dan Luna resmi jadian
DI RUMAH SAKIT....
Setelah beberapa saat menempuh perjalanan akhirnya Luna sampai di rumah sakit.
Saat ini Luna sedang duduk di ruang prakteknya sambil kembali memikirkan perkataan Raihan.
*lebih baik aku secepatnya kasih tau jawabanku kepada Raihan*,,, gumam Luna dalam hati.
Luna kemudian mengambil ponselnya dan tanpa menunggu lama dia langsung menekan nomor telepon Raihan.
TUTTTT...
TUTTTT...
TUTTTT... Suara nada dering ponsel yang belum terhubung.
Panggilan pertama Raihan tidak mengangkat dan dipanggilan kedua barulah Raihan mengangkat telepon itu.
"Hallo Assalamu'alaikum Lun" ucap salam Raihan sesaat setelah pangilan terhubung.
"Wa'alaikum salam Han, Han kamu dimana??" tanya Luna.
"Maaf tadi aku masih ada tamu, aku sekarang ada di kantor Lun. Memangnya ada apa Lun??" tanya Raihan balik.
"Berarti sibuk ya??" ujar Luna.
"Sekarang tidak kok Lun" jawab Raihan.
"Han, apa siang ini kita bisa ketemu?? Aku mau kasih jawaban yang semalam" tanya Luna.
"Oke aku akan temui kamu nanti, apa sekarang saja??" jawab Raihan.
"Ya tidak sekarang juga kali Han, aku juga lagi kerja nanti saja pas istirahat siang aku tunggu di kantin rumah sakit ya"jawab Luna.
"Oke siap bu dokter Luna" jawab Raihan.
"Hehe ya sudah kalau begitu aku lanjut dulu, Assalamu'alaikum" kata Luna.
"Wa'alaikum salam" jawab Raihan.
Setelah mengakhiri panggilan tersebut, Luna langsung mematikan telepon dan memulai aktivitasnya memeriksa pasien.
Luna dan para dokter serta karyawan rumah sakit sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
Sementara itu di kantor polisi dimana Raihan bekerja...
Raihan sangat senang karena Luna akan memberikan jawaban atas pernyataan cintanya kemarin.
"Ahh semoga saja Luna menerima cintaku agar aku tidak di jodohkan dengan anak teman Mama" gumam Raihan.
Raihan lalu menyandarkan punggungnya di sandaran kursinya sambil membayangkan seandainya dia dan Luna jadian.
*betapa senangnya hatiku jika Luna benar-benar menerima cintaku dan kami berdua saling memanggil sayang, Luna sayang iya Raihan sayang hehehe*,,, gumam Raihan dalam hati sambil tersenyum sendiri.
TOKKK..
TOKKK..
TOKKK..
"Masuk" ucap Raihan sambil merapikan duduknya.
"Han" sapa Bima.
"Kamu ternyata Bim, masuk" jawab Raihan.
"Kamu kenapa??? Sepertinya kamu sedang senang apa kamu sudah di terima Luna??" tanya Bima saat melupakan Raihan tersenyum.
"Belum sih tapi barusan Luna telepon aku, dia mengajakku ketemuan di kantin rumah sakit. Katanya dia ingin memberikan jawaban atas pernyataanku kemarin" jawab Raihan.
"Wih, kalau begitu aku harus ikut nih. Kan aku juga penasaran dengan jawaban Luna" kata Bima.
"Ish kamu ini ganggu orang mau berduaan saja" ujar Raihan.
"Biarin ah, lagian aku juga pengen ketemu Tasya hehehe" jawab Bima.
"Hmmm ternyata ada yang juga lagi kasmaran sama Tasya nih" ucap Raihan.
"Iya dong, memangnya cuma kamu saja yang ingin punya pacar?? Kan aku juga pengen, apalagi Tasya orangnya juga baik dan supel" jawab Bima.
"Ya aku setuju, dengan begitu seandainya kita benar-benar jadian sama mereka. Kita kan bisa double date" kata Raihan.
"Nah aku setuju ini, pokoknya nanti setelah kamu mendapatkan jawaban dari Luna baru aku nyatakan cintaku pada Tasya" ujar Bima.
"Oke, semoga kita berdua bisa mendapatkan kedua dokter cantik itu" jawab Raihan.
"Aamiin" jawab Bima.
Mereka berdua benar-benar teman sejati dan ternyata selama ini Bima juga sudah menaruh hati pada Tasya tapi dia belum berani menyatakannya.
───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───
SIANG HARINYA DI RUMAH SAKIT....
Singkat cerita siang hari pun tiba, Luna kini sudah beberes ruang prakteknya dan dia tengah berjalan ke arah ruang praktek Tasya.
Kebetulan saat dia ingin menghampiri Tasya ternyata Tasya juga baru selesai membantu operasi dan mereka bertemu di lorong rumah sakit.
"Tasya" panggil Luna.
"Luna" panggil Tasya.
Mereka berdua sama-sama saling memanggil nama disaat yang bersamaan.
"Hahaha kok kita bisa bersamaan gini sih manggilnya" ucap Tasya.
"Iya ya, Sya aku mau ngomong sama kamu ikut aku yuk" ajak Luna.
"Yuk, sekalian aku ingin istirahat" jawab Tasya.
"Kita ke kantin ya" ujar Luna.
"Oke, terserah kamu saja" jawab Tasya.
Mereka berdua kemudian berjalan beriringan menuju kantin rumah sakit.
Setelah beberapa saat, mereka berdua sampai juga di kantin rumah sakit.
Sesampainya disana Luna dan Tasya langsung memesan minuman serta makanan sambil menunggu kedatangan Raihan.
"Kamu mau ngomong apa Lun??" tanya Tasya.
"Gini Sya, aku mau tanya seandainya aku menerima cinta Raihan bagaimana??" tanya Luna.
"Apa?? Jadi kamu mau terima cinta Raihan?? Masya Allah aku pasti ikut bahagia. Jujur saja ya Lun aku tuh sangat berharap kalau kamu dan Raihan bisa jadian, Raihan itu orang yang sangat baik dia pasti bisa menjagamu kedepannya lagian Oma dan Opanya juga sudah setuju kan jika kamu sama Raihan bersama" jawab Tasya.
"Kamu ini, ditanya sedikit tapi jawabannya sudah panjang kali lebar. Tapi ya jujur saja setelah aku melakukan sholat istikharah semalam aku mendapatkan jawaban akan pernyataan Raihan kemarin" jawab Luna.
"Terus apa jawaban pasti kamu? Kamu terima atau tidak dan jangan bilang kamu menolaknya ya, kalau sampai kamu menolaknya aku bakal marah sama kamu" ujar Tasya.
"Nanti kamu juga akan tau sendiri apa jawabanku karena sebentar lagi Raihan juga sampai disini" jawab Luna.
"Loh kok bisa?? Apa kamu sudah kasih tau Raihan??" tanya Tasya.
"Iya tadi aku sudah kasih tau dia untuk kesini dan sekarang pasti dia sedang dalam perjalanan kesini" jawab Luna.
"Eh iya Lun, apa kamu juga kasih tau Bima?? Maksudku apa Bima juga mau ikut kesini hehehe" tanya Tasya.
"Hmmm kenapa ini?? Kok tiba-tiba kamu tanya tentang Bima?? Emmmm jangan-jangan kamu suka ya sama Bima" tanya Luna dengan nada menggoda.
"Hehe, jadi malu aku" jawab Tasya.
"Tenang saja pasti Raihan akan mengajak Bima kesini, mereka berdua kan seperti anak kembar yang kemana-mana harus berdua sama seperti kita" uang Luna.
"Iya juga ya, kita kan selalu kompak" jawab Tasya.
Baru juga mereka selesai mengobrol tiba-tiba terdengar suara Raihan dan Bima yang mengucap salam.
"Assalamu'alaikum" ucap salam mereka.
"Wa'alaikum salam" jawab Luna dan Tasya bersamaan.
"Kalian datang juga, ayo silakan duduk" ucap Luna.
"Ayo duduk Bim" ucap Tasya.
Raihan dan Bima langsung duduk di bangku yang kosong di meja mereka.
"Maaf kami terlambat ya" ucap Raihan.
"Tidak kok, kami juga baru saja istirahat" jawab Luna.
"Oh iya kalian mau pesan minum apa??" tanya Tasya.
"Air dingin saja" jawab Raihan dan Bima.
"Sebentar ya aku pesankan dulu" ucap Luna.
"Makasih ya Lun" ucap Raihan.
"Iya" jawab Luna.
Luna kemudian beranjak dari tempat duduknya untuk memesankan minum.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Luna kembali sambil membawakan dua gelas minuman.
"Silakan" ucap Luna.
"Makasih" jawab Raihan dan Bima.
"Lun, maaf ya tadi aku maksa Raihan buat ikut kesini" ucap Bima.
"Iya tidak apa-apa" jawab Luna.
"Oh iya Lun, gimana tentang pernyataanku kemarin?? Apa kamu sudah dapat jawabannya??" tanya Raihan.
"Iya aku sengaja ajak kamu kesini karena aku sudah mendapatkan jawabannya tapi sebelumnya aku mau tanya sama kamu, kalau seandainya aku menolak cintamu kamu tidak akan marah kan sama aku?? Dan pertemanan kita masih tetap terjalin kan??" tanya Luna.
"Iya aku tidak akan kecewa ataupun marah karena aku sendiri tidak mau memaksa perasaan kamu" jawab Raihan.
"Baiklah kalau begitu aku akan kasih jawabannya sekarang, aku sudah mendapatkan jawaban setelah sholat istikharah semalam dan aku harus mengatakan ini agar kamu tidak penasaran" kata Luna.
"Apa Lun??" tanya Bima.
"Ayo dong Lun, jangan bikin aku tambah penasaran" ujar Tasya.
"Iya sabar dong" ucap Luna.
*Semoga Luna menerima cintaku*,,, gumam Raihan dalam hati.
"Han, maaf ya kalau aku tidak bisa.." ucap Luna terhenti.
"Jangan bilang kamu menolak Raihan Lun" ucap Tasya.
"Tidak apa-apa kok Sya, jika Luna memang belum bisa menerima cintaku aku ikhlas" ujar Raihan.
"Astagfirullah!! Dengarkan aku dulu, aku kan belum selesai bicara" kata Luna.
"Terus apa kelanjutannya??" tanya Bima.
"Ayo lanjutin kalau gitu Lun" ujar Tasya penasaran.
"Kalau aku tidak bisa menolak cintamu" lanjut Luna.
"Apa??? Jadi kamu terima cintaku??" tanya Raihan dengan perasaan senang bercampur tidak percaya.
"Iya aku terima" jawab Luna.
"Alhamdulillah ya Allah, akhirnya aku tidak jomblo lagi terima kasih Lun" ucap Raihan bahagia.
"Alhamdulillah, selamat ya buat kalian berdua" ucap Tasya dan Bima.
"Makasih" jawab Luna sambil tersenyum.
Akhirnya status Luna dan Raihan tidak jomblo lagi, ternyata cinta diantara mereka tidak ada yang bertepuk sebelah tangan.
Lalu apakah Bima juga akan mengungkapkan perasaan pada Tasya??
Penasaran??
Yuk tunggu update bab terbarunya besok...
Selamat membaca semuanya...