NovelToon NovelToon
Bopo Kembar Desa Banyu Alas

Bopo Kembar Desa Banyu Alas

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Cintamanis / Anak Kembar / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:161.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Arshaka Sadewa dan Aksara Sagara adalah Bopo Kembar Desa Banyu Alas. Putra dari Bopo sebelumnya, yaitu Abimanyu.
Keberadaan Bopo Kembar, tentu menghadirkan warna tersendiri untuk Desa Banyu Alas. Dua pria yang mewarisi sifat Romo dan Ibunnya, membuat warga desa sangat menyayangi dan menghormati keduanya.
Bagaimanakah kehidupan Bopo Kembar ini?
Apakah mereka benar - benar bisa di andalkan untuk menjaga Desa Banyu Alas?

Jangan lupa untuk membaca Novel Cinta Ugal - Ugalan Mas Kades terlebih dahulu, agar bisa memahami jalan ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Kabar Mengejutkan

"Abi Raina bersama ketiga Kakak dan juga ipar - iparnya, sekarang berada di Dubai, Bos. Mereka baru mengurus surat pindah kewarganegaraan." Ujar Informan Arsha yang memberi kabar pada Arsha selang beberapa waktu dari Arsha memberikannya tugas.

"Abinya juga?" Tanya Arsha.

"Tidak, Bos. Hanya ketiga Kakaknya beserta keluarga kecil mereka. Abi Raina masih bolak - balik. Tapi, kebetulan sekarang beliau berada di Dubai." Jawab si Informan.

"Baik, terima kasih. Tolong kabari jika ada sesuatu pada keluarga Raina. Bayaranmu sudah aku kirim." Kata Arsha.

"Siap! Thank's Bos." Jawab si Informan.

Arsha kemudian memutuskan panggilan. Ia nampak berfikir keras hingga dahinya berkerut. Ya, Kakak Raina seperti membuang Raina begitu saja. Hanya Abinya yang perduli dengan Raina.

"Apa ini semua rencana Abi? Agar ketiga kakaknya gak terus - terusan mengusik Raina?" Pikir Arsha.

Arsha kemudian meletakkan ponselnya. Ia lalu ikut bergabung bersama keluarganya yang sedang berkumpul di teras rumah Pak Karto.

"Opo agi tas mulih ko Pabrik to, Nang? Kok Uti ra kerungu suoro mobil teko mau. (Apa baru pulang dari Pabrik to, Nang? Kok Uti gak denger suara mobil datang tadi.)" Tanya Bu Lastri saat melihat Arsha yang baru datang.

"Piye arep kerungu suoro mobil to, Bu. Lha wong bocahe numpak motor. (Gimana mau denger suara mobil to, Bu. Orang anaknya naik motor.)" Sahut Pak Karto yang membuat mereka tertawa.

"Mpun dugi ket wau kok, Ti. Niki wau agi tas rampung adus. (Sudah sampai dari tadi kok, Ti. Ini tadi baru selesai mandi.)" Jawab Arsha.

"Piye Pabrik e, Nang? (Gimana Pabriknya, Nang?)" Tanya Pak Karto.

"Alhamdulillah. Semuanya sudah kembali normal, Kung. Bulan ini juga omsetnya sudah kembali naik." Jawab Arsha.

"Alhamdulillah." Ucap mereka semua bersamaan.

"Ashoka kemana loh, Bun?" Tanya Arsha.

"Di rumah kok, Mas. Tadi abis makan terus masuk ke kamar, mungkin ngerjain tugas." Jawab Runi.

"Mas kapan mau bantu Romo di Balai Desa? Kan Pabrik sudah mulai normal lagi." Tanya Abi.

"Kapan ya, Mo? Nunggu Aksa pulang bulan depan ya, Mo." Kata Arsha.

"Posisi Sekdes sudah sebulan kosong loh, Mas. Kasihan Om Adit kalau harus kerja dobel." Kata Abi.

"Emang Aksa gak bisa pulang lebih cepet? Katanya proyeknya sudah selesai." Imbuh Abi kemudian.

"Nanti coba Arsha bicara sama Aksa dulu, Mo. Kalau bisa biar pulang minggu ini atau minggu depan." Jawab Arsha yang berusaha ngedem (menenangkan) hati Romonya.

"Nang, kowe ra pingin ngenalke cewekmu karo Akung lan Uti? (Nang, kamu gak pingin mengenalkan pacarmu sama Akung dan Uti?)" Tanya Pak Karto.

"Iyo, jare wes suwi leh cewekan kok ra tau di gowo merene. (Iya, katanya sudah lama pacarannya kok gak pernah di bawa kesini.)" Timpal Bu Lastri.

"Belum juga ada sebulan, Ti." Jawab Arsha.

"Masio jek anyaran, mbok yo di kenalke karo Akung lan Uti ngono lho. Mosok sing liyane wes kenal, Akung karo Uti urung. (Walaupun masih baru, coba di kinalkan sama Akung dan Uti gitu lho. Masak yang lainnya sudah kenal, Akung sama Uti belum.)" Kata Pak Karto.

"In Syaa Allah kalau Raina gak sibuk, nanti Arsha ajak main kesini, Kung." Jawab Arsha.

"Pasti menyempatkan diri lah, Mas. Apa lagi, masih anget - angetnya. Iya kan, Kung?." Ujar Raka yang keluar dari rumah Pak Karto dengan membawa minuman hangat.

"Kamu ini, kebiasaan jadi kompor loh, Ka." Omel Arsha sambil menendang bokong Raka yang baru lewat di depannya.

"Mas Arsha ki ngawur kok e! Nak iki utah gek ngenek i Romo piye, jal! (Mas Rasha ni sembarangan kok e! Kalau ini tumpah terus ngenain Romo gimana, coba!)" Omel Raka.

"Iya Mas ini. Sembarangan banget loh kakinya." Imbuh Runi sambil memukul kaki Arsha.

"Mas! Mas! Hapemu bunyi terus. Mbak Raina telfon nih." Ujar Ashoka yang berlari sambil membawa hape Arsha.

"Ciyee di cariin Ayang." Ledek Raka.

Arsha pun meraih ponselnya dan segera mengangkat panggilan telfon dari kekasihnya.

"Assalamualaikum." Ujar Arsha.

"Waalaikumsalam. Mas, Mas suaminya pemilik hape ini? Soalnya log panggilan terakhirnya nomor Mas ini." Tanya seorang pria dari sebrang telfon.

"Saya pacarnya. Ada apa ya, Pak?" Tanya Arsha.

"Ini Mbaknya kecelakaan, Mas. Sekarang masih dalam perjalanan menuju ke Klinik di Kecamatan." Jawab pria yang kini memegang ponsel Raina.

"Astaghfirullah!" Arsha merasakan aliran darahnya seperti berhenti hingga sempat blank beberapa saat.

Tak hanya Arsha, keluarga yang sedang bersamanya pun terlihat khawatir saat mendengar percakapan Arsha. Mereka yakin pasti sesuatu terjadi pada Raina sekarang.

"Sekarang kondisinya gimana, Pak?" Tanya Arsha yang kembali bisa menguasai dirinya.

"Masih pingsan, Mas. Sebentar lagi kami sampai di Klinik Medistra. Masnya tolong segera menyusul ya." Pinta pria itu.

"Baik. Terima kasih banyak, Pak. Saya segera kesana." Ujar Arsha sebelum menyudahi panggilan.

"Mas kenapa, Mas?" Tanya Runi dengan wajah khawatir.

"Raina kecelakaan, Bun. Sekarang di bawa ke Klinik di Kecamatan."

"Astaghfirullah." Seru mereka yang ada di sana bersamaan.

"Gek ndang di susul, Nang! Ya Allah, agi tas di rasani kok. (Cepetan di susul, Nang! Ya Allah, baru saja di bicarakan kok.)" Ujar Bu Lastri.

"Iya, aku nyusul Raina dulu kalau gitu." Pamit Arsha.

"Iyo wes, ati - ati. Gek ndang kono. (Iya sudah, hati - hati. Cepetan sana.)" Kata Pak Karto.

"Hati - hati, Mas. Jangan panik." Pesan Abi.

"Iya, Mo." Jawab Arsha.

"Mas! Tak temenin, Mas." Ujar Raka yang mengekor pada Arsha.

"Tolong siapin mobil, Ka. Mas tak ambil dompet sama ganti celana sebentar." Seru Arsha yang tergopoh - gopoh karena panik.

Raka pun segera masuk ke rumah Abi dan mengambil kunci mobil di tempat mereka biasa meletakkan kunci - kunci kendaraan.

"Kamu aja yang bawa mobilnya, Ka. Nanti Masmu ugal - ugalan itu bawa mobilnya karna panik gitu." Pinta Runi yang nampak khawatir.

"Iya, Bun." Sahut Raka yang kemudian segera mengeluarkan mobil dari garasi.

Mereka segera berangkat ketika Arsha sudah masuk ke dalam mobil. Raka mengemudikan mobil dengan cepat menuju ke Klinik yang di maksud si penelfon.

"Lebih cepat lagi, Ka." Pinta Arsha yang tak bisa menutupi wajah khawatirnya.

"Ini sudah cepat, Mas. Bisa - bisa kita terbang kalo aku nambah kecepatan lagi." Jawab Raka.

"Lebih baik malahan kalo misal bisa terbang." Sahut Arsha.

"Khawatir sih khawatir, Mas. Tapi jangan Edan (Gila). Aku masih belum nikah loh." Gerutu Raka.

"Kamu kira, Mas udah nikah?" Sahut Arsha.

"Ya Mas seenggaknya udah punya calon. Kalo aku? Bisa jadi jodohku belum lahir." Gurau Raka yang berusaha mengurai ketegangan.

"Kasihan istrimu kalau gitu, nikah sama Mbah - Mbah." Kekeh Arsha yang ketegangannya sudah berkurang berkat gurauan Raka.

"Kamu punya nomornya Gus Halim atau Gus Akhtar, Ka? Mas mau kabarin mereka. Kayaknya mereka belum tau kalau Raina kecelakaan." Tanya Arsha.

"Ada dua - duanya di hapeku, Mas." Jawab Raka.

"Mana hapemu? Bawa sini." Pinta Arsha.

"Di rumah, Mas. Aku juga baru inget kalo gak bawa hape." Jawab Raka sambil cengar - cengir.

"Woo dasar, bocah semprul!" Omel Arsha sambil menoyor kepala adik sepupunya.

1
rizky tria
semoga lancar acara tradisinya Mas Arsha & Raina 🤲🤲
Mas Aksa & Saira comingsoon 🤭😁
sumarni marni
lanjut kakak tetap semangat selalu menunggu lanjutannya 💪🙏/Heart/
Kasih Bonda
next Thor semangat
Nur Wakidah
aska gk mau kalah karo mas e pokok e 🤣🤣🤣
Dewi kunti
yaaap hadir☝️☝️☝️☝️
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 7 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Sonya Kapahang
Coba itu sebelum Romo sm Ibun pulang, kakak²nya Raina coba dibacain doa dulu, Mo.. Biar pd lurus otaknya.. Ga sebel² lg sm adeknya.. Atau disembur sm Mas Arsha.. Mana tau lgs eling..
FDS: setdah 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Titik Sofiah
lanjut lanjut Thor
mie_moet
👍
syora
ya allah smoga ada hkmah di balik smua,smoga jg hati kakak " raina terbuka hatinya dan smoga abi raina diberi kesembuhan.amiin
Kasandra Kasandra
lanjut double up
syora
sabar mas
namnya jg saudra nggak usil nggak marem mas aska🤣🤣🤣🤣
jauh dicari deket gelut🤣🤣🤣
Atik Kiswati
wah...wes siap tenan dadi bojo ki bu dr....
Kasih Bonda
next Thor semangat
Titik Sofiah
lanjut lanjut Thor
momsRaydels
🥰🥰🥰🥰👍🏼💪🏼
rizky tria
astagfirullah mas aksa 🙈
Saira cepet terima lamaran mas Aksa jd nanti ngunduh mantu & ritual bopo biyungnya bisa barengan 😊
rizky tria
alhamdulillah...barakallahulaka mas arsha & Raina, semoga jd keluarga samawa aamiin yra 🤲
syakafallah abi Raina.. bahagia selalu semua
Kang goyang
wahhhhhh jatuh cinta sama cerita nya dari cerita romo ibun lanjut ke kembar 😍😍😍😍
Maryati
ya Allah,,si Aksa jiangkrik tenan😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!