NovelToon NovelToon
Dijual Keluarga Pada Mafia Kejam

Dijual Keluarga Pada Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Balas dendam pengganti
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Elfrida Sitorus

Dijual kepada mafia kejam, Arini disiksa dan dikurung dalam neraka bernama cinta. Tapi tak seperti gadis lemah dalam dongeng, Arini memilih bangkit. Karena tidak semua cinta pantas diperjuangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elfrida Sitorus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 23

 Sejak insiden penyusupan yang nyaris menculik rian kemarin malam , keamanan diperketat tiga kali lipat. Tak ada yang bisa masuk tanpa melalui delapan lapis sensor dan pemeriksaan didalam markas

Namun di dalam rumah... badai yang lebih besar sedang berkecamuk.

Rian duduk memeluk lutut di sudut kamar, tak menjawab siapa pun. Bola matanya yang biasanya bersinar kini tampak kosong, dan ia tak pernah melepaskan boneka singa kecil yang dulu Reina berikan saat ulang tahunnya keempat.anak itu mengalami trauma berat.

Reina memandangi putranya dengan hati yang tercabik.

“Kau tahu, dulu Mama pernah seperti kamu... duduk di pojok ruangan, takut pada suara langkah kaki,dicambuk,dipenjara,dan banyak yang mama lalui.tapi Mama bertahan, Rian. Dan kamu juga bisa!!.”ucap reina pelan sambil mengelus rambut rian.

"kamu harus kuat...kamu anak ibu bukan?! kamu pasti bisa seperti ibu melawan dunia,mama akan selalu ada disampingmu...oke?

Bocah itu tidak menjawab. Ia hanya membenamkan wajahnya ke lutut, tubuhnya masih gemetar.

Maeve berdiri di belakang Reina. “Dia butuh waktu. Tapi jika Leonardo mencoba lagi, Reina... dia mungkin tak punya waktu!!.”

Reina berdiri. Diam. Tatapannya mengarah ke jendela, ke langit kelabu di atas Dublin.

“Aku tidak akan menunggu Leonardo datang lagi. Aku akan menjemput neraka itu dan membakarnya di depan matanya!”gumam reina dengan mengepalkan tangannya,dia mengingat anaknya sampai sekarang.masih menyimpan trauma besar saat kejadian malam itu.

Reina memasuki ruangan, mengenakan setelan hitam militer, rambutnya dikepang ketat, dan sarung tangan kulit melingkupi tangannya.

“Aku butuh akses data transaksi Leonardo. Senjata, jaringan perdagangannya,markas,pasar gelap."

Sean menatap keponakannya diam. Sorot mata Reina kini benar-benar berbeda. Tak ada lagi gadis ketakutan dari masa lalu. Yang berdiri di depannya adalah penerus sejati darah O’Reilly yang dibakar dendam dan cinta.

lalu sang paman berdiri dari kursinya. “Kau akan tinggalkan Rian?”

“Tidak. Aku akan menyiapkan tempat yang lebih aman untuknya. Lalu aku akan bunuh siapa pun yang berani menyebut namanya.”

Maeve masuk membawa sebuah tablet. “Kami temukan dua pelayan yang terlibat. Satu pingsan, satu lagi mati saat mencoba kabur. Mereka dipekerjakan melalui agensi fiktif di Turki. Terhubung langsung dengan kaki tangan Leonardo.”

"langsung eksekusi jangan biarkan para hama itu menguasai kekuasaanku,dia masih berani memasukan para pelayan rendahan itu kewilayahku rupanya?!! dengan mata memerah.tanganya mengepal erat.leonardo benar-benar menguji kesabaran ratu mafia itu.

"panggil davin sekarang!!"ucap reina dengan suara sangat dingin

maeve bergegas keluar dari ruangan khusus dan bergegas memanggil davin.reina sekarang mode on dimana tatapanya berubah,dingin,sangat dingin ,tajam seperti pisau yang siap untuk dilempar.

davin,maeve dan sang paman sudah diruangan.

" malam ini persiapakan pasukan,kita akan kepelabuhan malam ini!!"tegas reina

"kita mulai dari pasar gelap yang dipesisir pantai bagian turki.kumpulkan anak buah kita.tapi,tetap hati-hati karna banyak jebakan."

malam ini ledakan besar akan terjadi.Ledakan membelah malam. Api menjulang ke langit, menerangi wajah-wajah panik para pedagang ilegal yang berlari tunggang langgang.

Maeve memimpin pasukan Reina dengan pasukan khusus terlatih. Mereka menyisir ruangan demi ruangan, menyita senjata, menghancurkan server data, dan mengeksekusi siapa pun yang melawan.

“Jangan biarkan ada yang hidup!!!” teriak Maeve.

Tiga pria mencoba kabur lewat terowongan mereka ditembak mati tanpa ampun.

"kalian pikir kalian bisa kabur dari sini!!!"sinis reina.pertumpahan dar**h dimana-mana.diluar maupun didalam markas,tidak ada ampun.teriakan dan suara tembakan menggema malam ini.

Di tengah kekacauan, Reina berdiri di atap salah satu gudang. Angin malam meniup rambutnya saat ia menyalakan korek dan melemparkannya ke tumpukan bahan peledak.

BOOOM!

Api menjilat langit. Reina memejamkan mata sejenak. “Ini baru awal, Leonardo.”

Pagi Harinya,Cabang Markas Leonardo di Prancis Selatan juga hancur dalam sekejap.tidak butuh waktu bagi Reina untuk menghancurkan dua cabang itu di Marseille dan Palermo. Semuanya dibakar habis. Uang ratusan juta dolar menguap jadi abu. Para petinggi lokalnya ditangkap hidup-hidup dan dikirim ke Irlandia sebagai bahan interogasi.

Tapi Reina tidak puas. Ia belum berhenti. Ia ingin Leonardo sendiri melihat kehancurannya.

"ini belum seberapa Leonardo Dirgantara,rasa sakit yang dirasakan putraku tak sebanding dengan ini!!! kamu memang pria brengse**k tidak hanya memperbudakku dimasa lalu.kamu juga hampir membunuh anak mu sendiri.kamu memang bukan manusia."

sedangkan dimarkas Leonardo sekarang

Leonardo menerima sebuah kotak hitam mewah, dikirim tanpa nama. Tasya membukanya dengan hati-hati, menemukan selembar kain sutra merah berdarah, dan sepotong emblem dari pasar gelap hangus, terbakar, nyaris tidak dikenali.

Ada secarik surat kecil di dalamnya.

“Kalau kau masih berani menyentuh anakku.bukan hanya kekaisaranmu yang kubuat hancur. Jika kau berani muncul lagi, aku sendiri yang akan datang ke markasmu dan mencabut jantungmu sendiri .Reina O’Reilly”

Suara pecahan kaca menggema ke seluruh lorong utama markas. Vas antik dari Dinasti Qing hancur berantakan di lantai marmer putih. Leonardo melemparkan kursi ke dinding dengan napas memburu dan wajah merah padam karena marah.

“kalian biarkan dia membakar cabang markas kita?!!!” teriaknya kepada bawahannya, suara seraknya mengguncang ruangan.

Seorang pria bertubuh kekar hanya bisa menunduk. “Kami... sudah mencoba mempertahankan, Tuan. Tapi... pasukan mereka terlalu terlatih. Mereka datang seperti badai.”

“Badai?” Leonardo meludah ke lantai. “Itu bukan badai. Itu wanita yang seharusnya sudah mati! Kenapa dia masih bernapas?! Kenapa kalian tidak menghentikannya di Turki?!”

Tasya maju perlahan. “Kami sempat hampir berhasil menculik Rian, tapi...”

“DIAM!!”

Satu tamparan mendarat di pipi Tasya, membuatnya terhuyung. Ruangan hening. Tak ada yang berani mengangkat kepala.

Leonardo berdiri di tengah kehancuran, matanya merah, nafasnya cepat.

“Dia mempermalukanku di hadapan seluruh jaringan mafia internasional,” katanya dengan suara dingin menusuk. “Semua orang bicara tentang Reina O’Reilly. Bukan tentang Leonardo dirgantara. Dia membakar pasar gelap senilai ratusan juta dolar seperti sedang menyalakan rokok!!!.”

Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menguasai emosinya.

“Ini bukan soal uang lagi. Ini soal harga diriku.”

Victor Han akhirnya bersuara, tenang namun menusuk, “Dia sudah memperingatkanmu sejak awal. Jangan sentuh anaknya.”

Leonardo menatap Victor tajam, tapi tidak membantah. “dia juga anakku! Kalau dia ingin perang... akan aku beri perang. Aku akan bangkit dari abu, dan saat dia merasa paling kuat, aku akan buat dia jatuh dari langit. Dan kali ini...tidak akan ada ampun.dan anak itu akan aku buat pion."ucapnya sinis,sungguh ayah yang dibutahkan kekuasaan.

Matanya memerah, bukan hanya karena marah, tapi karena terhina. Nama besarnya sebagai raja pasar gelap hancur dalam semalam. Dan lebih parahnya lagi, pelakunya adalah wanita yang dulu dia buang seperti sampah. Yang kini bangkit sebagai monster jauh lebih kuat dari yang pernah ia perkirakan.

Sementara di markas O’Reilly, Irlandia

Reina berdiri di balkon menatap malam. Di sampingnya, Rian tertidur dalam pelukan Maeve. Angin dingin meniup rambut hitam Reina yang kini dipotong pendek sebahu, memperlihatkan leher jenjang dan luka lama yang tak pernah benar-benar sembuh.

Sean O’Reilly masuk tanpa mengetuk.

“Sudah kukirim mayat mereka?” tanya Reina.

Sean mengangguk. “Langsung ke gerbang utama markasnya. Bersama surat ancamanmu. Dan... Leonardo sedang mengamuk.”

Reina tidak tersenyum.tidak puas.tidak bahagia. Hanya dingin.beku.tatapannya seperti es yang tidak mengenal kasih.

“Aku sudah bilang dari awal,” gumamnya. “Kalau dia menyentuh Rian... maka seluruh darahnya akan kubanjiri.”

“Dan sekarang?” Sean menatapnya lekat. “Apa kau siap menghadapi pembalasannya?”

Reina menoleh, senyumnya mengerikan.

“Aku tak sabar dia datang.”

sedangkan digara lain,tepatnya diindonesia

Leonardo duduk di kursi kulit, menatap peta besar di dinding.

“Mulai sekarang,” ucapnya lirih, namun tajam, “tak ada lagi belas kasihan.”

Ia menunjuk wilayah Irlandia, lalu menekan tombol rahasia di bawah meja. Sebuah ruangan terbuka. Di dalamnya, sebuah sel berisi wanita tua renta, terikat dan kotor. Mata wanita itu terbuka perlahan.

Leonardo tersenyum miring...

1
KLOWOR GAMING apa??
Aku udah jatuh cinta dengan karakter-karaktermu. Keep writing! 💕
moa_dubadu_wariwari
Saya sudah tak sabar nunggu kelanjutannya, tolong secepatnya update thor!
Mar Briyith ER
Aksinya keren banget, semangat terus author!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!