NovelToon NovelToon
Sistem Spin : Kekayaan Dan Kekuatan

Sistem Spin : Kekayaan Dan Kekuatan

Status: tamat
Genre:Sistem / Kebangkitan pecundang / Naik Kelas / Tamat
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Alveandra

Bagaimana jadinya jika seorang siswa SMA yang hidup sebatang kara mendapatkan anugrah sebuah Sistem Spin Kekayaan dan Kekuatan oleh seorang pengemis yang ternyata adalah seorang Dewa?.

Rendi Murdianto, seorang anak laki-laki yang hidup sebatang kara, orang tuanya meninggalkan dirinya ketika masih kecil bersama neneknya.

Hidup Rendi sangatlah miskin, untung saja biaya sekolah di gratiskan oleh pemerintah, meskipun masih ada kebutuhan lain yang harus dia penuhi, setidaknya dia tidak perlu membayar biaya sekolah.

Seragam sekolah Rendi pemberian tetangganya, sepatu, dan perlengkapan lainnya juga di berikan oleh orang-orang yang kasihan padanya. Bahkan Rendi mau saja mengambil buku bekas yang kertas kosongnya hanya tinggal beberapa lembar.

Kehidupan Rendi jauh dari kata layak, Neneknya mencoba menghidupi dia semampunya. Namun, ketika Rendi duduk di bangku SMP, Neneknya harus di panggil sang pencipta, sehingga Rendi mulai menjalankan hidupnya seorang diri.

Hidup tanpa keluarga tentu mem

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sikap Yang Berbeda

Walaupun hubungannya dengan Rendi belum jelas, tapi Novi sudah menganggap Rendi sebagai kekasihnya, ia tidak peduli walau Rendi tidak mau menembaknya seperti pasangan pada umumnya. Bagi Novi dengan bersama Rendi kesepiannya yang sering di tinggal orang tuanya ke luar negeri terobati.

"Ren, aku pulang dulu yah, nanti aku WA." pamit Novi lembut.

"Kamu pulang naik apa?" tanya Rendi khawatir.

"Jalan kaki, deket ini." jawab Novi sambil tersenyum.

"Pakai motorku aja, besok kalau mau berangkat sekolah mampir ke sini, jemput aku dulu." tawar Rendi tulus.

"Kamu yakin, kalau nanti kamu mau pergi gimana?" Novi merasa tidak enak.

"Sudah bawa saja, ada Haris juga di sini, nanti aku minta tolong dia kalau mau pergi." jawab Rendi sambil melemparkan kunci motornya.

Novi menangkap kunci motor Rendi, ia tersenyum simpul dan pergi membawa motor Rendi dengan perasaan berbunga.

Harisman juga kemudian pamit, ia mau pergi menjenguk teman-temannya yang kemarin di hajar Rendi, karena mau bagaimanapun mereka masih bawahannya, Rendi tidak menahan Harisman sama sekali, ia membiarkan Harisman pergi, lagi pula ia butuh istirahat juga.

Setelah Harisman pergi, Rendi menutup pintu kontrakan, ia berbaring di kasurnya, karena efek obat yang ia minum, membuat Rendi cepat terlelap.

Rendi tertidur sangat lelap, ia sampai tidak menyadari kalau ada orang yang masuk ke dalam kontrakannya.

Rendi terbangun saat sudah sore hari dan mencium aroma masakan yang menyeruak masuk ke dalam hidungnya, ia mengerjapkan matanya dan langsung duduk sambil mengucek matanya.

Setelah raganya sudah sepenuhnya kembali, ia beranjak dari duduknya, untuk melihat siapa orang yang sedang masak di dapurnya.

Rendi pikir itu Novi, sehingga ia tanpa sadar langsung memanggil namanya. "Nov, kamu masak apa?" ucapnya dengan langkah yang masih sedikit gontai.

"Eh ... kamu sudah bangun Ren?" suara gadis yang berbeda terdengar di telinga Rendi, sehingga Rendi langsung mengucek matanya dan memastikan siapa gadis itu.

"Sulis!" tegurnya terkejut.

"Ya, kenapa Ren?" jawab gadis itu lembut.

"Astaga, ngapain kamu di sini?" tanya Rendi tidak percaya.

"Aku dengar kamu kecelakaan dari teman Rudi, makanya aku langsung ke sini pas pulang sekolah." Sulis melihat kepala Rendi yang di perban." kamu ini harusnya bilang padaku kalau habis kecelakaan, sudah tahu hidup seorang diri, siapa coba yang mau membantu kamu kecuali keluargaku yang mengenalmu!"

Sulis nyerocos panjang lebar, sehingga membuat Rendi tidak bisa berbicara sepatah katapun, ia mau bilang dirinya baik-baik saja, juga tidak bisa, karena Sulis terus menasehatinya seperti orang tua.

Rendi menghela napas, ia membatin.

Ini cewe kenapa sih? Kenapa tiba-tiba kaya emak-emak rempong saja.

"Cukup Sulis, oke, aku mau ke kamar mandi!" tegur Rendi menghentikan ceramah Sulis.

"Ya sudah sana." jawab Sulis datar.

Rendi benar-benar bingung, karena kehidupannya berubah sangat drastis, bukan hanya ia sudah kaya, tapi para gadis mulai memerhatikan dirinya.

Rendi hanya bisa berharap, semoga semuanya berjalan lancar, agar ia tidak seperti dulu lagi nantinya.

Sulis menyiapkan masakannya, ia berencana untuk makan bersama Rendi, karena ia memang masak spesial untuk Rendi.

"Kamu belum makan, kan?" tanya Sulis lembut.

Rendi yang sehabis dari kamar mandi hanya mengangguk, ia kemudian duduk di depan makanan yang sudah di siapkan Sulis.

Sulis mengambilkan Nasi dan lauk untuk Rendi, gadis itu sudah seperti istrinya saja, ia dengan sangat telaten meladeninya.

Rendi hanya bisa menatap gadis itu tidak berdaya, di saat Novi sudah mulai menempati hatinya, gadis tersebut malah bersikap sangat manis.

"Ayo di makan, kalau tidak enak bilang yah." tegur Sulis pada Rendi yang malah terbengong melihatnya.

Rendi hanya mengangguk sambil tersenyum, ia mulai menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Mata Rendi berbinar, karena ternyata masakan Sulis sangat enak.

"Enak banget, aku gak menyangka kamu bisa masak." ucap Pria itu sambil terus makan dengan lahap.

"Syukurlah kalau kamu suka, ayo makan yang banyak, biar kamu cepet sembuh." ucap Sulis layaknya seorang Ibu.

Rendi melihat sifat Sulis yang berbeda seperti itu, ia merasa aneh, padahal dulu gadis tersebut tidak pernah menunjukan sedikitpun sikap lemah lembutnya, ia malah seperti gadis Judes, Jutek dan pemarah, tapi hari ini Rendi melihat sisi yang berbeda dari Sulis.

"Oh ... jadi begini kalau tidak ada aku." tiba-tiba saja ada suara yang menginterupsi keduanya saat sedang makan.

Rendi dan Sulis menoleh bersamaan, Rendi membelalakan matanya saat melihat Novi sedang berdiri dan bersender di ambang pintu sambil menyilangkan tangannya di depan dada dengan mata melotot tajam ke arahnya.

1
Fano Jawakonora
jadikan dia wanita bair dia bekerja setulus hati utk membasmi musuh" mu
Fano Jawakonora
fix lbh baik jadikan dia wanita mu juga skalian menjadi pembunuh berdarah dingin utk musuh" mu itu juga ide cemerlang
Fano Jawakonora
seharusnya kamu kerja utk rendi bukan memanfaatknnya utk menjadi brondong mu goblok
Fano Jawakonora
sikat yg tdk berguna
Fano Jawakonora
seharusnya rendi punya pasukan pengawal sendiri yg bergerak kerahkan para tunawisma tersebut, tdk perlu lerja sama dgn pemerintah bikin nama mereka yg dibesarkan
Fano Jawakonora
bgn baru bgs jgn lg masukan cerita ibunya rendi yg tak tau diri itu sok ngatur aja gk tau diri dasar lacur
Fano Jawakonora
sdh dibilang anfgap sj ibu mubssh meninggal, dasar tdk tau diri pake ngatur segala skrg bru mrasa sok kuasa punya anak dasar perempuan murahan pelacur, author coba hentikan cerita bodoh mu ini, hilangkan cerita terkait ibu rendin dan mei ling lacur itu mereoa berdua sama sj
Fano Jawakonora
ssh bgs tapi tambahkan dgn pembunuh bayaram yg tiba" ingin hidup bersama rendi ditambah dgn ibunya sdh mulai ngatur" rendi jd rusak ceritamya author hilangkan sj cerita ibunya dan bunuh sj pembunuh bayaran itu, bikin rusak cerita sj
Fano Jawakonora
boleh berkunjing melihat obu mu tapi bukan berrti dia bisa seenaknya mengatur kehidupan mu, karena dia tidak layak sebagai seorang ibu yg baik, setelah bertemu anggap sj dia sdh meninggal kuburkan sj dalam ingatan mu kalau kamu cuma sebatang kara ibu mu hny nenek mu seorang selain tdk ada lg
Fano Jawakonora
maafkan sj rendi, tpi bukan berarti dia haris ada utk kamu baor bgm pun dia seorg ibu yg tdk punya hati. jgn biarkan dia ada utk hidup mu anggap sj sdh meninggal
Fano Jawakonora
ditanya da acara apa koq gk mau ngasih tau gmn gk jadi jengkel si rendi
Fano Jawakonora
baru aja kerja disru bis udah kebratan bgm bisa maju asistennya
Fano Jawakonora
sekakian adu mekanik aj dari pada novi ma si sulus yg hny mikr pacaran sj, biar aprm bau ketelah pohon terbelah
Fano Jawakonora
pacari keduanya biar apem bau kencur ketela phon dibelah sj, dri pd masi kencur juga pikiran pacaran melulu
Fano Jawakonora
permapok desa cocoknya bukan oejabat desa kentut
Fano Jawakonora
alaaa si sulis bukn mikiran sklh mala mikirin ketalah pohon bau acem
Fano Jawakonora
tokoh pakaiannya sdh hilang ditelan bumi, gk lihat lg dlm cerita
Fano Jawakonora
sistim kasih hadiah uang tu jgn dikit" kasih skakian 100 triliun trs kasih juga rumah di kampung knp masih juga dikontrakan
Fano Jawakonora
hilangkn cerita si juriq atau juling itu bikn rusak cerita sj, jaman dah maju gini masih pkai cerita juriq juga ahhh
Fano Jawakonora
buat apa bangun jln sendiri hrs kolaborasi dgn prmda setempat jgn mereka keenakn menutup mata pula
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!