Zira adalah gadis yang mandiri, dia mempunyai butik yang bernama Zira Boutique. Pada suatu hari ada keluarga konglomerat memesan hasil rancangannya yang harus di selesaikan dalam waktu satu hari.
Apakah Zira bisa menyelesaikan hasil rancangannya tepat waktu, atau tidak?
Dan konsekuensi apa yang akan diterimanya jika tidak selesai.
Karya di terbitkan atas izin Noveltoon dan isi konten hanya pandangan dari penulis, tidak mewakili dari Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anita Rachman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 31
"Ya aku mengambil peluang di atas penderitaan mu." Ucap Ziko tersenyum licik.
Ziko berjalan menuju sofa meninggalkan Zira yang masih bengong. Dia menyandarkan kepalanya di pinggir sofa sambil memejamkan matanya .
"Hey tuan awas kalo kamu berani menyentuhku lagi, akan aku pastikan itu mu pulang tak berbentuk." Ancam Zira.
Ziko tidak suka dengan ucapan Zira. Ucapan Zira seperti mengancam dirinya.
"Jangan pernah kamu mengancam ku." Bentak Ziko.
Zira tidak gentar dengan ancaman Ziko. Dia malah menantang Ziko balik.
"Cih cuma masalah itu aja harus di perpanjang." Gerutu Zira.
Zira merasa kesal dengan semua tingkah Ziko. Setiap ucapannya selalu salah di matanya.
"Dasar cabe." Gerutu Zira.
Ziko mencoba menelaah ucapan Zira.
"Apa yang cabe?" Ucap Ziko penasaran.
"Kamu cabe." Ucap Zira sambil menunjuk ke arah Ziko.
Kevin yang mendengar tertawa terbahak-bahak. Zira sangat kocak dalam berkata-kata.
Mendengar Kevin tertawa Ziko langsung melempar bantal sofa ke arah asistennya.
"Diam kamu." Ucap Ziko sambil melempar bantal sofa.
Kevin langsung diam, dia khawatir akan ada lemparan mendadak kalau dia masih tertawa.
Ziko berjalan mendekati Zira yang sedang berdiri di pojok. Dia memegang tangan Zira.
"Lepaskan." Zira melepaskan tangan Ziko seraya berjalan menjauh dari pria itu. Dia harus berjaga-jaga jika ada serangan mendadak dari pria itu.
"Aku tidak suka kamu menyebutku cabe." Ucap Ziko tegas.
Zira garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Di pikirannya hanya masalah kata cabe bisa jadi serumit ini.
"Jadi kamu mau apa?" Ucap Zira merengek. Dia sudah habis kata-kata dengan Ziko.
Ziko sedang memikirkan sesuatu.
"Ganti kata cabe dengan yang lain." Ucap Ziko cepat.
Zira sedang memikirkan sesuatu yang aneh agar Ziko bisa diam.
"Ubi kayu." Ucap Zira asal.
Ziko tertawa senang.
"Bolehlah ubi kayu." Ucap Ziko tersenyum menyeringai.
Ziko melirik ke arah Kevin.
"Bagaimana hasil rekamannya?"
Kevin memberikan hasil rekamannya ke Ziko, sambil tersenyum tipis. Kevin memang tau momen kapan harus merekam tanpa harus di perintah bosnya.
Ziko melihat hasil rekamannya.
"Hemmmmm bagian cabe di hapus." Ucap Ziko cepat.
"Cih dasar manusia es sedikit sedikit rekam, sedikit sedikit marah." Gerutu Zira pelan.
Ziko memikirkan sesuatu hal yang lainnya.
"Oh ya nona, kamu masih ada hutang samaku."
Zira membulatkan matanya. Dia masih bingung dengan ucapan Ziko .
"Setiap malam aku mau kamu memasak makan malam untukku di sini." Ucap Ziko sambil menunjukkan jarinya di apartemen.
"Tunggu tunggu, maksud tuan di apartemenku?" Ucap Zira bingung.
Zira masih bingung dengan memasak dan hutang yang di sebutkan Ziko barusan.
"Hello tuan, untuk apa aku memasak, aku bukan pembantumu." Ucap Zira memalingkan wajahnya.
"Untuk membayar hutangmu yang 60 juta apa kamu pikun !!!"
Zira baru mengingat tentang sepatu yang harganya bisa membeli sepeda motor empat unit. Zira tidak menjawab dia merasa sedang dimanfaatkan oleh Ziko.
"Atau kamu mau option yang ke dua?" Ziko memberi pilihan kedua.
"Apa itu." Zira penasaran.
"Option ke dua adalah kamu harus memberi kecupan selamat malam kepadaku bagaimana? Ziko memegang dagu Zira.
Zira menepis tangan Ziko dari dagunya.
"Cih, aku pilih option ke satu." Dia berjalan menghindari Ziko. Dia memilih jarak aman dari pria itu.
"Berapa lama aku harus memasak makan malam?"
"Sampai hutangmu lunas." Ucapan Ziko padat dan jelas.
"Hello tuan, bagaimana aku tau hutangku lunas, aku kan tidak mencantumkan nominal di setiap masakanku." Rengek Zira.
"Anggap saja aku makan di warteg, di warteg makan untuk satu orang 50 ribu kalau berdua berarti 100 ribu, jadi kamu hitung aja berapa bulan kamu masak untukku . Ziko tersenyum licik.
"Hello readers maaf jika ada typo, like episode favorit kalian ya dan komen yang banyak ya." Terimakasih