NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:783.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 20

"Ayo, lebih baik kita menyusul kesana. Aku takut mereka khawatir kalau kita berlama lama di sini." lanjut Dirga.

Set...

Deg...

Ziya dibuat tersentak kaget saat tiba tiba Dirga menggenggam tangan nya. Lalu, pria itu menariknya hingga keduanya pun berjalan dengan saling bergandengan tangaan.

Sepanjang perjalanan nya menuju ke ruangan rawat inap yang di tempati oleh Zingga.

Sepanjang jalan itu juga, pandangan Ziya tidak lepas dari tangan nya yang sedang di genggam erat oleh tangan kekar Dirga.

Rasanya, masih sulit di percaya jika dua orang yang di masa lalu tidak pernah saling menyapa satu sama lain meski mereka sudah resmi menikah. Kini, dua orang itu sedang berjalan dengan saling bergandengan tangan.

Meski sikap dan perlakuan pria itu sudah banyak berubah dari sikapnya 6 tahun yang lalu. Namun, tetap saja, rasa takut Ziya pada Dirga terus saja menyelimuti hati wanita itu.

"Kreekkkk...."

Deg...

Ziya tersentak kaget dan langsung bangun dari lamunan nya setelah mendengar suara pintu yang di buka.

Larut dalam lamunan nya tentang rasa takutnya pada Dirga. Membuat Ziya tidak menyadari jika langkahnya sudah sampai di tempat tujuannya, yaitu kamar Zingga.

"Assalamualaikum," ucap Dirga, saat memasuki ruangan rawat sang anak.

"Wa'alaikum sa...lam warahmatullahi wabarakatuh. Kalian sudah kembali?" Jawab ketiga orang tua yang ada di ruangan itu.

Jawaban salam itu sempat terjeda selama beberapa detik saat pandangan ketiga paruh baya itu tertuju pada tangan Dirga yang tengah menggenggam erat tangan mungil Ziya.

Pasangan pasutri baru itu datang dengan saling bergandengan tangan dan tentu saja hal itu membuat semua orang yang ada disana dibuat sedikit kaget.

Akan tetapi, dibalik rasa kaget itu ada seulas senyum penuh rasa lega dari wajah cantik Mama Ayu, saat melihat putranya menggandeng tangan istrinya, Ziya.

Berbeda dengan Mama Ayu yang tersenyum bahagia. Umi Aisyah malah menampakan raut wajah yang terlihat begitu khawatir.

Akan tetapi, Umi Aisyah mencoba menutupi rasa khawatirnya dengan mencoba juga untuk tersenyum.

Meski begitu, tetap saja hal itu tidak bisa menutup sepenuhnya akan kekhawatiran yang di rasakan oleh Umi Aisyah saat ini.

"Tenang lah, semua akan baik baik. Putraku, sudah banyak berubah. Kali ini, aku jamin kalau dia tidak akan pernah menyia nyiakan Ziya lagi," bisik Mama Ayu, yang tahu betul bagaimana cemas nya Umi Aisyah saat ini.

"Apa, kekhawatiran ku terlihat sangat jelas?" Tanya Umi Aisyah.

"Iya, tapi itu adalah hal yang sangat wajar. Karena tidak bisa kita pungkiri jika Dirga pernah menorehkan luka di hati Ziya dan meninggalkan kenangan yang buruk untukmu dan jugq putrimu. Jadi, wajar jika kamu begitu mengkhawatirkan hubungan mereka saat ini,"

"Maafkan aku. Meski aku sudah memaafkan nya. Namun, rasa takut jika Ziya akan kembali di abaikan tidak bisa aku hilangkan begitu saja,"

"Kenapa minta maaf? Tidak ada yang salah dengan itu. Justru, kami lah yang harus nya minta maaf. Karena putra kami. Kalian jadi seperti ini. Penuh dengan rasa takut dan trauma. Semoga, dengan bersatunya mereka kali ini. Akan merubah semuanya jadi lebih baik lagi. Baik itu untuk Ziya ataupun untuk Dirga,"

"Aamiin. Semoga saja," ucap Umi Aisyah, mengaminkan apa yang di katakan oleh Mama Ayu dan berharap semua itu akan menjadi doa kebaikan untuk putri dan juga menantunya.

"Baiklah. Karena kalian sudah di sini, maka izinkan kami pulang dulu. Besok, kami akan datang lagi untuk menemani kalian menjaga Zingga," lanjut Mama Ayu, sembari sedikit menyenggol Umi Aisyah agar turut serta, meninggalkan pasangan pengantin baru itu.

"Iya, berhubung kini kalian sudah resmi menikah. Jadi, untuk malam ini Umi izin pulang dulu ya. Sudah lama Umi tidak tidur di rumah. Rasanya kangen juga," sambung Umi Aisyah, yang paham betul akan kode yang di berikan oleh besan sekaligus teman nya itu.

"Loh, Umi mau pulang juga?" tanya Ziya, terlihat sangat kaget saat Umi Aisyah juga ikutan pamit pulang.

"Iya. Sudah lama kan Umi tidak menginap di rumah. Berhubung sekarang sudah ada Dirga, maka Umi izin ingin pulang dan tidur di rumah dulu, ya. Besok, Umi ke sini lagi,"

"Tapi......."

"Iya, Umi. Pulang lah, masalah disini biar Dirga dan Ziya yang urus. Sekarang, Umi pulanglah dan istirahatlah di rumah," sela Dirga, memotong ucapan Ziya yang ingin protes saat Umi Aisyah juga ikut berpamitan.

"Baiklah. Kalau begitu, kami pergi dulu. Kabari kami jika sesuatu terjadi pada Zingga,"

"Baik, Pa."

Ketiga paruh baya itu pun akhirnya pergi meninggalkan Ziya dan juga Dirga. Meski merasa enggan saat Umi Aisyah juga ikut pergi. Namun, Ziya tidak bisa egois dan tetap menahan sang ibu untuk tidak pergi.

Karena bukan hanya Ziya anak yang harus diperhatikan oleh Umi Aisyah. Namun, masih ada sosok Zira yang juga masih butuh perhatian dari sang Ibu.

Apalagi, sampai saat ini Zira masih belum tahu jika dia sudah memiliki keponapakan yang sudah berusia 5 tahun dan sedang dalam keadaan sakit.

Maka dari itu, Umi Aisyah pun harus pandai mencari alasan agar bisa tetap menemani Ziya di rumah sakit tanpa sepengetahuan putri sulung nya yang sampai detik ini masih saja sinis pada sang adik.

*

*

"Permisi, Mas. Tangan nya," ucap Ziya, meminta agar Dirga melepaskan genggaman tangan nya. Setelah ketiga orang tua nya sudah meninggalkan ruangan itu.

"Kenapa? Biar saja tetap begini. Bukankah, sekarang kita sudah halal untuk saling bersentuhan," jawab Dirga, yang tampak enggan untuk melepaskan tangan nya dari tangan Ziya.

"Bukan begitu. Ini sudah waktunya aku mandikan Zingga. Kalau seperti ini terus, bagaimana aku memandikan nya," lirih Ziya. Tanpa berani mengangkat kepalanya untuk menatap sang suami.

"Oh. Baiklah kalau begitu. Sana, pergilah aku akan menunggu di sofa sembari menyelesaikan pekerjaan ku,"

Dirga pun langsung melepas genggaman tangan nya saat tahu jika Ziya meminta nya untuk melepaskan genggaman tangan itu. Agar bisa membersihkan tubuh putri mereka, Zingga.

"Mas, tidak pergi ke kantor?" tanya Ziya, saat melihat Dirga mulai membuka laptop yang selalu dia bawa saat akan tinggal di rumah sakit.

"Tidak. Aku akan bekerja di sini saja. Sudah, jangan pikirkan tentang pekerjaanku. Kamu tenang saja, semua akan baik baik saja. Suamimu ini tidak akan jatuh miskin meski aku tidak pernah pergi bekerja sekalipun. Sana, lebih baik kamu segera bantu Zingga membersihkan diri agar dia bisa beristirahat dengan nyaman kalau tubuhnya sudah dibersihkan,"

"Iya, baiklah,"

"Sombong sekali dia," lanjut Ziya, sedikit bergumam karena merasa sebal saat Dirga mulai menyombongkan kekayaan nya.

"Apa? Apa kamu berkata sesuatu?"

1
dika edsel
good job gas.., setidaknya kamu udah nyatain perasaan mu ke zi, jodoh tdknya itu tergantung belas kasihnya othor aja? soal sikap ibumu itu aku bisa maklum lah namanya juga org kaya,org miskin aja banyak yg songgong apalagi ibumu yekan?? tinggal nunggu zi nih..mau berjuang bersamamu apa enggak?? apapun yg terjadi aku dipihakmu gas..
enTri
sama dr Andra ajalah Zi.. biar ga sakit hati liat kelakuan keluarga bagas yg sok gt.. sok penting.. sok kaya.. padahal papanya Zingga lebih lagi... run ... Zingga... run... ga usah berkawan lg dg bagas...
Nar Sih
maaf kak bru bisa bca lgi
🌸 Triyani 🌸: nggak apa apa kak, santai aja 😁🤗🥰
total 1 replies
Aghitsna Agis
nga setuju kalau zi sm bagas udah tolak aja itu nantinya krl. toxic makan hati malah nanti zi sakut lg karena banyak fikiran udah setuju sm andra saja thor jgn biarkan zi menderita
Ida Sriwidodo
Jangan mau Zingga.. karena pertama Zingga sendiri blom yakin dg perasaannya ke Bagas
Kedua.. sikap ibu n adiknya Bagas yang jelas2 tidak menyukai dan memandang remeh Zingga
Ngapain?
Yang ada Zingga akan makan hati..
Naning Naning
ibunya bagas hanya melihat penampilan aja, tidak tahu siapa zingga sebenarnya..
Ida Sriwidodo
Lagian si Bagas kepedean.. ngga ngomong apa2 ke Zingga dah main kenal2in ajaa ke keluarganya
Harus mah ngobrol dulu ke Zingga.. pastiin Zingga beneran mau nerima Bagas/tidak?
Aneh.. pede banget..
Jan salahkan klo Zingga illfeel jadinya.. bisa2 malah ngga mau ketemu Bagas lagi 🤦🏻‍♀️😬

Haiisz.. don't judge a book by its cover!
Alisa n mamanya Bagas blom tau siapa Zingga! 😤😤
Bunda Keisha
Bagus donk kalo keluarga Bagas gak setuju, jadi Zingga nolak Bagas jadi gampang, karena hati Zingga udah jatu pada dr. Andra.. 😍
Arin
Baguslah kalau ibu dari Bagas tidak merestui Bagas bersama Zingga.
Jadi kalau Zingga menolak Bagas pun,tidak ada merasa tak enak hati. Karena Zingga tidak punya perasaan apa-apa sama Bagas
Naufal Affiq
jangan sepele kamu sama jingga,,belum tau kau ya,jingga itu anak siapa,
Naufal Affiq
maju terus pantang mundur dra,kalau cinta diperjuangkan,kalau hanya kagum,dilihat dari jauh aja,biar gak sakit hati
dika edsel
jodoh itu rahasia Tuhan tdk ada yg tau tp klo boleh milih nih, aku lbh memilih bagas drpd andra, setidaknya bagas lbh gentleman..., meskipun keluarga andra rese tp namanya cinta hrs diperjuangkan dong..
mbok Darmi
jgn songong kamu blm tau siapa zingga baru pake tas branded aja sudah sok kaya dilibas ntar sama dirga
Ida Sriwidodo
Walaahh.. blom apa2 adiknya Bagas dah songong!
Blom tauu ajaa siapa Zingga!
Don't judge a book by its cover.. okee! 👌🏻🤪
Arin
Awal-awal diri mu dikenalkan pada ibu dan adik Bagas, tapi sambutannya udah tak baik. Daripada di lanjutkan ke hubungan yang serius malah makan hati...... mending tolak aja lah Zingga.
Bunda Keisha
salah cari lawan kamu de'... 🤭
Naning Naning
kalo cinta jangan diem aja dr andra, kalo diem.aja gimana zinggga bisa tau
Naufal Affiq
lanjut thor
Lilik Juhariah
Waaah seru nih zingga ketemu andra
Mutia
Knp Zingga gak punya teman, biasanya dikampus sangat rame, apalagi cewek biasanya suk bergerombol..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!