NovelToon NovelToon
Ibu Pengganti Sang Pewaris

Ibu Pengganti Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Ibu Pengganti / Dark Romance
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Melon Milk

Cerita ini untuk pembaca dewasa. Baca dengan bijak❗


Cherry Gabriella mengambil satu keputusan nekat yang mengubah seluruh hidupnya, menjadi ibu pengganti bagi pewaris berhati dingin, Trevor Spencer.

Namun, ketika bayi mungilnya lahir, Cherry tak sanggup menyerahkan darah dagingnya, meski harus diburu oleh pria yang bisa membeli segalanya… bahkan nyawanya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melon Milk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Cherry terbangun ketika rasa nyeri menusuk kepalanya. Ia ingin menyentuh perban di kepala, namun rasa sakit itu membuatnya meringis pelan.

“Kamu sudah bangun.”

Suara itu membuat Cherry menoleh. Trevor berdiri di ambang pintu. Ia kebingungan sesaat, ruangan ini asing. Ini jelas bukan kamar yang biasa ia tempati bersama Trevor di Masion.

“Trevor… kita ada di mana?” tanyanya lemah.

“Kita di rumah peristirahatanku,” jawab Trevor tenang.

“Untuk apa kita di sini?” Cherry semakin bingung.

“Kamu tidak ingat apa yang terjadi padamu?” Trevor balik bertanya.

Cherry berpikir sejenak, lalu matanya melebar. “Arnold?” tanyanya cepat, panik.

“Dia baik-baik saja. Sekarang sedang tidur di kamarnya.”

Cherry menghela napas lega. “Syukurlah dia selamat…”

“Kamu masih ingat bagaimana kepalamu terluka?” Trevor menatapnya serius.

Cherry menyentuh perban di kepalanya. “Reno… dia ingin menculikku. Karena Arnold tidak ada di kamar, dia menjadikan aku penggantinya. Aku melawan, lalu dia membantingku ke tembok… kepalaku terbentur keras.”

“Dokter bilang kamu tidak dalam bahaya,” ucap Trevor menenangkan.

Cherry kembali meringis saat denyut sakit itu menyerang lagi. Trevor segera menghampiri, menuangkan air ke gelas.

“Minum ini.”

Cherry menerimanya dengan kedua tangan gemetar. “Terima kasih…” bisiknya.

“Kalau kamu butuh apa pun, katakan saja.”

Perut Cherry tiba-tiba berbunyi keras. Pipinya langsung memerah. “Ehm… Trevor, a-ada makanan?” tanyanya terbata-bata.

Trevor mengangguk seolah sudah menduga. “Aku minta pelayan menyiapkannya.”

Tak lama kemudian, ia kembali bersama dua pelayan yang membawa nampan penuh makanan. Mereka menata meja kecil di depan Cherry, lalu undur diri.

“Silakan makan,” kata Trevor singkat.

Cherry menatapnya, lalu tersenyum. “Kamu tidak mau ikut makan? Aku tidak akan habis semua ini.”

“Habiskan saja. Kamu butuh tenaga. Dua hari kamu tidak makan.”

Cherry terbelalak. “Dua hari? Jadi aku tidak sadarkan diri selama itu?”

Belum sempat Trevor menjawab, suara nyaring memecah keheningan.

“Mama!”

Arnold berlari masuk, langsung memeluk Cherry erat-erat.

“Mama kangen sekali sama kamu, Sayang,” Cherry mencium rambutnya.

“Aku juga kangen, Ma. Mama tidur dua hari, aku takut sekali. Jangan tidur selama itu lagi ya, Ma…” Arnold menangis tersedu.

Cherry menghapus air matanya. “Ssshhh… tenang. Mama janji, itu tidak akan terulang lagi.”

Arnold mengangguk kecil, lalu menatapnya dengan mata merah. “Mama bikin aku khawatir banget. Aku takut kehilangan Mama…”

Cherry menahan haru, lalu mengecup pipinya berkali-kali. “Sekarang Mama sudah kembali, oke?”

Arnold mengangguk lagi.

“Papa juga khawatir sama Mama. Papa tidak tidur, terus jagain Mama,” ujar Arnold polos.

Cherry melirik Trevor, hatinya hangat. “Terima kasih,” ucapnya lirih.

“Nak, biarkan Mamamu makan. Dia lapar,” Trevor menegur lembut.

Arnold tersenyum nakal. “Lihat, Papa khawatir sama Mama.”

Cherry tersipu. Ia mengacak rambut Arnold. “Temani Mama makan, ya?”

“Iya! Aku kangen makan bareng Mama. Papa, ikut juga?”

“Aku masih kenyang.”

“Kalau begitu kita berdua saja, Ma,” kata Arnold ceria.

Trevor pamit keluar, membiarkan mereka berdua. Arnold bercerita panjang lebar sambil Cherry menyuapinya.

“Jadi kita ke sini naik helikopter? Kamu takut tidak, Sayang?” tanya Cherry penasaran.

“Aku anak besar, aku tidak takut. Lagi pula aku tidak bisa pegang tangan Papa, soalnya Papa pegang tangan Mama. Jadi Paman Edwin yang pegang aku.”

Cherry tercekat. Trevor menggenggam tanganku sepanjang jalan? Hatinya berdebar.

“Benaran? Ceritain lagi…”

“Papa juga yang gendong Mama ke kamar ini. Papa hati-hati banget, kayak pangeran yang gendong putri setelah menikah” Arnold cemberut.

Cherry tertawa kecil. “Benarkah Papa menggendong Mama?” bisiknya.

Arnold mengangguk mantap.

Tiba-tiba suara lain menyahut. “Oi oi, kenapa bisik-bisik? Lagi ngomongin aku ya?” Edwin muncul sambil menyeringai.

Arnold langsung menjawab, “Kami tidak ngomongin Paman, kami ngomongin Papa. Mama tidak percaya aku bilang Papa yang gendong Mama ke sini. Paman, benar kan?”

Edwin mengangguk. “Benar. Ngomong-ngomong, Papamu manggil kamu di luar.”

Arnold berpamitan dengan Cherry lalu berlari keluar.

Kini tinggal Cherry dan Edwin.

“Syukurlah aku sempat melihatmu sadar sebelum pergi dari pulau ini,” ucap Edwin.

“Kamu mau bilang sesuatu?” Cherry menatapnya heran.

“Iya. Tentang pembicaraan kita waktu itu. Kamu pasti sudah punya rencana, kan? Boleh aku tahu?”

Cherry menelan ludah, mengalihkan pandangan. “Maaf, aku tidak bisa bilang.”

Ia tidak mungkin mengaku bahwa rencananya adalah membuat Trevor jatuh cinta padanya. Edwin pasti menertawakannya.

Edwin tersenyum tipis. “Kamu malu, ya? Tidak apa-apa. Aku sudah bisa menebak. Tenang, aku akan mendukungmu.”

Cherry menoleh cepat. “Kamu… akan membantu?”

“Tentu. Aku juga tidak mau pria itu menua sendirian. Dan aku tidak mau anak baptisku tumbuh tanpa ibu.”

Cherry terharu. “Terima kasih.”

“Sama-sama. Dan karena kita sudah jadi partner, aku kasih tahu rahasia Trevor. Jangan biarkan dia tidur sendirian. Dia benci itu. Kalau tidak ada yang menemaninya, dia memeluk bantal seakan itu orang.”

Cherry tersenyum geli. “Kamu bisa mengandalkanku.”

Edwin berdiri. “Aku harus pergi. Tapi aku akan sering berkunjung. Jaga dirimu.”

“Hati-hati di jalan.”

Tak lama Arnold kembali, wajahnya segar. “Mama!” Ia berlari memeluk Cherry.

“Dari mana saja?” tanya Cherry sambil mencium pipinya.

“Papa mandiin aku.”

“Oh, jadi anak Mama sekarang wangi ya.”

Trevor masuk bersama pelayan yang membereskan meja makan, lalu pergi.

“Kamu sudah minum obat?” tanya Trevor.

“Belum.”

Trevor mengambil obat dan segelas air, lalu menyerahkannya. “Minum pelan-pelan, satu per satu.”

Cherry mengangguk, lalu menelan obatnya.

“Oh ya, Trevor… apa kita akan kembali ke mansion?”

“Kita bisa kembali setelah semuanya selesai.”

“Kalau kuliahku bagaimana?”

“Kamu ikuti kelas dan ujian online,” jawab Trevor singkat.

“Dan pekerjaanmu?”

“Aku bisa bekerja dari sini. Edwin yang urus sisanya di Jakarta.”

Arnold bersorak gembira. “Hore! Papa tidak pergi-pergi lagi. Kita bisa selalu lengkap!”

Cherry ikut tersenyum.

“Setiap Minggu pelayan libur,” ujar Trevor.

Arnold langsung berteriak, “Berarti Mama yang masak? Horeee!”

Cherry tergelak. “Kalau kamu mau, Mama bisa masak tiap hari.”

Arnold cepat-cepat menggeleng. “Jangan, Ma! Paman Edwin bilang kalau Mama stres, kemungkinan aku punya adik kecil. Jadi Mama jangan stres!”

Cherry terdiam, wajahnya memerah hebat.

1
Lauren Florin Lesusien
thur buat ini si cerry badas dikit trs peka dan ditak naik bin oon umur udh 24 trs udh punya anak udh tinggal bareng ama bapak dari anaknya trs tinggal diindonesia masak ga ngerti terlalu naif thur dari awal baca sampai ini episode hubungan nya dngan bapak anaknya ga ada kemajuan 🤬🤬
Mia Camelia
lanjut thor🥰
Anonymous
/Shame//Joyful//Shame//Joyful/
Anonymous
/Joyful//Shame//Toasted/
Anonymous
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Anonymous
🩷🩷🩷
Anonymous
oke
Anjani
/Casual//Casual/
halizerena
/Drool//Drool//Drool/
indhpermatas
/Facepalm//Facepalm/
Ayu Lestari
/Smirk//Smirk//Smirk/
azaliannya
/Smile//Smile//Smile//Smile/
DindaStory
oke sih
RaniBaca
ok
Miu Miu 🍄🐰
lanjut kak ♥️
Anonymous
lanjut 😍
Lina ayuu
oke
Silvi
👍👍👍👍
Sania Anugrah
oke
dayana
yey berhasil kabur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!