NovelToon NovelToon
Become The Billionaire'S Wife

Become The Billionaire'S Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:7.6M
Nilai: 5
Nama Author: Sujie

Namanya Elisa, dia terlahir sebagai putri kedua dari keluarga Hanggara, namun hal itu tak membuat nasibnya bagus seperti kakaknya.

Dia bahkan dikenal sebagai perempuan arogan dan sangat jahat di kalangannya, berbeda dengan kakaknya yang sangat lembut dan pandai menjaga sikap.

Marvin Wiratmadja, adalah putra dari Morgan Wiratmadja. Terlahir dengan kehidupan super mewah membuatnya tumbuh menjadi orang yang sedikit arogan dan tak mudah di dekati meski oleh lawan jenisnya.

Namun siapa sangka, ketertarikannya justru tertuju pada seorang gadis yang dikenal berhati busuk dan semena-mena bernama Elisa Hanggara.

Bagaimana takdir akan mempertemukan mereka?

Baca episodenya hanya disini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sujie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Halte

"Ken," panggil Marvin saat mobilnya sudah ada di depan loby.

"Ya, Tuan?" Ken menoleh pada bosnya.

"Ambilkan jas ku di ruangan ku!" perintahnya dengan tanpa dosa.

Sumpah, demi apa ... Ken rasanya ingin sekali membungkus bos nya dan mengikatnya di dalam mobil lalu mengantarnya pulang.

Bisa-bisanya memberi perintah seperti itu. Ken harus naik kembali ke lantai paling atas hanya untuk mengambilkan jas nya yang sengaja ditinggalkannya karena tidak ingin memperlihatkan kemewahannya pada wanita pujaannya.

"Ken! Kau tidak mendengar ku?" Marvin menoleh pada sekertarisnya yang masih diam ditempatnya.

"Baik, Tuan."

"Dasar pemalas! Kalau paman Rey tau kelakuanmu seperti ini, kau akan dikirim di ujung Afrika agar kau tau rasa!" gerutu Marvin yang masih bisa dengar jelas oleh Ken.

"Jika itu terjadi saya akan sangat bersyukur, Tuan." Setidaknya aku terhindar dari bos gila seperti anda, lanjutnya dalam hati.

Marvin membelalakkan matanya dengan cepat saat mendengar jawaban dari sekertarisnya.

"Kau! Perkataan bos tidak boleh dibantah, Ken! Sekalipun kita tumbuh dan bermain bersama, tapi sekarang aku adalah bosmu. Cepat lakukan perintahku!"

"Baik, Tuan."

Ken lalu melanjutkan langkahnya dan menunggu di depan lift yang akan membawanya.

Sementara Marvin masih berdiri di tempatnya, ia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Matanya memicing lantaran melihat sekelebat bayangan yang menjadi kegemarannya saat ini sedang berada di seberang jalan.

"Itu bukannya Lisa? Kenapa dia belum pulang?" gumam Marvin.

Ia lalu melangkahkan kakinya dengan cepat menyusuri halaman depan gedung, turun ke jalan raya dan menyeberanginya.

Ia mempercepat langkahnya menuju gadis pujaannya yang sedang duduk di halte bis yang tak jauh dari tempat Arumi berjualan.

"Dia lagi! Kenapa Lisa bisa dekat sekali dengannya?" gerutunya.

Marvin merasa kesal sekali melihat Lisa bisa tersenyum dan tertawa bersama Bimo, si kutu biawak itu.

"Lisa!" panggilnya seraya tersenyum.

"Marvin?" Tawa Lisa terhenti saat lelaki itu memanggil namanya. Sementara Bimo hanya melirik sebentar ke arah Marvin lalu menundukkan kepalanya.

"Ada apa?"

"Tidak ada apa-apa, maksudku ... aku hanya kebetulan melihatmu disini. Kenapa kau belum pulang?" tanya Marvin seraya mengambil posisi di samping Elisa.

Ia menarik napasnya dan terhirup olehnya aroma tubuh Lisa yang menyeruak diterpa angin. Mengingatkannya akan hal terlarang itu lagi. Ah ... pikiran kotor itu, kenapa harus muncul lagi?

Marvin menggelengkan kepalanya dengan ringan saat mendengar suara Lisa.

"Aku sedang menunggu taxi yang melintas, tapi dari tadi tidak ada yang kosong." Lisa menoleh pada Marvin dan tersenyum manis yang membuat darah di dada Marvin berdesir perlahan.

Astaga ... senyummu itu sungguh membuatku gemas dan ingin mencubitnya.

Lisa ... tidakkah kau ingat satu detik saja kebersamaan kita malam itu? Apa kau tidak mengingat sama sekali setiap sentuhan yang kuberikan? Kau sungguh sangat menyiksaku saat ini. Marvin sedikit terpana pada paras cantik di hadapannya.

"Kalau begitu biar aku mengantarmu, bagaimana?" tawar Marvin tanpa memperdulikan orang lain yang ada di samping kiri Lisa.

"Tapi, bagaimana dengan Bimo?" tanya Lisa yang merasa tidak enak pada Bimo yang sudah sejak tadi menemaninya.

"Bis ku sudah datang Lisa," sahut Bimo seraya menunjuk ke arah bis yang sedang melaju menuju tempat mereka.

Bimo bukan tidak tahu jika Marvin adalah bos di perusahaan itu. Tapi dia tidak mengatakannya pada Lisa. Dia juga tidak ingin ikut campur urusan antara Lisa dan Marvin.

Baguslah ... sadar diri juga kau, biawak culun. Marvin melirik malas pada lelaki itu.

"Aku duluan Lisa, Pak Marvin," pamit lelaki itu setelah bis itu berhenti.

Marvin hanya mengangkat dan melebarkan telapak tangannya tanpa melihat kearahnya, sementara Lisa melambaikan tangannya dan tersenyum manis.

Lisa! Kau membuatku cemburu. Kenapa harus tersenyum manis begitu padanya?

"Lisa ... ayo!" Marvin berusaha mengalihkan pandangan Lisa dari teman culunnya kemudian berdiri dan mengulurkan tangannya pada Lisa yang masih duduk di halte.

Lisa tersenyum menyambut uluran tangan Marvin. Tangan mereka bersentuhan, terasa lembut sekali.

Lagi-lagi dada Marvin berdesir dibuatnya. Untuk beberapa saat, tangan itu masih terpaut satu sama lain. Sebelum akhirnya Lisa menariknya.

Andai bisa lebih lama, andai tangan itu bisa ia genggam setiap waktu, betapa bahagianya, batin Marvin.

"Baiklah, ayo! Kita pakai mobil temanku, mobilnya ada disana," Marvin menunjuk ke arah gedung utama.

1
Dara Fitriani
bagus
Sweet Girl
Sakit jiwa nie Stevi
Sweet Girl
Ruba bener
Sweet Girl
Obat pelangsang
Sweet Girl
Yo mosok koe Ra ro akibat dr obat Pin... Khan lama Urip Nang Londoh...
Sweet Girl
Obatin wes Vin... kasihan si Elisa....
Sweet Girl
Si Ruba
Sweet Girl
Belum tau kejadian sebenarnya sudah komentar, Buk ibuk....
Zery Nurvitha
lah...loe bapak ...kasih lah anak loe mobil....bapak goblok....wwkwkwkwk....
ahyuun.e
Curiga klo stevi dan orang tuanya cuma orang asing yg ngaku" ortunya elisa krn elisa pewaris yg sesungguhnya
Wangintowe Tundugi
jgn2 bukan anak kandung ya
Tri Rahayuningsih
Stevi yg dirumah Hanggara Stevi palsu oplas mungkin
Tri Rahayuningsih
semoga marvin TDK tergoda dan tidak goyah dg tipu muslihat stevi
Memyr 67
𝖽𝖾𝗀 𝖽𝖾𝗀𝖺𝗇
Memyr 67
𝖺𝗄𝗎 𝗒𝗀 𝗋𝖾𝖺𝖽𝖾𝗋 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺. 𝗆𝖺𝗋𝗏𝗂𝗇 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗀𝗂𝗍𝗎 𝖽𝗂𝗄𝖺𝗀𝗎𝗆𝗂 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀, 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗒𝗎𝗌𝖺𝗁𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗉𝗎𝗌𝗂𝗇𝗀 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺, 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺 𝗅𝗂𝗌𝖺, 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗆𝖾𝗋𝗀𝗈𝗄𝗂 𝗌𝗍𝖾𝗏𝗂 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗂𝗇𝗍𝗂𝗉 𝗆𝖺𝗋𝗏𝗂𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝗅𝗂𝗌𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖺𝗋𝖺?
Memyr 67
itu tablet untuk depresi ya? stevi kan gila?
Memyr 67
jelas hanggara tidak mengerti jalan pikiran elisa, hanggara kan tidak sadar, kalau dia orangtua yg goblog
Memyr 67
stevi stevi, dikira lisa tidak akan mengacaukan pertemuannya dengan tuan muda wiraatmaja? lisa sudah mengacaukan dari sebelum dia bertemu tuan muda wiraatmaja.
Memyr 67
hanggara dan maria menyesal? tapi tidak menyadari, kalau mereka orangtua yg goblog?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!