NovelToon NovelToon
Masuk Ke Tubuh Wanita Lemah

Masuk Ke Tubuh Wanita Lemah

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Ruang Ajaib
Popularitas:29.6k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Alexis seorang ilmuwan wanita dan juga ahli beladiri yang berhasil menciptakan sebuah ruang penyimpanan ajaib ke dalam sebuah kalung.

Namun, dia di khianati dan meninggal secara tragis oleh orang kepercayaan nya sendiri.

Dan siapa sangka, jiwa nya justru masuk ke dalam tubuh wanita lemah yang teraniaya. Yang juga memiliki nama yang sama dengannya.

Rencana balas dendam pun di mulai melalui tubuh wanita yang bernama Alexis itu.

Berhasilkah Alexis membalas dendam? Kalau penasaran, baca yuk!

Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Tidak ada hubungannya dengan dunia nyata dan tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7

"Mana Alexis?" tanyanya.

"Sudah pergi. Kamu sadar tidak? Alexis seperti orang yang berbeda?"

"Aku sadar Ma, apa jangan-jangan dia ...." Damian menjeda ucapannya. "Ah sudahlah, aku mulai menyadari banyak keanehan dalam dirinya. Bahkan, kadang dia mengurung diri seharian di dalam kamar," sambung Damian.

"Kak, apa Alexis kerasukan roh jahat?" tanya Annette.

Damian menggeleng. Ia sendiri tidak tahu, namun, dalam hatinya juga berpikir seperti itu. Buktinya, Alexis tiba-tiba menjadi lebih berani dan kuat.

"Ah sudahlah, kalian tahu kemana dia pergi?" tanya Damian. Meri dan Annette serentak menggeleng.

Damian mengambil ponselnya, namun menyimpan nya kembali. Ia baru teringat jika Alexis tidak memiliki ponsel.

Damian naik ke atas, lalu masuk ke dalam kamar Alexis. Damian baru pertama kali masuk ke dalam kamar Alexis dan heran melihat kamarnya yang kecil.

Semenjak mereka pisah kamar, Damian sama sekali tidak perduli dengan keadaan Alexis. Kenapa? Karena Damian menganggap Alexis adalah wanita jahat.

Damian kembali keluar karena tidak mendapati apa-apa di kamar itu. Ia tidak berkata apa-apa lalu segera pergi untuk mencari Alexis.

Sementara Alexis sudah tiba di gedung apartemen tempat tinggalnya dulu. Saat ingin masuk, dia di cegat oleh petugas keamanan.

"Siapa kamu? Dan mau apa?" tanya salah satu petugas keamanan.

"Aku penghuni di sini. Apa bapak lupa?" jawab Alexis.

"Jangan bohong, kami hafal betul dengan orang-orang yang tinggal di sini. Pasti kamu datang untuk mencuri, kan?" Petugas keamanan yang lain menyela.

"Oh iya, aku lupa kalau aku sekarang berbeda," batin Alexis.

"Pak itu...!" Alexis menunjuk ke arah belakang mereka. Petugas keamanan sontak menoleh secara bersamaan.

Kesempatan itu Alexis gunakan untuk lari dan masuk ke dalam lift. Petugas keamanan mengejar, namun pintu lift sudah lebih dulu tertutup.

Alexis sengaja menekan angka yang salah untuk mengelabui petugas keamanan. Dia menekan angka 9 padahal apartemen nya di lantai 10.

Tiba di lantai 9, Alexis terpaksa naik tangga untuk sampai ke lantai 10. Di kediaman sendiri, tapi seolah-olah dia seperti seorang pencuri.

"Miris banget, aku seperti seorang penjahat saat ini," batin Alexis sambil menaiki tangga.

Hingga dia pun tiba di depan pintu apartemen. Alexis menekan nomor sandi yang biasa di gunakan untuk membuka pintu.

Namun ternyata sandi apartemen miliknya sudah di ganti oleh Merlin. Merasa gagal, Alexis akan mencoba cara lain.

"Sialan kau Merlin, kamu bukan hanya ingin menyingkirkan aku, tapi juga ingin mengambil semua milik ku," gumam Alexis dengan umpatan.

Namun dia tidak kehilangan akal, dia ada ruang penyimpanan ajaib. Jadi dia bisa menggunakan itu.

"Keluar lah," ucapnya. Permata biru di kalungnya bersinar, lalu keluar benda yang sesuai dengan apa yang ada di pikiran Alexis.

Alexis yang sejatinya jenius, tentu bisa melakukannya. Dia menaburkan serbuk putih pada tombol angka. Lalu menempelkan plastik putih di angka tersebut.

Setelah beberapa saat, bekas jari pun menempel di plastik tersebut. Alexis tahu mana bekas jari nya dan bukan.

Jadi dia pun mengikuti bekas jari yang bukan miliknya. Dan pintu apartemen pun terbuka.

Dengan hati-hati, Alexis masuk ke dalam. Tempat pertama yang dia tuju adalah kamarnya.

Dia menggeser patung kecil, lalu lemari ikut bergerak sendiri dan terbelah dua. Alexis melihat brankas yang ada di situ.

"Huft, semoga saja si betina itu tidak menemukannya," gumamnya.

Dengan menekan kata sandi, brankas pun terbuka. Ada uang tunai, kartu dan sertifikat apartemen.

Daripada di kuasai oleh penghianat, Alexis berencana ingin menjualnya saja. Kali ini dia tidak akan percaya lagi pada siapapun.

"Bagus, ternyata masih utuh. Ini adalah simpanan ku untuk hari tua. Tapi kalau sudah seperti ini, terpaksa aku ambil semuanya," kata Alexis berbicara sendiri.

Alexis mengambil tas, lalu menyimpan uang dan yang lainnya di dalam tas. Kemudian dia menutup kembali brankas dan lemari tersebut.

Alexis membuka lemari pakaiannya yang ternyata sudah kosong. Ternyata, semua pakaiannya juga sudah di buang oleh Merlin.

Merasa sudah cukup, Alexis pun segera keluar sebelum Merlin kembali. Alexis pun menghapus jejak sidik jari di tombol angka apartemen nya.

Namun, dia mendengar ada suara mendekat. Alexis buru-buru bersembunyi. Ternyata Merlin dan profesor Ar yang datang.

Keduanya saling berangkulan mesra. Alexis hanya memperhatikan mereka hingga keduanya masuk ke dalam apartemen.

"Huh, tertawa lah kalian, karena sebentar lagi kalian tidak akan bisa tertawa," batin Alexis.

Sungguh. Dia tidak pernah menyangka akan di khianati oleh orang terdekatnya. Bahkan sudah di anggap nya saudara.

Alexis pun segera keluar dari persembunyiannya dan masuk ke dalam lift. Tidak lupa dia memakai masker untuk menutupi wajahnya.

Tiba di lantai bawah, dia berjalan mengendap-endap agak tidak ketahuan oleh petugas keamanan.

Akhirnya Alexis pun selamat sampai di parkiran. Dia masuk ke dalam mobil dan segera pergi dari situ.

Hal pertama yang dia lakukan adalah membeli ponsel. Kemudian membuka rekening dengan mengganti rekening lama.

Beruntung kartu yang di simpannya di brankas tidak di ketahui oleh Merlin. Walau pun dia pernah mempercayai Merlin, namun dia masih berpikir jernih untuk yang satu ini.

Jika kartu yang satunya, Alexis tidak yakin masih ada. Karena Merlin juga mengetahui nomor pin nya.

Dan juga, kartu dan dompetnya yang dulu tertinggal di dalam loker tempatnya bekerja. Jadi besar kemungkinan semua itu sudah di ambil.

Setelah mengurus semuanya. Kini Alexis hendak menjual apartemen. Dia pergi ke perusahaan yang menyediakan layanan jual beli properti.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" tanya pegawai resepsionis.

"Aku mau menjual apartemen," jawab Alexis.

"Sebentar ya Nona, saya akan menghubungi tuan kami."

Alexis mengangguk, dia di minta untuk menunggu sebentar di ruang tunggu. Alexis pun duduk, tidak berapa lama datang seseorang membawakan minuman untuknya.

Setengah jam menunggu, akhirnya yang di tunggu pun datang. Dengan gagah nya pria itu berjalan menghampiri Alexis.

"Nona yang ingin menjual apartemen?" tanya Raymond.

Alexis mendongak, kemudian menatap Raymond beberapa saat. Raymond tidak begitu perduli dengan tatapan itu.

"Nona, apa ada masalah?" tanya Raymond karena Alexis tidak berkata apa-apa.

"Ah tidak, tidak Tuan. Iya benar, saya yang akan menjual apartemen," jawab Alexis.

Alexis mengeluarkan sertifikat, kemudian Raymond melihat dengan seksama. Dia teringat akan penyelidikannya beberapa hari lalu.

Flashback ...

"Jason, apa ada perkembangan tentang penyelidikan itu?" tanya Raymond.

"Tidak ada kecurigaan apa-apa Tuan. Tapi nama gadis itu Alexis dan tinggal di alamat ini," jawab Jason menyerahkan catatan yang di dapatkan nya dari hasil penyelidikan.

Raymond manggut-manggut. "Selidiki lagi, aku yakin ada petunjuk lain yang akan kita dapatkan."

"Baik Tuan!" Jason akan terus menyelidiki kasus ini, hingga mereka menemukan dalang di balik kematian Alexis.

Flashback end ...

"Nona yakin apartemen ini milik Nona?" tanya Raymond.

"Ini ada sertifikat nya Tuan, tidak mungkin saya menipu," jawab Alexis.

"Maaf Nona, aku tidak bisa menerimanya, jika Nona bisa membuktikan kalau apartemen itu milik Nona, Nona bisa datang lagi kemari."

"Ah sudahlah, kalau repot begini sebaiknya tidak usah." Alexis mengambil kembali sertifikat itu dan menyimpannya di dalam tasnya.

Lalu pergi begitu saja. Saat ingin masuk ke dalam mobil, Raymond berseru dan mengatakan untuk datang lagi kalau sudah bisa membuktikannya.

Alexis hanya melambaikan tangan. Dan lambaian tangan itu mengingatkan Raymond pada gadis yang menolongnya.

"Dia? Lambaian tangan itu sama persis dengan gadis itu. Apa mungkin ada orang yang kebetulan sama?" batin Raymond.

Saat Raymond ingin mengejar, namun mobil Alexis sudah melaju kencang dan pergi dari situ.

1
Putri Laely
lanjut Thor
Herlina
lanjut ya thor, semangat dalam berkarya💪💪❤❤❤
@pry😛
next
Talnis Marsy
Darwin pelihara ular..untung nenek agatha gak percaya salam tuh ular kadut
dewi
keren gaya balas dendam mu nona cantik kata bang ray haaaa
kaylla salsabella
lanjut Thor makin seru
Astuti tutik2022
aku menunggu balasanny dari Ray utk ibu tirinya ituu
Astuti tutik2022
Haduuuh malah dikasih polisi, mereka di penjara masih bnyak yg lain.thoor bisakah buat si Ray membalas ibu tiriny itu.
@pry😛
lki longor... mask gk tau laki ny gm🤣
@pry😛
cieeeeeew🤣🤣🤣
Nanin Rahayu
lanjut thorr
Sribundanya Gifran
lanjit thor
Putri Laely
lanjut Thor
Ambu Rinddiany Thea
kayanya tuh s pelakor emak tirinya nlp preman bayaran
Astuti tutik2022
hari seniiiinnnnn tebar pesona duluuuu 😂😂😂☕☕+vote
Astuti tutik2022
Sebenernya aku kurang suka thoor harus dibagi 50-50,menurutku biar aja Itu si bpkny Ray g dpt apa" biar gigit jari itu si FALACor 🤣🤣
Ambu Rinddiany Thea: 🤭🤭🤭🤭😆😆😆
total 5 replies
Astuti tutik2022
Macam org yg lagi kencan ya thooor mereka ber2
Astuti tutik2022
ha haaayyyy say ae babang Ray curi start
Astuti tutik2022
Tenang saja nenek si Ale mah org yg jenius
Astuti tutik2022
Hhhmmm sdah ada tanda nich Kayakny klo Ray suka sama Ale
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!